NovelToon NovelToon
Azzura

Azzura

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami
Popularitas:280.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rani

Dialah Azzura. Wanita yang gagal dalam pernikahannya. Dia ditalak setelah kata sah yang diucapkan oleh para saksi. Wanita yang menyandang status istri belum genap satu menit saja. Bahkan, harus kehilangan nyawa sang ayah karena tuduhan kejam yang suaminya lontarkan.

Namun, dia tidak pernah bersedia untuk menyerah. Kegagalan itu ia jadikan sebagai senjata terbesar untuk bangkit agar bisa membalaskan rasa sakit hatinya pada orang-orang yang sudah menyakiti dia.

Bagaimana kisah Azzura selanjutnya? Akankah mantan suami akan menyesali kata talak yang telah ia ucap? Mungkinkah Azzura mampu membalas rasa sakitnya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Bab 14

Tiba di kediaman Hardian, Angga langsung turun dari mobilnya. Ia langkah kaki dengan pelan. Rumah yang hanya akan ia datangi dua minggu sekali pada malam harinya. Karena rasa bersalah membuatnya enggan untuk tidur di rumah itu setiap malam.

Pintu rumah terbuka. Sambutan hangat si bibi membuatnya merasa rindu akan kehadiran sang kakek. Begitulah setiap ia pulang ke rumah besar yang terasa sangat sunyi karena tidak banyak yang menghuni.

"Tuan muda."

"Bibi. Di mana Tania?"

"Nona Tania di lantai dua, Tuan muda. Katanya, dia menunggu tuan muda pulang di atas sana."

"Ngapain dia berada di kamar atas? Bukannya kamar tamu ada di bawah?"

"Anu, itu saya tidak tahu, tuan muda. Nona Tania sendiri yang memilih tempat untuk ia datangi. Saya tidak punya kuasa untuk melarangnya."

"Hm."

Angga mendengus kesal. Kakinya melangkah menaiki anak tangga. Sementara itu, di kamar atas, tepatnya di kamar milik Angga, Tania sedang berbaring dengan pakaian yang menggoda.

Ya. Malam ini Tania sudah membulatkan tekad untuk menyerahkan hidupnya pada Angga. Dia ingin Angga menikahinya. Karena itu, dia berpikir untuk melakukan cara ini agar bisa mengikat Angga.

Pintu kamar yang tidak dia kunci, parfum mewah yang memenuhi ruangan, plus pakaian seksi yang memperlihatkan hampir semua bagian tubuh, Tania menunggu kedatangan Angga dengan hati tak sabar. Saat mendengar langkah kaki Angga mendekat, dia pun berpura-pura tertidur dengan memperlihatkan hampir semua bagain tubuhnya itu tanpa menutup dengan selimut sedikitpun.

Ketika Angga membuka pintu, dia pun langsung syok dengan apa yang ia lihat.

"Astaga! Apa yang kamu lakukan, Tania?"

Gegas Angga menarik kain untuk menyelimuti tubuh Tania secara acak. Bukannya Angga tidak normal. Hanya saja, dia tidak ingin tergoda. Karena dirinya tidak akan menodai perempuan yang belum sah menjadi istrinya. Begitulah sifat Angga yang sesungguhnya.

Singkatnya, dia adalah pria yang cukup baik jika untuk menggambarkan sebuah ketulusan dalam memperlakukan wanita yang ia sukai. Sementara untuk kekejamannya pada Zura, dia melakukannya karena termakan hasutan Tania yang sangat pintar membuat cerita.

"Tania. Apa-apaan sih? Gak kedinginan apa kamu?"

"Kak Angga. Kamu!"

Tanpa banyak bicara lagi, Tania malah menarik dasi yang masih melekat di leher Angga. Karena ulah Tania itu, Angga langsung terhuyung, lalu jatuh ke atas tubuh Tania.

Suasana hening seketika. Hanya saja, suasana itu tidak lama. Karen Angga yang berusaha keras untuk menyadarkan diri langsung bangun dengan cepat dari jatuhnya.

"Tania! Apa-apaan ini?"

"Kak Angga. Ayolah! Malam ini, aku milikmu, kak."

"Jangan gila, Tania. Kita belum menikah."

"Apa? Aku gila itu karena kamu, kak Angga. Kamu yang sudah menyia-nyikan aku selama. ini. Sudah tiga tahun aku menunggu. Tapi kamu malah terus mengulur waktu dan bahkan sekarang kamu malah mengabaikan aku."

"Pakai selimut itu dulu, Tania. Kemudian, baru kita bicara."

"Tidak. Aku tidak akan memakaikannya. Aku ingin kamu melihat diriku dengan jelas sekarang, kak Angga. Aku ini milikmu. Kenapa tidak kamu nikmati saja, ha?"

"Tidak sekarang, Tania! Kamu belum sah menjadi milikku. Aku tidak bisa menikmati hal. yang belum seutuhnya menjadi milik aku."

"Omong kosong! Kalau begitu, nikahi aku secepatnya, kak Angga. Aku sudah lelah menunggu. Apa kamu memahami apa yang aku katakan."

"Aku akan menikahi mu dalam waktu dekat. Sekarang, pakai selimut itu, lalu pakai bajumu dengan benar. Kita akan bicara setelah kamu memakai pakaianmu dengan baik, Tania."

Kesal hati plus malu, tapi Tania tetap berusaha tenang. Ia memakai pakaiannya sementara Angga malah menunggu di luar setelah meminta Tania memakaikan pakaiannya dengan benar.

"Pria seperti apa dia? Kenapa malah tidak tertarik padaku sama sekali? Tidak biasa laki-laki menolak diberikan hal manis," kata Tania bicara pada dirinya sendiri sambil memasang bajunya dengan malas.

Di luar kamar, tepatnya di ruang tamu, Angga sedang memijat tulang hidungnya dengan keras. Perasaannya mendadak kacau sekarang. Bagaimanapun, dia juga manusia normal yang pastinya merasa tertarik akan semua kenikmatan dunia. Namun, kesadaran diri yang masih sangat tinggi membuatnya bisa menahan diri dari godaan itu.

"Tuhan .... "

'Apa yang ada dalam pikiran Tania sebenarnya? Mengapa Tania jadi seperti ini sih? Aku seakan melihat orang yang berbeda saja tadi. Seolah, itu bukan Tania yang selama ini aku kenal. Tania yang lemah lembut dan sangat anggun.' Angga bicara dalam hati sambil terus memijat batang dari tulang hidungnya.

"Tuan muda. Teh hangatnya sudah siap," ucap si bibi dengan sangat hati-hati sambil meletakkan dua gelas teh hangat ke atas meja depan Angga.

"Terima kasih, Bi."

"Sama-sama, tuan muda. Oh iya, ada yang tuan muda inginkan lagi sekarang?"

"Tidak, Bi. Bibi bisa kembali sekarang."

"Baik, tuan muda. Bibi permisi."

"Ya."

Beberapa langkah setelah kepergian si bibi, Tania pun langsung tiba ke ruang tamu. Si bibi pun kembali dengan langkah besar agar segera menghindar dari dua manusia yang sepertinya sedang dalam masalah sekarang.

"Kak Angga."

"Duduk, Tania."

"Hm."

Tania mendengarkan apa yang Angga katakan. Duduk di sofa yang berhadapan dengan Angga adalah pilih terbaik baginya sekarang. Karena maklum, Angga yang biasanya suka duduk di sofa panjang, kini malah duduk di sofa pendek yang hanya muat untuk dirinya sendiri.

"Minum teh hangat itu, Tania."

"Lho, kenapa aku harus minum teh, kak Angga? Aku tidak haus sekarang."

"Aku tahu. Teh hangat itu hanya agar tubuhmu tidak kedinginan. Setelah menghabiskannya, aku akan mengantarkan kamu pulang."

"Apa? Kenapa aku harus pulang malam-malam begini? Kenapa aku tidak kak Angga izinkan menginap di sini saja hanya untuk malam ini, ha?"

"Sudah tiga tahun aku menunggu, kak. Lima tahun kita pacaran. Satu kali pun, satu kali pun tidak pernah kamu mengajak aku nginap di rumah ini. Kenapa? Apa yang kamu pikirkan sebenarnya, kak Angga? Apa?"

"Duduk tenang, Tania. Aku bukan tidak ingin mengajak kamu tinggal di sini. Tapi aku merasa tidak enak hati. Kakek memang telah tiada. Tapi perasaan ini selalu saja merasakan akan kehadiran kakek. Apalagi jika berada di rumah ini. Untuk itu, Tania. Tolong jangan bikin ulah lagi kedepannya. Apalagi bikin ulah di rumah keluarga besar Hardian. Aku tidak suka."

Berkilau mata Tania menahan amarah setelah mendengar penuturan Angga dengan wajah tenang seperti tanpa beban bagi Tania. Sungguh, rasanya, Tania ingin sekali mengamuk. Hanya saja, dia masih bisa menahannya. Demi status nyonya Hardian yang terkenal itu, dia masih bisa mengalah.

Tania langsung bangun dari duduknya.

"Tidak perlu minum teh terlebih dahulu. Antar kan aku pulang sekarang juga, kak Angga."

"Tania."

"Jangan bicara lagi. Kamu yang inginkan aku pergi dari rumah ini secepatnya, bukan? Jadi, segeralah antar kan aku pulang."

Tidak nyaman sebenarnya. Tapi Angga tetap melakukan apa yang saat ini ia lakukan. Gegas dia beranjak dari duduknya untuk mengantarkan Tania pulang ke rumah dengan tangannya sendiri.

1
Jumiah
sombong bangat ,dikira azura
mata duitan ,azura bisa lebih
mendapat kan uang dengan cara
hasil keringat nya sendiri ..
bisa jd azura lebih jaya ,dri pd kmu
angga ...lanjut
Siti Nurullatifah
Lumayan
🍁⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟Å𝐧𝐧ⱥ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf❣️
murahan sekali Tania kmu itu🥱🥱🥱
Rani: wkwkwkwkw
total 1 replies
🍁⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟Å𝐧𝐧ⱥ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf❣️
pretttt orang baik dari mana???
Rani: huhuhu ....
total 1 replies
Raisha Mieyka
terbaikkk
Rani: makasih buanyak🥰🥰🥰
total 1 replies
Euis Ratnasari
maaf thor kalau bisa paman azzura jgn manggil azu,kalau zura kayanya lbih enak
Rani: hehe, iya. udah aku ubah kok selanjutnya.
total 1 replies
Fay
Luar biasa
Rani: makasih buanyak💖💖💖💖
total 1 replies
Dwi Setyaningrum
Thor enakan manggilnya Ra drpd zu ditelinga itu kedgrannya gmn gt ga enak aja😁😁
Rani: huahahahaha .... aduh maaf, udah end plak ceritanya. hm, lain kali aja deh yah.
total 1 replies
Dwi Setyaningrum
gpp lah Angga berkorban utk zura itung2 penebusan dosa utk zura walau luka yg dirasakan zura tdk berdarah ditebus dg luka berdarah asalkan Angga bisa sembuh dan dg jln itu Angga bisa kembali dg zura ya ga Thor😁😁
Rani: huahahahaha .... iya-iya iya. 😅😅😅😅
total 1 replies
ami
Bagus
Rani: makasih buanyak🥰
total 1 replies
Lala Kusumah
ceritanya bagus menarik dan inspiratif bagi para wanita tangguh yang ada di dunia ini.... lanjuuuuuuuuuuutttt teruslah berkarya dengan karya karya yg baru dan bagus lg....
Rani: makasih banyak🥰🥰🥰🥰
seneng ... banget aku.
total 1 replies
Lala Kusumah
Alhamdulillah... akhirnya happy ending....
Rani: hihihi ... baca karya aku ngga perlu cemas. wkwkwk .... soalnya, karya aku selalu happy ending. huahahaha
total 1 replies
vania
good jobs Thor sudah menghibur kita terimakasih
Rani: terima kasih kembali udah mau baca karya aku yah. 🥰
total 1 replies
Endang Supriati
klu sy jd azura bicara begitu sama sngga, suruh buat tabia dan bpknya mati, atau suruh angga bugil keliling komplek
Rani: huahahaha ... sedih plus lucu aku.
total 1 replies
Endang Supriati
supaya rasa bersalahmu hilabg terhadap zyra,ayahnya zyra dan kakekmu, balas kebodohanmh dgn sewa 5 org oreman syruh perkosa Tania rame2 itu balasan yg adil. kau sdh mempermalukan azura,dan membunuh ayahnya. skrg balas tania dgn dipermalukan kembali dan buat bpknya Tania mati!!
Rani: ish, serem nya pembalasan. 😅
total 1 replies
Endang Supriati
klu sy tdk tkut xuma di gampar di bsnding dgn rumah.
hrsnya zura hbs nonjok hidung dan matanya tendang perut dan dada nya si mirna di jamin kelojotan
Rani: yaaaaahhhhh .... terlalu sadis
total 1 replies
Endang Supriati
masacuma gampar, tonjok hidung dan matanya.
Rani: huhuhuhu ..... seremnya.
total 1 replies
Tri Handayani
akhirnya berakhir dgn bahagia,semua menemukan jodoh dan kebahagiaan masing"sukses terus thorrr,semangat berkarya
Rani: makasih banyak yah, uwuuuuuu🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Noey Aprilia
Laahhh.....
srius end kk????
D tnggu crta slnjtnya y....ttp smngttt....
Rani: serius pake banget.
wkwkwkwkwk ....
total 1 replies
mustika ikha
wow, akhirnya happy ending,, semangaaaat thor di tunggu novel barunya /Determined//Determined//Determined//Determined/
Rani: yuhu .... lagi proses yah. sabar hihihi ....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!