"Manusia tidak dapat dikalahkan selama ia masih percaya kepada dirinya sendiri"
Arya masih benar-benar tak percaya jika ia harus terseret ke dalam dunia berandal. Ia hanya ingin menjalankan kehidupannya dengan tenang dan damai di kota barunya.
Suatu hari ia mendapat masalah dengan salah satu pentolan Geng "Mandala" yang terkenal di sekolahnya. Namun karena bantuan dari seseorang, ia berhasil mengatasi pentolan Mandala yang mengakibatkan ia malah menjadi buronan kelompok-kelompok yang lebih besar. Lagi-lagi orang tersebut membantunya mengatasi gangster tersebut, merasa berhutang budi, ia akhirnya mengemban misi balas budi pada pemuda yang menolongnya membereskan permasalahan berandal di kota dan mengasah ilmu bela dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryuu Ajaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12 : Serigala Berbulu Domba
...Aroma wangi bumbu rempah rempah menjejali ruangan penuh alat memasak tersebut. Seorang gadis berkucir dua terlihat tengah menyiapkan sebuah masakan, sementara seorang pemuda duduk di meja makan....
..."Kakak, biar ku bantu ya" Arya mengawali dialog....
...Kirana tercekat, kemudian melanjutkan memasak sayur yang sudah ia potong menjadi bagian yang lebih kecil....
..."Tidak perlu Arya, nanti malah asin kita gak jadi makan" Goda Kirana dengan senyum tersimpul di wajahnya....
...Arya hanya cemberut menanggapi pernyataan kakaknya. Ia kembali memainkan alat berbentuk persegi panjang tersebut yang sedari tadi ia genggam....
...Kirana terlihat menyiapkan beberapa alat makanan, meniriskan gorengan yang baru saja matang, dan menyiapkan air minum....
...Terakhir ia menyajikan sup buatannya untuk disantap berdua bersama adiknya....
..."Aaaaa~ Baunya harum sekali" Ucap Arya saat kakaknya membuka penutup panci berisi sup tersebut....
..."Siapa dulu dong yang masak.... hehe" Sahut Kirana sembari menyerok kuah sup....
..."Hehe kakakku memang yang paling hebat" Arya hanyut dalam aroma masakan kakaknya....
...Ia menyendok makanannya dan menuangkan di mulut. Rasa rempah rempah yang melekat menambah nikmat cita rasa yang berpadu di lidahnya....
..."Oh ya kak, eeeee... jadi aku boleh tidak ikut latihan" Arya menampilkan wajah memohon....
...Kirana menghela nafas dalam-dalam, sejenak ia tatap wajah adiknya tersebut....
..."Ya sudah, tapi janji pada kakak, hanya menggunakannya untuk sekedar membela diri. Jangan menjadi orang-orang seperti mereka yang arogan usai berhasil disahkan" Kirana memberi wejangan pada Adiknya....
..."Baik kakak, terimakasih... jadi kapan aku bisa memulai latihan" Arya tampak tak sabar....
..."Aku akan tanyakan pada Leon, seragamnya pakai punya kakak saja, yang dulu" Kirana kembali menyumpal mulutnya dengan sendok berisi sup....
..."Hehe Siap kak Kiran"...
...****************...
...Luka-luka pada tubuh Arya perlahan semakin membaik. Keadaannya juga berangsur pulih, hanya dalam waktu 3 hari....
...Ia tertengadah menatap langit-langit kamarnya yang mulai pecah-pecah. Rasanya ia ingin cepat-cepat kembali ke sekolah untuk bertemu kawan kawannya....
..."Aku ingin melihat kondisi sekolahan usai Libas dibubarkan" Gumam Arya....
...Ia belum mendengar jika Novan berhasil terciduk oleh sweeping Mandala, dan terjadi pertarungan antara kelompok mereka dengan Empat pilar....
..."Sudah ah, lebih baik aku tidur" Arya menarik selimut bergambar Barca miliknya, badannya meringkuk berbalut kain tersebut....
..."Selamat malam"...
...****************...
...Bukk!! Bukk!!...
...Terdengar suara samsak dipukul dengan intensif dari arah kamar tersebut....
... Di dalam, nampak seorang pria hanya mengenakan celana pendek terus melepaskan pukulan ke samsak yang tergantung tersebut....
...Bukk!!!...
...Tendangan T putar tepat menghujam samsak tersebut, mengakibatkannya berayun begitu kencang kesana kemari....
..."Entah mengapa, sekuat apapun aku memukul. Rasanya sangat berbeda dengan saat aku meninju wajah manusia" Lirih pemuda itu....
...Remang-remang cahaya rembulan yang masuk lewat kaca jendela menyorot dengan lembut wajahnya yang bermandikan peluh....
..."Belum cukup... aku..."...
..."Leon sudah malam, ayo tidur!!" Teriak seorang wanita dari luar kamar....
..."Astaga, kenapa aku bisa lupa... ibu dan ayah sedang ada disini. huhh..." Ia meraih baju tidur di lemari miliknya....
..."Sementara ini, waktu latihan kuganti saat pulang sekolah saja... huh" Gumamnya....
...Ibu Leon dan ayahnya memang kerap keluar kota karena memang mereka adalah pebisnis....
...Beberapa bulan sekali mereka pergi ke Shouran untuk memantau bisnis mereka di sana....
...Leon sendiri juga sebenarnya bukan asli Shouran karena ia pindah kesana untuk bersekolah sejak SMP....
..."Besok sudah senin, malas sekali rasanya bersekolah" Leon mendengus kesal....
..."Namun rasanya kangen sekali bila tak bersua dengannya" Leon tersipu memeluk erat guling kesayangannya....
..."Astaga, kenapa sekarang aku malah jadi bucin gini sih" Leon mengusap wajahnya yang kembali tanpa ekspresi....
..."Ah sudahlah.. lebih baik aku tidur, sudah pukul 11" Leon menarik selimutnya, dan menutup matanya. Mengakhiri hari-harinya yang melelahkan....
...****************...
...Kokok suara ayam jantan bersahut-sahutan. Mendayu dayu bak alarm yang menandakan sang surya sebentar lagi akan tiba....
...Bising kendaraan bermotor dan hiruk pikuk masyarakat kota menyambut kedatangan pagi....
...Arya yang masih berkutat di mimpinya kembali menarik selimutnya karena memang udara sangatlah dingin....
...Brakk!!!......
..."astaga Siapa itu!!" Arya terperanjat dalam keadaan merem....
...Ia mengucek pelupuk matanya, menganalisa siapa yang barusan mendobrak pintu kamarnya....
..."Lihat tu jam berapa?? masih enak-enakan tidur, segera cuci muka!!" Kirana tampak kesal dengan kelakuan adiknya yang seperti kebo....
..."Ba... baik baik kak" Arya melenggang menuruni tangga dengan hati-hati....
...Kirana kembali ke dapur menyiapkan sarapan, sementara Arya menyusul duduk di meja makan usai mencuci wajahnya....
..."Astaga kak Kiran, masih jam setengah empat. Kita mau sarapan apa bangun sahur" Arya geregetan dengan sikap usil kakaknya....
..."Xixi kakak hanya ingin ada yang menemani kakak memasak, kakak takut kalau sendirian" Kirana memotong beberapa buah tomat untuk dibuat sambal....
..."Astaga" Arya mendesah, ingin marah tetapi nyawanya belum genap terkumpul....
..."Kalau adikku ini memang tak mau membantu kakak nya... ya sudah tak apa kok, hiks" Kirana berlagak sedih....
...Melihat kakaknya bertingkah seperti itu, Arya merasa tak tega. Ia akhirnya bersedia menemani, bahkan membantu kakaknya memasak....
...Tak terasa jarum jam berputar begitu cepat. Jam dinding sudah menunjuk ke angka lima, Arya dan Kiran bergantian untuk mandi dan bersiap untuk sarapan bersama....
...Di meja makan sudah tersaji nasi, telur ceplok, sambal, gorengan dan juga susu. Masakan sederhana tersebut mereka makan dengan lahap untuk mengisi tenaga selama di sekolah....
..."Oh ya Arya, kakak nanti pulang lebih akhir karena ada kegiatan. Kamu pulang lebih dulu aja" Kirana membereskan peralatan makan....
..."Emm, baik" Arya melenggang keluar menyiapkan motor yang akan mereka tumpangi....
...****************...
...Matahari mulai naik sepenggalah. Sinarnya mulai menyengat dan membakar pori pori kulit. Hawa panas yang ditimbulkannya menambah panas hati dan pikiran pemimpin Mandala, Haryudha Nirwira....
...Di ruang olah raga tersebut, terlihat beberapa orang petinggi Mandala yang bersekolah disana. Dengan Yudha berada di tengah-tengah....
..."Bagaimana langkah selanjutnya ketua??" Seseorang berambut keriting mengakhiri lamunan dari Yudha yang masih memikirkan strategi....
..."Lebih baik kelompok anarki pengganggu seperti mereka segera dihancurkan, daripada semakin berkembang... Ketua" Sahut orang disampingnya. Dari mereka semua, dialah yang memiliki wajah paling garang....
..."Jangan gegabah, teliti dulu bagaimana kemampuan mereka. Jangan terburu-buru" Timpal pria berbadan tegap dengan wajah tenang....
..."Apa yang perlu diteliti, kau dengar sendiri kan penuturan Rey. Empat pilar hanyalah omong kosong, Ashura adalah macan yang tak punya taring!!" Seru pria berbadan tegap....
..."Ucapan dari orang dungu yang hanya mengandalkan dengkul kopongmu itu memang terasa hampa di telingaku" Sindir pria berwajah tenang....
..."Apa kau bilang!!"...
..."Cukupp!!" Sergah Yudha....
..."Aku ingin kalian mendengar sendiri bagaimana kemampuan dari empat hantu Houshen yang kalian takuti itu... Reyy!!"...
...Seorang pemuda dengan tatapan datar memasuki ruangan petinggi tersebut. Ia duduk bersimpuh di hadapan ketua Mandala. Sang pemimpin menyambutnya dengan perintah....
..."Rey... Jelaskan pada mereka, bagaimana kemampuan dari Empat pilar. Dan apa yang harus kita tangkal dari mereka dan kroni-kroninya" Sergah Yudha....
..."Baiklah ketua, yang pertama adalah jelas... William Damian, kekuatannya tak perlu diragukan lagi. Ia memiliki kemampuan bantingan yang sangat mematikan, namun ia sangat lamban dan kelincahannya sangatlah buruk" Jelas Rey dengan penuh kebohongan....
..."Kira-kira dari mereka semua, siapa yang cocok menghadapinya" Tanya Yudha....
...Reynhard berfikir sejenak, Damian adalah tipe petarung yang mengandalkan kelincahan seperti alirannya, Mawar. Memilihkan lawan yang lamban dan berkutat pada tenaga saja adalah pilihan yang tepat....
..."Perwira satu, Kapten divisi penyerang... kapten Brian" Seru Rey....
..."Benar Ketua, lewat bantuan serangan kilat oleh divisi penyerang, saya yakin Damian lamban itu akan kewalahan" Jelas Pria berwajah tenang....
...Brian tampak senang dihadapkan dengan William Damian yang memang namanya sudah tenar di dunia berandal....
..."Baiklah selanjutnya"...
...Rey terus menyuarakan kebohongan informasinya, tentu saja untuk mengacaukan rencana. Dan ia juga sudah berniat membocorkan hasil dari rapat tersebut pada Leon....
...Ariz yang bertenaga kuda ia pertemukan dengan pria berwajah tenang yang bernama Bastian. Ia adalah kepala divisi mata-mata. dari seluruh perwira, dialah yang paling lemah di Mandala....
...Ryan yang memiliki kecerdasan dalam bertarung, ia hadapkan pada Arga untuk kedua kalinya. Karena memang Arga sendiri yang meminta....
...Arga sendiri tak hadir dalam rapat tersebut karena skorsing dari pihak sekolah....
..."Untuk Ketua, akan kuhadapkan pada br*ngs*k ini saja" Gumam Rey....
..."Dan yang terakhir, Yang paling lemah diantara mereka berempat. Namun posisinya sangatlah penting karena dia merangkap sebagai ketua" Bisik Rey menambah rasa penasaran orang-orang di sekitarnya....
..."Ketua?? Ketua Ashura??" Tanya Brian penuh rasa penasaran....
..."Benar... dia berhasil menjadi ketua karena wibawanya, dan juga gagasan serta pemikirannya"...
..."Orang itu bernama Baron Leon... Untuk orang seperti dia, Ketua saja yang akan memutuskan" Rey menatap wajah Yudha....
...Hatinya bergemuruh, tak sabar menantikan saat saat Leon akan mematahkan semangat Gangster tersebut....
..."Bwahahaha bagus, bagus Rey" Yudha tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan dari Rey....
..."Biar aku sendiri yang akan menghabisi Leon itu. Dengan kedua tanganku lah, aku akan mematahkan ambisinya itu" Tukas Yudha....
...Selanjutnya mereka memperbincangkan recana strategi yang akan dipakai, apakah melakukan serangan resmi atau tidak....
...Serangan resmi berupa surat tantangan bagi Kelompok yang dimaksud. Bila kelompok yang ditantang menyetujui. Maka akan dibuat suatu kesepakatan, dan tentu saja hasil dari tawuran akan diakui oleh kelompok kelompok lain....
...Serangan tidak resmi berupa serangan dadakan tanpa deklarasi. Serangan mengejutkan ini memang menguntungkan, namun hasilnya kelompok lain tak wajib menghormati dan mematuhi hasilnya....
...Agresor atau penyerang sangatlah dirugikan dalam serangan tidak resmi, karena dianggap tidak memiliki jiwa kesatria....
...Bahkan dalam kasus lain, kelompok lain membantu kelompok yang kalah menyusun kembali kekuatannya dan menyerang ulang kelompok penyerang....
..."Sebaiknya tidak usah memberi surat tantangan. Walaupun kemampuan mereka sudah terbaca, namun kita tetap tak boleh meremehkan mereka" Pancing Rey pada Ketua Mandala....
...Ia sengaja menyarankan penyerangan dilakukan secara mendadak, agar nama Mandala menjadi tercoreng....
...Yudha menimbang-nimbang saran dari Rey, para perwira lain juga menyarankan serangan dadakan yang jelas lebih manjur....
..."Baiklah, serangan kita lakukan secara dadakan. Persetan para berandal lain mengatai kita apa, langkah kejayaan Mandala kita mulai dari sini" Seru Yudha....
...Seringai penuh kelicikan terpaut di bibir Reynhard. Ia tak hanya beruntung bisa semudah ini masuk Mandala, namun ia juga mendapat kepercayaan dari yudha bahkan berhasil mengacak-acak rencana Mandala....
..."Ini akan menjadi kehancuran bagi kalian semua... Hingga saatnya tiba, kalian akan melolong seperti anjing yang sekarat"...
...----------------...