"Jangan melihat kebelakang untuk sesuatu yang telah Tuhan jauhkan".
*****
"Rencana yang telah aku susun, akhirnya berantakan... huuffff" terdengar helaan nafas pelan, dari gadis cantik yang saat ini mata indahnya masih setia menatap kelangit dan melihat bintang bintang bertebaran, keindahan malam saat ini semakin terlihat begitu indah jika dilihat dari balkon kamarnya. Wajah cantik, milik aazeena ta seceria biasanya, gadis itu kini terlihat begitu sedih dan putus asa. "Tuhan kali ini, biarkan segalanya tentangku engkau saja yang mengaturnya, aku lelah, aku telah salah" butiran bening jatuh dari mata indah aazeena mengalir begitu deras membasahi pipi chubby gadis cantik itu. "Maafkan aku" lirihnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aan_Khodijah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25 Bertemu Sahabat Lama
Mansion Damian
Aazeena sedang berdiri di depan cermin menatap pantulan dirinya, yang saat ini sudah begitu cantik, dengan memakai drees berwarna nude dan kerudung panjang warna cream, aazeena terlihat imut dengan pipinya yang sedikit chubby dan bulu mata nya yang lentik, serta matanya yang bulat dan bola mata yang jernih. Malam ini aazeena akan makan malam bersama keluarga di salah satu resto berbintang, tidak hanya bersama keluarga Damian saja akan tetapi nanti akan ada keluarga sahabat ayahnya yang juga ikut serta.
Makan malam kali ini harusnya di lakukan beberapa hari lalu, namun karena ada pekerjaan mendadak sehingga tuan Rafiq Damian bersama putranya abiyan harus keluar kota jadi makan malam di tunda dan baru akan di lakukan malam ini.
Aazeena merasa penampilan nya sudah sempurna dirinya akan segera turun, takut kedua orang tuanya sudah menunggu di bawah. Sebelum keluar aazeena memakai liptin di bibirnya, setelah merasa penampilan nya sudah perfect aazeena segera mengambil tasnya dan memegang handle pintu kemudian membukanya.
Ceklek
Bersamaan dengan itu ternyata dari luar baru saja abiyan akan mengetuk pintu sang adik, untuk mengajaknya segera turun kebawah.
"Kakak" kata aazeena terkejut melihat kakaknya yang ternyata sudah berdiri di dapan pintu kamarnya.
"Adek udah siap? Kakak baru mau ketuk pintu" kata abiyan tersenyum pada aazeena.
"Adek udah siap" kata aazeena ikut tersenyum.
"Ya udah yuk turun, ayah sama bunda udah nungguin di bawah" kata abiyan mengajak aazeena turun.
"Ayooo" kata aazeena yang langsung menggandeng lengan abiyan manja.
Abiyan hanya tersenyum melihat tingkah adik perempuan nya itu yang begitu manja padanya.
Aazeena dan abiyan masuk kedalam lift kemudian sampai di bawah.
Tingg
Amira dan Rafiq melihat ke arah lift, saat lift terbuka terlihat aazeena dan abiyan berjalan bersama menghampiri Rafiq dan Amira. Keduanya tersenyum hangat menyambut kedatangan putra dan putri mereka.
"Ayah, bunda" kata aazeena tersenyum.
"Cantik sekali putri ayah maa syaa Allah " kata Rafiq pada aazeena.
"Iyaa adek kan putri bunda, bunda aja cantik jadi adek ikut cantik" kata aazeena menjawab sambil tersenyum pada bundanya.
Amira tersenyum kemudian mencium kening aazeena
Cup
"Iya putri bunda paling cantik" kata Amira gemas. Melihat aazeena yang mungil dan cantik.
"Terimakasih bunda, bunda yang jauh lebih cantik" kata aazeena mencium pipi Amira.
Cup
Abiyan dan rafiq tersenyum melihat kedua wanita cantik yang berbeda usia itu.
"Semua sudah siap, kita berangkat nanti kita terlambat" kata Rafiq pada anak dan istri nya.
"Ya udah ayo" kata Amira.
Aazeena menggandeng lengan abiyan, sedangkan Amira menggandeng lengan suaminya. Mereka ber empat berjalan bersama keluar dari mansion menuju mobil.
Ada dua mobil yang sudah siap di halaman mansion 1 untuk keluarga Damian, dengan abiyan yang akan menyetir. Dan satu lagi para pengawal yang akan mengawal mereka dari belakang.
Abiyan membukakan pintu untuk aazeena dan Rafiq membukakan pintu untuk istri tercinta nya.
"Terimakasih kakak" kata aazeena tersenyum pada abiyan.
"Sama sama sayang" kata abiyan.
Buk
Suara pintu di tutup, abiyan dan rafiq segera masuk kedalam mobil setelah memastikan kedua wanita cantik yang begitu mereka sayangi sudah duduk cantik di dalam mobil.
Abiyan segera melajukan mobilnya meninggalkan kediaman keluarga Damian, dan di ikuti oleh pengawal di belakang nya.
Di dalam mobil Amira terus menatap putri nya, merasa bangga dengan segala hal yang telah di lakukan dan berhasil di capai aazeena selama ini, dan juga merasa sedih jika teringat satu fakta bahwa putrinya pernah terluka karena orang lain. "sayang" panggil Amira lembut.
"Iya bunda?" Aazeena menoleh, gadis cantik itu baru saja selesai membalas pesan dari Miranda sahabat nya.
"Kamu Cantik banget sih bunda jadi gemes" kata Miranda..
Aazeena tertawa, Rafiq juga tertawa, abiyan juga ikut tersenyum mendengar pernyataan bundanya.
"Iya itu putri kita bund, dia ikut ayah yang ganteng gini, bunda juga cantik jadi adek cantik banget dong" kata Rafiq menjawab.
"Iihh Ayah ke Pedean deh" kata Amira.
Aazeena tertawa kecil " ayah bener bund adek kan ikut ayah dan bunda" katanya.
Selama perjalanan Suasana di dalam mobil begitu hangat, di penuhi canda tawa dari mereka semua. Hingga ta terasa akhirnya mereka sampai di resto.
Aazeena berjalan menggandeng tangan abiyan, sedangkan Amira dan Rafiq berjalan lebih dulu mereka ada di depan memimpin jalan kedua anaknya aazeena dan abiyan.
Kedatangan keluarga Damian menjadi pusat perhatian beberapa pengunjung yang ada di resto ini, namun aazeena dan keluarga nya mereka semua terlihat acuh dan biasa saja sebab sudah biasa terjadi hal seperti ini.
Ceklek
Salah satu pelayan resto mengantarkan keluarga Damian menuju private room yang sudah di pesan untuk makan malam dua keluarga paling berpengaruh di negara ini. Setelah pintu di buka Amira mengucapkan salam lebih dahulu.
"Assalamualaikum" ucapnya lembut.
"Wa'alaikumussalam" terdengar suara lembut seorang wanita yang menjawab dari dalam. Dan terlihat begitu antusias saat melihat kedatangan Amira.
"Amira" panggilnya.
"Mbaa tania" ucap Amira ikut menyapa. Keduanya berpelukan kemudian cipika cipiki ala ibu ibu yang sudah lama tidak bertemu.
Sedangkan tuan Rafiq juga berpelukan ala bapak bapak dengan sahabat lamanya yang baru kembali ke Indonesia.
"Abizer" ucap Rafiq.
"Rafiq" ucap Abizer ikut menyapa.
Aazeena dan abiyan tersenyum melihat kedua orang tua mereka yang terlihat begitu senang bertemu dengan sahabat lamanya. Keduanya tidak tau bahwa ternyata sahabat ayah dan bunda mereka sudah datang lebih dulu di sini. Dan ternyata mereka hanya berdua saja.
Yaa sahabat Rafiq dan Amira adalah Abizer Allthaf Abrisam dan Estafania Artha abrisam orang tua dari arshain. Mereka bersahabat sejak masih SMA dan orang tua Rafiq dan Abizer juga sudah bersahabat sejak lama.
"Ayo duduk" kata Tania mempersilahkan Amira untuk duduk.
"Iya mba" kata Amira. Amira melihat ke arah abiyan dan aazeen lalu meminta keduanya mendekat.
"Sayang sini" panggilnya lembut. Aazeena dan abiyan mendekati bundanya.
" Mba, mas" panggil Amira pada Abizer dan Tania.
"Ini putra ku abiyan, dia putra sulungku" dan ini putri bungsuku aazeena" katanya memperkenalkan kedua anaknya pada Abizer dan Tania.
Abiyan dan aazeena langsung menyalami Tania dan Abizer setalah itu mereka semua duduk di kursi masing masing, dan aazeena duduk di tengah antara bunda nya dan ayahnya gadis cantik itu di apit orang tuanya.
"Maa syaa Allah am, putrimu cantik sekali" kata Tania kagum melihat aazeena.
"Makasih Tante" kata aazeena malu.
Sedangkan Amira tersenyum mendengar perkataan Tania.
Tania dan Abizer memang pindah ke Paris sejak satu tahun pernikahan mereka, dan selama ini baik Abizer maupun Rafiq memang belum sempat mempertemukan anak anak mereka. Abizer hanya tau kalau Rafiq memiliki 2 orang anak tapi belum pernah bertemu, begitupun dengan Rafiq. Mereka pernah bertemu saat Abizer ke Indonesia namun saat itu hanya pertemuan biasa saja karena pekerjaan juga, jadi hanya pertemuan singkat saja dan juga Abizer ke Indonesia hanya beberapa kali saja dan mereka tidak selalu bertemu. Jadi baru kali ini lah, mereka bertemu kembali lengkap dengan keluarga Damian dan keluarga abrisam minus arshain karena pemuda itu sudah kembali ke Paris beberapa hari lalu.
" Aazeena sayang, aazeena masih sekolah nak?" Tanya tania.
"Iya Tante aazeena masih kuliah" kata aazeena lembut.
"Maa syaa Allah, ambil jurusan apa sayang?" tanya Tania lagi.
" Aazeen Ambil fashion design Tante" kata aazeena lembut.
"Ya ampun am , aazeena mirip kamu banget" kata Tania yang tau bahwa Amira sangat pandai menggambar sejak dulu dan kini bakat itu seperti nya menurun pada aazeena.
"Iya mba, Alhamdulillah, aazeena seneng banget gambar dari kecil" kata Amira menanggapi perkataan Tania.
"Kalian pas sekali, satu bisa ngurus perusahaan satu lagi ngurus butik." Kata Abizer yang sudah tau bahwa aazeena membuka butik sendiri.
"Alhamdulillah bi" kata Rafiq menepuk pundak sahabat nya.
"Ini putramu ga ikut?" Tanya Rafiq.
"Hah, iya dia udah kembali ke Paris, mengurus perusahaan di sana, dan dia juga lagi bangun perusahaan nya sendiri di Paris " kata Abizer.
"Dia persis kaya papinya pekerja keras" kata Rafiq menimpali.
"Ya bener banget fiq, dia persis papinya, keras kepala dan kalau udah ambil keputusan yaa ga bisa apa apa aku selain dukung keputusan nya" kata Tania yang menjawab dengan lesu.
"Maaf ya, anak aku belum bisa Dateng bertemu kalian, kemarin aku udah bujuk buat dia tinggal di sini dulu, tapi ya gimana lagi pekerjaan dia ga bisa di tinggal lebih lama lagi." Kata Tania merasa bersalah.
"Ga papa mba, lain kali pasti bisa ketemu, lagian sekarang kalian udah menetap di sini, pasti nanti akan ada masanya dia pulang" kata Amira tersenyum menenangkan Tania.
" Ya kamu benar" kata Tania.
Dan mereka makan malam bersama, sambil di selingi obrolan santai.
Selesai makan malam "Aazeena?" Panggil Tania lembut.
"Iya Tante" jawab aazeena lembut.
"Panggil mami aja sayang, mami sekarang orang tua aazeena dan kakak juga" kata Tania lembut. Kakak yang di maksud Tania adalah abiyan.
Aazeena menatap Amira meminta persetujuan bundanya. Dan Amira tersenyum dan mengangguk pada putrinya dirinya tidak keberatan jika aazeena memanggil Tania dengan sebutan mami. Amira tau Tania sangat ingin memiliki anak perempuan sejak dulu.
"Iya mami Terimakasih"kata aazeena tersenyum hangat.
Tania senang mendengar nya "sayang, kapan kapan, main ya kerumah mami, mami sendirian kalau papi kerja" kata Tania meminta aazeena main kerumahnyaa. Tania langsung jatuh hati dan menyayangi putri bungsu Amira dan Rafiq yang terlihat begitu cantik dan manis itu.
"Iya mii insya Allah nanti aazeen main kerumah mami sama papi" ucapnya.
****
Bandara
Aazeena dan naina sudah siap, hari ini keduanya akan berangkat ke Paris, untuk mengurus pembukaan cabang butik milik aazeena di negara itu, kali ini salah satu impian aazeena kembali terwujud, bisa membuka cabang di luar negeri aazeena begitu senang, dan bahagia.
Aazeena akan pergi menggunakan pesawat pribadi milik keluarga nya, sebab Rafiq tidak mengizinkan aazeena pergi dengan pesawat komersial. Aazeena hanya menurut keinginan sang ayah gadis itu sama sekali tidak membantah sebab aazeena tau ayahnya selalu memberikan yang terbaik untuknya. Aazeena tidak akan pergi berdua saja, tapi ada beberapa pengawal yang akan ikut, bersama gadis cantik itu, Rafiq dan abiyan sudah menyiapkan segalanya. Pengawal yang akan membantu aazeena dan naina selama di Paris dan juga menjaga keduanya.
"Ayah adek berangkat ya" aazeena menghampiri Rafiq.
"Hati hati ya sayang, jaga diri baik baik, kabarin ayah dan bunda" kata Rafiq memeluk putri kecilnya dan mencium kening dan puncak kepala aazeena.
Cup
Cup
Aazeena membalas pelukan ayahnya erat "iya ayah adek akan jaga diri, adek juga pasti kabarin ayah dan bunda" katanya.
Aazeena melepaskan pelukannya pada Rafiq kemudian beralih pada Amira bundanya.
"Bunda, bunda jaga kesehatan yaa, adek pergi dulu" katanya sambil memeluk Amira.
Amira membalas pelukan putrinya dan mengusap punggung aazeena lembut.
"Iya sayang, adek selalu hati hati ya di sana" pesan Amira, dan diangguki oleh aazeena
Cup
Cup
Cup
Amira mencium kening, dan pipi aazeena, aazeena pun mencium pipi bundanya.
Kini gadis cantik itu beralih ke kakaknya yang ikut mengantarkan dirinya.
"Kakak" aazeena langsung memeluk abiyan erat, laki laki setelah ayahnya yang selalu menjaga dirinya. selalu menyayangi aazeena dan bisa melakukan apapun untuk aazeena. Aazeena sangat menyayangi kakaknya.
Abiyan membalas pelukan aazeena dan mengusap kepala adiknya lembut " adek hati hati ya, kabarin kakak kalau ada apa apa, sayang" kata abiyan lembut.
"Iya" kata aazeena tersenyum dalam pelukan abiyan.
Setelah aazeena selesai berpamitan kini giliran naina yang menyalami kedua orang tua aazeena.
"Kami pamit Tante, om, kak abi" kata naina tersenyum.
" Hati hati ya nak, jaga diri kalian baik baik" pesan Amira pada naina dan mengusap kepala gadis itu lembut.
"Iya Tante" jawab naina tersenyum.
Sedangkan rafiq hanya tersenyum dan mengusap kepala naina saja. Naina sudah dianggap seperti putrinya juga. Sedangkan abiyan hanya tersenyum dan mengangguk kan kepalanya saja.
Setelah tadi berpamitan akhirnya kini mereka semua sudah berada di dalam pesawat pribadi milik keluarga Damian.
Aazeena dan naina duduk bersebelahan mereka akan menikmati perjalanan panjang selama 16 jam 15 menit di dalam pesawat ini.
*****
Assalamualaikum sahabat jangan lupa tinggalkan like dan komen yaa😉
menarik kayaknya nih