NovelToon NovelToon
The End Of Our Love

The End Of Our Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hanna Agustiani

Dewi Eka Arshila, seorang gadis cantik yang sangat berperangai buruk.

Perangainya yang seperti ini terjadi karena ulah sang kekasih yang sudah mengkhianatinya. Ditambah pula ia yang baru kehilangan sosok ayah yang tega meninggalkan sang ibu dan juga dirinya. Suatu hari, Arshilla bertemu dengan Bima, pria tampan yang selalu memperhatikan dirinya. Berkat usaha gigih Bima dalam meraih cinta gadis pujaannya, Arshilla menerima lamaran Bima dengan setulus hati. Namun sesuatu terjadi yang membuat hati Arshilla terguncang. Kejadian apa yang membuat hati Arshilla seperti ini? Lalu bagaimana kelanjutan kehidupan Arshilla selanjutnya?
Terus ikuti The End Of Our Love.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanna Agustiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26

Hari sudah mulai sore dan Bima masih betah tidur dalam pelukan Arshilla, sementara wanita itu sedang memainkan ponselnya. Arshilla melihat jam yang ada di ponselnya

"Wah udah jam setengah enam. Bima betah amat dah tidurnya." Arshilla meletakkan ponselnya di atas bantal lalu mengusap lembut pipi Bima

"Bima, udah sore. Bangun yuk," ucapnya

"Hmm," jawabnya

"Nanti malam tidur lagi, sekarang bangun yaa, nggak baik loh jam segini masih tidur," Arshilla mengusap lembut pipi Bima

"Iya sayang, tapi cium dulu," pintanya

Arshilla mencium kening Bima "Tuh, udah aku cium!"

Bima tersenyum manis dan semakin masuk ke dalam dada Arshilla membuat wanita itu merasa geli

"Bimaa,, geli ah!" ucap Arshilla.

Bima kini membalik tubuh Arshilla dan mengungkungnya. Meskipun dalam keadaan gelap tapi Bima masih bisa melihat wajah cantik calon istrinya itu. Bima mulai jahil, ia menggesek miliknya tepat pada milik Arshilla.

"Enghh!" desahnya sambil mendongak

"Suka?" tanya Bima, Arshilla mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya.

"Bima udah ah!" ucapnya

Bima mencium kening Arshilla dan menghentikan aktivitasnya.

"Kita mandi yuk!" ajak Bima.

"Sana mandi sendiri! Aku lagi datang bulan!" ucap Arshilla

"Apa hubungannya mandi bersama dengan datang bulan?" tanya Bima

"Kamu kalau mandi bersama yang ada minta aneh-aneh!"

Bima tersenyum jail "Ohh jadi kamu nolak karena lagi datang bulan yaa.. Kalo nggak datang bulan berarti mau dong mandi bareng sambil minta yang itu,"

"Ish awas ah!"

"Jawab dulu,"

"Ih apaan sih, udah ah aku mau bangun!"

Bima kembali memancing nafsu wanita di bawahnya

"Bimaa udah ah!"

"Kalo mainan gini kamu juga bisa keluar, Yang," bisik Bima.

"Yang, udah ihh! Nanti juga main, aku kalau datang bulan cuma 4 hari!" ucapnya

"Aku nggak nanya, kalo kamu ngomong gitu berarti kamu mau setelah selesai datang bulan nanti kita melakukan itu,"

"Bimaaa ihhh!" Arshilla mendorong dada Bima namun Bima tak bergerak sedikitpun malah semakin cepat menggesekkan miliknya

"Bimaa,, udaaahh ahh!" desahnya.

Bima tersenyum puas ia mencium kening Arshilla dan turun dari ranjang untuk mandi, sementara itu Arshilla mendengus kesal karena ulah Bima

"Ampun, punya calon suami kok nafsu an banget si!" dengusnya. Ia pun menyalakan lampu dan pergi dari kamar Bima dan kembali ke kamarnya sendiri.

"Arshilla?" panggil Kirana yang ternyata ada di dalam kamar

"Loh, kirain lo ikut kumpul sama mereka," ucapnya

"Aku baru selesai mandi. Kamu mau mandi? Aku siapin air hangat ya," ucap Kirana

"Eh ngga usah, gue lagi gerah soalnya!" Arshilla langsung masuk ke dalam kamar mandi

Kirana yang mendengar itu mengerutkan keningnya "Gerah? Disini padahal lagi dingin-dinginnya loh. Atau jangan-jangan mereka..."

Kirana menatap pintu kamar mandi yang tertutup. Ia pun memutuskan untuk menyusul mereka yang ada di halaman belakang. Baginya ia cukup tahu saja tentang seberapa jauh hubungan antara Bima dan Arshilla, toh sebentar lagi mereka berdua juga akan menikah.

*******

Mereka berkumpul bernyanyi bersama, ada banyak cemilan yang mereka bawa ada juga yang membuat kue secara dadakan. Mereka sangat menikmati malam terakhir di Villa puncak itu.

"Eh Ice, bukannya lo mau nyanyi ya sama Bima," ucap David

"Iya nih.. Ayo dong nyanyi!" seru mereka

"Nggak ah!" tolaknya

"Yahh ayolah Ice!" pinta Nayla

"Buruan dah! Drama deh loh!" ucap Riyan.

Arshilla mendengus kesal, ia tak ingin bernyanyi di depan umum karena ia tak mempunyai cukup nyali. Bima menggandeng tangan Arshilla dan berjalan ke depan.

"Bim ngapain si?" tanya Arshilla

Bima menatap Arshilla "Kita mau nyanyi,"

"Aku nggak mau ah!" tolaknya

"Ini aku yang minta loh, kamu nggak mau nurutin?" ucap Bima

Arshilla menghela nafasnya "Ya udah Oke!"

"Yeyyy!!!" mereka bersorak kegirangan.

Nada mulai terdengar keduanya pun bernyanyi

"Aku harap semua tentang kita akan selalu kamu ingat, Yang." gumam Bima dalam hatinya

Satu lagi selesai dan kini keduanya saling berpandangan.

"Gilaa suara mereka merdu banget!" puji Melati

"Yang kamu turun dulu, aku mau request lagu," ucap Arshilla.

Bima mengusap kepala Arshilla "Oke sayang,"

Bima turun dan duduk di tempat duduknya tadi.

Ditengah perbincangan mereka, kembali terdengar suara musik dan mereka terperangah melihat Arshilla yang sedang berdiri menyanyikan lagu seorang diri. Arshilla begitu menghayati setiap lirik lagu yang ia nyanyikan apalagi Arshilla selalu menatap Bima, begitupun sebaliknya.

Kau adalah hatiku (kau adalah hatiku)

Kau belahan jiwaku (jiwaku)

Seperti itu ku mencintamu sampai mati

Seperti itu ku mencintamu sampai mati

Tepuk tangan riuh memenuhi taman belakang, Bima berlari memeluk Arshilla di atas panggung. Bima bahkan sampai menangis tersedu-sedu

"Aku juga mencintaimu, Arshilla. Aku sangat mencintaimu hingga aku mati!" ucap Bima

Dan mereka terharu dengan pertunjukan itu.

"Ya udah kita turun yuk, nggak enak diliat mereka dan Dosen," ucap Arshilla

Bima melepaskan pelukannya dan menggandeng Arshilla. Riyan bertepuk tangan dan disusul oleh mereka

"Lo keren Ice!" seru Adi

Kirana menghapus air matanya yang jatuh di pipinya.

"Adi, aku kok terharu banget ya sama nyanyian Arshilla," ucapnya pada sang kekasih

"Iya, aku juga sempat menangis barusan," ucap Adi

Keduanya duduk paling belakang, Bima tak ingin melepaskan tangan Arshilla meskipun ia tau Arshilla takkan pergi kemanapun.

Malam mulai larut satu persatu dari mereka mulai memasuki kamarnya dan tinggallah 6 orang di halaman belakang itu

"Ice kok lo nyanyi bisa bikin orang nangis si," ucap David

"Nggak tau, tiba-tiba gue mau nyanyi lagu itu aja," ucap Arshilla

Deg. Bima mulai merasakan perasaan bersalah karena rahasia yang ia sembunyikan. Riyan menangkap ekspresi Bima yang berubah.

"Gue ke kamar dulu ya!" pamit David dan di susul Adi bersama Kirana. Kini tinggal mereka bertiga saja.

"Ice, persiapan pernikahan lo udan oke?" tanya Riyan

"Kata nyokap sih udah tinggal menyebarkan undangan aja," ucapnya

"Aku udah nggak sabar, Yang!" Bima mencium punggung tangan Arshilla

"Mulai deh lo!" Riyan melempar kacang ke arah Bima dan meninggalkan mereka berdua.

"Yang, aku mau tidur sama kamu," pinta Bima

"Ish nggak enak lah, nanti Riyan mau tidur di mana? Udah deh jangan aneh-aneh!" ucap Arshilla

"Yang, aku udah bilang sama orang tua kita. Setelah pulang dari sini besoknya aku langsung mau nikahin kamu. Dan pesta pernikahan kita dua minggu lagi sesuai dengan tanggal yang kita tentukan,"

Arshilla terkejut "Kenapa kamu minta buru-buru banget si Yang?" tanyanya

Bima mencium bibir Arshilla sebentar lalu menatapnya kembali "Aku ingin cepat-cepat kamu jadi milikku seutuhnya, Yang!"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!