NovelToon NovelToon
World Without End

World Without End

Status: tamat
Genre:Tamat / Dikelilingi wanita cantik / Iblis / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Ruang Bawah Tanah dan Naga / BLEACH
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ady Irawan

Keyz tanpa sengaja menelan Kristal Kehidupan milik Gabrielle dan Lucifer sehingga dia memiliki dua kekuatan dahsyat pada dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gosh Lantern

“Wah... Pak tua kecil ini langsung pingsan ketika melihatmu, Jack.” Aku kembali ke tempat Dwarf kemarin. Dia sudah di kawal oleh beberapa penjaga keamanan dari Sad Town.

Para penjaga juga menatapku dengan curiga. Hampir-hampir saja aku di anggap sebagai bandit nya oleh mereka, kalau saja si penjaga yang sering aku temui datang menghampiriku.

“Maaf, Keyz. Mereka tidak tahu tentang kamu.” Kata penjaga yang biasanya itu.

“Ga papa kok. Woles saja. BTW, siapa namamu? Dari awal ketemu aku kok belum kau kasih tau.” -_-

“Lho? Benarkah? Wahahaha.. Maaf maaf, makanya kamu tidak pernah memanggil namaku. Namaku Eru. Heemmm, memang telat sih, tapi... Salam kenal Keyz.” Dia menjabat tanganku.

Lalu, dia bertanya tentang bandit-bandit itu. Aku menjawabnya sedetail mungkin. Dengan sedikit kebohongan kalau aku kehilangan kesadaran dan kesurupan.

Aku pikir mereka bakalan menangkap ku karena telah membunuh para bandit . Yang ada mereka malah berterima kasih dan menyuruhku ke balai kota untuk mengambil hadiah telah menangkap para bandit.

Setelah itu, dia menanyakan tentang Jack. Aku menjawabnya kalau aku berhasil menjinakkan monster itu.

“Ini pertama kalinya aku membunuh.” Katakku. “Aku masih sedikit merasa bersalah.”

“Keyz.” Jawab Eru. “Memang membunuh manusia itu tidak yang tidak bisa di benarkan. Tapi, Keyz, perlu kamu ketahui. Andaikan para bandit itu tidak kamu bunuh, dan salah satunya berhasil melarikan diri. Tidak ada jaminan kalau dia akan bertobat. Bisa saja dia akan mengumpulkan bandit-bandit yang lain dan melakukan balas dendam kepada penduduk Sad Town. Lalu, bayangankan kalau itu sampai terjadi. Di Sad Town banyak anak kecil, wanita-wanita lemah, dan orang-orang yang sudah tua. Mereka tidak bisa melindungi dirinya sendiri Keyz.

Secara tidak langsung. Kamu telah menyelamatkan mereka dari kemungkinan yang terburuk. Cam kan itu baik-baik.”

Buju buset. Ini orang bijak amat dah... Apa penulisnya saja yang sok bijak? -_-‘ XD

Nex

“Di gua tempat para bandit itu bersembunyi, di sana banyak harta jarahan mereka. Ambillah, aku tidak bisa membawanya sendirian.” Katakku beberapa saat kemudian...”

“Bisa kamu tunjukkan tempatnya?” jawab Eru.

“Ayok...”

Beberapa jam kemudian nya lagi, ketika hari sudah mulai gelap, kami baru sampai di tempat persembunyian para bandit. Harta jarahan para bandit di amankan oleh salah satu jendral Sad Town yang bernama ‘Tiffa’ entah kenapa namanya itu memiliki kesan tersendiri bagiku. Dia wanita berusia sekitar dua puluh delapan tahun. Dengan baju zirah nya yang terbuat dari perak.

Dia dan bawahannya langsung mengajak kami kembali ke Sad Town setelah mengambil harta itu.

Nex

Di tengah perjalanan pulang. Dari arah gunung Merapi. Kami mendengar suara raungan yang sangat menggelegar.

“Oh. Naga itu sudah bangun.” Kataku.

“Aaapppaaa!!??? Naa.. nagaaaa??” tanya Eru. Wajahnya langsung memucat.

“Kenapa kamu tidak melaporkan itu juga?” tanya Tiffa. Dia memasang muka galak tepat di depan wajahku.

“Duuh.. wajahmu terlalu dekat, Tante.... Ueegggg!!!” di akhir kata Tante, dia langsung meremas wajahku dengan sekuat tenaga.

“Berani bilang Tante kepadaku?” wajahnya kembali biasa, memasang wajah cantik. Lalu... “Aku buat kamu menyesal menjadi laki-laki!!” dalam sekejap wajahnya menjadi galak lagi.

“Maapp... Maaapppp.!!!!” Ketika dia melepaskan cengkeramannya, aku mengusap-usap wajahku. Duh, sakit banget. Dia wanita apa monster sih?

“Jadi? Mana jawabanmu?” Tiffa bertanya sambil memiringkan kepalanya. Tentunya sambil melotot ke arahku.

“Kalian tidak tanya sih.. dan aku kira....”

“Buoduohhhh!!!! Kalo ada hal yang berbahaya, harusnya kamu melaporkannya!!” Dia diam sejenak. “Baiklah. Yang lain kembali ke Sad Town!! Keyz, Eru dan aku akan membasmi dia!! Satu lagi!! Kalau ada yang berani mencuri harta jarahan para bandit itu. Akan aku penggal kepala kalian!!”

“Eehh.. lhoo.. kok aku?” Aku memprotes ketika dia selesai berpidato.

“Nona Pino membanggakan mu, adik kecil. Aku penasaran, sehebat itukah dirimu. Jadi.....”

Nex

‘Kalahkan dia sendirian!!’

Cih. Tante itu. Enak saja kalo nyuruh orang. Di pikir dia itu siapa?

Saat ini. Aku, Eru dan Tante Tiffa sedang menuju ke sarang Naga Merapi.

Butuh waktu cukup lama untuk sampai di sana. Sekarang, sudah benar-benar tengah malam. Bulan purnama berwarna merah darah menyinari jalanan menuju puncak gunung Merapi itu.

Monster Gosh Lantern, kalau tengah malam mereka jadi sangat agresif. Mereka menghalangi jalan kami. Silih berganti, tiada henti.

Tante Tiffa, dia memakai palu. Mirip Thor. Tapi tidak menyambarkan petir. Melainkan, mengeluarkan api.

Sedangkan Eru, dia berposisi sebagai pelindung kami. Dia dengan tamengnya, menghalau segala macam serangan. Sesekali dia menyerang dengan pedang panjangnya. Dia sangat membantu sekali.

Selain menghalau segala macam serangan. Eru juga suka memprovokasi monster monster supaya serangan monster itu berfokus pada dirinya. Aku dan Tante girang it.. eh, Tante Tiffa itu jadi sangat leluasa menghabisi monster monster setan lentera itu.

Nex

“Siaaalllll!!!! Kenapa mereka tidak habis-habis sih?” Eru mengeluh sekitar sejam kemudian.

“Hah!! Kamu lemah!!” bentak Tante Tiffa. “Lihat si Keyz kecil. Dia masih semangat!!”

“Aarrggg!!! Sampe kapan ini? Aku lapar dan ngantuk setengah mati!!”

“Bodoh!! Jangan sampai lengah!!”

‘Trang!!’ Eru terkena sabetan lentera. Beruntung dia memakai baju zirah besi. Jadi dia hanya terjatuh saja.

Memang, si ghost Lantern itu tidak bisa melukai kami lebih dari sekedar memar. Tapi, jumlah mereka yang semakin lama semakin banyak. Membuat kami kerepotan.

“Pasti ada penyebab!!” katakku. “Seperti kemarin saat aku dan teman-teman mengalahkan Dragon Disaster, dia memiliki sumber kekuatan. Pasti Ghost Lanter ini juga!!”

“Sialan!! Kenapa kamu selalu memberitahu sesuatu yang sangat penting di saat genting?” protes Eru.

“Maaf. Tapi, semakin lama semakin asyik saja bertarung seperti ini!!”

“Kau gila Keyz!!”

“Wahahaha... Aku suka semangatmu Keyz kecil.!!” Teriak Tante Tiffa. “Aku jadi ingin punya anak denganmu.!!”

“Buoduoh!! Jangan bercanda!!” teriakku.

“Kamu berani mengatai aku bodoh? Nyali mu besar juga adik kecil!!”

“Oi!! Jangan ngelawak terus!!” teriak Eru. “Lihat di reruntuhan desa itu!!”

Ada dua sosok Grimm reaper mirip Ghost Lantern disana. Tapi, salah satunya berbadan lebih besar. Dan satunya memiliki wajah. Dia....

Wanita!! Dia merapalkan sesuatu, terlihat dari jauh kalau dia mengucapkan kata-kata. Dan ketika dia selesai berkata-kata, muncul segerombolan Ghost Lantern di dekatnya.

“Kerja bagus Eru!!” teriak Tiffa. “Keyz kamu urus si besar. Aku urus si betinanya!”

“Oyi!! Siap!!” jawabku.

“Eru!! Buatkan jalan untuk kita menuju ke sana!!” perintah Tiffa.

Eru mengangkat tamengnya tinggi-tinggi. Lalu... “Earth Wave!!!” setelahnya, dia membanting tamengnya ke tanah. Dan seketika itu juga tanah di depannya terbelah, dan menciptakan jalan menuju Ghost Lantern yang berbeda itu.

“Maju!!!” teriakku.

“Sialan!!! Harusnya itu kata-kataku adik kecil!! Wahahaha...”

Nex

Setelah kami sudah sangat dekat dengan mereka. Barulah kami menyadari bahwasanya si wanita itu bukan seekor monster. Dia manusia!!

“Dia penyihir merah.” Kata Tante Tiffa. “Aku mengenal dengan baik. Harus dia tidak begini... Dan satunya lagi dia Ghost Lantern King. Dia aku kira hanya mitos belaka. Ternyata....”

“Penyihir merah? Eng.. dia apanya Marcell si pesulap merah?”

“Keyz?” Tante Tiffa memandang ke arah ku dengan wajah lemah lembut gemulai, plus senyum menawan menarik hati. Tapi... “Bukan waktu bercanda buodoh!!!” wajah nya tiba-tiba menjadi angker.

“Hiii.. maaf Tante..”

“Dia bernama Tecacha. Adik perempuan ku.” Kalo ini, Tante Tiffa berbicara dengan nada pelan. “Cacha!! Sedang apa kau di sini?”

Adik Tante Tiffa itu hanya diam saja sambil memperhatikan kami. Wajahnya sedatar Suki, lalu... “Firebolt.”

1
Ana@&
lanjut
Ady Irawan: terimakasih sudah membaca nopel saya bang.
total 1 replies
Teteh Lia
Cerita dengan alur yang berbeda 👍🌹
Askipシ︎
hooo, jadi ke inget toram online anjirr, deskripsi tempat, monster" nya mirip smua, semangat bang, ane dukung terus novel ini/Smile/
Ady Irawan: wkwkwwk.. lama lama nylentang dari toram bang.. wkwkwkw
total 1 replies
Neo Kun
Typo nya bang
Neo Kun: mantap
Ady Irawan: siap.. mohon di koreksi. 🙏🙏 😁
total 2 replies
Neo Kun
masa ga di kasih judul
Neo Kun
bang judulnya bang.
Ady Irawan: oh ya. wkkwwk
total 1 replies
Neo Kun
lanjut bang
Neo Kun
bagus. bikin penasaran.
Cumi 19
Juara banget! Ceritanya menyentuh hati dan membuatku merasa seperti ikut terlibat dalam petualangan tokoh-tokohnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!