Penyesalan Mantan Suamiku

Tomi yang bertemu Tania dalam reuni akbar yang diadakan kampusnya itu, sangatlah bahagia. Ia bahkan dua kali lebih bersemangat saat melihat penampilan Tania yang berubah menjadi wanita cantik dan sexy.

Tania yang menyadari jika Tomi memperhatikan dirinya itu membuat ia seketika mempunyai pikiran jahat. Tania ingin menjebak Tomi dan memanfaatkannya. Demi kemewahan dan fasilitas dari Rein.

"Tania kecantikanmu luar biasa.. membuat aku tidak bisa move on darimu baby. Apakah kamu ada waktu malam ini? " ucapan Tomi membuat Tania merasa senang dan menganggap ia sudah menang.

Tania hanya tersenyum dan mengangguk ajakan dan tawaran Tomi. Sebuah hotel bintang lima dipilih Tomi untuk bertemu dan melepaskan rindu pada Tania. Wanita yang telah membuatnya melepaskan keperjakaan nya itu.

Tomi menyambut kedatangan Tania. Membuat Tania takjub dengan apa yang telah di persiapkan oleh Tomi untuknya. sebuah kejutan yang tak pernah ia duga sebelumnya. Dengan ukuran kamar type deluxe room dan interior yang sudah di hias sebelumnya menambah kesan romantis.

"Tom ini.. kamu yang menyiapkan nya? " Tania yang takjub langsung bertanya pada Tomi.

Tomi pun mengiyakan pertanyaan Tania. Dan memberitahu jika ia melakukannya semata-mata hanya untuk Tania. Tania langsung berlari mendekap Tomi yang tengah merentangkan tangannya.

Tomi yang begitu bersemangat langsung menggendong Tania dan membaringkannya ke atas ranjang. Diatas ranjang itu, mereka berdua saling melepaskan rindu, dan berakhir bermain mengasah pedang samurai.

Tania dan Tomi yang begitu menikmati permainan tak henti-hentinya menggelinjang. Mereka sama-sama menikmati sensasi yang luar biasa, yang lama tak merek rasakan.

"kamu semakin mempesona baby, bertahun-tahun aku menantikan ini dan berharap bisa bertemu kamu kembali. Akhirnya doaku terkabulkan juga." Ucap Tomi yang sedang mengasah pedang samurainya dengan tempo yang cepat untuk mencapai puncak yang kesekian kalinya.

Tania hanya menikmati permainan liat yang di berikan Tomi untuknya, sudah lama ia tak bermain mengasah pedang sejak pertengkarannya bersama Rein akibat ulahnya sendiri.

Saat pagi menjelang, Tania sadar akan keadaan dirinya yang masih dalam keadaan tak menggunakan sehelai benang satupun. ia tersenyum puas atas apa yang telah terjadi pada dirinya.

Dan menganggap ini adalah suatu anugerah yang indah. Sebelum Tomi meninggalkan dirinya sendiri, Tomi memberinya sebuah kartu debit senilai milyaran rupiah.

"baby next time kita melakukannya lagi. aku akan menunggu kabarmu kapan pun kamu mau aku selalu bersedia. cintamu Tomi." Tania yang melihat secarik kertas titipan Tomi itu pun langsung berkata sekali mendayung dia tiga pulau akan ku lampaui.

Setelah keluar dari hotel tersebut, ia seketika membuka handphone miliknya. puluhan panggilan tak terjawab juga sepuluh pesan dari Rein yang menyatakan dirinya sangat marah pada Tania.

Tania pun segera pulang ke rumah, saat tiba dirinya langsung bersih-bersih dan menikmati secangkir kopi dari balkon kamarnya. Tania yang asik dengan kopinya tiba-tiba di kagetkan dengan kemunculan Rein yang marah besar padanya.

"Enak sekali hidupmu, kamu pikir rumah ku ini tempat nginap sama seperti di hotel?" bentakan Rein membuat Tania langsung tersedak kopinya sendiri. Tania langsung gelagapan saat ia tersedak dan melihat Rein yang tengah berkacak pinggang.

"sayang apaan sih, buat kaget orang aja deh." serunya membersihkan sisa-sisa kopi yang tertumpah di sekitar mulut dan bajunya.

Rein yang melihat hanya tersenyum sinis dan membuang mukanya ke segala arah. Tania yang melihat raut wajah Rein yang sudah nampak tak enak di pandang itu langsung mencari perhatian Rein.

"Sayang, kamu marah ya? maafin aku semalam nggak ngabarin kamu soalnya aku bertemu sama Carla, kami terlalu asik sampai lupa waktu dan ingin pulang tapi sudah larut. Carla mengajakku untuk nginap ke apartemennya. Jika kamu nggak percaya ku boleh menghubunginya." Jelas Tania yang lagi-lagi berbohong pada Rein.

Tania yang sebelumnya sudah merencanakan idenya itu, telah membuat kesepakatan pada Carla dan memberi Carla beberapa lembar pecahan uang merah. guna sewaktu-waktu jika Rein menanyakan kebenarannya, Tania sudah punya tameng.

Rein yang percaya akhirnya mengangguk paham. "Besok-besok kalau mau nginap di rumah teman itu berkabar. biar aku du rumah nggak punya pikiran aneh-aneh" ujar Rein yang memegang kedua pundak Tania.

...****************...

"Sayang kita balik ke Indonesia ya, soalnya ada beberapa urusan bisnis yang harus aku selesaikan." Ujar Setya memeluk Tiara dari belakang.

Setya yang sudah punya janji kerja sama terhadap perusahaan-perusahaan lokal yang ada di Indonesia mengajak Tiara untuk segera kembali. Tiara pun mengiyakannya.

"Mas kita pulangnya kapan?" Tanya Tiara yang sedang bersandar pada dada bidang suaminya itu.

"Dalam minggu ini sayang, tapi sebelum pulang kita ke rumah papa dan mama dulu ya siapa tau mereka juga mau ikut pulang." ajakan Setya langsung diangguki oleh Tiara.

...****************...

Sementara disisi lain, terlihat Tania yang tersenyum menandakan rencana untuk mengikat Rein sudah berjalan sesuai alurnya. Ia berfikir harus segera memiliki anak, agar Rein tidak membuangnya begitu saja.

"aku harus melakukan ini sayang, aku nggak mau jadi wanita kere dan terlantar karena kamu." ucapan Tania membuat dirinya semakin menggebu-gebu.

Tania kerap kali mencuri waktu hanya sekedar bisa bermain mengasah pedang bersama Tomi. Sebab setelah kejadian di Swiss, Rein jarang sekali mau menyentuh dirinya.

Karena keseringan bersama Tomi, akhirnya Tania hamil juga. "akhirnya, permainan dimulai sayang." ucapan yang mengelus perutnya yang masih rata.

Tania yang sedang bahagia saat mengetahui dirinya tengah mengandung anak dari Tomi itu, segera membuat kejutan ingin memberikan surprise pada Rein.

"Sayang, nanti malam kita dinner yuk. ada sesuatu yang ingin aku beritahu ke kamu." bujuk Tania yang semangat.

Rein yang nampaknya masih begitu marah, malas menanggapi Tania hanya saja Tania berhasil membujuknya dan Rein mengiyakannya.

saat makan malam tiba, mereka pun tiba dalam restoran mewah yang telah di reservasi oleh Tania sebelumnya. Mereka duduk di pojokan dan memesan menu favorit yang ada di resto itu.

saat menunggu menu datang, Tania mengeluarkan box dan di sodorkan kepada Rein. "ini untukmu sayang".

Rein yang penasaran langsung membuka box kecil tersebut dan betapa kagetnya ia, netra matanya langsung membulat seketika, saat ia melihat sebuah foto USG dan testpack yang memberikan tanda positif hamil.

" kamu.. kamu hamil?" tanya Rein yang sedang memegang foto hasil USG tersebut sambil tersenyum bahagia.

"aku akan menjadi seorang ibu, dan kamu akan menjadi seorang ayah sayang." ucapan Tania yang membuat dirinya tersebut penuh dengan kemenangan.

"ya menjadi ayah non biologis dari anakku ini, sebab anak ini adalah anak Tomi. kamu hanyalah ayah sambung buatnya" ucap Tania tersenyum.