Ṁẏ Ṗȯṡėṡi̇ḟ Ḃi̇ġ.Ḃȯṡṡ

"Kamu sudah siap sayang?"Tanya calon Ibu mertuaku sambil berjalan ke arah ku.

Aku yang tenga merenung di depan cermin,sontak tersadar dan berbalik."Mama,Mama ada disini?"

"Iya sayang,semua orang sudah siap menungu kehadiran mu,dan yang paling tak sabaran adalah calon Suami mu."Jelas calon ibu mertua ku sambil menyentuhku bahuku.

Deg...deg...deg

Jantungku tiba-tiba berdetak dengan kencang,dan wajahku pun ikut memerah padam karna malu....

"I-itu,aku-"

"Siera! Mama suda siap,ayo kita berangkat!"Seru Mama memotong pembicaraan sambil berjalan menghampiri kami.

"Luna! Ehem...ternyata kamu cocok dengan baju pilihan ku,dan membuat menjadi janda kembang."Puji calon ibu mertuaku sambil mengoda Mama yang kini sudah cantik memakai baju pilihan calon ibu mertuaku.

Bug

"Kamu bisa aja Lita,ayo kita berangkat sekarang,jangan buang-buang waktu."Ajak Mama setelah melayangkan tepukan lembut dengan wajah malu-malu karna di goda oleh calon ibu mertuaku.

"Lihatlah Menantuku,Mama mu selalu buru-buru."Ujar ibu mertua dengan wajah mengejek menatap Mama.

"Hah...sudah ayo kita berangkat."

Mama pun meraih lengan ibu mertuaku dan membawa keluar dari dalam kamar,dan aku pun mengikuti mereka dari belakan,kami pun berjalan beriringan menuju pintu rumah,namun seketika aku membulatkan mata,karna melihat keberadaan ada Fanny dan Anton,yang sudah rapi memakai baju maid bride....

"Kalian!"

"Suprise!"Seru sorak Fanny dan Anton dengan wajah bahagia sambil menghampiriku dan memeluk ku dengan erat.

"Maaf,a-aku pikir akan melewatkan moment penting ini tampa kalian berdua."Bisik ku membalas pelukan mereka berdua dengan mata berkaca-kaca.

"Hei jangan menangis,nanti makeup mu luntur."Ejek Fanny mengona ku.

"Ih! Menyebalkan."Gerutuku sambil melepaskan pelukan dengan wajah cemberut tak karuan.

"Ra,kamu masih ingat tidak perkataan ku waktu di perusahaan,bahwa yang mulai dari membenci itu akan berubah menjadi cinta."Ujar Fanny.

"Iya aku ingat! Cih! Menyebalkan,ayo kita jalan."

Aku buru-buru masuk ke dalam mobil tampa menungu yang lain,karna jujur saja aku sangat malu hari ini,saat kembali mengingat moment Edgar yang dengan sengaja menjailiku.....

Dan kami pun berangkat dengan mobil yang sudah dihiasi dengan berbagai bunga pergi meningalkan perkarangan komplek menuju tempat dimana aku dan Edgar akan melangsungkan penikahan kami,butuh waktu lama kami pun tiba disana....

"Kalian,perhatikan Menantuku dan jaga dia dari awak media."Perintah calon ibu mertuaku dengan nada tegas kepada pera pengawal,lalu berjalan masuk membawa Mama dan Rita.

Entah kenapa? Di depan gedung tersebut sudah ada banyak para awak media yang menungu kedatangan kami,dengan ragu-ragu,aku pun dan berjalan masuk,dan di kawal ketat oleh pengawal dan kedua sahabatku....

Mereka membawa ku masuk ke dalam lift yang sudah disiapkan,dan beriringan dengan para awak media yang terus-terusan memotret kami dengan semangat,sampai pintu lift benar-benar tertutup dengan rapat,dan kami pun menuju gedung yang paling atas....

Ting

(visual pelaminan)

Pintu lift pun terbuka,dan aku disajikan dengan pemandangan yang layaknya surga di mataku,yang membuatku tambah terharu karna di sana sudah ada Edgar yang berpakaian tuxedo berwarna putih sedana dengan baju pengantinku,sambil tersenyum menatapku,aku yang terbawa suasana langsung menitikan air mata bahagia....

"Nak,ayo acara akan dimulai."Tegur calon Ayah mertuaku sambil menyodorkan lengan nya kepadaku.

"Ma-maaf Ayah,aku terbawa suasana."Bisik dengan suara pelang sambil mengusap air mataku dengan cepat.

"Tenang saja nak,Edgar pun tadi hampir kena panic attack."Bisik Ayah mertua sambil menatap Edgar dengan tatapan mengejek.

"Pfffttt...astaga,maaf Pa."Tuturku hampir tertawa lepas,karna membayangkan wajah panik Edgar.

Tak lama suara alunan musik piano pun di mainkan,dan lagu yang di mainkan berjudul(i wanna grow old with you,by westlife),membuatku seolah terbang ke awan ketuju,aku tidak pernah membayangkan akan menikah seromantis ini dengan pria dingin ku itu....

Aku tersenyum malu-malu,lalu meraih lengan calon Ayah mertuaku,dan kami pun berjalan menuju pelaminan,dan siang itu juga aku dan Edgar mengucapkan janji suci pernikahan dan resmi menjadi suami istri....

"Sayang,kamu sangat cantik hari ini."Bisik Edgar sambil merangkul pingganku dengan posesif di hadapan para tamu.

"Memang nya,setiap hari aku jelek gitu."Gerutuku dengan kesal.

"Haisss...bukan begitu maksudku istriku,tapi hari ini kamu seperti malaikat karna memakai baju pengantin."Jelas Edgar membujuk ku dengan lembut.

"Hah! Sudahlah,aku tau pasti di matamu setiap hari aku seperti iblis,karna memakai baju kantor."Resahku.

"Sayang,bu-bukan begitu,aduh...kenapa bisa jadi runyam begini."Kelu Edgar sambil memijit kepala nya yang terasa sakit.

"Maafkan aku suamiku,aku sengaja mencari masalah dengan mu,karna jujur saja aku takut dan belum siap,untuk melakukan malam pertama."batin ku menatap Edgar dengan rasa bersalah.