Balas Dendam seorang istri yang tersakiti.
Mentari tidak menyangka jika suami yang di cintainya selama ini ternyata berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Perlahan rasa cinta itu mulai hilang dan berubah menjadi kebencian. Balas dendam adalah jalan satu-satunya untuk membalaskan rasa sakit yang di rasakan oleh Mentari selama ini.
Di sisi lain, Jhonatan Alfarizzy pria berusia 31 tahun, laki-laki masa lalu Mentari datang kembali dalam kehidupannya. Laki-laki yang begitu mencintainya dan laki-laki yang rela melakukan apa pun untuk mendapatkan Mentari, perempuan yang sudah lima tahun pergi meninggalkannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Cerita ini tidak menarik, cerita yang membosankan dan bikin darah tinggi. Untuk yang penasaran, silahkan di baca ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadisti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa lalu part dua
Mentari melepaskan genggaman erat tangan sahabatnya itu, ia menatap Lisa mencari tahu apakah Lisa sedang membohongi dirinya atau tidak. Namun sayang sekali, Lisa yang sangat pandai berakting sedih dan penuh rasa bersalah membuat Mentari masuk ke dalam perangkapnya.
"Jhon tidak mungkin melakukan itu sama lo, Lis. Lo sedang berbohongkan sama gue?" Ucap Mentari dengan nada suara yang bergetar. "Katakan! Lo lagi prank gue kan, Lis. Anak yang ada di dalam perut lo bukan anak Jhonatan kan?" Desak Mentari sambil menatap sendu wajah sahabatnya.
Lisa menghela nafasnya berat, ia menggelengkan kepalanya kemudian berkata dengan nada suara yang terdengar sangat menyedihkan. "Gue serius, Tar. Anak dalam kandungan gue sekarang adalah anak Jhonatan. Kalau lo gak percaya, kita bisa cek ke rumah sakit.... " Ucapan Lisa tercekat di tenggorokkan saat Mentari kembali membuka mulutnya.
"Lo bohong. Gue gak percaya sama ucapan, lo. Jho tidak mungkin mengkhianati gue, dia sangat mencintai gue. Cepat katakan kalau semua ini bohong, Lisa. Katakanlah." Air mata Mentari mulai jatuh membasahi kedua pipinya. Tangannya terkepal dengan kuat menahan rasa sakit yang ada di dalam hatinya.
"Baiklah, kalau lo gak percaya, gue masih punya bukti rekaman gue sama Jhon." Lisa mengeluarkan ponselnya, kemudian ia menyalakan sebuah rekaman yang berisi percakapan antara dirinya dan seorang pria. "Dengarkanlah." Ucap Lisa sambil menyodorkan ponselnya kepada Mentari.
Dengan perasaan tak karuan, Mentari pun mulai mendengarkan isi dari rekaman itu.
*Jhon, kamu mau apa?*
*Kenapa? Apakah kita datang kesini haya untuk berdiam dan tidak melakukan apa-apa?*
*Tapi... Bagaimana kalau aku hamil? Dan bagaimana kalau Mentari tahu? Dia pasti akan sangat membenciku, Jhon.*
*Tidak akan, dan jangan sampai ketahuan, sayang. Ayolah kita harus bersenang-senang.... *
Mentari langsung bangkit dari tempat duduknya, air matanya semakin deras, suara laki-laki yang ada dalam rekaman itu adalah suara Jhon kekasihnya. Bagaimana bisa Jhon tega mengkhianatinya dengan sahabatnya sendiri?
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Mentari langsung pergi meninggalkan Lisa membawa luka yang begitu mendalam.
"Mentari... Lo mau kemana?" Teriak Lisa membuat para pengunjung cafe itu seketika menoleh ke arahnya.
Mentari tetap melangkahkan kedua kakinya tanpa menghiraukan teriakan sahabatnya itu. Mentari terus berjalan keluar cafe tersebut, ia bahkan tidak perduli pada cuaca saat itu yang sedang turun hujan dan petir.
Sementara itu di dalam cafe, Lisa terlibat sedang menyunggingkan senyumannya. Ia merasa menang dan dapat menyingkirkan Mentari dari kehidupan Jhon.
"Mentari, apapun yang lo punya akan menjadi milik gue. Termasuk Jhon." Gumam Lisa sambil meraih minumannya dan meneguknya secara perlahan. "Gue harus berterima kasih kepada Toni karena berkat suaranya yang sangat mirip dengan, Jhon. Rencana gue lancar. Dan gue bisa memisahkan Mentari dan Jhon. Ah senangnya hati gue." Lisa kembali bergumam di iringi dengan tawa bahagianya.
Semenjak kejadian itu, Mentari tiba-tiba menghilang dari kehidupan Jhon. Tidak perduli berapa banyak usaha Jhon untuk mencari keberadaan Mentari, namun ia tetap tidak berhasil. Selama dua tahun ia terus mencari kekasihnya, namun hasilnya nihil, Mentari hilang seperti di telan bumi, ia sama sekali tidak meninggalkan jejak sedikitpun.
Sementara itu Lisa memanfaatkan kesempatan itu untuk mendekati Jhon, bahkan Lisa juga sudah mengambil hati orangtua Jhon yang kebetulan bersahabat dengan kedua orangtuanya. Lisa memanfaatkan kesempatan itu untuk mendesak kedua orangtuanya menjodohkan dia dengan Jhon.
Jhon terus menolak ketika orangtuanya mendesaknya untuk menikah dengan Lisa, Jhon sama sekali tidak menyukai Lisa. Di dalam hatinya masih tersimpan nama Mentari yang selalu ia rindukan.
Karena merasa frustasi tidak dapat menemukan keberadaan Mentari, akhirnya Jhon memutuskan untuk pergi keluar negeri. Jhon menyibukkan dirinya dengan berbagai pekerjaan berharap bahwa dirinya dapat melupakan sosok perempuan cantik itu. Namun sayangnya, ia sama sekali tidak dapat melupakan perempuan cantik itu, hatinya selalu merindukannya, bahkan setiap ia mau tidurpun, ia harus menatap terlebih dahulu photo Mentari yang berada di galeri ponselnya.
Flashback of
Jhon menghela nafasnya berat. Sudah lima tahun, namun ia masih tetap merindukan Mentari. Hatinya masih terisi penuh oleh nama Mentari. Tidak ada yang bisa menggantikan nama Mentari dalam hatinya termasuk Lisa yang sekarang sudah menjadi tunangannya itu.
Jhon memasukkan kembali benda pipih itu ke dalam saku celananya, ia tersenyum getir ketika mengingat hal-hal yang sangat indah bersama kekasihnya di masa lalu. "Sebenarnya kemana kamu pergi, Mentari? Kenapa aku tidak bisa menemukanmu?" Lirih Jhon sambil menatap cerahnya langit siang itu. "Kenapa kamu pergi meninggalkanku tanpa mengucapkan sepatah katapun, Mentari? Apa yang terjadi kepadamu?" Jhon kembali menghela nafas beratnya, beberapa pertanyaan-pertanyaan terus menyelimuti dirinya.
Bersambung.