NovelToon NovelToon
Manuver Cinta Elang Khatulistiwa

Manuver Cinta Elang Khatulistiwa

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: sinta amalia

Menyukai seseorang adalah hal yang pribadi. Zea yang berumur 18 jatuh cinta pada Saga, seorang tentara yang tampan.
Terlepas dari perbedaan usia di antara keduanya, Zea adalah gadis yang paling berani dalam mengejar cinta, dia berharap usahanya dibalas.
Namun urusan cinta bukanlah bisa diputuskan personal. Saat Zea menyadari dia tidak dapat meluluhkan hati Saga, dia sudah bersiap untuk mengakhiri perasaan yang tak terbalaskan ini, namun Saga baru menyadari dirinya sudah lama jatuh cinta pada Zea.

Apakah sekarang terlambat untuk mengatakan "iya" ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MANUVER CINTA~PART 29

"Hay guys! Abis perform kemaren, setelah berjuang sampai titik da rah penghabisan kita mau jelong-jelong! Jajan-jajan, siapa tau di sini nemu cilok kuah mak Engkoy, cuzzz mariii!" Iyang berkata dengan gaya aduhainya yang sekarang ini bisa sombong-sombong dikit karena semalam menerima piala atas kemenangan mereka di ajang bergengsi.

Clemira tertawa mendengar ucapan temannya itu.

"Cut ah! Ngga bener elu mah!" Zea mengarahkan kamera kembali padanya dan pada teman-teman lain di jalanan kota diantara dinginnya pagi kota ratu elizabeth ini.

Video terjeda ketika mereka menemukan gerai streetfood yang ingin mereka coba.

"Mister, i want this..." tunjuk Clemira.

"How much?"

"Siapa aja yang mau hey?!" tanya Iyang.

"Aku!"

"Gue, Yang..." jawab Zea merogoh tas selempangnya mencari uang.

"1,2,3...5." Iyang menghitung.

Iyang menunjukan jemarinya 5 pada si penjual bule, "four!" sontak saja Zea mendorong kepalanya bahkan si penjual tertawa, "yang bener! Jangan malu-maluin burung garuda, punya warga begini!"

Itulah video singkat yang Zea upload di sosial medianya pukul 9 pagi waktu setempat, itu artinya di negri sudah pukul 4 sore.

Zea duduk di samping Clemira yang memegang waffel miliknya tapi si empunya malah asik bertukar pesan dengan seseorang yang entah siapa.

"Siapa sih?" tanya Zea akhirnya buka suara saking penasaran. Clemira menjauhkan ponselnya dari radar sahabatnya, "ngga usah kepo deh! Ntar Cle kasih tau kok!" sewotnya buru-buru memasukan ponselnya ke dalam tas selempang.

Zea mencebik, "pelit! Anak om Ray pelit!"

"Ntar Cle ceritain semuanya, Milah. Janji deh!" Clemira menunjukan kedua jarinya di udara membuat Zea menyipitkan matanya sangsi.

"Janji ya? Kalo ingkar kaki lo mendadak pincang?!" ancam Zea. Clemira bergidik, "ih amit-amit! Ya engga gitu juga, Milah ih." Clemira memilih memakan waffle miliknya takut keburu disambar merpati kota plus disambar Iyang.

"Ze. Kayanya gue suka sama seseorang deh!" Clemira melebarkan senyumannya membuat temannya itu meringis ngeri, "kok senyum lo ngeri sih Cle, jatuh cinta apa nahan bok3r?! Pffttt hahaha!" Zea menyemburkan tawanya.

"Ih si alan, orang serius malah dibecandain, ya udah kalo ngga mau tau!" Clemira beranjak.

"Ambekan, ya iya sorry---sorry! Siapa orangnya?!" Zea menaik turunkan alisnya seraya mencondongkan wajahnya penasaran.

"Dia ganteng...." jawab Clemira, Zea mengangguk, "heem..."

"Dia udah kerja."

Zea membulatkan matanya seraya mengangkat kedua alis setinggi bintang, "hah? Dewasa, bapak--bapak, om--om?"

Clemira berdecak, "denger dulu!"

"Oke--oke, sorry lanjut!" Zea mengunyah waffle miliknya.

"Masih muda." Angguk Clemira mantap, "jagoan. Bisa berantem..." alis Clemira menukik meyakinkan membuat Zea semakin dibuat penasaran, "terus? Atlit gulat?"

"Bukan," Clemira menggeleng, "dia bisa terbang. Nolongin orang, menjaga perdamaian."

"Tentara yang kerjanya di langit?" tanya Zea, namun Clemira menggeleng, gadis itu kemudian mengernyit mencium aroma-aroma keusilan.

"Tapi sayangnya...." Clemira menunduk.

"Kenapa?" Zea ikut merasa kecewa.

"Dia kalo pake cawettt di luar celana..." lanjut Clemira, wajah Zea langsung masam sementara Clemira menyemburkan tawanya, "itu superman si alan!"

"Awas lo Cle!"

Clemira tertawa meski dalam benaknya membenarkan jawaban Zea tadi, "nanti pasti Cle cerita kalo udah pasti, Ze." Gumam Clemira ketika Zea sudah pergi.

Zea meloloskan nafas leganya sekarang, ia akan pulang dengan rasa bangga hari ini.

*Udah mau take off, tunggu Zea pulang abanggggg! 😍*

Zea mengirimkan fotonya yang sedang berada di bandara.

*Mi, Zea udah mau take off. Do'ain pulang dengan selamat ❤*

Zea mengirimkan fotonya bersama bripka Maysa disana pada mama Rieke, sebagai kabar jika ia akan take off sebentar lagi dan mematikan ponselnya.

Zea bersama kawan-kawan berbaris disana, "ada yang ketinggalan atau lagi ke toilet ngga?" tanya bu Wangi.

"Itung Yang!" pinta Dina.

Iyang kembali menghitung kepala-kepala temannya, "udah pas bu, 12 orang...16 tuh sama ibu, bapak, ajudan Zea, Biyang!" jawab Iyang.

"Sip! Kita take off jangan ada yang kepisah!"

"Ze, kita baris belakangan aja." bripka Maysa menahan Zea agar tak luput dari penjagaannya.

"Iya tante. Kalem aja, Zea ngga kemana-mana." jawab Zea.

Penerbangam komersil yang ditumpangi mereka menuju negri singa putih untuk transit sebelum ke tanah air tidak hanya berpenumpang rombongan Desta X saja, namun ada penumpang lainnya, dan cukup banyak kali ini.

Mereka terbang menuju negri singa putih, beberapa saat.

"Zea mau ke kamar mandi, tante." pintanya, sementara yang lain ada yang mengisi perutnya terlebih dahulu di gerai kopi dan roti di bandara singa putih.

"Saya temani." Keduanya beranjak menuju toilet.

Sekitar pukul 10 malam waktu setempat, Zea dan kawan-kawan sudah harus kembali take off menuju nusantara.

"Ze, ayok!" Clemira melambaikan tangannya. Zea berlari disusul Bripka Maysa.

Brakk.

"Eh, sorry..sorry." Bripka Maysa tak sengaja menabrak seorang lelaki diantara 3 orang lelaki berwajah nasional, mungkin tanah bagian timur, karena ia berkulit hitam.

"Eh, maaf--maaf."

"Tak apa kaka. Kaka orang Republik kesatuan kah?" tanya nya, Bripka Maysa mengangguk, "sekali lagi maaf. Saya permisi dulu!" angguknya segera berlari menyusul Zea.

"Hm. Polisi..." gumam salah satunya.

"Ya. Ajudannya..."

Ketiganya masuk ke dalam antrian menuju pesawat yang sama dengan rombongan Desta X.

# Bismillah take off. I'm home merah putih...

Begitulah status wa Zea yang terakhir saat ia di bangku pesawat bersama Clemira. Wajah-wajah lelah sudah tergambar dari gadis yang memakai jaket Desta X berwarna hijau botol itu.

Sagara yang memang sudah siap beristirahat melihat status terakhir Zea.

Ia tersenyum sudah membayangkan sesampainya Zea di ibukota, maka ia akan meminta bertemu dan bertanya tentang sebuah rasa, apakah rasanya masih sama untuk Sagara? Apakah Zea mau untuk beradaptasi dengan kehidupan prajuritnya? Jika jawabannya iya, maka ia tak akan menunggu lama lagi untuk mengukuhkan hubungannya dan Zea.

"Semoga selamat sampai rumah, Ze. Do'a abang menyertaimu..." Saga menaruh ponselnya di nakas.

Seorang *marshaller* telah bergerak membimbing pilot agar badan pesawat tak tabrakan atau celaka, staff ATC memandu pilot dari sambungan wireless.

Lampu pesawat berkedip, menandakan moncong burung besi itu siap bermanuver mengudara.

"Bismillah," bu Wangi mengatur posisi duduknya dan memejamkan mata.

Perlahan roda pesawat terangkat dari landasan dan melipat masuk, tubuh Zea sedikit terguncang oleh proses take off lalu sedetik kemudian guncangan pelan itu menghilang.

Baru sekitar 30 menit mengudara di langit malam, suara hening nan damai itu harus mendadak berubah menjadi chaos dan tegang.

"Semuanya angkat tangan di atas!"

*Dorrrr*!

Satu lesatan tembakan mengenai pintu kamar mandi pesawat membuat semua yang ada di pesawat tergelonjak kaget, termasuk Zea.

"Aaaa...! Aaaa!" jerit beberapanya, apalagi di atas pesawat sana terdapat penumpang balita, mereka pun ikut menangis karena situasi ini.

"Apa itu?!"

"Astagfirullah!"

"Ya Tuhan!"

"DIAMMMM! SEMUANYA!" teriak mereka menodongkan senjata secara acak dan sembarang.

Bripka Maysa langsung mencengkram pistol di pinggangnya menoleh ke belakang. Tapi rupanya status Bripka Maysa sudah diketahui oleh beberapa orang yang diduga adalah pembajak pesawat.

"Angkat tangan di atas, keluarkan senjata yang kamu miliki! Cepat!" moncong senjata laras panjang ditodongkan ke depan wajah Bripka Maysa, tepat di belakang Zea.

"Tante..." lirih Zea.

"Oke. Saya keluarkan. Tapi jangan ada orang yang disakiti disini..." Bripka Maysa terpaksa mengeluarkan pistol miliknya di posisi terjepit seperti ini.

"Tenang Ze....jangan panik..." pintanya pada Zea yang menatap takut.

"*Alahhh gening, mamawa pestol si tante teh*..." gumam Iyang yang duduk di depan Zea, ia bahkan sudah hampir mengompol karena situasi mencekam ini, bagaimana tidak rupanya ada 5 orang bersenjata lengkap di atas pesawat ini. (aduh ternyata, bawa-bawa pistol si tante)

Clemira langsung memegang tangan Zea yang sama-sama mendingin serta berkeringat.

Terlihat gerakan Maysa menaruh pistolnya di bawah lalu menendangnya ke arah salah satu pembajak yang menodongnya.

Zea mengerjap membeliak, "dan kamu. Keluar dari bangku!"

"Tidak. Dia keluar saya pun keluar!" Maysa menahan badan Zea dengan lengannya ketika Zea hendak menurut.

"Hhhh!" Zea menarik nafas panjang saat moncong senjata tiba-tiba menempel di pelipis Maysa dan dirinya.

"Zea..Ze..." refleks Clemira mencengkram tangan sahabatnya itu tak mau sampai terjadi sesuatu dengannya.

"Menurut atau saya tembak mati?!" ancamnya.

"Jay! Pilot sudah dikuasai...." ucap lainnya memanjangkan leher dari arah cockpit.

Si penodong mengangguk, "lapor bos, pesawat sudah dikuasai.Status target sudah dilumpuhkan."

Zea memejamkan matanya sejenak dan melangkahkan kakinya melewati bangku miliknya.

*Mami, Zea minta maaf kalo Ze ngga bisa pulang*....benaknya berkata.

.

.

.

Noted :

\* mashaller : juru parkir pesawat.

\* ATC : air traffic controller, pemandu dan membimbing pesawat mulai dari gerakan parkir pesawat sampai navigator dan lain hal sebagainya.

.

1
risda lydiawati
calon besan ya
Humay Uum
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Saskia Puhi
sumpah aku tuh sampai nggak bisa nafas saking nahan ketawa 🤣🤣
Ika Prasetya
bukan nya tadi yg punya luka bakar di bahu itu si rudi ya thor kenapa sekarang jadi saga
Ika Prasetya
bukan nya tadi yg punya luka bakar di bahu itu si rudi ya thor kenapa sekarang jadi saga
Sri Yumelda
Luar biasa
Sri Yumelda
bagus banget
Nur Koni
tanpa dosa atau agak amnesia si zea... wkwkwk
Ika Prasetya
enak kah buah matoa itu
Ravel Lio
Luar biasa
Nining S
Kecewa
Riezca Juri
Sah sah😍😍😍😍😍😍👀👀
AZTI
semua karya kakak keereeen bingit😍😍😍
Vivi Abdi Aza
Lumayan
Dian Astrid Natalita
sue..sue...ngakak guling-guling
لا تفوت أي رجل
😁🤣🤣🤣
لا تفوت أي رجل
🤣🤣🤣🤣🤣
Hazelnutlatteice🪷
So sweet ach… bang earth 😊
Faiza Alya Aziza
Biasa
Faiza Alya Aziza
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!