Skandal Mr. Mafia

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Ahhhhh, Dasar Gadis bar-bar. pantas saja Thomas.... "

"Berselingkuh di belakangku. Itu kan yang ingin kau katakan?" Potong Nathania dengan ketua, tanpa mau menatap ke arah Valdo yang sejak tadi meringis kesakitan.

Aneh, Saat bertengkar dengan Nathaniel tadi saja ia begitu kuat dan tidak mengalami kesakitan sama sekali. Padahal mereka terbilang imbang sama-sama terkena pukulan, tapi kenapa dengan Nathania, Revaldo seolah-olah seperti mengalah dan membiarkan wanita itu untuk melukai nya.

Nia memutar bola matanya malas, lalu tanpa banyak bicara lagi ia beranjak dari tempatnya untuk pergi. Namun bukan Valdo namanya jika menyerah begitu saja, Pria itu terus berusaha untuk menahan Nia agar tidak jadi pergi.

"Tunggu dulu," Valdo menarik tangan Nia, namun naasnya kali ini tarikan itu membuat Nia kehilangan keseimbangan hingga berakhir terjatuh pada pangkuan Valdo tanpa sengaja.

BUK

Meskipun kaget, namun keduanya tiba-tiba membeku dengan posisi yang saling tatap dengan jarak yang cukup dekat. Bahkan keduanya terlihat sangat intim saat ini.

EHEM

Valdo berdehem keras demi menutupi kecanggungannya, apalagi Nia begitu dalam saat menatapnya.

Nathania di buat salah tingkah dengan posisi mereka sekarang. Bahkan tanpa sengaja Ada seseorang yang melihat keintiman keduanya, hingga dengan sengaja memutuskan untuk mengabadikan hal itu dengan merekam dan memotret nya.

"Nah, kalau begini kan aman. Tuan Evans pasti sangat senang mendengar kabar ini!" Gumam seorang pria yang ternyata adalah Asisten Nicholas.

Pria itu tadinya berniat untuk mencari tuannya namun malah mendapati moment langkah yang sudah lama tidak ia lihat setelah sang Tuan Patah hati untuk kedua kalinya.

 "Pokonya kali ini harus berhasil, Tuan Valdo harus segera menikah dan memiliki keluarga bahagia jika ingin terlepas dari bayang-bayang masa lalunya." Gumam Nico sebelum beranjak dari sana dengan mengajak beberapa anak buahnya untuk ikut serta dengannya.

Agaknya ia tidak mau jika anak buahnya menganggu Keintiman Tuan dan Nathania. Setelah kepergian Nico, Nathania kembali bangkit. Namun ia lebih memilih kembali duduk di samping Revaldo dengan menahan rasa malu.

Setelah beberapa saat hening, Akhirnya Revaldo kembali angkat bicara. "Bagaimana keadaanmu empat tahun ini?"

"Ya, seperti yang kau lihat sekarang, Aku begini-begini saja, Nothing special." Jawab Nia dengan jujur. Menang tidak ada hal yang spesial yang bisa ia banggakan seperti dulu.

Dulu ia bisa berbangga diri di depan Revaldo, Namun tidak dengan sekarang. Bahkan ia sangsi jika Revaldo tidak mengetahui kisahnya yang kembali gagal menikah untuk kedua kalinya dengan kasus yang sama.

Dan anehnya, untuk kedua kalinya Tuhan mempertemukan mereka di saat ia tengah terpuruk seperti saat ini.

Mendengar helaan nafas panjang dari Nathania, Akhirnya membuat Revaldo mengerti jika Wanita itu enggan menceritakannya. "Bagaimana jika kita menikah saja!" Ucapnya dengan enteng.

"APA?"

Entah mendapatkan ide dari mana hingga membuat Revaldo bisa mengungkapkan ide gila semacam itu. hanya saja seperti nya keputusan ini lah yang terbaik untuk keduanya mengingat mereka sama-sama di kandang dilema saat ini.

"Jangan bercanda, kau pikir pernikahan adalah sebuah permainan hah?" Tegur Nathania dengan nada yang cukup tinggi

"Dengarkan aku dulu! aku bukannya berniat buruk padamu. hanya saja, bukannya kau juga sedang bingung mencari calon pengantin pengantin pengganti untuk acara lusa, lalu kenapa bukan aku saja Pria pilihan itu?"

Deg

Nathania semakin di buat terbelalak lebar dengan statement Valdo barusan. Hingga sampai memukul-mukul kepalanya sendiri seraya berusaha untuk berfikir keras, apakah yang ia dengar tadi benar atau hanya imajinasi nya saja.

"Tidak-tidak, mungkin aku hanya salah dengar." Ucap Nathania sembari berusaha untuk membersihkan telinganya.

"Kau tidak salah, Apa yang kau dengar barusan adalah benar. jadi, apa jawabanmu?"

Kaki Nathania bergetar hebat, Lantas ia kembali menoleh ke arah Valdo yang saat ini tengah menatapnya dengan tersenyum tulus, entah apa yang pria itu rencanakan saat ini. namun mendengar tawaran menikah darinya sontak membuat hati Nathania tak baik-baik saja.

"A--Apa kau serius?" Tanyanya berusaha untuk memastikan kembali apa yang ia dengar tadi.

"Tentu saja, kau butuh pengantin pria pengantin. sementara aku butuh calon istri untuk aku kenalkan kepada Kedua orang tuaku!"

Valdo mengulurkan tangannya tanda setuju, ia tinggal menunggu jawaban dari Nathania dan semuanya pasti akan beres.

"Hah??" Nia melongo, beberapa kali ia mengedipkan matanya untuk memahami arti ucapan Valdo barusan.

Hampir saja Nathania terlena dengan tawaran Revaldo barusan. ah sudah dapat di duga jika pasti ini adalah sebuah kesepakatan untuk saling menguntungkan. mana mungkin Revaldo benar-benar serius menikahinya sementara di dalam hatinya masih ada wanita lain.

Sejenak Nathania menghela nafasnya dalam-dalam, karena tak punya pilihan lain apalagi waktu pernikahan hanya tinggal beberapa hari saja membuat Nathania tak memiliki waktu banyak untuk menolak tawaran Valdo.

Namun Akhirnya Nathania membalas uluran tangan itu tanda setuju, ia pikir lebih baik menikah karena kesepakatan ketimbang Menikah dengan sepupunya sendiri.

Nia berpikir jika tak ada pria yang bersedia menikahinya, mungkin saja ia menerima tawaran Satria untuk menikahinya ketimbang di jodohkan lagi dengan seorang pria yang ujung-ujungnya akan membuatnya patah hati.

"Deal" Ucap Valdo seraya tersenyum penuh misteri

******

Keesokan harinya, Seperti biasa di kediaman Collins pasti akan ada sedikit ketegangan di mana Tuan Aiden selalu mencecar putrinya soal pernikahan.

"Bagaimana, sudah menemukan pria yang mau menjadi pengantinmu?"

Mendapatkan pertanyaan seperti ini lagi dari Daddy-nya benar-benar membuat Nathania Frustasi. nafsu makannya menghilang begitu saja berganti dengan rasa takut, tak nyaman yang menggerogoti hatinya saat ini.

Melihat putrinya tertekan tentu saja membuat hati Nyonya Naira sedih, lantas wanita paruh baya itu berusaha untuk menenangkan hati putrinya dengan mengelus punggung sang putri.

"Sudahlah sayang, batalkan saja! lebih baik telat menikah ketimbang salah pilih pasangan." Ucapan Sang ibu benar-benar tulus.

Bukan tanpa alasan Nyonya Naira bicara seperti itu kepada sang putri, dulu ia pernah salah memilih pasangan sebelum bersama dengan Tuan Aiden hingga berakhir dengan perpisahan.

Ia tidak mau sang putri mengalami hal yang sama dengannya, Ia ingin putrinya bahagia. sudah cukup putra pertamanya saja yang menjadi korban keegoisan orang tuanya akibat perjodohan.

"Aku sudah menemukannya ,Mom!"

Terangnya dengan berbangga diri. hal itu sontak membuat seluruh anggota keluarga Collin yang sedang asik menikmati sarapan mereka tercengang.

Tak terkecuali Satria, Pria itu bahkan sampai tersedak makanannya sendiri hingga buru-buru meminum Air dari gelas yang ada di hadapannya. Pria itu shock, padahal semalam ia baru saja bicara dengan Nia tentang kesediaannya untuk menjadi pengantin pengganti.

Tapi wanita itu menolaknya mentah-mentah, lalu siapa pria beruntung yang Nathania pilih sekarang?