NovelToon NovelToon
Menikah Untuk Balas Dendam

Menikah Untuk Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Identitas Tersembunyi
Popularitas:52.4k
Nilai: 5
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Setelah akadnya bersama sang suami, Aleta mengetahui fakta yang menyakitkan. Laki-laki yang baru beberapa jam menjadi suaminya ternyata selama ini mengkhianatinya. Lebih menyakitkan lagi selingkuhan dari sang suami yakni orang terdekatnya. Aleta hancur, hidupnya tak berati lagi, namun ia tak ingin hidupnya sia-sia untuk laki-laki yang telah mengkhianatinya. Ia bersumpah akan membalas rasa sakitnya kepada kedua orang yang sekarang menjadi incaran atas rasa sakit hatinya.

Namun siapa sangka? setelah mendapatkan kehancuran dalam hidupnya, Aleta justru dipertemukan dengan seorang laki-laki yang akan merubah hidupnya, ia juga yang membantu Aleta membalaskan dendam.

Arfandra Nanggala, laki-laki mapan,tampan, juga sangat pintar dalam bersandiwara, menyembunyikan setatus dirinya juga termasuk bagian dalam sandiwara Arfandra.

"Kamu tidak ingat perjanjian kita diawal?"



"Untuk sekarang aku masih ingat, tapi tidak tahu ke depannya."


Damn

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 26

Aleta menerima uluran tangan Fandra. Laki-laki yang siap membantu Aleta kapanpun dia butuhkan. Bahkan Fandra datang di saat Aleta membutuhkannya. Seperti tadi disaat Aleta hampir saja diliputi rasa bimbang karena Dipta dan kakaknya. Fandra tiba-tiba datang menghampirinya.

Bahkan Fandra sengaja datang dengan peran barunya sekarang, yakni menjadi orang yang dekat dengan Aleta. Bisa dibilang selingkuhan pura-pura Aleta.

"Ck, dia OB di kantormu bukan? buka matamu Tata."

Ucapan Dipta barusan berhasil membuat langkah Aleta dan Fandra terhenti. Awalnya Aleta berniat membalas, namun dengan isyarat dari Fandra membuat Aleta lebih baik diam dan menurut saja.

Masih dengan menggandeng tangan Aleta. Fandra menoleh ke arah Dipta. Jujur saja melihat wajah menyedihkan Dipta sekarang membuatnya sangat ingin meledakan tawanya. Namun Fandra tidak setega itu meski berkali-kali ia diremehkan karena statusnya atau pekerjaannya sekarang.

"Ada yang salah dengan OB? Aku rasa Aleta sudah membuka mata dan juga hatinya, hidup bersama pengkhianat hanya akan membuang waktunya."

Fandra menatap Dipta yang kini menatap nyalang dirinya. Jelas dari sorot mata Dipta tidak terima dengan apa yang Fandra katakan.

"Kamu berani denganku? Ingat kamu itu hanya-"

"Sstttt, shut up. Kamu hanya masa lalu Aleta. Anggap saja Aleta pernah membuka lembaran buku yang salah," ujar Fandra menggenggam tangan Aleta dan segera pergi dari tempat itu.

Dipta terdiam dengan rasa amarah yang tinggi, tentu ia tidak mungkin terima harga dirinya direndahkan begitu saja oleh seorang OB.

Sementara Alesa kini cukup kalut. Bukan hanya karena Dipta yang masih mencoba untuk membujuk Aleta agar bersamanya, jelas Alesa sesungguhnya merasa cemburu, meski terus ia coba tahan. Tetapi juga karena alasan dibalik gugatan Aleta terhadap Dipta yakni karena dirinya. Karena Aleta yang sudah mengetahui perselingkuhan mereka.

"Semua gara-gara kamu Dip," ujar Alesa berniat pergi.

"Heh, mau kemana kamu Sa?" Dipta mencekal lengan Alesa.

"Pulang, aku butuh waktu untuk sendiri," ujar Alesa seketika mendapat tawa dari Dipta.

"Enak ya kamu mau pulang begitu saja setelah bikin rumah tangga aku hancur?"

Mata Alesa memicing, ia menatap Dipta seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja keluar dari mulut laki-laki di depannya.

"Apa kamu bilang? aku buat rumah tangga kamu hancur? Kamu pikir cuma aku penyebabnya? Lalu kamu apa Dip? Bahkan kita bersama setahun sebelum kamu nikah sama Tata." Alesa menunjuk wajah Dipta dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Kamu brengsek Dipta. Kamu pikir aku tidak sakit melihat pernikahan kalian? Kamu pikir aku tidak sakit merasa dipermainkan sama kamu selama ini? Tapi apa? Ternyata kamu-"

Belum selesai berbicara Dipta sudah lebih dulu menyumpal mulut Alesa dengan bibirnya. Alesa berontak, ia sedang kalut dan tidak ingin melakukan itu, namun rupanya permainan Dipta pada bibirnya membuatnya menyerah, Alesa tidak lagi berontak dan mungkin akan kembali menyerahkan dirinya untuk Dipta.

"Kita ke apart aku sekarang, aku butuh kamu Sasa." Dipta meraba bagian pangkal paha Alesa. Tidak lupa laki-laki itu juga menuntut Alesa keluar dari kafe untuk masuk ke mobilnya.

Sikap keduanya memang bisa dikatakan susah untuk ditebak. Baru beberapa saat lalu Alesa merasa bersalah dengan Aleta atau mungkin rasa salah Alesa muncul karena sudah ketahuan oleh adiknya, juga Dipta yang meminta Aleta untuk mencabut gugatan cerainya, namun lihatlah sekarang. Dua orang pendosa itu kembali dimabuk cinta karena nafsu sesaat.

"Makasih," ujar Aleta hanya dibalas Fandra dengan anggukan kepala.

"Kamu pasti merasa sial banget ya ketemu aku, diawal kita ketemu saja kejadiannya sangat tidak etis, lanjut part 2 juga hampir sama dan ketiganya tiba-tiba aku minta bantuan sama kamu, dan sekarang kamu harus jadi kamb-"

"No problem Tata, aku nggak merasa begitu." Fandra mengalihkan tatapannya pada Aleta.

Meski tidak terlalu lama, tetapi entah kenapa Aleta merasa aneh, tatapan Fandra padanya tidak terlihat seperti biasanya.

"Aku kenapa sih?" Aleta menggigit bagian dalamnya.

"Kamu kenapa mau bantu aku Fandra?"

"Kita sudah sampai, makan dulu yuk. Temenin orang sidang ternyata cukup menguras energi ya? Panas tadi di dalam ruangan," ujar Fandra hanya dibalas anggukan kepala oleh Aleta.

Kebetulan mobil memang sudah berhenti di pinggir jalan.

Fandra mengajak makan di pinggir jalan, dengan mobil yang dibawa oleh Fandra saat ini terlihat sangat kontras sekali, keduanya sudah duduk di kursi plastik yang disediakan oleh penjual. Bahkan hanya tenda kecil yang menjadi penutup dari si pedagang tersebut.

"Cewek cantik nggak papa kan makan di sini?" pertanyaan Fandra sukses membuat Aleta menoleh. Lalu terdengar tawa dari gadis itu sebelum akhirnya menganggukan kepalanya.

"Apa sih kamu? selama ngga makan bunga tujuh rupa aku jabanin," balas Aleta tidak kalah mengundang tawa Fandra.

"Lagian emang ada anak kos yang makannya pilih-pilih? Kamu lupa aku anak kos?" lanjut Aleta dibalas anggukan kepala oleh Fandra masih dengan tawanya.

"Aku kira kamu lupa setelah melewati haru yang cukup sulit," ujar Fandra dibalas Aleta dengan mengangkat kedua bahunya.

"Sulit memang, tapi aku jadi lega, semoga saja secepatnya berita baik datang padaku ya?"

Fandra mengangguk. Lalu tanpa disengaja tangan Fandra reflek mengelus puncuk kepala Aleta. "Aamiin."

Diperlakukan demikian oleh Fandra jelas saja membuat Aleta terkejut. Keduanya sama-sama saling menatap canggung dengan Fandra yang reflek menjauhkan tangannya dari puncuk kepala Aleta.

"Ini mas pesanannya."

Suara daru penjual seketika membuta keduanya tersadar.

"Sorry," lirih Fandra diangguki Aleta dengan sedikit senyum.

Keduanya menikmati makanan tanpa banyak bicara, sesekali Aleta melirik ke arah Fandra yang sedang menyuapkan sesendok demi sesendak makanan ke dalam mulutnya. Melihat Fandra makan Aleta jadi merasa kasihan. Fandra kalau sedang makan seperti orang yang kelaparan karena belum makan selama 7 hari.

"Pelan-pelan saja, kalau mau nambah aja, ini aku yang traktir, " ujar Aleta berhasil membuat Fandra terhenti.

"Kenapa?" bingung Aleta mendapat tatapan dari Fandra.

"Apa aku terlihat menyedihkan?" tanya Fandra tiba-tiba.

Mendengar pertanyaan Fandra berhasil membuat Aleta tertawa. Ternyata Fandra sadar sedari tadi diperhatikan oleh Aleta.

"Kamu merasa begitu?" Aleta berbalik bertanya.

Terdiam sejenak. Fandra akhirnya menganggukan kepalanya.

"Sedikit, makanan ini jauh lebih enak kalau makan bareng sama kamu."

Lagi-lagi Fandra membuat Aleta seperti dibuat butterfly era lagi. Bedanya sekarang bukan dengan orang yang sama seperti tahun-tahun lalu, orang yang baru saja Aleta kenal tetapi Aleta bisa melihat ketulusannya.

"Hei, kamu menatapku?"

Suara Fandra berhasil membuat Aleta tersadar. Ia kembali melanjutkan makannya.

"Aku menatap apa saja yang ada di sini, jangam GR ya kamu."

Fandra tertawa mendengar jawaban Aleta yang lebih terdengar seperti sebuah pembelaan untuk dirinya.

"Okay, it's up to you girl."

1
Ahsin
satu kata Aleta begoo terlalu jual mahal ntar suamimu selingkuh tau rasa...
Ahsin
bertele2 dan aleta byk bacot... kpn kebongkarnya begoo
Ma Em
Sudahlah Fandra tidak usah tunggu di perancis unboxing nya dijakarta juga jadi tidak usah pake malam pertama pagi pertama juga oke 😂😂
Herman Lim
lanjut Thor
Aam Siti
uhhh romantis....
dobel up..
Vietha_27
yaaaahhh.padahal niatnya biar romantis di Perancis malah di Jakarta juga😅😅

gapapa laah mas Fandra, pembukaan dlu. nanti di Perancis dilanjutin🤭🤭🤭
Dian Rahmawati
wah Aleta mulai nakal nih ke suami hahahah
Yunda Nisa
kak lanjut dongg jangan lama-lama up nya
💥💚 Sany ❤💕
Dimas dah cari2 kesempatan ne. Napa dia kayak misterius gitu ya?
💥💚 Sany ❤💕
😂😂😂😂 pakek persiapan kayak mau ke medan perang aja kamu Fan.
Dian Rahmawati
ya ampun Fandra ,redmoon nya 1 minggu hahah
Vietha_27
hahhahaa.
mau tau Fandra berapa lama redmoon nya😁😁🤭🤭🤭

cm seminggu paling kl ga 9 harian laaah.

tp kan hbs itu lgsg bs unboxing kq😁😁

sabar ya mas Fandra😉

nanti bakal ada masa masa indah pernikahan sm Tata🥰🥰
ArianiDesy
sambutan untuk karyawan baru Ta,🤣
ArianiDesy
Sini Dipta tak kasih tau kenapa Aleta berubah😤
ArianiDesy
bilang aja Ta,siapa cewek selingkuhan nya...
ArianiDesy
semoga segera terbongkar perselingkuhan si Dipta
ArianiDesy
jangan bilang nnt kamu khilaf ya Dipta.....
ArianiDesy
masih penasaran isi chat nya
ArianiDesy
😢😢😢😢,,,,
kenapa ketahuan nya setelah menikah.....
Herman Lim
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!