Kanaya tidak pernah ada perasaan pada Bian saat pemuda itu menyatakan cinta nya tapi lambat laun rasa itu tumbuh untuk Bian, saat perasaan itu mulai tumbuh subur sebuah kenyataan harus dia terima tentang alasan selama ini sang kekasih mendekatinya. Aya sapaan Kanaya sakit hati mendengar sendiri kenyataan itu dari mulut kekasihnya. Apa yang akan dilakukan oleh Aya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon E.Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sensi
Aya baru sampai di rumahnya ketika maghrib tiba, gadis itu kemudian naik ke kamarnya dan langsung masuk ke dalam kamar mandinya untuk membersihkan dirinya yang terasa lengket karena berkeringat. Setelah selesai melaksanakan kewajibannya untuk sholat, Aya melipat mukenahnya lalu berjalan ke arah nafas untuk mengambil ponsel dan duduk di kursi belajarnya
Aya kaget ketika melihat banyaknya panggilan tak terjawab dari Bian dan pesan yang dikirim kekasihnya yang terlihat di pop up
Bianca 10 panggilan tak terjawab
Bianca
Ay,, lagi apa? 16.00
Aya,, kamu tidur ya? 16.10
Kanaya Puteri Shaquille 16.50
Please Ay,, kalau kamu udah liat pesan aku segera balas 17.15
Aya,, kamu dimana sih? 17.20
Jangan buat khawatir aku Ay,, aku gak fokus jadinya di sini 17.30
^^^Kanaya^^^
^^^Maaf aku baru selesai mandi dan baru pegang ponsel^^^
Bianca Calling....
"Halo Bi,,"
"Ya Tuhan Ay,, kamu kemana aja? ditelfon gak diangkat, di wa juga ga balas" semprot Bian di seberang membuat Aya meringis mendengar suara keras Bian
"Maaf,, tadi aku sepedaan keliling kompleks Bi"
"Kenapa ga bawa hape?" tuntut Bian
"tadi ga kepikiran bawa Bi,, kan mau olahraga,," Aya menjelaskan
"kamu tau ga sih bikin aku khawatir di sini" semprot Bian lagi
"Iya,, maaf ya,," Aya mengalah saja karena sedang malas berdebat dengan Bian
"Hampir aja aku kesana samperin kamu,," celetuk Bian
"Halah lebay kamu emang" cibir Aya
"Beneran, coba kamu gak bales aku jam 7 malem,, aku pasti langsung ke sana" ucap Bian serius
"Kenapa telfon? kamu lagi ga sibuk?"
"Emang nunggu harus ada apa-apa baru telfon?" sewot Bian
"Ya nggak gitu, tapi kan kamu biasanya sibuk selama di sana" jelas Aya
"Oh kamu nyindir aku karena seminggu ini jarang kasih kabar?" Aya mendengus mendengar suara Bian yang semakin ketus
"Kamu kenapa sih Bi? banyak masalah?" Aya mencoba bersabar
"Ga ada masalah semua baik-baik aja, kamu ngalihin pembahasan kita tau nggak"
"Bi please,, kalo kamu telfon ngajak ribut mending ga usah deh aku lagi ga mood beneran,," mohon Aya
"Kok kamu ngomong gitu?, yang ngajak ribut siapa?" Bian semakin nge gas
Aya menghembuskan nafasnya pelan
"Bi,, mending kamu istirahat dulu ya,, jangan lupa makan,, aku tutup ya,,"
"Ay,, aku belum selesai ngomong ya" protes Bian
"Aku tutup ya,, Assalamualaikum,," Aya mematikan telfonnya sepihak, karena bingung dengan sikap Bian yang aneh malam ini
"Kenapa sih harus marah-marah,," gumam Aya memandang ponselnya, lalu masuklah sebuah pesan dari Bian
Bianca
Maaf,, harusnya aku gak kayak gitu
Aya meletakkan ponselnya kembali di atas nakas dan turun untuk makan malam bersama mama dan papa nya tanpa berniat membalas pesan dari Bian
...*******...
"Vin,, Minggu besok jadi kita tanding sama anak kencana?" tanya Erlan pada Kevin yang saat itu sedang mempersiapkan bahan untuk ia bawa ke perusahaan tempatnya magang besok
"Iya jadi, tapi gue udah ngomong sama pelatih kalo misal memungkinkan ya kita ikut tapi kalo nggak ya anak semester bawah yang ikut" jelas Kevin
"Oh yang golongannya Ardi sama Galen ya?" Erlan memastikan
"Iya bener,," Kevin mengecek ponselnya dan ternyata ada sebuah pesan dari Keana
Keana
Vin,, bisa ketemu?
^^^Kevin^^^
^^^Kenapa? Kangen lo sama gue?^^^
Keana
Ga usah kepedean 🙄
Kartu mahasiswa lo ketinggalan di gue
^^^Kevin^^^
^^^Kok bisa? lo nyolong dari dompet ya?^^^
Keana
emang lo sepenting itu? 🙃
^^^Kevin^^^
^^^ya terus? kok bisa ada di lo?^^^
Keana
ketuker sama ktp gue, harusnya yang lo kasih ktp gue, kenapa malah jadi punya lo
^^^Kevin^^^
^^^Oh,, yang waktu tas lo jatuh bareng tas gue terus isinya berantakan itu ya^^^
Keana
Right
^^^Kevin^^^
^^^Ya udah balikin sini^^^
Keana
Lo di mana?
^^^Kevin^^^
^^^Subang lagi KKN^^^
Keana
Jauh ya males banget gue kesana. Btw Lo kakak tingkat gue berarti gue baru semester 5
^^^Kevin^^^
^^^Anda benar,, harusnya panggil Mas Kevin^^^
Keana
Ih najis
^^^Kevin^^^
^^^Emang ga ada sopan-sopannya lo^^^
"Lo lagi chat sama siapa sih, dari tadi gue perhatiin serius banget, cewek lo?" tanya Erlan yang sedari tadi diam-diam dia mengamati temannya yang terlihat semangat berbahasa pesan
"Ck,, Gue ga punya cewek" Kevin masih fokus pada ponselnya
"Lah lo dari tadi dieemm aja mantengin hape chat sama siapa?" Erlan penasaran
"Kepo" Kevin melirik Erlan singkat
"Serius nyet" Erlan menggeplak lengan Kevin
"Sama gebetan" sahut Kevin singkat
"Anjing lah" Erlan yang malas berurusan dengan para budak cinta memilih menyingkir, sedangkan Kevin hanya mengendikkan bahunya acuh dan melanjutkan kegiatannya menggoda Keana
...********...
Sabtu sore itu Aya sedang mencoba membuat kue. Sebenarnya Aya cukup jago memasak dan membuat kue,, tapi hanya saat di sedang mood saja, jadi perlu digaris bawahi ya,, jika sedang tidak ingin, dia tidak akan menginjakkan kaki nya di dapur. Berhubung libur kuliah cukup lama dan Aya tidak memiliki kegiatan, jadilah dia menyambangi dapur tercintanya
"Dek,, Mama mana?" tanya Kevin yang tiba-tiba ada di depan dapur
"Abang,, kok pulang?" heran Aya
"Emang gak boleh?" Kevin mendelik
"Bukan gitu, kan abang lagi di Subang tapi tiba-tiba di sini" jelas Aya yang sedang menabur raisin di muffin cake nya lalu memasukkan ke dalam oven
"Iya gue ada perlu makanya pulang kesini" Kevin berjalan menuju lemari es dan mengambil air minum dari sana
"Mama mana?" ulang Kevin bertanya pada Aya yang sedang sibuk membereskan peralatan baking nya
"Lagi keluar sama papa ke rumah oma,,"
"Bian mau kesini ya?" tanya Kevin menatap Aya sedang mengelap meja
"Nggak kok kenapa?"
"Gak papa, tumben bikin kue" celetuk Kevin
"Aya lagi bosen di rumah bang,, jadi bikin kue"
"Tumben gak ikut ke rumah oma aja" Kevin duduk di meja bar dapur melihat Aya yang sedang mencuci peralatan bekasnya membuat kue
"Sama aja gak ada temen main" Aya cemberut
"Mbok Asih kemana?" tanya Kevin yang sedari tadi tidak melihat keberadaan asisten rumah tangga mama Ayu
"Lagi bersih-bersih di atas"
TING
Oven yang berada di samping Aya berbunyi, Aya mengambil sarung tangan anti panas nya lalu mengambil kue nya dari dalam Oven. Bau harum dari Vanilla dan raisin langsung menyebar ke dalam ruangan itu. Membuat perut Kevin seketika lapar karena mencium baunya
"Gue mau dong dek" Kevin melongokkan kepalanya ke arah Aya yang sedang menata kue dalam piring. Aya mengambil satu buah kue muffin dan diletakkan di atas piring kue lalu memberikannya pada Kevin
"Nih,,"
"Tolong sendoknya dong,, ini masih panas"
"Manja banget sih, orang sendok di depannya juga" sewot Aya
"Ya kali kali lah manja sama adek sendiri, masa Bian doang yang lo manjain" goda Kevin
"Apasih,, ga jelas" Aya melengos
"Enak gak bang?" Aya bertanya antusias
"Belum masuk mulut elah,," rutuk Kevin, lalu dengan gerakan slow motion pemuda itu memasukkan kue ke dalam mulutnya lalu memejamkan mata untuk menikmati rasanya, membuat Aya yang sedang melihatnya jadi mencibir
"Lebayy"
Kevin tak memperdulikan ucapan adiknya lalu kembali menyendok dan memakan kue tersebut hingga habis
"Jadi gimana rasanya?" Aya kembali penasaran karena Kevin tak mengeluarkan hinaan nya seperti biasa
"Enak,," Jawab Kevin singkat sambil terus mengunyah, membuat Aya yang tadi antusias mendengar komentar Kevin jadi sebal dan mendatarkan mukanya
"gitu doang?"
"Ya harus gimana? orang gue bukan chef yang bisa kasih komentar" jawab Kevin cuek
Aya menepis tangan Kevin yang akan mengambil kue nya lagi
"Pelit" ejek Kevin
"Ga peduli,," Aya menjulurkan lidahnya
...*********...