JENIUS KULTIVASI

Sebulan berlalu dan akhirnya kapal milik sekte api langit telah sampai di sekte es suci dan nampak banyak kekuatan lainnya yang telah sampai juga, dan karna sekte api langit telah sampai mereka di tempatkan di ruangan yang telah di sediakan oleh pihak sekte es suci karna turnamen akan di mulai dua bulan lagi.

"sekarang kalian dapat beristirahat di sini dan jika kalian ingin keluar untuk berjalan-jalan maka tetua Xu akan menemani kalian, ingat jangan keluar sendiri karna kita berada di sekte lain jadi apapun bisa terjadi" ucap patriak sekte api langit memberikan arahan kepada murid yang ikut serta.

"baik patriak" balas semua murid dan mereka kemudian masuk ke dalam kamar mereka masing-masing begitupun dengan Shi Hao yang masuk ke dalam kamar nya.

"Akhirnya aku berhasil menjadi alkemis tingkat enam, karna waktu masih dua bulan aku akan mencoba membuat pil tingkat tujuh lagian aku sama sekali tidak tertarik dengan hal lain" gumam Shi Hao yang kembali mengeluarkan tungku pil sedangkan Huang tian dia tampa berbicara telah memasang formasi di dalam kamar itu supaya tidak terjadi hal yang tidak di inginkan karna dia tidak mau ada yang mengganggu proses belajar Shi Hao.

Sedangkan murid lainnya dari sekte api la git mereka juga mendapatkan peningkatan satu ranah di mana Lan Feng dan Lan Fang naik ranah raja ⭐3 dan Lan yin naik ranah raja ⭐1 di mana dia menjadi orang termuda di antara mereka yang naik ke ranah raja setelah Shi Hao.

sedangkan murid lainnya mereka juga mendapatkan kenaikan dan rata-rata kekuatan mereka berada di ranah raja petarung ⭐3, jadi hal itu membuat mereka semakin percaya diri untuk mengikuti turnamen kali ini.

Di saat Shi Hao sibuk dengan tungku pil nya di sisi lain di sebuah kediaman di sekte es suci terlihat seorang wanita cantik yang tidak lain adalah Ye Qin.

"dua bulan lagi, aku tidak percaya jika sampah itu akan muncul, jika pun dia berani muncul aku akan membuatnya malu karna sampah tetap lah sampah walaupun di berikan waktu seratus tahun sekali pun" ucap Yen Qin dengan dingin.

"ranah ku sekarang sudah di ranah raja perang puncak dan sedikit lagi mencapai ranah kaisar perang aku yakin dengan kekuatan ku sekarang tidak akan ada yang dapat mengalahkan ku apa lagi sampah itu, lihat saja jika dia berani muncul aku pasti akan membuatnya malu sama dengan apa yang aku lakukan sepuluh tahun yang laku" ucap Ye Qin, ya kini ranah gadis itu telah mencapai ranah raja perang puncak di umur yang sama dengan Shi Hao tapi jika berbicara kekuatan maka mereka akan setara karna jika Shi Hao serius dia dapat melawan ranah kaisar perang ⭐1 dengan kekuatan nya sekarang.

Dan Ye Qin tidak akan pernah menyangka jika sampah yang dia katakan telah sampai di sekte nya sendiri dan dia tidak akan pernah menyangka jika sampah yang dia pandang rendah memiliki kekuatan mengerikan bersama nya, dan Ye Qin akan mendapatkan balasan atas apa yang dia perlakukan kepada Shi Hao.

Karna Shi Hao telah menyiapkan semua rencana untuk menghadapi Ye Qin dan dengan bantuan guru nya jadi Shi Hao dapat tenang jika-jika ada kekuatan lain yang bergerak karna matrik sekte es suci tidak akan mungkin tinggal diam di saat sekte nya nanti di hina.

"Nona muda rombongan sekte api langit telah sampai di sekte kita" ucap seorang pelayan kepada Ye Qin yang membuat wajah Ye Qin berubah.

"benarkah, apa pemuda yang memiliki tujuh elemen itu juga ikut" tanya Ye Qin

"menurut informasi pemuda bernama Huang itu ikut nona namun dia sama sekali tidak bisa di ganggu dan juga pihak sekte langit melarang siapapun menganggu pemuda itu" balas pelayan itu membalas pertanyaan Ye Qin.

"Tidak masalah kau bisa keluar" ucap Ye Qin yang menyuruh pelayan itu keluar.

"aku penasaran dengan pemuda itu, dia pasti jenius sejati yang cocok dengan ku apa lagi dia memiliki tujuh elemen walaupun bakat tingkat ke tujuh tapi guru mengatakan jika memiliki tujuh elemen adalah hal spesial dan bahkan lebih langka dari bakat tingkat sembilan milik ku jadi aku harus mendekati pemuda bernama Huang itu" gumam Ye Qin yang tidak tau jika sebenarnya Huang yang dia maksud adalah Shi Hao yang selama ini dia anggap sampah padahal mereka sempat bertunangan sewaktu kecil namun dia membatalkan nya karna Shi Hao hanya sampah.

Dan jika Ye Qin tau jika Shi Hao merupakan pemuda yang selama ini membuatnya penasaran mungkin dia akan menyesal karna pernah membatalkan pertunangan dengan Shi Hao.

"Aku tidak akan membiarkan tiga gadis itu mendekatinya pertama, aku harus menjadi yang pertama mendekatinya lihat saja aku tidak akan membiarkan mereka merebut pemuda yang telah menjadi incaran ku" gumam Ye Qin ketika mengingat tiga pesaingnya yang memiliki paras sama cantiknya dan juga memiliki bakat dan kekuatan yang sama dengan nya.

Lalu Ye Qin menyusun rencana agar dapat mendekati Huang yang tidak lain adalah Shi Hao itu sendiri, dia membuat rencana ketika di hari turnamen nanti dia akan mendekati Huang melalui guru nya yaitu matrik sekte es suci yang bernama Ming Lin.

sedangkan di tempat Shi Hao dia tidak tau menahu apa yang sedang di rencanakan oleh Ye Qin dan jika dia tau sekali pun dia akan menolak nya dengan mentah karna wanita itulah yang membuat dia mengalami penderitaan selama ini dan dia tidak akan pernah melupakan hal itu selama nya.

Shi Hao kini hanya fokus membuat pil, dan di depan pintu kamar nya di jaga oleh seorang tetua sesuai perintah patriak sekte mereka karna keberadaan Shi Hao tentu saja sangat di cari oleh semua kekuatan, dan benar saja tetua itu selalu mendapatkan kunjungan dari orang-orang suruhan sekte lain nya untuk mengundang Shi Hao untuk sekedar makan saja namun dengan halus tetua itu menolak yang membuat mereka hanya pulang dengan tangan kosong.

"hufff benar apa kata patriak, bocah ini menjadi incaran banyak kekuatan, memiliki tujuh elemen tentu bukan sesuatu yang bisa di miliki orang lain dan hal itu wajar tapi aku pemasaran kenapa patriak sangat memperhatikan bocah ini sehingga menyuruhku menjaga kamar nya" ucap tetua itu menghela nafas karna sangat banyak orang yang datang menanyakan Shi Hao dan entah dari mana orang itu tau jika kamar itu adalah kamar milik Shi Hao.