"jangan berharap banyak didalam pernikahan ini, karena aku tidak akan pernah jatuh cinta kepada kamu Rayya" ucap Deril pada Rayya disaat malam pertama mereka sebagai suami istri
"anda tidak perlu mengingatkan saya tuan, saya tidak pernah berharap apa pun didalam pernikahan ini tuan Deril" tegas Rayya
Pernikahan Deril dan Rayya atas dasar perjodohan, mereka terpaksa untuk menikah dengan alasan hutang budi
Apakah mereka bisa bertahan didalam perjikahan itu atau berpisah jalan terbaik yang mereka akan ambil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 gadis masa kecil
"apa kau mengenal wanita yang kita temui di kantin perusahaan tadi Gavin?" tanya Daffa penasaran
"tidak aku tidak mengenalnya, memangnya kenapa?" tanya Gavin balik pada daffa
"aku perhatikan kau dari tadi menatap kearah wanita itu" ucap Daffa
"kau memata matai ku Daffa" ucap Gavin
"bukan memata matai kamu Gavin, tapi aku memperhatikan tingkah kamu yang sedikit lain, setelah bertemu dengan wanita itu tadi, ada apa" ungkap daffa
Gavin termenung sesaat, lalu menarik nafas panjang dan menatap kearah daffa yang juga sedang menanti apa yang akan diceritakan oleh Gavin
"kau masih ingat cerita ku tentang gadis kecil yang membuat ku jatuh hati?" tanya Gavin, daffa yang di tanya mencoba mengingat cerita Gavin yang sudah lama
"sepertinya aku ingat apa yang kau ceritakan, bukannya gadis kecil itu anak sekolah yang pakai seragam putih biru itu ya?" tanya Gavin balik, dia ingat dulu Gavin pernah suka sama adik kelas mereka yang masih sekolah menengah pertama
"iya, namanya Rayya Savitri aku ingat sekali wajah polos dan cantik alaminya itu Daffa, apa mungkin Rayya yang jadi karyawan disini yang tadi bertemu dengan kita di kantin perusahaan adalah gadis kecil itu" ungkap Gavin
"nanti aku coba cari nama gadis kecil mu itu, di file karyawan,terus kalau benar gadis itu adalah rayya kecil mu itu, kau mau apa Gavin, sebentar lagi kau akan bertunangan dan menikah dengan Freya" tukas daffa mengingatkan sahabatnya itu
"aku tau Daffa, tapi aku penasaran dengan Rayya,wajahnya mirip sekali tapi ini leboh cantik dan lebih dewasa, kalau dulu kan polos dan culun banget tuh anak, tapi anaknya pintar" terang Gavin
"jangan bilang kau akan kembali ke masa lalu kamu Gavin, jangan cari masalah, Freya bisa marah kalau kau membatalkan pertunangan kalian" ucap Daffa lagi
"siapa yang mau membatalkan pertunangan kami Daffa, tunangan kan belum pasti menikah, kalau tidak jodoh bagaimana? jangan suka fitnah ya" protes Gavin
'aku hanya mengingatkan, kalian kan sudah cukup lama bersama" ucap daffa
"aku tau Daffa, tapi sampai saat ini aku belum bisa mencintainya, saat ini aku hanya menyayanginya" ungkap Gavin
"apa Freya tau kalau kau belum bisa mencintainya?" tanya Daffa
"iya Daf, Freya tau akan hal itu, tapi dia terus memaksa agar aku bisa menerima cintanya, dia melakukan berbagai cara " terang Gavin
"kau salah dalam hal ini Gavin, itu sama saja kau memberikan harapan kepada Freya, kalau kau sayang dengannya harus nya kau menolak cintanya, jangan memberikan harapan yang semu kepadanya" nasehat Daffa
"aku harus bagaimana Daffa, Freya pasti akan sangat marah kalau aku meninggalkan nya saat ini" ucap Gavin
"kau harus tegas, menikah bukan untuk main main Gavin, apa kau bisa hidup selamanya dan menikah dengan orang yang tidak kau cintai, apa kau yakin bisa mempertahankan pernikahan kalian, untuk selama nya" tukas Daffa
"cobalah kau pikir ulang lagi, jangan sampai kau menyesal di kemudian hari Gavin, dari pada kalian menikah lalu bercerai, itu akan lebih buruk dampaknya terhadap hubungan kedua keluarga kalian" nasehat Daffa lagi
"untuk saat ini aku belum ada cara untuk meninggalkan nya, dia selalu berusaha terlihat baik di depan ku dan keluarga ku" ungkap Gavin
"apa.kau berubah pikiran karena bertemu dengan gadis kecil dimasa lalu mu?" tanya Daffa
"tidak ada hubungannya , aku memang sudah berpikir untuk memberitahukan hal ini semua pada Freya, agar dia tau bagaimana perasaanku yang sesungguhnya kepada dia" ungkap Gavin
"apa kau yakin Freya itu sangat mencintaimu?" tanya Daffa
"maksud mu, aku tidak paham" sahut Gavin
"cinta buta sama obsesi beda tipis Gavin, agak aneh saja buatku, Freya gadis yang cantik, pintar dan mempunyai pergaulan kalangan atas"
"dia tau kau tidak mencintainya, tapi dia memaksa untuk bertahan dengan mu, dan berusaha terlihat baik di depan keluarga kalian"
"aku kok merasa kalau Freya lebih kepada obsesi ingin memiliki kau, atau biar kelihatan sebagai seorang wanita yang bisa masuk ke keluarga Danendra
"karena dia tidak peduli dengan cinta yang tidak kau miliki untuk nya, tapi dia lebih peduli kepada dirinya sendiri" ungkap Daffa
"aku juga agak heran selama ini,dia sanggup bertahan dengan kondisi aku yang tidak mencintainya dan waktu yang kurang untuk nya"
"dia terlihat santai dan baik baik saja seolah dia mengerti dengan keadaan ku yang sangat sibuk dan kurang memperhatikannya" balas Gavin
"Tidak peduli dengan keadaan mu beda tipis dengan mengerti keadaan kau Gavin, seolah olah dia berhati luas padahal ada tujuan yang lebih besar yang akan dia raih" tukas Daffa
"kau benar Daffa, tidak peduli dengan keadaan yang ada, beda tipis dengan mengerti keadaan dan pekerjaan ku, agah aneh saja kenapa dia bisa bertahan" sahut Gavin
"itulah yang harus kau sadari, mending kau urus dulu Freya baru kau mendekati gadis kecil mu itu, kasian nanti kalau gadis kecilmu itu ikut terjebak dengan masalah yang kau hadapi dengan Freya" nasehat Daffa
"tapi aku juga harus memastikan kalau gadis yang di kantin tadi adalah rayya gadis kecil ku dulu, aku penasaran daffa" tegas Gavin
"aku yang akan selidiki dia, kau fokus saja dengan hubungan mu dengan Freya, sebelum terlanjur" sahut Daffa
"apa kau menyembunyikan sesuatu dari ku Daffa, tentang Freya?" tanya Gavin membuat Daffa tertawa
"kau lihat saja sendiri saja Gavin, selama ini kau tidak begitu peduli kepadanya, kau hanya sibuk dengan pekerjaan mu" ungkap Daffa
"hhmm aku akan cari tahu soal Freya dan keluarganya, kenapa aku baru kepikiran sekarang ya" ungkap Gavin
"bukan soal kenapa kau baru kepikiran soal ini, tapi kau lebih tidak peduli kepada hubungan kalian, kau terjebak dengan sikap dia yang terlihat baik baik saja" ucap Daffa
"aku boleh bertanya Gavin, tapi kau jangan marah" tukas daffa
"kau mau tanya apa Daffa, kau tau semuanya tentang aku, kenapa sekarang mau izin bertanya, mencurigakan" balas Gavin
"ha ha ha ternyata kau cukup jeli juga" ucap Daffa sambil tertawa
"kau menyindirku Daffa, karena selama ini tidak cukup tanggap dengan sikap Freya terhadap ku dan keluarga ku?" sahut Gavin
"bukan menyindir Gavin, aku hanya mengingatkan" balas Daffa
"kau mau bertanya apa Daffa, aku tau pasti kau mau bertanya hal yang bersifat pribadi, kalau masalah pekerjaan kau sudah tau dan hafal" ungkap Gavin
"ya betul, apa kau berubah sikap setelah bertemu kembali dengan gadis kecil mu itu?" tanya Daffa
"hhmm tidak seratus persen benar sih, tapi ada sesuatu yang menggelitik pikiran ku setelah bicara mengenai sikap Freya tadi" jawab Gavin