akibat di jodoh kan Rania memilih patuh walau dalam hatinya belum bisa menerima pernikahan ini,
siapa sangka ada insiden malam pertama yang tanpa sadar di lakukan, dan firman tak menyadari nya, membuat Rania diam dengan sejuta rasa yang tak bisa di jabarkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fajrian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
malam pertama untuk yang Terahir kali nya.
"Tok,, tok,, tok,, dengan tidak sabaran firman mengetuk pintu, karna, karna dia sudah lupa kalau dia juga membawa kartu untuk akses kamar nya,
Karna merasa aneh rania yang berada di dalam tidak lantas membuka pintu, karna kalau suaminya yang datang sudah pasti langsung masuk ke kamar nya tanpa repot repot mengetuk pintu,
Untung pintu itu di lengkapi dengan lubang kaca pembesar, sehingga dia bisa melihat dari dalam siapa yang tengah berdiri di depan pitu kamar hotel nya.
"Ustadz rania terkejut karna suaminya yang tengah mengetuk pintu dengan tidak sabaran.
Dengan segera rania pun membukakan pintu untuk suami nya,
"Assalamualaikum ustadz, ucap rania ketika membuka pintu padahal harus nya firman lah yang mengucapkan salam,
Namun firman bahkan tidak menjawab salam istrinya, dia segera, menuju kamar mandi,
Rania keheranan, tapi dia pikir suaminya tengah buru buru ingin B A B. rania pun menutup pintu kamar lagi dan tak lupa untuk mengunci nya,
Rania dengan sabar menunggu firman dan ingin memberi tau tentang keputusan yang di ambil nya, hari ini.
Dengan senyum penuh kebahagiaan, karna pasti firman akan mau menerima dirinya, itulah yang rania yakini,
Namun lama rania tunggu, tapi suaminya tak kunjung keluar hanya erangan yang terdengar dari sana,
Karna khawatir rania pun memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar mandi tersebut,
"ustadz,! Tok, tok, ustadz gak papa?"
Ahirnya pintu di buka,! Dan rania nampak shok karna, firman kini tengah bertelanjang dada, dengan rambut dan tubuh yang basah,!
Seperti nya firman habis mengguyur tubuh nya di bawah kran air,
Rania segera membalikkan badan nya,
"Astagfirullah, "ustadz!" di mana bajumu?, ucap rania masih dengan membelakangi firman,
Sedangkan firman yang sudah hilang setengah kesadaran nya akibat pengaruh obat dengan dosis yang tinggi,
Ketika mendengar dan melihat, ada seseorang di depan nya dan orang itu pula yang sangat dia dambakan selama ini,
Dengan dorongan hawa nafsu yang sudah tidak bisa lagi firman kendalikan,
Firman Pun mendekap tubuh istri nya itu dari belakang,
Rania yang kaget mendapat serangan seperti itu langsung terpekik dan hendak mendorong tubuh suaminya,
"Ustadz kenapa,!
"Hmm,, sayang, aku sudah tidak tahan lagi, plis jangan menolak nya, ucap firman sambil menciumi, tengkuk rania, sampai membuat rania merinding di buat nya,
"Ustadz,, panggil rania namun itu terdengar seperti desahan bagi firman Dar terdengar merdu di telinganya,
dan semakin membangkit kan gairah nya firman yang sudah memuncak,
Dengan sekali angkat firman langsung menggendong rania, dan membawanya menuju, ranjang king zize, yang tersedia di dalam kamar hotel itu,
Firman bahkan tidak berkata kata lagi, hanya deru nafas yang sudah memburu yang dapat rania dengar,
" ustadz pekik Rania,, ustadz kenapa?"Rania masih berusaha memberontak, namun tenaga firman sangat kuat, dia tidak membiarkan rania lolos dari kungkungan nya,
Masih dalam posisi rania yang berusaha melawan karna, firman langsung saja menyerang nya seperti orang yang tengah kesetanan,
Diraup nya, bibir ranum rania yang selama ini selalu firman curi curi di setiap malam,
untuk sekedar mengecup nya tanpa izin.
Namun kini firman dengan buas nya melahap dan melumat nya dengan rakus,
"Mm,,ustadz, le-pas, rania mulai terisak karna firman memperlakukan nya dengan kasar,
"Hiks, "mmh, lepaskan,! Tangis rania pecah,
Sedangkan firman, saat mendengar tangisan itu, kesadaran nya sedikit kembali, namun firman tak bisa menahan nya lagi, firman benar benar tak kuasa,
"Maaf sayang,! Kata sayang dengan lancar keluar dari bibir firman seolah itu adalah kata katanya dalam sehari hari, atau mungkin itu yang firman pendam selama ini untuk istri nya,
"Sayang, aku tidak bisa menahan nya lagi, sepertinya ada yang ingin menjebak ku dengan memberiku obat per***ang dengan dosis tinggi, "aku bisa mati jika tidak menyalurkan nya, ucap firman dengan terbata di terakhir sisa kesadaran nya,
Sebelum semuanya gelap, dan firman benar benar kalap,
Rania yang mendengar hal itu, ahirnya mengerti, sebagai wanita dewasa tentu rania tau apa itu obat per***ang dan bagai mana efek nya,
Ahirnya rania memilih untuk menyerah kan dirinya pada firman dengan seutuh nya, walau pun firman memperlakukan nya sangat kasar dan, penuh nafsu,
Rania ahirnya diam, dan mengimbangi cum**b*an demi cu**buan yang di berikan terhadap nya,
Rania pun memasrahkan diri nya dalam Kungkungan suaminya,
untuk yang pertama kali firman masuki diri nya, dengan cara yang sangat kasar, bahksn firman tak lagi memperdulikan rasa sakit yang Rania rasakan saat ini.
"Mmp,,rania menggigit bibir nya dengan kuat agar tidak mengeluarkan suara pekikan, yang kencang, ketika pertama kali. Suaminya menyatukan aset nya dengan milik nya,
di cengkram nya punggung suaminya tersebut demi menahan rasa sakit dan perih yang bersamaan,
Rania membiarkan firman terus bermain di atas tu**b**nya, hingga inci demi inci tak sedikit pun firman lewatkan, dan cengkraman rania di punggung nya pun tak terasa sama sekali, walau menimbulkan bekas luka di sana.
Bersama, dengan robek nya se**put da**ah rania meme jam kan matanya, hingga firman mulai bermain dengan agak pelan sebelum kembali mempercepat gerakan nya, saat hampir mencapai puncak nya,
"Aaah,,, erangan penuh kenikmatan, keluar dari bibir firman, dan saat itu pula dia tumbang, di samping istri nya,
Rania yang masih sadar dengan sisa tenaganya, meraih selimut dan menutupi tubuh nya dengan suaminya tersebut walau dengan tubuh yang terasa remuk.
Masih dengan bayangan bagai mana ekspresi firman saat sampai di puncak nya, dan tanpa memikirkan bagai mana sakit nya, seorang rania yang untuk pertama kalinya di sentuh dengan kasar, oleh suaminya sendiri, walau rania tau itu semua di luar kuasa firman yang keseharian nya sangat berlaku lembut padanya.
Jangankan ucapan terimakasih. Ciuman penuh kasih sayang dan pelukan hangat pun tidak rania dapat kan malam ini.
Rania hanya bisa membungkam mulut nya sembari menangis tanpa ber suara.
Tubuh nya remuk bak kena hantaman benda berat. Tapi Rania ikhlas, untuk itu dia berharap firman besok nya akan meminta maaf dengan tulus padanya dan mengaku menyesal,
Rania ahirnya juga tertidur.di samping suaminya.
Sampai subuh menjelang, rania kembali terjaga namun saat menoleh kesamping. Suaminya masih tidur dengan lelap nya.
Dia pun memutuskan untuk ke kamar mandi dan melakukan mandi hadas besar,
Masih dengan badan yang ngilu dan terasa remuk dan sakit di semua bagian, karena berusaha melawan firman dan juga dengan kuatnya tenaga firman yang meng hentakan tubuh nya.
Namun pada ahirnya rania juga, menyerah saat mendengar alasan suaminya tersebut,
Dengan hati yang ikhlas rania menerima penyatuan tersebut,.
Rania segera mengguyur tubuh nya dengan air hangat, agar tubuh nya menjadi lebih rileks lagi,
Saat usai mandi, rania keluar dengan berpakaian lengkap,
Namun saat melihat ke arah ranjang firman belum juga terbangun, mungkin karna sangat kelelahan dengan pertempuran mereka semalam, belum lagi menahan perlawanan istrinya di awal awal, pergumulan nya.
Rania memutus kan untuk keluar kamar, karna dia pasti akan merasa malu sekali, jika firman nanti sudah bagun, biasanya rania akan membangunkan suaminya jika saat subuh ketiduran lagi.
Namun kali ini Rania memilih keluar kamar dia menyusuri taman taman dekat hotel tersebut dengan suasana fajar, yang sudah hampir menyingsing.
***
Firman menggeliat, saat ini kepalanya masih terasa pusing efek dari obat tersebut
Setelah kesadarannya semua terkumpul firman baru ingat kalau diyakini berada di kamar hotel yang ditempati bersama istrinya,
Firman celingukan mencari keberadaan Rania namun sepertinya istrinya tidak ada di kamar ini,
Karena merasa badannya sangat lengket firman hendak beranjak menuju kamar mandi.
Namun alangkah terkejutnya firman saat mendapati dirinya tanpa sehelai benang pun yang melekat di tubuhnya hanya selimut yang menutupi dirinya kini,
"Astagfirullah,, firman benar-benar terkejut dengan keadaannya, "aku kenapa ujar nya,
"Apa yang terjadi semalam,
Firman mencoba mengingatnya karena seingat nya, dirinya Tengah berada di pesta dan karena merasa badannya tidak enak Dia memutuskan untuk pulang, sesampainya di hotel ini firman langsung menuju kamar mandi karena merasa tubuhnya sangat panas, spai di situlah yang firman ingat.
Firman kembali menyingkap selimutnya saat menarik selimut untuk menutupi tubuhnya firman kembali terkesiap saat melihat noda merah di spray putih tersebut,
"Apa ini,, apa aku melakukan sesuatu pada istriku, batin nya.
Firman mencoba mengingat kembali, namun semakin mencoba mengingat nya kepala firman tampak lebih sakit, dan tidak ada bayangan memori tentang kejadian semalam. Hanya sampai firman masuk ke kamar mandi.
Firman kembali menatap noda merah tersebut,
Ada beberapa kemungkinan, namun firman sendiri tidak yakin karna selama ini istrinya tidak pernah mau dia sentuh,
Sudah pasti rania akan menolak nya, jika apa yang firman pikirkan itu benar terjadi.
"Apa hanya karna merasa kepanasan sampai aku melepas semua pakaianku seperti ini, firman masih kebingungan dia kembali melihat ke arah vitalnya, sejauh yang firman tau, sudah pasti ada sesuatu yang terjadi,
"Apa iya aku melakukan nya, dan wanita itu adalah istriku,?
Tapi logika firman terus menyangkal nya, karena dia sangat tau bagai mana istrinya selama ini, jangan kan di sentuh ciuman saja firman harus mencuri nya tengah malam.
"Astagfirullah,, gumam nya lagi, saat mengingat jika dirinya belum melaksanakan salat subuh dan ini sudah hampir kesiangan.
Firman segera bergegas ke kamar mandi Dia melupakan sejenak pikiran apa yang telah terjadi dan semalam Karena firman memutuskan untuk mempertanyakan langsung kepada yang bersangkutan yaitu istrinya Rania.