NovelToon NovelToon
Melayani Tuan Mafia

Melayani Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Animous

"Sshh ...." Wanita itu berhasil meringis kesakitan.

"Apa kau pikir aku takut untuk membun*hmu?! Wanita sepertimu hanyalah manusia sampah yang harus dimusnakan! Bersiaplah untuk mati!"

Keenan merogo sakunya dan mengeluarkan sebuah pistol berwarna silver miliknya.

"Buka mulutmu!" bentak Keenan seraya mencengkram kedua pipi wanita itu sehingga mulut wanita itu terbuka secara paksa.

Tanpa belas kasihan Keenan langsung menyodorkan pistol itu ke dalam mulutnya.

Dor!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Animous, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah permainan

Luna langsung dibawa ke sebuah kamar dan dikunci di dalam sana. Luna yang mendapat perlakuan seperti itu lantas ingin kabur, tetapi pintunya sudah terlanjur dikunci dari luar oleh para pengawal.

"Buka pintunya! Aku mau pulang!" teriaknya seraya mengedor-ngedor pintu dengan sangat kuat. "Aku bilang buka pintunya!"

Di luar sana.

"Apa tidakpapa jika kita mengunci gadis itu di kamar pribadi milik tuan Keenan?" tanya salah satu pengawal.

"Tentu saja tidakpapa karena ini permintaan tuan Keenan sendiri! Tuan Keenan pasti akan merusak kepera***wanan gadis itu malam ini!" jelas pengawal lainnya.

____________________

Malam hari.

Luna sedang duduk meringkuk di balik pintu. Ia memeluk kedua kakinya seraya menangis terseduh-seduh. Sudah empat jam ia dikurung di dalam kamar itu membuatnya semakin ketakutan. Luna takut tak bisa pulang lagi ke rumahnya.

Sejak tadi Luna terus berteriak meminta tolong, akan tetapi tidak ada siapapun yang mau menolongnya.

"Aku ingin pulang ... tolong keluarkan aku dari kamar ini," ucap Luna dengan sangat lirih sembari terisak dan terus menangis.

Pandangan Luna langsung tertuju ke arah jendela yang ada di kamar itu. Luna dapat melihat dengan jelas bahwa di luar sana adalah hutan-hutan yang sangat lebat nan gelap karena hari sudah malam.

Dari situ muncul pikiran Luna untuk kabur melewati jendela itu. Dengan segera ia berdiri dari duduknya dan menghampiri jendela tersebut.

"Kenapa susah sekali!" pekiknya.

Luna mendengus dengan kesal karena sekuat apapun ia berusaha membuka jendela tersebut jendela itu tak mau terbuka sama sekali.

"Kau mau kabur?"

Deg ....

Jantung Luna seakan hampir copot dari tempatnya ketika mendengar suara bariton milik laki-laki dari arah belakangnya.

Lantas saja Luna langsung membalikan tubuhnya untuk melihat siapa pemilik suara itu.

"Kabur lah jika kau bisa! Berteriak lah sampai pita suaramu putus! Itu semua akan sia-sia saja karena tempat ini sangat jauh dari permukiman warga!"

Keenan mulai melangkah mendekati Luna membuat Luna benar-benar ketakutan. Semakin Keenan melangkah mendekatinya semakin juga Luna mundur dari tempatnya.

Dug!

Punggung Luna terpentok di jendela membuatnya tak bisa melangkah mundur lagi. Kini ia sudah tak berbuat apa-apa lagi saat ini. "Si--siapa kau?"

"Kau tidak perlu tahu siapa aku. Mulai sekarang kau akan menjadi alat pemu***asku. Bermimpi lah untuk kabur dari sini!"

Keenan mulai membuka kancing kemejanya satu-persatu di hadapan Luna. Setelah semuanya terbuka ia melepas kemejanya itu untuk menunjukkan tubuhnya yang gagah dan berotot itu pada Luna.

Luna yang melihat itu lantas memejamkan matanya dengan sangat kuat, ia tak berani melihat atau menatap pria yang ada di hadapannya itu. Tubuhnya semakin gemetar karena ketakutan, ia ingin sekali kabur dari sana akan tetapi ia sadar bahwa di sana tak ada jalan keluar sama sekali.

Keenan yang melihat Luna ketakutan justru semakin bersemangat. Entah mengapa ia sangat suka ketika melihat Luna ketakutan seperti itu. Bagi Keenan Luna adalah kelinci kecil yang siap ia nikmati malam ini.

"Akh!" Seketika saja Luna langsung memekik kesakitan ketika tangannya tiba-tiba ditarik dan dihempaskan dengan kasar ke atas kasur.

Luna pun meringkuk ketakutan. "A--apa yang akan kau lakukan. A--aku tidak mau jadi pemuasmu! Aku mohon lepaskan aku!"

Keenan menyeringai dengan sangat licik saat mendengarnya. "Menurut lah kelinci kecil! Atau aku tidak akan segan-segan melukaimu saat bermain!" tegasnya membuat Luna mulai menangis.

"Hiks ... aku tidak mau! Ja--jangan macam-macam padaku!" teriaknya sembari meringkuk mundur saat Keenan mulai merangkak mendekatinya.

Krekk~

Seketika saja Luna berteriak dengan histeris sembari memberontak dengan sekuat tenaganya saat Keenan merobek pakaian sekolah yang sedang ia gunakan.

"Akhh ... jangan aku mohon! Hikss ... jangan lakukan ini padaku!" Sebisa mungkin Luna menahan tangan Keenan yang mulai mera***ba tubuhnya yang sudah tak memakai apa-apa.

Namun Keenan yang berhati kejam itu tak memperdulikan tangisan dan rintihan Luna yang memohon ampun padanya. Yang ia pikirkan hanyalah untuk puas malam ini!

1
merry jen
somplak mrkk niee
merry jen
haruss bgninn SE isii rumhh lunn biar hebohh byginn maid 100 maid dbgknn smuyyy,,serame AP tu mansion
merry jen
mafia bs gosip jgg kyk emk emk kontrknn klo LG nongkrong 🤣🤣🤣🤣
merry jen
mafia ko bs cengeng yaa lucuu ajj Ken Ken 🤣🤣🤣
Dhe'Pujie IngientBahagia
bagus dan menarik
Atiek Kartika
serem kira2 Luna b3hasil gk ya..
Atiek Kartika
kok aq takut ya mau lanjut baca..tp penasaran...pingin baca..
Murniyati Mommy
Kalau tidak update, penggemar setiamu bakal hilang nih
🤡~ℙ𝕆ℙ𝔼𝔼~🤡
Menyelami karakter
naruto🍓
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!