Pendekar Bunga Putih

Serbuan itu mengagetkan. Dilakukan secara berbarengan. Sehingga membuat mereka tak banyak waktu untuk berpikir. Yang dilakukan hanya menangkis tiap lontaran senjata tersebut. Serta berusaha sebisa mungkin menghindar. Bagaimanapun, senjata tadi kalau mengenai kulit, pasti akan sakit. Jadi sebisa mungkin menghindarinya. Juga karena dilakukan oleh orang yang sudah terlatih menggunakan banyak senjata, salah satunya pusaka pendek tadi sebagai pengganti anak panah. Dengan senjata begini maka akan mudah menyimpan serta melakukan serangan tak terduga. Beda dengan panah yang dalam membawanya akan langsung ketahuan. Baik busur yang Panjang maupun anak panah itu sendiri di dalam rumahnya, tempat anak panah tadi.

Mereka bergerak untuk menghindar.

Bahkan berlindung di balik meja yang di rebahkan. Dengan begitu ada perlindungan yang bagus.

Awas adik!

Wu-ya menangkis kan senjatanya. Ketika pisau kecil itu meluncur hendak mengenai si Hong-li.

Ih…

Hanya itu yang di perbuat Perempuan muda tadi. Dia bahkan tak sempat mengucapkan terima kasih pada yang membantunya. Karena begitu cepat serangan itu dating. Yang berikutnya dia perbuat hanya menangkis apa yang meluncur kemudian. Berpuluh-puluh alat lempar itu seakan tak henti-hentinya menderu ke arah ketiganya. Sehingga jika orang biasa mungkin badannya sudah penuh luka. Namun bagaimanapun juga mereka sudah terlatih untuk menghadapi begitu saja. Sehingga taka da satupun yang mengenai. Tapi pada meja dan kursi serta peralatan yang di pakai buat melindungi diri sudah penuh dengan pisau-pisau lempar.

Yin-ying menendang ke depan. Setelah serangan terhenti, dan pada saat itulah mereka berhamburan untuk mendatangi tempat perlindungan lawannya. Yakni kelompok pendekar rajawali perak tersebut. Dengan demikian, maka mereka bisa memastikan kondisi yang sudah di alami oleh orang yang telah di serang. Karena kalau dari kejauhan tidak jelas. Akibat terlindung oleh meja kursi yang di arahkan bagian kuatnya tersebut. Sehingga itu yang kemudian di perbuat. Juga sebagai akhir dari penyerbuan tadi. Yang memastikan mereka benar-benar tak berkutik. Sehingga akhirnya bisa di lakukan Tindakan lanjutan. Seperti kebanyakan serangan para pasukan yang pertama kali biasanya menggunakan panah-panah sakti. Dari kejauhan mereka akan melakukan penyerangan. Setelah di pastikan mereka jatuh, maka pasukan jalan yang akan menyisir daerah tersebut. Sehingga kalau ada yang selamat dari penyerbuan tersebut akan di lakukan serangan jarak dekat. Dan memastikan tak bisa melakukan penyerangan lanjutan.

Satu orang itu terdorong. Tendangan itu telak mengenai perut. Sehingga rasanya Nek bukan main. Serta membuat tak bakalan mampu untuk bergerak pada selanjutnya. Selain sangat tepat dengan di sertai dorongan dari arah menyerang tadi, tentunya kekuatan sang pendekar juga bukan main-main. Tak banyak yang mampu menahannya. Apalagi hanya orang seperti itu. Sehingga bisa di pastikan orang tersebut akan jatuh menggelepar.

Lalu Yin-ying melontarkan tombaknya. Membuat orang yang menyerbu tadi terdorong hingga keluar jendela. Karena posisi melayang memang ke arah tersebut. Di mana langsung keluar dari ruangan. Sehingga tak yakin apakah di balik itu tanahnya baik-baik saja, atau penuh dengan tanaman hias, semacam bonsai anting putri atau tanaman yang di siram tiap hari. Sebagai hiasan kalau orang yang lewat menyukai satu kehijauan agar Nampak sejuk di mata.

Sesaat sebelum meluncur itu. Yin-ying mengambil tombaknya yang masih tertancap. Sehingga tidak ikut jatuh keluar. Dan membiarkan orang yang menyerang tadi terus meluncur melewati jendela serta terjatuh. Dan tak Nampak dari ruang tersebut lagi.