HELLO GUYS,MAMPIR LAGI DI KARYA AUTHOR.
SEMOGA KALIAN TERHIBUR DENGAN KARYA AUTHOR YAH.
Ginna Yovela Adriella adalah anak yang lugu,penurut dan juga pintar dimana dia mampu menyelesaikan studi pendidikan SMA nya di usia 17 tahun dan menjadi juara 1 di setiap semester namun,sayangnya dia hanyalah anak yang tidak di anggap oleh keluarganya sendiri.
Suatu hari ia malah di jebak oleh kakak perempuan nya yang selalu iri dengan apa yang ada pada diri Ginna.akhirnya Ginna menghabiskan satu malam dengan pria asing.
Kesalahan satu malam itu malah menumbuhkan janin di dalam rahimnya.
Mengetahui Ginna hamil keluarganya mengusirnya dari rumah.
Dengan penuh tekad dan juga dendam Ginna meninggalkan negara kelahirannya.
7 tahun kemudian ia kembali ke negara kelahirannya bersama dua malaikatnya.
Namun takdir juga kembali mempertemukan dia dengan pria asing yang menanam bibit di rahimnya 7 tahun yang lalu.
TANDAI TYPONYA YAH GUSYYY,AND JANGAN LUPA LIKE,KOMEN, SUBSCRIBE 👉👈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26
Ginna menutup pintu kamar si kembar saat keduanya sudah tertidur lelap.
"semoga saja dia sudah tidur"ucap Ginna lalu berjalan menuju kamar Malvin.
Ginna membuka pintu kamar itu dengan perlahan.
terlihat Malvin sedang sibuk menghadap laptop miliknya di sofa.
"masuklah"ucap Malvin tanpa menoleh ke arah Ginna.
Ginna dengan kaku masuk ke dalam kamar itu dan masih berdiri di depan pintu.
"apa yang harus ku lakukan??sofa yang menjadi tempat tidur ku sedang di kuasai Sang empu.kalau aku tidur di kasurnya bisa bahaya gk sih" batin Ginna.
Cukup lama Ginna berdiri di sana bergumul dengan pemikirannya.
"apa yang kau lakukan di sana??apakah kamu mau menjadi patung di situ??tidurlah"ucap Malvin mengalihkan pandangannya dari laptop miliknya lalu menatap ke arah Ginna.
"engg itu dimana aku tidur??"ucap Ginna
"dimana biasanya orang tidur??"ucap Malvin sambil menatap lekat Ginna.
"tenang saja aku tidak akan tertarik dengan....."belum selesai Malvin berkata-kata Ginna sudah menyela.
"baik lah deal,ahhh akhirnya aku bisa Tidur juga,mari kita hadapi kenyataan besok"ucap Ginna lalu melompat berbaring di atas kasur lalu tertidur lelap begitu saja.
"huh wanita yang sembrono"ucap Malvin menggelengkan kepalanya lalu menutup laptopnya.
Malvin bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju kasur lalu merapikan cara tidur Ginna dan menyelimutinya
Setelah itu Malvin ikut bergabung tidur di samping Ginna.
awalnya Malvin menutup matanya namun entah mengapa dia sangat gelisah seakan-akan cara tidurnya belum efektif karena tidak ada guling.
Malvin menoleh ke arah Ginna lalu mendapat secercah ide.
Malvin mendekat ke arah Ginna lalu memeluk erat pinggang Ginna.
"hummm enak,ini baru benar"gumam Malvin.
"sepertinya mempunyai istri tidak buruk juga"ucap Malvin lalu memejamkan matanya menyelami dunia mimpi dengan nyaman.
******
Di pagi hari
Ginna mengerjap matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina nya.
"setelah mengantar si kembar aku harus segera bekerja"ucap Ginna.
Namun saat ingin bangun Ginna merasakan sesuatu menindih perutnya.
Ginna menatap ke arah perutnya di mana sebuah tangan yang kekar memeluk perutnya.
DEGH
Ginna langsung berteriak yang membuat Malvin refleks terbangun dan melepas pelukannya pada Ginna.
Plak
"kenapa kamu menampar ku??!"ucap Malvin sambil mengusap pipi kanannya yg memerah karena tamparan Ginna.
"ma-maaf ,tangan ku tak terkendali"ucap Ginna yang juga ikut terkejut karena ia tanpa sadar menampar sang suami.
"ma-maafkan aku,sakit yahh??"ucap Ginna sambil memegangi pipi Malvin yang memerah.
Malvin terdiam sebentar dan menatap Ginna yang begitu khawatir namun beberapa saat kemudian Malvin tersenyum dan memegangi tangan Ginna yang ada di pipinya.
"sudah tidak sakit,karena melihat wajah mu"ucap Malvin.
Puk
"dasar buaya bermulut manis"ucap Ginna memukul pundak Malvin lalu menarik tangannya menjauh dari wajah Malvin.
tok
Tok
"mommy, Daddy cepat bangun!!kami dua Abang nanti terlambat pergi ke bandara"ucap Vella menggedor pintu kamar Malvin.
Ginna turun lalu membukakan pintu.
"mommy ayo cepat"ucap Vella.
"sebentar yah, mommy akan bersiap-siap dulu,kalian sarapan lah terlebih dahulu"ucap Ginna.
"baiklah mom,Daddy cepat mandi juga jangan kek kambing"ucap Vella lalu pergi dari sana.
"kau mandi lah duluan,aku akan menyiapkan pakaian"ucap Ginna.
"bagaimana kalau kita berdua mandi bersama biar menghemat waktu??"ucap Malvin sambil mengedipkan sebelah matanya.
"orang mesum memang tidak bisa di tolong,pergi mandi sekarang atau kami akan meninggalkan kamu"ucap Ginna lalu masuk ke dalam walk in closet.
Ginna menyiapkan baju untuk Malvin.
"yang terakhir celana dalamnya,dimana dia meletakkan nya??ahh mungkin di sini"ucap Ginna membuka laci lemari paling bawah.
Ginna mengambil dengan ragu salah satu CD tersebut.
Glek
Ginna menelan ludahnya kasar.
"astaga Ginna apa yg kau pikirkan"ucap Ginna sambil memukul-mukul kepalanya.
"apa kamu sudah membayangkan seberapa besar ukurannya??"ucap Malvin sambil bersandar di ambang pintu.
Ginna terkejut lalu reflek berdiri dan menyembunyikan CD itu di belakang tubuhnya.
"a-apa yang kau maksud??"ucap Ginna tergagap
TBC