NovelToon NovelToon
Aku Mencintaimu

Aku Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Teteh Aini

penasaran dengan cerita nya lansung aja yuk kita baca ...

Yuk kita ramaikan ...

Up setiap hari...

Sebelum lanjut baca jangan lupa follow , like, subscribe, komen , gift dan vote....

Apapun yang terjadi tetaplah bahagia jangan lupa tersenyum...

Selamat membaca....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teteh Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Dan seperti biasa nya setelah selesai salat subuh Syifa langsung ke dapur untuk menyiapkan sarapan . Walaupun sebenarnya dia masih merasa kesal pada Haris . Tapi dia tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri. Syifa mulai memasak nasi dan beberapa hidangan lainnya untuk sarapan. Tak butuh waktu lama untuknya menyiapkan hidangan dan beberapa hidangan sudah tersaji di meja makan . Tak lupa Syifa juga menyiapkan teh hangat untuk Haris.

Tak berapa lama setelah Syifa selesai memasak di dapur, Haris pun pulang dari masjid dan langsung masuk ke dalam rumah. Haris tidak memencet bel karena dia mengunci pintunya dari luar , jadi dia bisa masuk tanpa dibukakan pintu.

Cheklek....

Haris membuka pintu kamar dan lalu masuk ke dalam kamar. Dia tidak melihat Syifa di tempat tidurnya, kemudian Haris memeriksa ke kamar mandi dan ternyata Syifa pun tidak berada di kamar mandi.

"Ke mana dia, apa mungkin dia di dapur?"

Haris lalu pergi ke dapur untuk menemui Syifa. Tapi Syifa juga tidak ada di dapur dia hanya melihat meja makan yang sudah terisi dengan hidangan makanan, kini Haris mulai bingung harus mencari Syifa di mana .

Saat Haris hendak meninggalkan dapur, pandangannya tertuju pada pintu belakang yang sedikit terbuka , kemudian Ia membuka pintu itu dan benar saja ternyata Syifa tengah duduk di halaman belakang rumahnya.

Haris pun langsung pergi menghampiri Syifa.

"Sayang ngapain di sini sendirian, dari tadi saya nyariin kamu."

Syifa pun menoleh ke arah Haris, kemudian memalingkan wajahnya kembali.

"Kenapa diam saja, saya lagi ngomong sama kamu."

"Nggak papa Mas, aku cuma lagi pengen aja duduk di sini mau menghirup udara segar ."

"Kalau begitu saya temenin ya?"

"Nggak usah Mas aku nggak apa-apa kok. Mas masuk aja ke dalam, Mas kan harus bersiap-siap untuk berangkat kerja ."

"Saya akan masuk kalau kamu juga masuk ke dalam."

"Mas gak boleh gitu, aku kan udah bilang masih mau di sini."

"Kalau begitu jangan paksa saya untuk masuk ke dalam."

Huh...

Syifa menarik nafas dalam dan menghembuskan nafasnya. Kemudian dia bangkit dan berjalan masuk ke dalam rumah , begitupun dengan Haris dia mengikuti Syifa masuk ke dalam rumah.

"Sayang saya mau ngomong sama kamu."

"Mau ngomong apa Mas?"

Syifa menghentikan langkahnya sebelum masuk ke dalam rumah, itu karena Haris menarik lengan Syifa.

"Saya minta maaf untuk kejadian yang kemarin. Saya gak bermaksud nyakitin kamu. Saya cuman nggak mau kalau kamu terpancing dengan sikap nya Bu Andin yang mencoba mendekati saya."

"Jadi aku harus menyaksikan saja wanita lain mendekati Mas, begitu maksudnya?"

"Bukan begitu maksudnya sayang ,kamu boleh marah kalau saya juga melayaninya, tapi di situ saya sama sekali nggak memperdulikan Bu Andin jadi untuk apa harus di permasalahkan ?"

"Mas lebih mentingin perasaan wanita lain dari pada perasaan aku?"

"Kamu cemburu?"

"Cie cemburu. "

Syifa memalingkan wajahnya dan tidak menjawab pertanyaan Haris.

"Saya senang kalau kamu merasa cemburu, itu artinya kamu benar-benar cinta sama saya. Kamu harus tahu kalau saya nggak akan pernah tergoda sama perempuan manapun selain kamu. "

Haris menarik wajah Syifa dan memandangnya dengan tatapan yang penuh ketulusan , tidak ada kebohongan di matanya. Dan untuk sesaat Haris mencium bibir Syifa dengan lembut. Dan menariknya mendekat padanya. Dan saat Haris melepaskan pelukannya dia membisikkan kalimat di telinga Syifa. Yang akhirnya berhasil membuat Syifa menerima permintaan maafnya.

.

"Mas kenapa aku harus ikut ke kampus, aku di rumah aja ya ?"

"Kamu harus ikut karena hari ini saya cuma sebentar di kampus, setelah itu saya mau ke restoran . Supaya mempersingkat waktu makanya saya mau kamu ikut , jadi saya gak harus jemput kamu lagi ntar ."

" Tapi kan aku tuh males banget kalau ke sana, nanti pasti aku ketemu sama perempuan itu."

"Dia gak akan macam-macam , kamu gak usah mikir yang nggak-nggak deh ya ."

Akhirnya Syifa pun setuju untuk ikut dengan Haris ke kampus. Dan setelah memikirkannya Syifa memilih untuk menunggu Haris di ruang kerjanya saja. Sebenarnya Haris sempat menawarkan Syifa untuk menunggu di perpustakaan seperti saat pertama kali Syifa ikut ke kampus dengannya. Tapi Syifa sedang tidak ingin membaca makanya dia memilih untuk menunggu di ruang kerjanya saja.

"Saya ke kelas dulu ya, kamu jangan kemana-mana dan kalau butuh sesuatu langsung hubungi saya saja ya. "

"Iya Mas jangan khawatir."

Sebelum pergi ke kelas dan meninggalkan Syifa, Haris tidak melupakan ritualnya yaitu mencium kening Syifa dengan penuh kasih, setelah itu baru dia berjalan menuju kelas.

Sambil menunggu Haris selesai mengajar, Syifa pun mengeluarkan buku dan pensilnya dari dalam tas. Dia sudah mempersiapkan semuanya sebelum berangkat ke kampus, karena dia tahu pasti akan bosan menunggu sampai Haris selesai mengajar . Itulah sebabnya dia ingin membuat gambar busana muslimah untuk mengisi waktunya.

Syifa sudah menemukan satu ide yang menurutnya sangat bagus sekali , maka Syifa dengan cepat memegang pensil lalu menggambarkan semua ide yang dimilikinya itu , hingga membentuk sebuah gambar busana muslimah yang sangat cantik sekali. Dia tak menyangka kalau dia akan mendapatkan ide secepat itu.

Saat sedang asyik membuat gambar kok nggak tiba-tiba ruangan itu diketuk oleh seseorang.

Tok tok tok ....

Syifa pun penasaran siapa yang mengetuk pintunya, dia berdiri lalu berjalan membuka pintunya.

Cekrek...

Syifa melebarkan kedua matanya ketika melihat seseorang berdiri di depan pintu ruangan kerja suaminya. Begitupun dengan orang tersebut, dia juga melebarkan matanya saat melihat Syifa membuka pintu.

"Sedang apa kamu di ruangan Ustaz Haris?"

"Saya yang harusnya bertanya, mau apa Ibu datang ke ruangan suami saya?"

Dengan sombongnya Bu Andin menjawab.

"Saya dosen di sini jadi , saya berhak untuk datang ke ruangan siapapun yang saya mau."

"Kalau Ibu dosen di sini, seharusnya Ibu tahu kalau di jam segini Ustad Haris sedang berada di kelas."

"Iyaa saya tahu, saya ke sini cuma mau menaruh bekal makanan ini untuk Ustaz Haris."

Bu Andin menunjukkan bekal yang dibawanya untuk Ustad Haris . Dan Syifa dia merasa risih melihat sikap Bu Andin yang sedikit tidak tahu malu. Karena masih saja mencoba mendekati laki-laki yang sudah beristri.

"Maaf sebaiknya Ibu bawa saja bekal itu atau Ibu makan saja sendiri , karena suami saya sudah makan di rumah. Dan suami saya sangat menyukai masakan istrinya."

Bu Andin terlihat kesal karena Syifa menolak bekal itu . Bu Andin gak terima karena Syifa sudah mengatainya sebagai wanita yang tidak tahu malu.

"Kamu jangan terlalu yakin kalau Ustad Haris akan setia . Ustadz Haris memang sudah menikah, tapi kan kamu tidak tahu nanti apa yang akan terjadi, sebaik nya kamu jangan terlalu percaya diri sebagai istri Ustad Haris. Kamu tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan saya. Saya lebih pantas mendampingi nya karena saya bisa mengimbangi pendidikan Ustad Haris ."

1
Ainain Cantika
/Rose//Rose//Rose/Mari merapat dan ramaikan
Abiel Davisa
kali² kasih pelajaran hehe
Annisa Rahman
good
Lailan Najmi
ceritanya bagus dan tidak membosan kan
Sugiharti Rusli
wah kisah tentang perjodohan antar anak" ustadz nih,,,
Suren
bandel benar kamu Syifa. dibilang suami suka tdk dengar🤭😁🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!