Istri Kontrak Sang Mafia

Sudah satu minggu lamanya, semenjak hari dimana Gerald meminta Celine tidak perlu menyiapkan makan malam untuknya lagi, sejak hari itu juga kehidupan Celine terbebas dari makian, hinaan dan juga siksaan.

“Aku hanya berharap semoga saja tidak ada penyiksaan untuk tubuhku selamanya, tidak masalah meskipun aku harus menjadi maid di mansion suamiku sendiri, ah apakah aku layak disebut sebagai istri? sepertinya tidak, tuan Gerald hanya cocok dengan nyonya Elena" Gumamnya sebari menatap langit-langit kamarnya.

kamar yang tidak begitu luas namun sangat nyaman untuk Celine, kamar yang dia tempati khusus untuk para maid, itu perintah Elena, namun Celine tidak keberatan sama sekali, dia sudah terbiasa ketika hidup dengan ayahnya, tinggal di kontrakan kecil, kamarnya pun tidak seluar kamar yang sekarang dia tempati.

mengingat ayahnya, bagaimana kabarnya sekarang? Celine sangat merindukan sang Ayah, ingin rasanya bertemu dan memeluk erat, mencurahkan segala beban pikiran yang dia rasakan selama ini.

“Aku ingin bertemu Daddy, apakah tuan Gerald mengizinkannya? aku harus meminta izin besok, semoga saja dia bermurah hati" Lirihnya, lalu memejamkan matanya,

**

Di ruang kerja Gerald sedang menatap laptopnya yang menyala, dia menarik sudut bibirnya ketika melihat seorang perempuan tengah bergumam.

“Perempuan bodoh, aku tidak tau apa yang Daddy ku lihat darimu, kenapa dia sangat menyukaimu, dan yakin bahwa kau adalah perempuan baik-baik" ucapnya terus menatap layar laptopnya, Celine tidak pernah tau jika kamarnya dipasang CCTV, hanya kamarnya saja, Gerald sengaja melakukannya, dia ingin tau apa saja yang perempuan itu lakukan, Gerald sendiri bingung kenapa mendadak menjadi kepo dengan apa yang dilakukan oleh istri kontraknya itu.

Gerald mengusap rahangnya dengan pelan, matanya tidak berkedip sama sekali, jika diperhatikan Celine sangat cantik, bahkan tubuhnya lebih sexy dibandingkan dengan Elana.

“Sial, kenapa aku membayangkan perempuan miskin itu berada dibawah tubuhku?" gerutunya, otak liarnya mengajak terus berimajinasi, membayangkan wajah polos Celine menikmati setiap sentuhannya, mendesah menyebut namanya, Gerald menjambak rambutnya sendiri karena frustasi, hasratnya tiba-tiba naik hanya melihat wajah Celine, tidak mungkin dia mendatangi kamar perempuan itu dan meminta hak nya, akan hancur harga dirinya, karena dia pernah mengatakan tidak akan bernafsu meskipun Celine naked didepannya.

sialnya, hanya dengan melihat wajah yang tertidur pulas saja bisa membangunkan adik kecilnya. Gerald menggeleng dengan keras, mungkin semenjak tidak ada Elena dia belum menyentuh perempuan lain, ah ya mungkin karena itu.

“Andre!!" serunya dan Andre pun langsung datang.

”iya tuan" Meskipun keduanya bersahabat, tetapi Andre akan menjaga sikapnya disaat masih jam kerja.

”Siapkan Lila, aku ingin bersamanya malam ini" Titahnya, tanpa membantah Andre langsung membungkuk hormat dan melakukan apa yang diminta oleh tuannya.

Andre berjalan ke arah kamar dimana perempuan simpanan tuannya itu berada, sebenarnya dia heran, Gerald sudah memiliki istri yang sangat cantik dan sexy kenapa tidak meniduri istrinya saja, malah memilih perempuan lain.

tok

tok

Andre mengetuk pintu bercat biru muda itu dengan pelan, dan tidak membutuhkan waktu lama, perempuan dengan lingerie merah muda itu pun membuka pintunya.

“Ada apa?" Tanyanya, meskipun dia tau pasti Gerald mencarinya.

“Bersiaplah, tuan akan datang mengunjungimu" Jawab Andre malas.

“Gerald akan datang ke kamarku?" dan Andre pun menganggukkan kepalanya.

“Baiklah, katakan padanya aku sudah siap, dia bisa datang sekarang juga" Ucapnya dengan antusias, jelas saja Lila sangat senang, karena biasanya dia yang akan mendatangi kamar khusus Gerald untuk memuaskan hasratnya, tapi kini Gerald sendiri yang akan datang kemar nya.

Di mansion tidak ada yang tau tentang penghianatan Elena, dan tanpa sengaja Lila mendengarkan pembicaraan Gerald dan Andre tenang kekasih tuannya itu.

Ini kesempatan bagus untuk Lila mengambil hati Gerald, siapa tau dia akan dijadikan kekasih menggantikan Elena, keberadaan Celine tidak membuatnya takut, karena perempuan yang sah menjadi istri Gerald itu keberadaannya sama sekali tidak dianggap.

“Apa yang kamu pikirkan itu tidak akan terjadi" ujar Andre yang sejak tadi menatap wajah Lila.

“Memangnya apa yang aku pikirkan? sudah sana pergi, dan katakan pada Gerald aku sudah siap" Sinis nya lalu menutup pintu kamarnya dengan keras. Andre hanya menggeleng, sudah tidak aneh baginya, melihat perempuan berharap menjadi kekasih tuannya, tetapi itu mustahil.

**

Di kamar Lila sudah tidak sabar menunggu kedatangan Gerald, dan dengan tidak tau dirinya dia meminta salah satu maid untuk memanggil Celine datang ke kamarnya, entah apa tujuannya tetapi perempuan itu sangat ingin menunjukkan bahwa keberadaan Celine sama sekali tidak penting untuk Gerald.

“Permisi, nona Lila memanggil saja?" ucapnya dengan pelan, tengah malam seperti ini, kenapa harus membangunnya, ah sial sekali seharusnya sekarang dia sedang bermimpi indah.

“Hmm, aku ingin kamu membersihkan kamar mandi ku sekarang" Ucapnya.

“Sekarang nona?" jawabnya, yang benar saja, sekarang sudah pukul dua belas malam, kenapa tidak besok saja pikir Celine.

“Iya, sekarang, kenapa kamu tidak mau?" Celine menggeleng, mana mungkin dia menolak perintah salah satu perempuan simpanan suaminya.

“Baiklah nona, saya akan bersihkan sekarang juga" jawabnya, dan berjalan kearah kamar mandi Lila, tidak berselang beberapa menit Gerald datang.

“Ah, sayang akhirnya kamu datang juga" ujar Lila ketika melihat Gerald masuk ke kamarnya.

“Hmm" gumam Gerald. instingnya sangat kuat, dia menyadari bahwa dikamar Lila tidak hanya mereka berdua.

“Ada apa?" tanya Lila

“Siapa di sana?" Ucapnya melirik arah kamar mandi, dan Lila pun mengikuti arah mata Gerald.

Lila tersenyum, “Ah, itu maid yang sedang membersihkan kamar mandi ku, tadi ada kecoa dan aku tidak berani masuk ke kamar mandi" Lila berkata dengan manja.

Gerald mengerutkan keningnya, bagaimana mungkin mansion mewahnya ada kecoa, bahkan semut saja tidak berani masuk, “Malam begini kau meminta maid mengerjakan seperti itu? ini waktunya mereka istirahat" Gerald tidak suka, meskipun dia adalah ketua mafia yang terkenal kejam, tetapi sangat perhatian kepada seluruh maid nya, seharian sudah bekerja jadi waktunya istirahat tidak boleh diganggu, kecuali benar-benar darurat.

“Hanya sebentar, mengusir kecoa saja"

“Mereka bekerja untukku, jadi hanya aku yang boleh menyuruh mereka kapan harus bekerja dan kapan harus istirahat, jadi panggil dia suruh kembali istirahat" titahnya tidak mau dibantah. dan terpaksa Lila harus memanggil perempuan yang ada dikamar mandinya, gagal semua niatnya.

“Celine, keluarlah, besok saja kau kerjakan lagi" Seru Lila, membuat mata Gerald melebar, siapa tadi yang dipanggil oleh Lila? Celine?

dan benar saja, istrinya keluar dengan kepala menunduk “Maaf nona, kalau begitu saya permisi" dan Lila pun menganggukkan kepalanya.

“Tunggu!!" Suara Gerald menghentikan langkah Celine.

“Iya, tuan ada yang perlu saya bantu?" ujar Celine.

“Lila, sekarang kamu bersihkan kamar mandi, dan kamu Celine istirahatlah disini, mulai sekarang, kamar ini milikmu"

Lila melebarkan matanya, sedangkan Celine masih bingung dengan ucapan suaminya.

Visual Gerald Smith