NovelToon NovelToon
PENGUASA ANGIN BENUA TIMUR

PENGUASA ANGIN BENUA TIMUR

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Perperangan
Popularitas:760.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: adicipto

Liu Bai, dianggap sebagai pemuda tak berguna oleh semua orang karena dia tidak memiliki kemampuan apapun dibandingkan dengan pemuda se generasi nya, tingkah lakunya yang terkadang konyol serta selalu membuat marah orang lain membuatnya semakin di kucilkan.

Suatu hari Liu Bai tidak sengaja bertemu dengan kultivator yang terluka parah, sebelum kultivator itu meninggal, dia sempat memberikan seluruh kekuatan dan keahliannya kepada Liu Bai, dengan mendapatkan warisan besar serta metode dan keahlian dari sosok tersebut, akhirnya Liu Bai memiliki kemampuan untuk bersaing dengan para pemuda se generasi nya, namun perjalanan Liu Bai terus berlanjut demi memberantas kekuatan jahat, apakah perjalanan Liu Bai akan berhasil, mari kita ikuti bersama petualangan Liu Bai yang berjudul, Penguasa Angin Benua Timur, selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengalahkan tubuh bayangan

***

Suara gemuruh ledakan serta kilatan-kilatan cahaya di atas langit Pedang Matahari terlihat hingga ke wilayah Luar kota Yan, begitu juga dengan penduduk Kota Yan yang melihat pemandangan tersebut dengan rasa kekhawatiran.

“Inilah yang aku khawatirkan jika berani ikut campur masalah Organisasi Hantu, sekte Pedang Matahari adalah salah satu contohnya, setelah ini Sekte Pedang Matahari akan terhapus dari Wilayah Selatan ini,” kata seorang pria berambut putih panjang dengan pakaian berwarna hijau.

“Beruntung kita segera bertindak mengeluarkan Mei Yin, jika tidak, mungkin Organisasi Hantu itu akan menyerang kita,” kata Qin Lin.

“Sekarang kita hanya bisa berharap Organisasi Hantu tidak akan mengganggu kita setelah menghancurkan Pedang Matahari, aku yakin, Liao Jie tidak akan mampu bertahan terlalu lama menghadapi serangan gabungan itu,” kata sosok pria berambut putih dengan tatapan suram melihat cahaya pertarungan di langit.

Di saat Sekte Lentera Lotus masih memperhatikan pertarungan dari jauh, kelompok demi kelompok beberapa Sekte juga datang untuk melihat situasi Pedang Matahari, walau sebagian besar kelompok memiliki kemampuan yang cukup untuk membantu Pedang Matahari, namun mereka sama sekali tidak mau terlibat dan ikut terseret kedalam masalah yang sama.

Di depan Sekte Pedang Matahari, Hantu ketujuh belas dan Liu Bai sama-sama melepaskan serangan mereka. Hantu ketujuh belas dengan kedua pisau hitamnya melepaskan banyak bayangan Pisau hitam yang mengandung energi tajam menyerang Liu Bai, namun Liu Bai dengan kemampuan Langkah Angin nya dengan mudahnya menghindari setiap serangan serta menahan beberapa pisau bayangan sekaligus melepaskan serangan balasan berupa energi angin tajam.

Hantu ketujuh belas secara bertahap mulai mengenali setiap jurus yang digunakan oleh Liu Bai, begitu juga dengan pedang hitam yang digunakan oleh Liu Bai. Setelah berhasil menghindari beberapa serangan Liu Bai yang cukup kuat, Hantu ketujuh belas memperhatikan pedang di tangan Liu Bai.

“Pedang Angin Hitam dan Pedang Penjuru Angin? Kamu bahkan menguasai Teknik milik Hun Fao Si Pedang Setan Angin! Tapi kenapa Pedang itu ada padamu?” tanya Hantu ketujuh belas.

Liu Bai sebenarnya sangat terkejut karena Hantu ketujuh belas mengetahui Pedang Angin Hitam di tangannya dan Pedang Penjuru Angin yang tersarung di punggungnya, belum lagi Hantu ketujuh belas sangat mengenali setiap teknik yang digunakan sekaligus mengenali gurunya. Masalahnya, Hantu ketujuh belas menyebut guru nya dengan julukan Si Pedang Setan Angin, hanya saja Liu Bai berusaha untuk tidak menghiraukan pertanyaan Hantu ketujuh belas.

“Formasi Sembilan Mata Angin.”

Tanpa banyak bicara, Liu Bai langsung melepaskan sembilan pusaran angin tajam yang bergabung menjadi pusaran angin besar melesat ke arah Hantu ketujuh belas, dengan Pedang Angin Hitam nya, serangan Liu Bai berkali-kali lipat lebih kuat dari pada serangan yang di gunakan untuk membunuh Siluman Ular.

Seluruh tanah dan benda-benda di sekitar jalur Pusaran Angin terhisap, dan seluruh tanah bergetar dengan suara deruan keras yang terdengar hingga ke tempat pertarungan yang terjadi di luar.

Hantu ketujuh belas memasang wajah buruk, dia merasakan kekuatan yang terkandung di dalam pusaran angin itu sangat kuat, hal itu membuatnya harus menarik beberapa kekuatan dari tubuh bayangan lainnya agar bisa menahan serangan tersebut.

Kemampuan Hantu ketujuh belas kini semakin meningkat hingga mencapai ke Puncak Tingkat tujuh setelah menarik beberapa kekuatan tubuh bayangan lainnya. Dengan cepat, Hantu ketujuh belas membuat segel tangan lalu muncul sebilah Pisau hitam besar di atas kepalanya.

Pisau hitam bayangan sepanjang dua puluh meter di ayunkan dengan kuat untuk menghancurkan Pusaran Angin tajam tersebut, kontak pertemuan membuat seluruh ruang seperti akan runtuh dengan kekuatan hisap yang sangat besar.

Liu Bai memperkuat segelnya dan menambahkan energinya untuk memperkuat serangannya yang beradu dengan Pisau bayangan, semakin lama, daya hisap dari benturan semakin kuat sehingga barang-barang seperti kursi, meja juga terhisap, bahkan beberapa murid berusaha memegang sesuatu yang lebih kuat karena tubuh mereka juga ikut terseret.

“Tubuh bayangan hantu ketujuh belas sangat lemah terhadap kekuatan Spiritual!”

Liu Bai teringat dengan penjelasan gurunya akan kelemahan Hantu ketujuh belas, dan Liu Bai akan mencoba menambahkan kekuatan Spiritualnya kedalam serangannya.

Cahaya sedikit keemasan mulai di gabungkan dengan Qi, setelah itu, Liu Bai menyatukan kekuatan Spiritual dengan serangannya, dan benar saja, Pisau bayangan besar Hantu ketujuh belas mulai terdorong.

“Apa yang terjadi?”

Hantu ketujuh belas terkejut ketika serangan Liu Bai menjadi lebih kuat, bahkan Pisau energinya juga mulai terdorong, dan secara perlahan-lahan, serangan Liu Bai mulai mengikis Pisau Hantu ketujuh belas.

Hantu ketujuh belas berusaha menambahkan kekuatannya, namun serangannya tidak mampu menghentikan serangan Liu Bai, hal itu membuatnya kebingungan karena kekuatannya jelas jauh lebih kuat dari Liu Bai, namun serangannya sama sekali tidak bisa menahan serangan angin milik Liu Bai.

Mata Hantu ketujuh belas melebar setelah melihat pusaran angin yang memancarkan aura keemasan, dia jelas mengenali aura tersebut dan menatap Liu Bai dengan tatapan tidak percaya, “Kekuatan Spiritual? Jadi dia juga sudah memiliki kekuatan Spiritual seperti Liu Cheng.”

Liu Bai dapat merasakan serangannya yang sangat berhasil, dia menggunakan seluruh Qi yang dia miliki lalu dengan sekuat tenaganya, Liu Bai mendorong serangannya seraya berteriak dengan keras.

Hisapan liar membuat barang-barang yang terhisap terbang keluar berhamburan ke segala arah hingga ke luar tembok Sekte, barang-barang yang terlempar mulai dari batu, kerikil, hingga barang besar membuat pertempuran yang terjadi di luar terpaksa menghindari hujan barang-barang yang terlempar ke arah mereka, karena ada beberapa barang berbahaya seperti Pedang dan benda-benda tajam lainnya yang membuat kedua kubu yang sedang bertarung kehilangan konsentrasi mereka.

Hantu ketujuh belas dengan cepat membentuk energi pelindung di tubuhnya, dan ketika serangan Liu Bai sampai ke tubuhnya, pelindung yang menyelimuti tubuh Hantu ketujuh belas sama sekali tidak berfungsi.

“Ini tidak mungkin..!”

Bayangan Hantu ketujuh belas benar-benar kesulitan bertahan, dia ingin kembali ke tubuh aslinya, namun serangan Liu Bai yang mengandung kekuatan Spiritual berhasil mengunci control kekuatannya yang membuatnya tidak bisa kembali ke tubuh aslinya.

Hantu ketujuh belas berteriak kesakitan setelah serangan Liu Bai mulai menghancurkan tubuh bayangannya, semakin lama, tubuh bayangan itu semakin menghilang sebelum akhirnya pusaran angin tersebut meledak yang membuat tembok tebal dan sepertiga bangunan Sekte hancur.

Dampak dari ledakan itu menciptakan gelombang kejut yang sangat besar membuat batu-batu tembok yang besar itu beterbangan ke segala arah, akibatnya para murid-murid dan anggota Sekte Kelelawar Darah terpaksa menghentikan pertempuran mereka dan memisahkan diri masing-masing menjauhi efek ledakan angin.

“Gruug..!”

Hantu ketujuh belas yang berada jauh di luar Sekte memuntahkan darah, wajahnya yang pucat semakin terlihat seperti mayat, dia benar-benar kehilangan seluruh kendalinya terhadap seluruh bayangannya karena mengalami luka dalam yang sangat serius, bahkan sisa bayangannya yang berada di tempat pertempuran juga menghilang yang membuat kekuatan gabungan Sekte Kelelawar Darah menurun secara signifikan.

Kondisi Liu Bai juga tidak lebih baik dari Hantu ketujuh belas, setelah berhasil mengalahkan tubuh bayangan Hantu ketujuh belas, dia juga memuntahkan darah karena melepaskan serangan yang melampaui batas kemampuannya, untuk pertama kalinya Liu Bai melepaskan kekuatan penuhnya hanya demi melemahkan Hantu ketujuh belas, walau itu berhasil, namun Liu Bai juga terluka serta Qi nya hampir habis.

“Liu Bai..!”

Li Hang dan Xiu Lei yang juga baru datang segera membantu Liu Bai yang mulai melemah, keduanya memapah tubuh Liu Bai yang hampir ambruk, sayangnya Liu Bai segera menolak untuk bersantai karena dia tahu Hantu ketujuh belas masih hidup.

Liu Bai mengeluarkan Pil pemulihan yang ditinggalkan oleh gurunya di dalam cincinnya sekaligus mengeluarkan beberapa Mustika Siluman, hal itu membuat Li Hang dan Xiu Lei terkejut dan saling berpandangan ketika melihat Liu Bai mengeluarkan beberapa Mustika Siluman tanpa memperdulikan betapa berharganya Mustika Siluman tersebut.

Setelah menelan Pil pemulihan, Liu Bai menyerap satu Mustika Siluman, dan kurang dari dua menit, Liu Bai sudah memiliki sedikit Qi nya, dia buru-buru bangkit namun tetap menyerap Mustika Siluman dengan satu tangan, dan sebelah tangannya segera melemparkan pedangnya.

“Kalian disini saja, aku akan mencari keberadaan tubuh Asli Hantu ketujuh belas, aku yakin dia masih berada di tempat ini!” kata Liu Bai.

Xiu Lei dan Li Hang ingin mengatakan jika Liu Bai harus memulihkan diri serta mengobati luka dalamnya terlebih dahulu, namun mereka belum sempat menyampaikannya, Liu Bai sudah kembali terbang keluar mencari keberadaan Hantu ketujuh belas seraya menyerap Mustika Siluman di dalam pencariannya.

“Jika aku membiarkannya pergi, suatu hari dia pasti akan kembali, sekarang adalah waktu yang tepat untuk membunuhnya!” gumam Liu Bai karena dia sadar jika dirinya hanya memiliki satu kesempatan saja untuk melenyapkan Hantu ketujuh belas.

Li Hang dan Xiu Lei berniat untuk menyusul Liu Bai, namun salah satu murid Pedang Matahari lainnya datang memanggil Liu Bai. “Senior Liu!”

Liu Bai segera berbalik dan melihat juniornya yang datang tergesa-gesa, melihat itu Liu Bai segera menghampirinya, “Ada apa?” tanyanya.

“Senior, paman itu sudah sadar, sebaiknya senior datang menemuinya,” jawab murid tersebut.

“Benarkah? Kapan itu terjadi?” tanya Liu Bai.

“Saat ledakan besar yang terakhir,” jawabnya.

“Sebaiknya kita melihat kondisi Paman Liu,” ajak Xiu Lei lalu keduanya segera masuk untuk melihat kondisi Liu Cheng yang katanya sudah sadar dari Koma nya.

1
Yanin Tyas
waaahhhhh
Andipujiwahono
thor kenapa gk up lg
Ling
tingkatan nya lupikir ada yg mau inget ribet begitu gbklan yg baca pada skip2 nyari adegan yg rame nya
Adam Wartono
lanjutane endi
Sea Brid
up
Indah Hidayat
burungnya lucu
Solar Lardi
mantap 👍
Demen novel
makin seru ceritanya lanjut thorrr
Tosari 2621 Girsang
bagus, tp update lelet
Sarip Hidayat
waaaah ternyata dia juga
Andri Iswanto
Joss..menang lanjot terus thorr
Andipujiwahono
mantap thor ayo up lg
Humaira
xhio xao keren 👍👍😎
Rinaldi Sigar
lanjut thor
y@y@
👍🏻⭐👍🏿⭐👍🏻
annaza ibenk
epic yang apik
yuga
wadaw
Roni Yakub
terimakasih sudah up ditunggu kelanjutannya boskuhhh sehat selalu dan tetap semangat
bedjo
ok
Derajat
Jooooooooooosssht
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!