" Mas Wira, kalau sudah besar nanti, Mega mau menikah dengan mas Wira ya?! pokoknya mas Wira harus menikah dengan Mega..?!" ucap gadis kecil itu sembari menarik lengan Wira.
Mendengar rengekan Mega semua orang tertawa, menganggapnya sebuah candaan.
" Mas Wira jangan diam saja?! berjanjilah dulu?! mas Wira hanya boleh menikah dengan Mega! janji ya?!" Mega terus saja menarik lengan Wira.
Wira menatap semua orang yang berada di ruangan, bingung harus menjawab apa,
" mas Wira?!" Mega terus merengek,
" iya, janji.." jawab Wira akhirnya, sembari memegang kepala gadis kecil disampingnya.
Namun siapa sangka, setelah beranjak dewasa keduanya benar benar jatuh cinta.
Tapi di saat cinta mereka sedang mekar mekarnya, Mega di paksa mengikuti kedua orang tuanya, bahkan di jodohkan dengan orang lain.
bagaimanakah Nasib Wira, apakah janji masa kecil itu bisa terpenuhi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
apa di hatimu masih ada aku?
" Sejak awal kau datang, aku sudah ingin memelukmu..
Mendekapmu..
Bahkan menciummu.." suara Wira pelan, namun terdengar jelas di telinga Mega.
Laki laki itu tidak melepaskan pelukannya, saat Mega berusaha melepaskan pelukan Wira, pelukan itu justru semakin erat.
" Mungkin aku tampak membencimu.. Tampak tidak senang dengan kehadiranmu,
Tapi dalam hati terdalam ku,
Aku sungguh sungguh rindu padamu..
Melihatmu lagi sungguh sebuah kejutan yang besar untukku.
Kau memang sudah menyakitiku, meninggalkanku,
Bahkan kau telah menikah dengan orang lain,
Tapi tetap saja hatiku tidak terima saat kupaksa untuk membencimu.."
Mega terdiam, ia tidak menjawab satupun ucapan Wira,
Namun Wira mulai merasakan bahu Mega berguncang, meski guncangan itu terasa begitu pelan.
" Aku tau ini salah Mega, aku tau apa yang kulakukan ini tidak benar..
Tapi setidaknya kelak aku tidak akan menyesal,
Aku tidak mau berpura pura lagi,
Aku tidak akan berpura pura kejam hanya demi menutupi kerinduanku padamu,
Mega,
Kau tau benar, rasa cintaku tidak pernah berubah,
Sepuluh tahun ini aku menjaganya,
meski aku terpuruk sendiri,
Aku tidak pernah berkhianat sedikitpun,
Meski aku terpuruk sendiri,
Aku tidak pernah ingkar pada janji ku..
Tidak ada satu perempuan pun yang berhasil membuatku lengah,
Tidak ada satu perempuan pun yang bisa menggantikan mu.."
mendengar itu bahu Mega berguncang semakin hebat.
Wira melepaskan pelukannya, laki laki itu berpindah ke hadapan Mega,
Menatap perempuan yang di cintainya telah penuh dengan air mata di wajahnya.
Bukannya reda, melihat wajah Wira air mata Mega semakin deras.
" jawab aku, apa di hati mu masih ada sedikit rasa cinta untukku Mega?" tanya Wira lembut.
Bukannya menjawab, Mega malah menjatuhkan dirinya ke pelukan Wira, dan terisak Isak tanpa suara.
Melihat itu perasaan Wira semakin kacau,
Di peluknya kembali Mega.
" Kenapa kau tidak menjawab?
Kenapa air matamu juga semakin deras?
Apa yang sesungguhnya kau pendam,
Yang kau sembunyikan?
Tolong katakanlah padaku Mega,
Agar aku sedikit mengerti,
Agar aku sedikit tau, apa yang sesungguhnya telah terjadi padamu..
Aku tidak ingin menerka nerka tentang apa yang sesungguhnya terjadi padamu,
Mega..
Apakah laki laki itu menyakitimu?" tanya Wira, dan lagi lagi isakan itu semakin hebat.
Mega terlihat begitu tersiksa,
Semakin dalam Wira bertanya, tangisnya semakin deras.
Entah apa yang sudah terjadi pada Mega, yang jelas muncul kesadaran dalam diri wira,
Bahwa tidak hanya dirinya yang selama ini menahan perasaan,
Bahwa tidak hanya dirinya yang selama ini menderita.
" Sudahlah, jika kau tidak mau bicara..
Aku tidak akan memaksamu Mega,
Yang penting kau sudah tau,
Bahwa aku masih mencintaimu,
Sayang..
Bahkan perduli padamu..
sekarang aku bukan lagi Wira yang dulu,
sekarang aku mampu melindungimu,
Aku tidak tau sekuat apa suamimu,
Sekaya apa dia,
Dan sehebat apa relasinya,
Tapi aku yakin, dengan tekat dan niatku, aku mampu melindungimu Mega,
Itu jika dia memang sudah menyakitimu.." ujar Wira sembari membelai lembut kepala Mega.
" Maafkan aku mas.." akhirnya Wira mendengar suara lirih itu keluar dari mulut Mega.
" maafkan aku.. " ucapnya lagi semakin lirih, di benamkan wajahnya di dada Wira, seakan tidak ingin lepas dari laki laki itu.
Awalnya Wira ingin melepaskan pelukannya, dan membiarkan Mega pergi, tapi setelah mendengar suara Mega yang lirih dan pilu itu, niat laki laki itu hilang entah kemana,
Di eratkan pelukannya,
di tunggunya tangis perempuan itu sampai reda.
Malam yang awalnya penuh dengan canda tawa diantara keduanya,
Kini menjadi malam yang penuh tangis untuk Mega,
Namun di balik tangis itu ada kerinduan yang tersampaikan,
Ada kasih sayang yang secara gamblang di ungkapkan.
Sementara di balik jendela yang sudah tertutup tirainya,
Di balik jendela yang menghubungkan garasi dengan ruang tengah itu,
berdiri Kakung.
Laki laki berambut putih itu berdiri dengan tenang, mendengarkan semua ucapan Wira, bahkan sempat membuka tirai untuk melihat apa yang Mega dan Wira lakukan di garasi rumahnya hingga Mega tidak kunjung masuk.
Wajah Kakung datar, tidak menunjukkan keterkejutan, namun sempat Kakung menghela nafas beberapa kali, seperti mengusir beban perasaan di hatinya.
" Ayo masuk ke kamar, tidak enak jika Mega melihat kita masih terjaga.." suara uti lirih,
Ia duduk di sofa tengah, turut mendengar apa yang di dengar suaminya.
mendengar itu Kakung patuh, ia berjalan menuju kamarnya, mengikuti langkah istrinya.
jadi terpaksa saya buat yg baru.. hikhikhiks..
bingung ini gmn caranya nerusin novelnya.. judul ini keputus..😢🙏
Bau2nya Wira bakal diinterogasi Mega 😂