NovelToon NovelToon
Beringin : The Sacred Tree System

Beringin : The Sacred Tree System

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Spiritual / Mengubah Takdir
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

*Untuk mengerti alurnya di sarankan membaca terlebih dahulu Nightmare system sampai selesai*

Kisah seorang pemuda yang memiliki cita cita untuk menjadi seorang atlet mma, terpaksa harus meninggalkan cita citanya karena dia harus bekerja menghidupi ketiga adiknya dan dirinya sendiri akibat ayahnya menghilang. Di usia 10 tahun, dia mengalami sebuah kejadian yang membuatnya mengalami amnesia ringan dan tidak sadar dirinya pernah menolong sesuatu yang sekarang kembali membantu dia menyelesaikan masalah yang sedang di hadapinya.

Genre : Fantasi, fiksi, action, comedy, drama, super heroes, mystery.

Mohon tinggalkan jejak ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26

Sementara itu, “ckiit....brrm,” terdengar suara banyak motor dan mobil berhenti di depan pagar, Ardo yang sedang duduk menghadap pintu, berdiri dia siap menunggu siapapun yang akan masuk ke dalam.

[Yang mul...ah...Ardo, hati hati, yang datang bukan orang biasa.]

“Huh ? apa maksud lo ?” tanya Ardo di kepalanya.

“Bruaaak,” pintu di depan Ardo terlepas, melayang menuju dirinya dengan kencang, dengan cekatan Ardo menangkap pintunya, Ardo melihat ke arah pintu, ternyata seorang pria bertubuh besar, berkulit biru dan memiliki tubuh separuh ular yang panjang melingkar, di belakangnya banyak orang berwajah garang yang sudah siap menggunakan senjata tajam seperti golok, samurai dan pisau. “Graaaaaah,” pria bertubuh biru itu meraung ke arah Ardo,

“Hmm...makhluk apa itu ?” tanya Ardo di kepalanya.

[Makhluk mitos yang bernama naga di india, separuh manusia dan separuh ular, penghuni bawah tanah.]

“Huh...gue ga ngerti,” ujar Ardo.

[Awas, dia maju.]

Ardo menaruh pintunya dan melihat pria berkulit biru dengan wajah separuh ikan mengerikan lengkap dengan sirip pengganti telinganya, sedang merayap maju dengan kedua tangan siap mencengkram Ardo. Langsung saja Ardo yang bertubuh sama dengan makhluk itu menangkap kedua tangannya dan keduanya langsung adu kekuatan. Ardo tersenyum, lututnya terangkat kemudian menendang lurus ke depan, “buaak,” kaki Ardo menghantam perut makhluk itu dan membuatnya mundur sambil memegang perutnya.

Ardo tidak diam, tanaman rambat keluar dari kedua pergelangan tangannya dan saling membelit membentuk sebuah cambuk di kedua lengannya, “ctaak,” Ardo mengayunkan cambuknya membelit leher makhluk yang masih memegang perutnya. Dengan kaget, makhluk itu reflek memegang cambuk Ardo berusaha melepaskannya, tapi Ardo menarik cambuknya dengan menarik kedua lengan nya dan tubuh makhluk itu terangkat melayang ke arah Ardo.

“Buaaak,” sebuah pukulan lurus dari bawah ke atas menghantam dagu makhluk sampai tubuhnya terpental ke atas dan menghantam langit langit sampai hancur. Tidak berhenti di situ, sebelum makhluk itu sempat turun, Ardo menangkap dan memeluk bagian tubuh ular makhluk itu, dia mengencangkan pelukannya, seluruh otot Ardo terlihat merekah karena pelukannya yang mengerahkan sekuat tenaganya.

“Skriiiek,” makhluk itu semakin berteriak kesakitan, dia berusaha melepaskan tubuh bagian atasnya yang tersangkut di langit langit. “Praaak,” kaki Ardo memijak lantai sampai retak dan dari balik ubin yang pecah mulai muncul banyak tanaman rambat membelit tubuh makhluk itu, mulai dari tubuh ularnya dan semakin naik ke atas sampai akhirnya membungkus seluruh tubuh makhluk yang besar itu. Setelah makhluk itu tidak bergerak, Ardo melepaskan pelukannya, tubuh makhluk itu langsung di bawa masuk ke dalam tanah oleh tanaman tanaman rambat yang keluar dari tanah.

Ardo melihat orang orang berwajah sangar yang terlihat ketakutan di depan pintunya, dia langsung berjalan, cambuk di kedua lengan nya mulai terurai dan kembali membentuk dua buah tangan yang mengepal. Tapi baru Ardo maju beberapa langkah,

“La..lari...mo..monster,” teriak seorang pria.

Semua orang yang berada di depan pintu, lari tunggang langgang berhamburan keluar pagar, sebagian langsung naik kendaraan yang mereka bawa, sebagian lagi memilih lari memakai kaki yang penting jauh dari lokasi. Ardo melihat ke luar pagar, dia melihat Franki, seorang pemuda bertubuh gemuk dan om Sam yang tinggal di sebelahnya berdiri di depan pagar.

“Sekarang giliran kalian ya,” ujar Ardo dalam hati.

Ardo melangkah keluar dan “graaaaaaaah,” dia meraung dengan kencang, namun Franki dan lainnya tidak bergeming, dengan santai mereka kembali masuk ke dalam mobil yang terparkir di belakang mereka dan pergi meninggalkan rumah Ardo. Ketika Ardo bersiap melompat untuk mengejar mobilnya,

[Tidak perlu mengejar mereka Ardo.]

“Bwuuung,” sebuah layar hologram muncul di hadapan wajah Ardo dan membuatnya mengurungkan niat untuk mengejar mobil yang jalan dari depan gerbangnya.

\=========================================================

Main Quest          :

          Pertahankan rumah (1/1) completed

Time           : unlimited

Reward Received  :

22.000.000 IDR.

          12.000p exp.

\=========================================================

Level up, aquired new skill

Level               : 4 (750 / 28.000)

Strength         : (base stats up) 3.500  >>>> 55.000

Agility              : (base stats up) 3.500  >>>> 20.000

Stamina          : (base stats up) 3.500  >>>> 50.000

Power             : (base stats up) 3.500  >>>> 70.000

Body               : Nature Titan [change]

Body skill       : Mixed martial arts, stomp, whip arm, power punch.

Skill                 : Binding soul Roots\, Mimikri\, *new* Treant minion.

Quest clear    : 6

Training          : 8

Total reward  : 97.600.000.

\=========================================================

Ardo menoleh melihat ke dalam rumahnya, makhluk itu sudah tidak ada lagi dan sudah terserap ke dalam tanah, yang terlihat hanyalah langit langit yang hancur, pintu yang terlepas dan ubin lantai yang berantakan.

“Rumah gue,” ujar Ardo dalam hati.

Dia kembali melangkah masuk ke dalam dan mengambil pintunya, kemudian dia memaksakan memasang pintunya walau dengan kondisi sebisanya. Setelah itu, dia berubah kembali menjadi wujud aslinya dan duduk di ruang tengah.

“Oi Beringin, tadi lo bilang makhluk itu makhluk apa ?” tanya Ardo.

[Naga, makhluk mitologi.]

“Hmm kok bisa ada makhluk seperti itu di sini ?” tanya Ardo.

[Tentu saja ada, makhluk itu penghuni dunia astral di bawah tanah.]

“Setau gue naga ya naga...atau bahasa kerennya dragon,” ujar Ardo.

[Di india, makhluk mitologi itu di sebut naga, kita juga punya mitologi tentang makhluk itu yang terkenal, seorang wanita separuh ular yang merupakan panglima terkuat di kerajaan mistis laut selatan, tentunya kamu tahu kan siapa yang ku maksud.]

“Ya....gue tau, ga usah lo sebut namanya,” ujar Ardo.

[Baguslah kalau mengerti, ke depannya kamu akan banyak menemui makhluk seperti itu jika kamu ingin mencari ayahmu.]

“Hah....papa berurusan dengan makhluk makhluk seperti itu ?” tanya Ardo heran.

[Kamu akan tahu sendiri nanti, sekarang kamu harus pergi ke kos kosan adik adik mu dan Desi.]

“Ok, gue ngerti, pembicaraan ini kita lanjut ntar,” balas Ardo.

[Dengan senang hati.]

“Oh sampe lupa, ngomong ngomong makhluk tadi jadi makanan lo juga ?” tanya Ardo.

[Tentu saja, dia sudah bergabung dengan yang lain di sini.]

“Duh...bener bener deh, ya udah, gue jalan dulu ke kos kosannya Desi, tolong suruh dia kirim kordinat kos nya,” balas Ardo.

[Baik, aku akan sampaikan.]

Ardo berdiri dan berjalan ke lemarinya, kemudian dia mengambil kotak besi berisi sertifikat rumah nenek nya dan membawanya naik ke lantai dua. Dia masuk ke kamar ayahnya tempat dia menaruh kotak yang di kirimkan Irwan, kemudian dia membuka kotaknya dan mengambil laptop, berkas berkas yang menurutnya penting juga berbahaya dan buku buku milik ayahnya. Dia memasukkan semuanya ke dalam kotak besinya dan membawa kotak besinya ke kamarnya sendiri, kemudian dia memasukkan kotak besi itu ke dalam tas punggungnya bersama dengan laptop yang rusak.

Setelah mengemas pakaian pakaiannya di dalam tas punggungnya yang seperti ransel, dia berjalan ke bawah dan mengambil motornya yang di letakkan di samping rumah. Setelah memakai helm dan naik ke motornya, “dling,” sebuah pesan masuk ke dalam smartphonenya. Ternyata Desi mengirimkan kordinat letak kos kosannya lengkap dengan petanya, Ardo memasang smartphonenya di stang motornya kemudian pergi keluar dari rumahnya, dia turun dari motor di depan pagar dan mengunci gerbangnya, dengan perasaan sedikit sedih, Ardo memandangi rumahnya, kemudian dia kembali naik motor dan memacu motornya melesat menuju kos kosan Desi, tempat ketiga adiknya menunggu dirinya.

1
Ellya Syaji'ah
bagus... lanjut...
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya kakak
total 1 replies
Razali Azli
wow! menarik. masih awal chapter. terlalu banyak persoalan. mungkinkah bapa mereka telah ditransmirgasi ke dunia kultivator?
Mobs Jinsei: terima kasih dukungannya kakak
total 1 replies
Linna_Naa^•^
tamatin ya thor, seru banget soalnya
Mobs Jinsei: siap kak, makasih dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!