NovelToon NovelToon
Istri Pilihan Anak (Cinta Lama Belum Kelar)

Istri Pilihan Anak (Cinta Lama Belum Kelar)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Cinta damayanti

Impian Khanza sebagai guru Taman Kanak-kanak akhirnya terwujud. Diperjalanan karier nya sebagai guru TK, Khanza dipertemukan dengan Maura, muridnya yang selalu murung. Hal tersebut dikarenakan kurang nya kasih sayang dari seorang ibu sejak kecil serta ayah yang selalu sibuk dengan pekerjaan nya. Karena kehadiran Khanza, Maura semakin dekat dan selalu bergantung padanya. Hingga akhirnya Khanza merelakan masa depannya dan menikah dengan ayah Maura tanpa tahu pengkhianatan suaminya. Ditengah kesakitannya hadir seseorang dari masa lalu Khanza yang merupakan cinta pertamanya. Siapakah yang akan Khanza pilih, suaminya yang mulai mencintai nya atau masa lalu yang masih bertahta di hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cinta damayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 27

"Sayang, bagaimana proyek dengan FN Group?" Tanya Felicia sambil mengelus dadanya telanj*ng Darren, membentuk coretan abstrak. Saat ini mereka dalam selimut yang sama. Jejak keringat masih menempel ditubuh keduanya.

Tangan Darren menangkap tangan nakal Felicia. "Sayang, hentikan tangan mu." Ucap Darren dengan geraman.

"Kenapa?" Tanya Felicia polos namun dengan sengaja tangannya meraba dada bidang kekasihnya itu.

"Hentikan, atau kamu aku buat tidak bisa berjalan besok." Percayalah walaupun begitu milik nya telah bangun sejak tadi.

Felicia mengangkat tangannya lalu menggeser tubuhnya juga jauh dari Darren. Diangkat nya selimut yang menutupi bagian atasnya karena sedikit terangkat karena pergeseran tubuhnya.

"Mau kemana, Sayang?" Melihat kekasihnya beranjak dari kasur dengan melilitkan tubuhnya dengan selimut layaknya kepompong. Darren sendiri tidak sepenuhnya naked. Dia sudah mengenakan boxernya. Namun begitu Felicia sempat mencuri lihat, tonjolan dibalik celana dalam ketat kekasihnya sampai menyembul keluar.

"Makan, laper!" Tanpa mencuci jejak percintaan nya Felicia yang masih berselimutkan selimut berjalan sedikit kesusahan menuju luar.

Perut Darren pun ikut lapar karena tenaga nya terkuras akibat aktivitas panas mereka satu jam lalu. Dengan tanpa kesusahan seperti kekasihnya Darren, mengikuti Felicia setelah menuju mini bar apartemen yang dia beli untuk kekasihnya itu.

Di meja mini bar telah tersaji menu yang tadi Felicia pesan yang tidak mereka makan. "Gak dihangatkan dulu makanan nya, Sayang?" Darren langsung duduk di kursi tinggi.

"Kamu saja. Aku malas. Siapa suruh bikin aku capek." Felicia cuek. Tetap melanjutkan makannya namun begitu dia telah menyiapkan piring kosong beserta gelas yang berisi orange juice sama seperti miliknya.

Melihat sikap Felicia Darren jadi membandingkan dengan istrinya, Khanza yang selalu melayani ya tanpa di minta serta selalu menemaninya makan sampai dia selesai. Kenapa jadi teringat dia sih!

"Kenapa? Kamu gak suka sama makanan yang sudah dingin?"

Darren mengerjap, menggelengkan kepalanya cepat. "Tidak, sayang. Aku suka. Mau hangat ataupun dingin. Ya sudah kalo gitu, tolong dong ambilkan ayam bakarnya!" Lagi-lagi Darren teringat Khanza yang selalu mengambilkan lauk-lauk di meja makan setelah bertanya terlebih dahulu. "Ckk!" decak Darren tanpa sadar.

"Kenapa?!" Tanya Felicia meninggi.

Tangan Darren terulur cepat mengambil sepotong ayam bakar bagian dada favorit nya. "Mari makan, Sayang!" Darren langsung menyantap makanan nya dengan cepat. Berusaha tidak mengindahkan tatapan tajam kekasihnya itu.

"Ahh! kenyang nya." Darren mengusap perut sixpack nya. Walaupun Felicia makan lebih dulu tetapi Darren sudah lebih dulu menyelesaikan makannya. Dia lalu menaruh piring kotor bekas makannya kedalam wastafel kemudian duduk kembali disamping Felicia sambil memperhatikan kekasihnya itu makan.

"Gimana, Sayang?" Tanya Felicia.

"Gimana apanya, Sayang?" Darren Tanya balik karena memang dia tidak mengerti maksud pertanyaan kekasihnya.

"Proyek dengan FN Group?

"Sukses." Singkat, padat, jelas jawaban Darren.

Wajah Felicia yang semula malas-malasan berubah cepat menjadi bersemangat. "Wah berarti jadi dong pesanan aku yang sudah dipesan kemarin?"

"Jadi. Pasti dong, Sayang. Tapi tidak dalam minggu-minggu ini. Pembayaran awal nanti setelah pengerjaan minimal 30 persen."

"Yah, lama banget, Sayang. Nanti pesanan aku keburu ada ambil." Felicia sudah membayangkan dia akan memakai berlian-berlian di acara kumpul-kumpul dengan gang sosialitanya. Tak sabar dengan penilaian mereka dan yang pasti akan membuat mereka semua iri karena dialah pemilik no 4 di Indonesia perhiasan tersebut. "Apa gak bisa kamu pakai dulu uang dari proyek tersebut? Nanti setelah proyek nya berjalan bisa kamu tambal dana itu."

Sungguh permintaan Felicia diluar pemikiran Darren. Selama ini dia selalu menggunakan dana-dana proyek dengan 'lurus' tanpa sedikitpun niat mengurangi kalau pun dia membuat kecurangan itu dilakukan nominal nya tidak besar agar tidak ada menyadari perbuatan nya.

"Ya sudah kalo gitu." Felicia turun dari kursi tinggi mini bar tanpa kesusahan karena tinggi badannya yang memang sudah tinggi. Gerakan cepat Felicia membuat selimut yang membungkus tubuh telanj*ng nya jatuh luruh kebawah sehingga tampaklah tubuh naked nya.

Darren yang melihat nya meneguk ludah nya kasar. "Sayang, kamu sengaja ya?" Dengan gerak dia menghampiri tubuh sintal sang kekasih tang tidak terbalut apapun. Tangannya dengan tergesa-gesa melepas boxernya.

"Sayang, kamu mau apa?" Felicia berlagak seperti perawan yang tidak tahu apa-apa.

"Kamu sengaja, kan?" Darren menempelkan tubuh telanj*ng nya pada Felicia. Tonjolan yang telah sekeras batu terasa di bawah pusarnya.

"Gak ada. Kamu nya aja yang nafs*an." Felicia mencoba melepaskan belitan tubuh telanj*ng Darren namun tidak bisa karena begitu kuat.

Dengan tergesa-gesa segera Darren memasang alat pengaman di senjata nya yang sudah m3ngacung tegak.

"Kenapa harus selalu pakai itu sih, Sayang?!" Tangan mungil Felicia mencoba melepas kembali karet pengaman yang hampir terpasang sempurna.

"Belum saatnya, Sayang." Kembali Darren membetulkan letak karet pengaman dengan cepat. Setelah terpasang sempurna 'senjatanya' siap bersarang di tempat nya tanpa aba-aba karena milik Felicia pun telah licin sendirinya tanpa porefl*y.

"Uhh...!" Desah Darren begitu masuk.

Drttt....

Suara getar ponsel Darren saat dia mulai menggerakkan pinggulnya.

Felicia yang sedang posisi menungg*ng menengok ke belakang. "Siapa sih, Sayang?" tanyanya dengan nafas tertahan karena miliknya telah penuh dengan senjata Darren yang ukuran telah membesar.

"Tidak tahu, Sayang. Abaikan saja." Geram Darren karena merasa nafs*nya sudah di ubun-ubun. Dengan gerakan kasar dia menggerakkan pinggangnya. "Ahh, sayang. You so hot....!"

Drttttttt.....

Drttttttt.....

Drttttttt....

1
Rita Riau
kapan Thor ada balasan buat Darren
yg terus kejam terhadap Khanza 🤔🤭
holipah
ky nya othor senang banget nyiksa Kanza
Cinta damayanti: syabar ka
total 1 replies
Rita Riau
biar kan Darren yg menjemput anaknya, laki laki egois kayak gitu baik di abaikan juga🤔🙄🙄
holipah
pergi aja Kanza dri pada tersiksa lahir batin
holipah
Thor jngan balik lagi Kanza sama orang yang suka zina
Rita Riau
Thor, tolong temukan Khanza dgn lelaki yg bisa bikin suami nya nyesel 🤔🙄🙄
holipah
mudah2an mereka berdua kena penyakit nauzubillah
Rita Riau
gila nih CEO,,, tapi ga papa tunggu aja penyesalan yg di bayar tunai 🤔🙄
khoirotul lailiyah
bagus sekali ceritanya
Wy Ky
k
Holipah
kpn dpt karma itu si Daren
Cinta damayanti
Doakan saja ya, Ka
Greenindya
Khanza nikahnya sm Prasta aja biarin nanti Darren udah insyaf jg
Holipah
nnti ah bacanya nunggu si lelaki nya nyesel
anggita
Prasta... Khanza,,, 👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!