NovelToon NovelToon
Asmara Dunia Lain

Asmara Dunia Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Cinta Beda Dunia / Fantasi Wanita
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Cancer Star

Rukmini gadis desa yang berwajah manis, hilang mendadak tanpa ada yang tau keberadaan nya , 2 tahun kemudian dia kembali ke desa nya, dari mana kah rukmini menghilang
yuk simak cerita selanjutnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cancer Star, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Kebahagiaan Hanggara Patih

Rukmini menceritakan mimpinya pada nawang yang sudah dua kali berturut-turut, dimana dia selalu di datangi pemuda tampan dan berpakaian kerajaan.

" Kamu Tahu Ndak Nawang Arti Mimpiku Itu? " tanya nya pada nawang.

" Heemmm.. Siapa Tahu Ada Seorang Pemuda Yang Diam-diam Mencintaimu, Terus Kenapa Kamu Tidak Terima Saja Ajakan Nya Untuk Menikah." saran nawang.

" Yeee... Emang Mimpi Bisa Di Atur, Heheheh." balas nya terkekeh.

" Kalau Nanti Malam Mimpi Lagi, Kira-kira Kamu Terima Ndak?" sela nawang.

" Kalau Aku Sih Mau Saja, Hahaha." lontar nya sambil tertawa.

" Nawang! Aku Tinggal Di Rumahmu Sudah Berapa Hari Sih, Perasaan Setiap Kali Ku Buka Jendela Tidak Pernah Gelap?." tutur rukmini heran.

" Sudah Dua Hari Kamu Di Sini Memang Nya Kenapa Kamu Nanya? " sambung nawang.

" Ndak Apa-apa Sih, Cuma Aku Sudah Rindu Dengan Kampung Halaman Ku." ucap rukmini sedih.

" Sabar Ya, Tidak Lama Lagi." bujuk nawang.

dayang nawang kemudian meninggalkan rukmini sendirian di dalam kamar nya, rukmini yang tiba-tiba terserang kantuk akhir nya tertidur dengan lelap.

" Bangunlah Rukmini, Aku Datang Menemuimu." pemuda yang selalu datang dalam mimpinya kembali datang.

dia pun segera membuka kedua matanya lalu menjawab. " Kenapa Kamu Selalu Hadir Dalam Mimpiku?."

" Karena Aku Mencintaimu Dan Ingin Menjagamu Selamanya, Apakah Kamu Mau Menerimaku Menjadi Suamimu?." balas nya.

" Betulkah Kamu Bisa Menjagaku? " ucap rukmini lagi.

" Betul Rukmini." sambung pemuda itu kembali.

" Kalau Kamu Memang Sungguh-sungguh Mencintaiku Dan Mau Menjagaku Selamanya Baiklah Aku Mau Menjadi Istrimu." lanjut nya.

pemuda itu yang tak lain dan tak bukan adalah hanggara patih mendekat lalu memeluk rukmini dan kemudian menghilang.

rukmini berlari ke sana kemari mencari nya sambil berteriak, " Hanggara Kamu Dimana, Kenapa Meninggalkan Aku Sendirian, Kamu Sudah Janji Akan Menjagaku, " teriak nya sembari mengedarkan pandangan nya.

rukmini masih mencari hanggara kemudian terbangun dari tidur nya sambil berkata. " Yaa... Mimpi Lagi." baru rukmini berkata seperti itu tiba-tiba seorang pemuda tampan berdiri di hadapan nya sambil tersenyum manis ke arah nya , rukmini hanya diam terpaku menatap nya.

" 𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘈𝘬𝘶 𝘔𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘉𝘦𝘳𝘮𝘪𝘮𝘱𝘪." gumam nya dalam hati sambil mencubit lengan nya. " Aooo,, Sakit. " ucap nya meringis.

karena masih belum percaya dia kembali menampar pipi nya sampai merah lalu berkata , " Ya.. Ampun Rasa Nya Aku Tidak Percaya, Pemuda Tampan Yang Ada Dalam Mimpiku Betul-betul Ada Di Depan Mataku." gumam nya lirih.

Hanggara patih hanya tersenyum melihat tingkah rukmini yang di rasa nya sangat lucu, dia lalu berujar." Rukmini! Kamu Tidak Bermimpi Aku Nyata Di Depanmu, Apakah Kamu Masih Belum Percaya?." hanggara patih kemudian mengelus pipi rukmini.

keringat dingin sebesar buliran jagung keluar membasahi tubuh nya." 𝘠𝘢 𝘈𝘮𝘱𝘶𝘶𝘶𝘯.. 𝘛𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘕𝘺𝘢 𝘓𝘦𝘮𝘣𝘶𝘵 𝘚𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪." lirih nya dalam hati.

" Aku Kesini Hendak Bertanya Sekali Lagi, Apa Kah Kamu Mau Menerimaku Jadi Suamimu? Siapapun Aku Sebenar Nya?." tanya hanggara kemudian.

" Asalkan Kamu Bisa Melindungiku Karena Aku Merasa Hidupku Selalu Dalam Bahaya." balas rukmini.

" Walaupun Sujudku Yang Sebenernya Seperti Ini?." tiba-tiba hanggara patih yang tadi nya berwajah sangat tampan, berkulit putih bersih berubah membesar rambut nya memanjang dan seluruh tubuh nya di penuhi bulu dan mata nya berwarna merah.

rukmini tersurut mundur ke belakang melihat mahkluk yang begitu menyeramkan ada di depan nya sembari menutup mata nya. " Ka.. Ka.. Ka.. Kamu Siapa? Pergi...! Jangan Ganggu Aku !" Pekik nya ketakutan.

" Rukmini! Aku Hanggara Bukankah Tadi Kamu Berkata Kalau Akan Menerimaku Siapapun Diriku Sebenarnya, Asalkan Aku Bisa Melindungimu?." ungkap nya.

rukmini kemudian membuka mata nya lalu mengangkat kepala nya memberanikan diri menatap makhluk besar itu sambil berkata lirih." Betulkan Itu Kamu Hanggara?."

" Iya, Lihatlah." hanggara patih kemudian kembali seperti manusia, rukmini tersenyum sumringah ketika melihat hanggara yang sudah berubah. senyum bahagia terpancar di wajah hanggara, dia begitu senang bisa kembali bersama rukmini perempuan yang berasal dari bangsa manusia.

...****************...

Di dalam goa tempat kemala tinggal tampak dia sedang menerawang keberadaan rukmini, wajah nya terlihat senang ketika melihat dayang nawang mengantarkan rukmini kembali ke desanya. ternyata hanggara patih sudah memerintahkan dayang nawang mengantarkan rukmini tapi saat tiba di rumah nya dayang nawang meniup wajah rukmini hingga dia tak sadarkan diri didepan pintu rumah nya .

" Maafkan Aku Rukmini, Dengan Membuatmu Pingsan Warga Tak Akan Berpikiran Buruk Padamu ." pungkas nawang.

kemala yang melihat itu semua lewat mata batin nya tertawa terbahak-bahak. " Hahahaha... Rupanya Penantianku Untuk Menculikmu Berbuah Manis, Ternyata Si Dayang Brengsek Itu Sudah Membawanya Kembali ." ucap nya tersenyum sarkas.

" Tapi Sebelum Aku Membawa Nya Ke Rumah Si Kamto Lebih Baik Aku Bersenang-senang Dulu Dengan Pemuda Tampan Itu, Rasa Nya Sudah Tak Sabar Menikmati Kehangatan Tubuh Nya, Hahahahah... Tunggu Aku Hadi." desisnya kemudian menghilang menjadi asap dan terbang menuju rumah mamat.

hadi yang sudah tertidur pulas kembali di datangi kemala dan melayani nafsu birahi kemala yang sangat menggebu-gebu, setelah puas bercinta dengan hadi dia segera meninggalkan nya dalam keadaan telanjang, tampak senyum tersungging di bibir hadi yang masih tertidur pulas.

keesokan pagi nya hadi yang baru keluar dari kamar nya terlihat lesu, wajah nya begitu pucat, ibunya yang melihat nya lalu menegur nya.

" Kamu Kenapa Nak? Beberapa Hari Ini Wajah Mu Terlihat Pucat,." tanya ibu hadi khawatir.

" Hadi Ndak Tahu Bu." balasnya.

" Kalau Tidak Sehat Tidak Usah Keluar Rumah, Istirahat Saja." pesan nya pada anak nya.

" Iya Bu, Hadi Cuma Mau Duduk Di Luar Saja, Sumpek Di Kamar Terus." sambungnya lagi.

Hadi kemudian melangkah keluar lalu duduk di kursi sambil menikmati udara pagi. rahmat yang kebetulan lewat hendak pergi bekerja melihat hadi sedang duduk sendirian, tapi dia heran melihat wajah hadi yang begitu pucat.

hadi yang memang akrab dengan rahmat segera memanggilnya ketika melihat nya.

" Rahmat...! Singgah Dulu Mumpung Baru Jam Tujuh, Kita Ngobrol Sebentar." teriak nya pada rahmat.

rahmat yang mendengar panggilan hadi segera berhenti lalu berbelok masuk ke pekarangan rumah hadi seraya menyapa nya,

" Apa Kabarmu Di?." tanya rahmat basa basi.

" Seperti Yang Kamu Lihat, Sudah Beberapa Hari Ini Badanku Sakit Semua." ujar nya.

" Wajahmu Pucat Sekali, Kamu Sudah Minum Obat?" sambung rahmat.

" Sudah, Tapi Tak Ada Perubahan ." urai nya.

" Rahmat! Aku Mau Mengatakan Sesuatu Padamu Tapi Jangan Cerita Pada Siapapun Ya! " mohon nya.

" In Sya Allah." timpal nya dengan wajah penasaran.

Hadi kemudian menceritakan mimpinya selama ini yang selalu di datangi wanita cantik, mereka selalu bercinta setiap kali bertemu. rahmat yang mendengar nya hanya mengurut dadanya sambil membaca istighfar.

" Hadi! Bagaimana Kalau Kamu Ikut Dengaku." ajak rahmat pada hadi.

" Kita Mau Kemana?" ucap hadi.

" Aku Akan Membawamu Ke Pondok Pesantren Tempatku Dulu Belajar, Karena Aku Merasa Penyakitmu Ini Ada Hubungan Nya Dengan Mimpi Mu, Apa Kamu Mau?." telisik rahmat yang merasa kasihan melihat teman nya yang tiba-tiba terlihat tua, kulit nya juga tampak keriput.

" Baiklah, Kapan Kita Ke Sana? " tambah nya.

" Sekarang Saja Sebelum Semuanya Terlambat ." pungkas nya.

setelah hadi pamit pada ibunya dia segera pergi dengan rahmat dengan mengendarai sepeda motor karena tempat pesantren itu berada lumayan jauh dari rumah nya.

...****************...

didesa tempat jupri tinggal di hebohkan dengan di temukannya rukmini tergeletak dalam keadaan tak sadarkan diri di teras rumah nya.

mbok narti yang setiap hari datang membersihkan rumah rukmini sangat kaget ketika dia melihat seseorang tergeletak, setelah di periksa alangkah terkejutnya melihat rukmini kembali setelah dua bulan lama nya hilang.

dia segera berteriak meminta tolong.

haji sobri dan daman yang kebetulan hendak pergi ke kebun mendengar teriakan dari arah rumah rukmini, mereka segera berlari dan mendapati mbok narti sedang memangku kepala seorang wanita yang terbaring di teras.

" Ada Apa Mbok Narti? Siapa Wanita Itu?" tanya haji sobri.

" Ini Rukmini." tuturnya.

" Rukmiiinniii.... " kedua nya menyebut nama Rukmini seakan tak percaya. mata haji sobri dan daman terbelalak .

" Daman! Cepat Panggil Pak Lurah," perintah haji sobri pada daman.

daman segera berlari menuju rumah pak lurah sedangkan haji sobri dan mbok narti mengangkat rukmini masuk kedalam rumah nya.

" Woeee... Rukmini Sudah Kembali! Rukmini Sudah Pulang... " teriak nya sambil berlari seperti orang kesurupan.

Lastri dan ningsih yang sedang mengobrol melihat daman berlari menuju rumah pak lurah segera memanggil nya. " Daman...! Ada Apa Pagi-Pagi Begini Menemui Pak Lurah? " pekik lastri.

" Rukmini Sudah Kembali, " balasnya berteriak sambil terus berlari ke arah rumah pak lurah.

" Apa....! Rukmini Kembali? " lastri juga ningsih bergegas menuju rumah rukmini, karena tak percaya sebelum melihat nya sendiri, sambil berjalan mereka mengobrol. " Kenapa Ya Rukmini Kalau Hilang Pasti Kembali Dalam Hitungan Dua." kelakar ningsih.

" Maksud Kamu Apa Ningsih?." balas lastri binggung.

" Coba Ingat-Ingat Dulu Dia Hilang, Tapi Kembali Setelah Dua Tahun, Sekarang Dia Di Temukan Kembali Setelah Dua Bulan, Hehehe." seloroh ningsih.

" Kamu Itu Ada-ada Saja, Mungkin Semuanya Hanya Kebetulan,."sela lastri.

Pak lurah, lastri, ningsih, mbok narti, daman dan jupri sudah berkumpul di rumah rukmini menunggu sampai dia sadar, mbok narti, lastri dan ningsih yang menjaganya di kamar membalurkan minyak angin di bawah hidung rukmini dengan harapan dia segera siuman. tak lama kemudian rukmini membuka kedua matanya dan hendak duduk, lastri segera membantunya.

lastri dan ningsih memeluk rukmini dengan air mata berderai tak menyangka masih bisa melihat sahabat nya kembali dalam keadaan sehat.

" Rukmini, Kemana Saja Kamu Selama Ini, Kami Semua Sudah Mencarimu Tapi Tak Bisa Menemukan Keberadaanmu?." tanya lastri. tangis rukmini pecah sembari memeluk lastri.

" Aku Di Sekali Juragan Kamto, Karena Hendak Menikahiku." balas nya sesegukan.

" Tapi Kenapa Warga Desa Di Sini Tak Bisa Menemukan Mu Disana, Padahal Mereka Mencarimu Sampai Ke Desa Sebelah." ungkap mbok narti.

" Aku Tidak Tahu Mbok, Mungkin Ada Sesuatu Yang Menghalangi Pandangan Mereka." tutur rukmini. selama dia di desa juragan kamto, kemala memagari desa itu sehingga tak satu pun warga tempat rukmini tinggal bisa menemukan nya.

...****************...

Hadi dan rahmat yang sudah sampai di pondok pesantren tempat rahmat dulu belajar segera menemui kyai akbar. tampak seorang lelaki berusia sekitar enam puluh tahun memakai sorban dan jubah berwarna putih. jenggot menghiasi wajahnya yang meneduhkan hati sedang duduk di kursi sambil memegang tasbih.

" Assalamu'alaikum Kyai " salam kedua nya sambil memeluk dan mencium tangan Kyai akbar.

" Wa'alaikumussalam Rahmat! Duduk Nak." perintah nya

" Kyai Apa Kabar? " tanya rahmat.

" Alhamdulillah " tuturnya.

" Ada Angin Apa Yang Membawamu Ke Sini Nak Rahmat?." imbuh nya lagi.

" Maafkan Saya Kalau Sudah Menganggu Istirahat Kyai, Ada Keperluan Penting Yang Membawaku Kesini." urai rahmat.

" Apa Itu Nak Rahmat " sahut kyai akbar.

" Kenalkan Ini Hadi Teman Saya Kyai, Karena Dia Lah Saya Kesini." papar rahmat.

" Ceritakan Lah Nak." pinta kyai akbar.

Rahmat kemudian menceritakan tentang mimpi Hadi yang selalu datang setiap malam jumat dan anehnya setelah dia bermimpi seperti itu, dari hari ke hari tubuh nya semakin lemah dan wajah nya juga bertambah pucat..

kyai akbar manggut-manggut tampak alisnya bertaut seperti memikirkan sesuatu setelah mendengar penuturan rahmat.

" Boleh Saya Memegang Tanganmu Nak? " ujar nya pada Hadi.

" Boleh Kyai, " Hadi kemudian mengulurkan tangan nya yang di sambut kyai akbar.

kyai akbar memejamkan mata nya sambil memegang tangan hadi, tampak wajah nya menegang. kemudian mata kyai akbar terbuka perlahan lalu berkata. " Kamu Dalam Bahaya Nak."

" Apa Maksud Kyai? " tanya hadi dan rahmat bersamaan .

" Ada Orang Yang Hendak Menumbalkan Mu, Tapi Allhamdulilah Rahmat Membawamu Kesini Sebelum Semuanya Terlambat, Saya Akan Berusaha Mengobati Mu, Dengan Izin Nya In Sya Allah Kamu Bisa Terbebas Dari Pengaruh Jin Itu." papar kyai akbar dengan tatapan yang teduh.

" Saya Tidak Tau Harus Berkata Apa Untuk Mengungkapkan Rasa Terima Kasih Ku Ini, Semoga Saya Bisa Kembali Seperti Dulu Lagi." ungkap hadi. dengan mata tampak berkaca-kaca.

" Tapi Nak, Apakah Kamu Mau Tinggal Disini Untuk Sementara Waktu Sampai Energi Negatif Yang Ada Dalam Tubuhmu Hilang " saran kyai akbar.

" Saya Bersedia Tinggal Disini Kyai" balas hadi

" Kalau Begitu Kamu Pulang Lah Dulu Memberitahu Orang Tuamu Supaya Mereka Tidak Mengkhawatirkan Mu " pinta kyai akbar.

Akhirnya rahmat dan hadi kembali ke desa nya untuk mengambil pakaian dan meminta izin pada orang tua nya, di perjalanan hadi bertanya pada rahmat.

" Kamu Mau Kan Menemani Aku Selama Di Pondok Rahmat? "

" Iya Hadi, Kamu Tak Usah Pikirkan Itu, Yang Penting Sekarang Kamu Harus Cepat Di Obati " tandas rahmat.

" Tapi Kira-kira Siapa Ya Rahmat Yang Tega Menumbalkan Aku? Di Kampung Kita Tidak Pernah Terdengar Ada Yang Melakukan Ritual Pesugihan." tukas nya.

" Orang Memberikan Tumbal Bukan Hanya Yang Melakukan Pesugihan Hadi, Tapi Macam-macam Tergantung Apa Yang Mereka Inginkan." jelas rahmat.

" Begitu Ya, Rahmat! Kalau Aku Sembuh Bolehkan Belajar Di Pondok Pesantren Itu?." tanya nya pada rahmat.

" Ya Bolehlah, Siapapun Bisa Belajar Di Situ." sambung rahmat.

" Aku Minta Untuk Sementara Kamu Jangan Cerita Apa-apa Pada Orang Tuaku Ya, Kalau Mereka Nanya Bilang Saja Kita Berdua Ada Kerjaan Di Luar Kota." pesan nya pada rahmat.

" Baiklah Kalau Itu Mau Mu, Asalkan Kamu Sudah Minta Izin." balas nya.

akhirnya hadi pun sampai di rumah setelah terlebih dahulu mengantarkan rahmat mengambil pakaian dan perlengkapan yang di perlukan selama di pondok.

" Kamu Dari Mana Hadi? " tanya mamat yang melihat anak nya baru datang.

" Dari Ketemu Teman Pak, Kebetulan Aku Sama Rahmat Di Ajak Bekerja Di Tempat Nya, Apa Bapak Mengizinkan? " jelas nya.

" Terserah Kamu Nak, Apalagi Ada Rahmat, Bapak Pasti Izinkan Tapi Kamu Kan Lagi Sakit, Apa Bisa Kerja? " imbuh mamat.

" Terimakasih Pak, Kalau Di Luar Rumah Mungkin Hadi Bisa Sehat Kembali Pak, Apalagi Tempat Temanku Itu Udaranya Sangat Segar Karena Berada Di Perbukitan." sela nya .

" Terus Rahmat Mana? " tanya mamat lagi.

" Ada Di Depan " jawab nya.

" Kamu Berapa Hari Disana " lanjut mamat.

" Tidak Tahu Pak, Tergantung Kerjaan, Kalau Cepat Selesai Kami Bisa Pulang Cepat " timpal hadi.

" Kalau Gitu Kamu Berangkat Saja Sekarang Mumpung Masih Sore, Nanti Keburu Malam." saran nya pada hadi.

" Iya Pak " hadi lalu mengangkat ransel nya yang berisi pakaian dan perlengkapan lainnya.

mamat memandang kepergian anak nya dengan beribu macam pertanyaan dalam benak nya, dia merasa kalau ada yang di sembunyikan hadi dari nya, tapi dia tidak mah memaksa anak nya untuk menceritakan nya.

setelah menempuh satu jam perjalanan rahmat dan hadi tiba di pondok, mereka lalu menemui kyai akbar.

" Istirahat Lah Dulu Nak, Nanti Malam Selepas Maghrib Saya Akan Meruqyah Mu." pesan kyai akbar.

seorang santri membawa hadi dan rahmat ke sebuah kamar, setelah menyimpan tas keduanya menuju ke mesjid yang ada dalam lingkungan pesantren untuk melakukan sholat maghrib bersama kyai akbar dan santri juga santriwati yang ada di pesantren itu.

beberapa menit kemudian rahmat bersama hadi di ajak kyai akbar ke sebuah ruangan yang tidak begitu luas tapi terlihat bersih.

" Duduklah Nak Hadi." titah kyai akbar.

Hadi segera duduk lalu kyai akbar berkata pada rahmat. " Nak Rahmat Bantu Saya Memegang Hadi, Kalau Sewaktu-waktu Dia Berontak Saat Di Ruqyah." pesan nya pada rahmat.

" Iya Kyai " balas rahmat sopan.

kyai akbar mulai meruqyah hadi, awal nya tak ada respon tapi beberapa menit kemudian hadi memuntahkan ular-ular kecil dari mulut nya tidak hanya satu karna ular-ular itu tak hentinya keluar dari mulut hadi. mata hadi melotot merasakan sakit di tenggorokan nya, keringat membanjiri tubuh nya begitu pun rahmat yang memegang hadi yang berontak karena kesakitan.

setelah kyai akbar membaca ayat-ayat ruqyah hadi langsung pingsan, dengan sigap rahmat menopang nya lalu meletakan bantal di bawah kepalanya. kyai akbar mengambil botol yang berisi air mineral kemudian membacakan ayat-ayat ruqyah lalu berpesan pada rahmat.

" Kalau Dia Sudah Sadar Minum Kan Air Ini Nak Rahmat, " ujar kyai akbar.

" Baik Kyai, Apakah Hadi Sudah Sembuh Kyai?." ucap rahmat.

" Belum Nak, Dia Masih Harus Terus Di Ruqyah Sampai Tubuh Nya Betul-betul Bersih"

ketika hari kedua hadi di ruqyah oleh kyai akbar, kembali dia memuntahkan ular-ular kecil walaupun tidak sebanyak yang pertama, sama seperti kemarin setelah kyai akbar berhenti meruqyah nya hadi kembali pingsan.

" Bawa Dia Ke Kamar Untuk Istirahat." titah kyai akbar pada rahmat di bantu oleh dua orang santri untuk mengangkat hadi.

setelah hadi tertidur rahmat menemui kyai akbar hendak menanyakan apa sebenarnya yang sudah terjadi. " Assalamu'alaikum Kyai, Boleh Saya Masuk?." ucap nya sembari memberi salam.

" Waalaikumsalam, Masuklah Nak." balas nya.

rahmat lalu duduk di samping kyai akbar. " Maaf Kyai Kalau Boleh Tau Apa Sebenarnya Yang Sudah Terjadi Pada Hadi." tutur rahmat.

" Heemmmm.. " tampak kyai akbar menghela napas panjang kemudian melanjutkan ucapan nya. " Ada Orang Yang Meminta Bantuan Pada Jin Yang Berwujud Ular, Tapi Dengan Syarat Harus Memberikan Nya Pemuda Tampan, Siluman Ular Itu Selalu Datang Pada Malam Jum'at Untuk Berhubungan Dengan Hadi, Siluman Ular Itu Kemudian Menghisap Energi Yang Ada Di Tubuh Nya, Melalui Ular-ular Yang Di Muntah Kan Hadi Itulah Yang Membuatnya Tampak Pucat, Kulitnya Mengkerut Dan Selalu Terlihat Kelelahan, Kalau Tidak Segera Di Tolong Dia Akan Mengalami Hal Yang Lebih Buruk Lagi." urai kyai akbar.

" Jadi Berapa Hari Lagi Hadi Di Ruqyah Kyai? " papar rahmat.

" In Sya Allah Semoga Besok Dia Sudah Sepenuhnya Terbebas Dari Siluman Ular Itu, Kita Sama-sama Berdoa Nak." harap nya.

" iya Kyai." rahmat segera izin ke kyai akbar kembali ke kamar nya untuk istirahat dan menemui hadi yang masih tertidur.

hari ketiga hadi di ruqyah, walaupun masih mual tapi tidak ada lagi ular satupun yang keluar dari mulut nya, dia juga sudah tidak pingsan lagi setelah kyai akbar berhenti meruqyah nya.

" Allhamdulillah Dengan Izin Allah, Nak Hadi Sudah Terbebas, Supaya Siluman Itu Tidak Lagi Mendatangimu, Jangan Lupa Selalu Mendekatkan Diri Pada Allah Nak, Minta Perlindungan Dan Pertolongan Hanya Kepada Nya." pesan kyai akbar pada hadi.

" Iya Kyai, Terimakasih Banyak Sudah Menolong Saya." terang nya dengan mata berembun.

" Bukan Saya Yang Menolongmu Nak Tapi Allah, Saya Cuma Perantara." imbuh kyai akbar.

Keesokan hari nya hadi dan juga rahmat meninggalkan pondok pesantren kyai akbar setelah mengucapkan terimakasih atas pertolongan nya.

...****************...

Kemala kembali menerawang rukmini yang sudah berada di rumah nya, dia tersenyum saat tahu kalau dayang nawang tidak datang menjaganya. walaupun ada beberapa orang yang menemani rukmini tapi itu tidak menjadi masalah buat kemala, dia bisa mudah melumpuhkan mereka hanya dengan menggunakan ilmu sirep maka semuanya beres.

" Hahahah... Rukmini Aku Datang." bersamaan dengan itu kemala pun menghilang, dia sudah terlihat merayap di atas atap rumah rukmini, setelah menyirep orang-orang yang ada di dalam, dia pun segera masuk. tampak rukmini sedang tertidur lelap di samping lastri dan juga ningsih, ternyata mereka berdua menemani rukmini yang masih terlihat lemah.

" Rukmini..! Bangunlah, Aku Datang Menjemputmu Untuk Bertemu Calon Suamimu. Hahahah.... "

Rukmini yang mendengar seseorang memanggilnya segera terbangun, alangkah terkejutnya dia ketika melihat kemala yang berwujud ular sudah berdiri di hadapan nya dengan lidah yang selalu menjulur keluar.

" Lastri...! Ningsih...! Bangun! " rukmini berusaha membangunkan keduanya tapi bergerak pun tidak apalagi membuka matanya.

" Hahaha... Percuma Kamu Membangunkan Nya Mereka Sudah Aku Sirep, Hahahaah... " kemala menertawakan rukmini yang mulai ketakutan.

" Apa Maumu Siluman Jelek, Kenapa Kamu Selalu Menggangguku Selama Ini? " jerit nya.

" Hahaha.. Aku Akan Membawamu Ke Hadapan Calon Suami Mu Si Tua Bangka Itu." tekan nya.

" Aku Tidak Mau." teriak rukmini.

kemala yang masih berwujud ular lalu membelit tubuh rukmini kemudian membawanya terbang hendak menuju rumah juragan kamto, tiba-tiba berkelebat sesosok bayangan menghantam tubuh kemala yang masih berada di udara, tubuh nya terlempar bersama dengan rukmini tapi dengan sigap sosok itu menangkap tubuh rukmini.

mata rukmini terbelalak ketika melihat wajah penolong nya. " Hanggara! " serunya dengan wajah bahagia.

hanggara tersenyum manis kearah rukmini sambil berkata . " Tunggu Di Sini Sayang, Aku Akan Membalaskan Dendammu Pada Siluman Ular Itu." pesan nya pada rukmini.

" Hati-hati Hanggara Aku Tidak Mau Kehilanganmu." pinta nya pada hanggara.

hanggara tersenyum mendengar ucapan rukmini dia betul-betul bahagia. " Kamu Tenang Saja Ya." balas nya.

kemala yang sudah merubah wujud nya mencoba mempengaruhi hanggara. " Percuma Kamu Menjaganya, Dia Tidak Mungkin Bisa Bersamamu Selamanya, Pikir Baik-baik Dia Berasal Dari Golongan Manusia Sedangkan Kamu Dari Bangsa Jin." geram nya

" Tahu Apa Kamu Kemala, Selama Rukmini Mencintaiku Tidak Ada Yang Bisa Memisahkan Kami." ketus nya dengan marah.

" Hahahaha... Ternyata Kamu Sama Saja Tolol Nya Dengan Si Kamto Tua Bangka Itu, Dia Tak Pernah Menyerah Untuk Memiliki Rukmini, Sampai Rela Menumbalkan Kedua Anak Nya Juga Putra Anak Buah Nya Sendiri, Apa Sih Kelebihan Dia Sampai Kamu Begitu Mencintainya? Hingga Cintaku Yang Tulus Dari Dulu Tidak Kau Balas." desis kemala, kilatan cahaya hijau terpancar dari kedua mata nya.

" Kemala Aku Tahu Kamu Mencintaiku, Tapi Cintaku Pada Rukmini Tidak Bisa Mengalihkan Hatiku Pada Siapapun, Camkan Itu." cecar nya. " Siapapun Yang Berani Menyakitinya Akan Aku Musnahkan, Tak Terkecuali Dirimu ." ancam nya kemudian pada kemala.

" Baiklah Hanggara Rupanya Aku Memang Sudah Tidak Punya Lagi Harapan,Jadi Lebih Baik Kubunuh Kau Hanggara ." kemala begitu murka menerima penolakan yang kesekian kali nya dari hanggara patih.

kemala melancarkan serangan bertubi-tubi pada hanggara patih dengan cahaya hijau yang keluar dari mata nya. tapi dengan mudah dia menghindar, kemala semakin geram karena tak satupun yang dapat mengenai apa lagi melukai tubuh hanggara patih.

" Sudahlah Kemala, Lebih Baik Kamu Menyerah Sebelum Kamu Aku Musnah Kan." ancam hanggara patih.

" Cuuiiihhhh...Jangan Harap! Lebih Baik Hilang Tak Berbekas Daripada Harus Menyerah ." hardik nya dengan wajah berang.

" Baiklah Kalau Itu Maumu, Akan Ku Kabulkan."

setelah berkata seperti itu hanggara patih mulai memperlihatkan wujud yang sebenarnya, Rukmini yang menyaksikan semua itu tercekat, matanya melotot melihat perubahan pada diri hanggara. badannya membesar dan di penuhi bulu-bulu, rambut nya memanjang, kedua mata nya berwarna merah semerah darah, walaupun sebelum nya Rukmini sudah pernah melihat tetap saja dia merasa ngeri dan takut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

maaf ya lama update nya, soal nya lagi ada kesibukan kerja hehe 🙏. tapi akan di usahakan untuk update setiap hari 🥰.

1
CiCi Sila Syawal
next
Yuli
baik kakak terimakasih sudah membaca novelnya akan segera di update bab terbaru nya 😊
T3rr0r1st
Dijamin ngakak mulu!
Yuli: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Robert
cerita ini memicu imajinasiku, aku merasa seakan-akan hidup di dunia lain ketika membacanya.
Max Goof
Aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya, cepet update ya thor!
Yuli: sudah ada kelanjutannya ya /Smile/ selamat menikmati cerita author.. dan ditunggu kelanjutan nya akan segera diterbitkan/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!