Bijak dalam membaca😊
❗HANYA HALUAN AUTHOR, DAN NOVEL INI TIDAK MENGENAL AGAMA APAPUN❗
"Ahh..! " pekik Reqy sambil membuang jutaan kecebong ke dalam kantung pengamannya di dalam sana. Setelah itu bergegas mengeluarkan uang warna merah dari pouch bagnya dan mengusir wanita itu.
Reqy Sebanan adalah seorang duda matang, berusia 38 tahun yang dipecundangi oleh istri yang sangat dicintainya 10 tahun yang lalu. Reqy tahu istrinya mendesah di bawah kungkungan laki-laki lain, tapi dia tak bisa melakukan apapun.
Cinta yang teramat dalam membuat Reqy membiarkan dan memendamnya dalam hati, sampai talak itu jatuh ketika istri yang dicintainya berani menampar putra mereka.
Hingga Reqy dipertemukan dengan daun muda 19 tahun dari desa yang membuatnya kelimpungan.
Bagaimana kisah hot duda satu ini?
Ikuti ceritanya
by : Roro Halus
❗DILARANG PLAGIAT ❗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roro Halus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Memisahkan Baby Rain
"Nah, nurut kan enak!" gumam Reqy sambil duduk di sofa memandang Nia yang berusaha menjauh saat membuka baju bagian atasnya sambil membalikkan badannya agar Reqy tidak melihat aset kenyalnya.
Flashback Off#
"Sayang, Rain yang cantik. Apa yang harus mommy lakukan? Mommy harus pulang ke rumah daddymu!" gumamnya, "Pasti Daddy mencari mommy dan Rain! Rain kuat ya, Nak?" lanjut Nia pelan.
Mengusap pipi baby Rain yang sedang mengembung penuh susu yang di ambilnya dari galon Nia!
Perasaannya kacau!
Pikirannya mencabang!
Bagaimana caranya dia harus kabur dari penjara Reqy, ini?
Nia sadar betul statusnya, dia adalah istri Reza saat ini dan tidak seharusnya bersama pak Reqy.
Dan lagi Nia merindukan keluarga hangat yang selama ini menerimanya dengan tangan terbuka, mengasihinya dan memperlakukannya seperti putri raja.
Sangat hangat!
Keluarga hangat dengan dikelilingi orang-orang baik dan suami yang penyayang juga, suami yang sangat lembut dan menerimanya walaupun sudah tau keadaan dirinya.
Nia tidak akan pernah mungkin bisa membalas jasa mereka terhadapnya dan baby Rain.
Nia juga tidak ingin mengecewakan suaminya itu!
'Apa yang terjadi sekarang disana ya? Mas Eja ... Nia disini, mas. Mas Eja, jemput Nia dong!' batin Nia sambil melihat bayi merahnya yang baru hadir kemarin.
Cklek!
"Kenapa masuk lagi?" sewot Nia sambil menoleh melihat Reqy ada di ambang pintu sambil mengusap kasar air matanya.
"Lama sekali!" jawab Reqy
"Jelas! Pergi saja sana, Pak!" pekik Nia kesal dengan Reqy.
Rasanya melihat wajah papa kandung putrinya itu membuat emosinya memuncak!
Nia membenci laki-laki yang sudah menculiknya dengan arogant itu!
Reqy yang mendapat bentakan dari Nia pun keluar kamar sambil menahan emosinya.
Reqy sangat kesal tapi tak ada pilihan.
Jadi, Reqy memilih menurunkan ego.
Reqy masih memiliki sedikit akal pikirannya untuk tidak mengganggu ibu menyusui karena Reqy tidak pernah merasakan mendampingi ibu menyusui.
Reno sejak lahir hanya mendapatkan susu formula, karena Sonia tidak ingin menyusui Reno dengan alasan takut badannya kendor dan aset bulatnya tidak lagi kencang!
Mengingat hal itu, senyum di bibir Reqy muncul dengan lancangnya!
Nia mau menyusui baby Rain dan tidak mementingkan aset kenyalnya demi nutrisi baby Rain terpenuhi membuat hati Reqy menghangat.
'Terima kasih Nia, sudah memberikan yang terbaik untuk baby Rain. Terima kasih juga, sudah mau mempertahankan dan melahirkan putri kita!' batin Reqy sambil berdiri di depan pintu.
Menatap pintu yang tertutup itu!
Reqy menunggu dengan setia karena takut jika Nia membutuhkan sesuatu dan lagi keadaan Nia pasca persalinan belum sembuh total.
Reqy semakin yakin jika akan mempertahankan Nia dan baby Rain apapun yang terjadi.
Reqy bertekad akan menikahi Nia dan membangun rumah tangga yang indah dengan Nia dan baby Rain.
Sedangkan di dalam kamar, Nia sedang mati-matian berfikir bagaimana caranya bisa kabur dan menemui suaminya.
Nia sudah sangat frustasi bahkan belum genap satu hari dia berada di sekitar Reqy.
Nia sangat kesal dan marah dengan apa yang dilakukan Reqy pada dirinya.
Hormon yang belum stabil dan tubuh yang masih harus istirahat total pasca persalinan normal yang dia jalani, juga lelah dan sakitnya melahirkan yang masih membayanginya membuat emosinya meluap-luap.
Sekuat tenaga Nia meredam emosi dalam dadanya seorang diri demi putri tercintanya.
"Hah ... Hah! Orang gila! Bisa-bisa keluar semua isi perutku karena tua bangka itu!" kesal Nia setelah menghembuskan nafas kasarnya sambil memegang perutnya yang masih sedikit nyeri.
Nia terus menggerutu sambil menyusui baby Rain meluapkan kekesalannya karena bicara dengan orang macam Reqy.
"Apa ini jalan yang harus aku tempuh karena terjerat ranjang duda tua itu? Belum cukupkah kesucianku? Belum cukupkah semua kehancuran dan kesusahan yang dia torehkan untukku!" racau Nia sambil melepas babynya yang sudah terlelap karena kenyang.
Semua perasaan gundah, gelisah dan takut memenuhi hati Nia.
Entah karena rasa sakit yang dia rasakan atau hormon yang masih belum stabil.
Nia mulai meremas dadanya sendiri karena sesak di dadanya mulai muncul kembali karena mengingat kejadian masa lalu yang berusaha dia lupakan.
"Apa belum puas dengan tubuhku? Apa dia mau tubuhku?Sialan?!" pekik Nia terduduk di lantai bertumpu pada ranjang setelah meletakkan baby Rain di Box bayinya.
Pikiran Nia mulai jauh melalang buana, kembali menerka-nerka keinginan Reqy yang sesungguhnya pada dirinya.
"Hahahhahahaha ... Tentu saja Nia! Dia bahkan ingin menjadikanmu bayi gulanya karena tubuhmu, Alih-alih menikahimu bahkan setelah merenggut mahkotamu!" racau Nia mulai memukuli dadanya sendiri dan air matanya mulai tumpah ruah sambil tertawa kencang.
Cklek!
"Nia!" pekik Reqy menghampiri Nia yang tengah asik menyakiti dirinya sendiri.
"Pergi!" teriak Nia sambil berdiri dan mulai mengambil langkah mundur menjauhi Reqy dengan cepat.
Oek! Oek! Oek!
Baby Rain yang baru saja tertidur terbangun karena suara teriakan Nia yang menggelegar.
Nia pun menghampiri Baby Rain dan memeluk erat baby Rain dalam dekapannya tidak perduli baby Rain menangis.
"Ini mommy sayang, I—Ini mommy,Nak!" gumam Nia terus memeluk erat baby Rain karena merasa terancam dengan adanya Reqy.
"Kamu bisa menyakiti baby Rain, Nia! Lepaskan pelukannmu!" pekik Reqy.
Melihat Nia memeluk erat baby Rain yang tengah menangis sangat keras dan semakin keras lagi sampai merah wajah dan telinga baby Rain membuat Reqy panik.
"Pergi! Pergi kau! Pergi!" teriak Nia semakin menjadi-jadi hingga tubuhnya sudah menempel di tempok dan Reqy menghentikan langkahnya mendekati Nia.
"Ya! Aku pergi. Tapi berikan Rain. Dia kesakitan karena pelukanmu!" kata Reqy pelan.
"Tidak! Kamu akan mengambil bayi Rain kan? Kamu jahat! Kamu ingin memisahkan ibu dengan bayinya!" teriak Nia semakin keras dengan mata sudah merah dan air mata meleleh terus menerus.
Pemandangan itu membuat Reqy teriris!
Tidak bisa melakukan apapun!
Reqy tidak tega dengan tangisan putrinya dan wajah penuh kesakitan Nia.
"Tidak! Aku tidak akan memisahkanmu dengan Rain!" jawab Reqy pelan berharap Nia akan sadar jika sudah menyakiti Rain.
"BOHONG! Kamu jahat! Apa belum puas kamu menghancurkan hidupku? Apa belum puas pergi setelah menitipkan benih saja! Apa belum puas untuk semua hinaan yang kuterima karena hamil di luar nikah!" teriak Nia lagi sambil terus terisak.
"Maaf," kata Reqy pelan.
"Bahkan lukaku belum sembuh, masih basah jahitan ku! masih berdarah-darah ... Masih terngiang sakitnya melahirkan Rain kemarin! Tapi kamu sudah berencana mengambilnya! KEJAM!" teriak Nia lagi.
Nia mulai terduduk di ujung tembok memeluk bayi Rain yang tengah menangis keras dan Nia mulai mengurai pelukan eratnya.
Terisak penuh sesak di dadanya!
"Sayang, mommy, Maaf, Nak. Sakit ya? Gak! Mommy gak akan biarkan monster itu pisahkan Rain dari Mommy dan Daddy Eja!" kata Nai pelan sambil mengusap wajah baby Rain.
Mendengar gumaman Nia membuat Reqy naik pitam lagi.
Kekesalannya memuncak karena membahasakan Reza sebagai Daddy nya Rain.
Hati Reqy tidak terima putrinya memanggil Reza dengan sebutan Daddy.
"Kamu keterlaluan, Nia!"
Bersambung....
🙈🙈😭😭😭
satu bab lagi ya, author kasih bonus