NovelToon NovelToon
Love Scandal

Love Scandal

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sia Masya

Sepasang suami istri yang terlihat memiliki hidup bahagia namun tersimpan banyak teka-teki pada setiap hubungan mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sia Masya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

Wanita itu mengatakan siapa sebenarnya dirinya. Aletta begitu syok saat tahu ceritanya dan bahkan dia menyerahkan beberapa bukti. Wanita bermasker itu meminta Aletta menurunkan nya di tengah jalan.

Aletta menghentikan mobilnya ke pinggir. Setelah itu menurunkan wanita tadi. Dirinya sama sekali tidak melakukan pergerakan apapun. Bahkan menjalankan mobilnya saja terasa berat. Ia seperti membeku di tempat duduk mobilnya. Kepalanya kini kembali sakit. Wanita tadi mengatakan kebenaran yang sama sekali tidak ingin dia dengar.

Aletta berteriak kuat. Air matanya tiba-tiba saja turun. Namun ingatan-ingatan baru kembali muncul. Dengan cepat ia mengambil sebuah buku. Ia menulis semua kejadian hari ini. Dengan air mata yang berderai di pipinya. Dirinya pingsan dalam mobil tanpa ada yang tahu.

"Sayang, kamu kenapa? Apa sakit lagi. Semenjak kemarin wajahmu memurung begitu." Aletta tidak menjawab pertanyaan yang diberikan Brian. Entah kenapa dia merasa melupakan sesuatu lagi tapi tidak tahu apa yang ia lupakan.

"Aku juga tidak tahu, hanya saja aku merasa ada sesuatu yang salah. Aku seperti nya melupakan sesuatu lagi."

"Apa? Apa kemarin kamu mengalami sesuatu lagi?"

"Aku juga tidak tahu. Sebaiknya aku siap-siap pergi bekerja sekarang."

"Kalau kamu merasa sakit, sebaiknya kamu istirahat saja di rumah."

"Aku rasa tidak perlu. Aku akan pergi bekerja sekarang. Biar aku tidak tidak terlalu banyak pikiran. Pekerjaan ku bisa menghilangkan semua stress serta pertanyaan yang aku sendiri tidak tahu."

"Baiklah, Berhati-hatilah dan jaga dirimu baik-baik."

"Aku hari ini sepertinya tidak masak. Apa kamu tidak apa-apa jika memesan makan di luar?"

"Iya, tidak apa-apa. Aku tidak memaksamu."

Aletta bersiap-siap. Setelah itu ia pamit pada Brian untuk pergi ke kantor.

Aletta menekan sandi pintu apartemen untuk mengunci nya kembali.

"Aletta, kemari sebentar." Gion tiba-tiba saja menariknya masuk ke rumahnya.

"Gion, apa yang kamu lakukan. Suamiku akan marah jika dia melihat."

"Hanya sebentar saja. Aku ingin mengatakan hal penting padamu."

"Hal penting apa?"

"Apa kamu tidak mencurigai suamimu? Sepertinya dia menyembunyikan sesuatu padamu. Dan aku melihat sesuatu kemarin."

"Apa yang kamu katakan?"

"Brian menemui seseorang kemarin, dan kamu tahu siapa yang dia temui. Seorang dokter yang membuat obat-obatan terlarang. Aku bertanya pada temanku, kamu tahu siapa Dokter Wijaya. Kata dokter Wijaya, mereka pernah mendengar bahwa ada seseorang yang membuat obat-obatan terlarang dan dijual di pasar gelap. Obat-obatan itu juga di jual pada pengusaha dan pejabat tinggi. Mereka juga menjual obat yang bisa mempengaruhi ingatan seseorang. Aku curiga sepertinya dia melakukannya padamu."

"Apa yang kamu katakan Gion. Apakah kamu sedang berkhayal atau memimpikan sesuatu. Aku tidak tahu apa tujuan mu melakukan ini semua. Tapi maaf aku tidak mungkin percaya pada cerita bohongmu itu."

"Aku tidak berbohong Aletta. Percayalah meskipun aku tidak punya bukti yang kuat. Tapi aku memotretnya bersama dengan orang itu." Brian segera menunjukkan foto yang ia ambil kemarin meskipun agak buram.

"Jika memang temanmu dokter Wijaya itu tahu jika ada seseorang yang menjual obat-obatan ilegal, bukankah seharusnya kalian melaporkan nya pada polisi?"

"Tidak bisa Aletta. Tidak segampang itu. Karena bisa saja dokter itu di lindungi oleh para pejabat dan petinggi di negara ini. Mereka bisa memusnahkan kami jika kami membocorkan keberadaan dokter tersebut. Bukan cuman itu saja, bahkan polisi bisa saja ada yang terlibat."

Aletta terdiam tapi dalam pikiran nya masih saling beradu argumen. Kali ini Aletta merasa di antara tengah-tengah perdebatan dengan diri sendiri.

Argumen pro mengatakan harus mempertimbangkan apa yang Gion katakan karena bisa jadi apa yang Gion katakan benar adanya. Dan dia juga mulai mendapatkan gejala itu setelah satu setengah tahun lebih mereka menikah padahal dia tidak pernah mengalami jika penyakit traumanya kambuh.

Tapi Argumen kontra mengatakan bahwa dia sangat mengenal Brian. Dan Brian tidak mungkin mengambil tindakan yang dapat menghancurkan istrinya. Dan bisa saja Gion berbohong dan ingin menghancurkan hubungan nya dengan sang suami. Gion adalah orang baru, dia bahkan tidak tahu kalau Aletta punya penyakit. Dan darimana dia bisa tahu Brian punya kenalan seperti yang dikatakannya. Apa selama ini dia memata-matai mereka. Memang benar kata Brian, jangan mudah percaya dengan orang yang baru kamu kenal.

"Apa tujuan mu melakukan hal ini? Apa keuntungan yang akan kamu dapatkan dengan memfitnah Brian."

"Aku tidak punya tujuan apapun. Aku hanya ingin kamu terlepas darinya. Dia itu pria jahat."

"Apa hak mu mengatakan suamiku jahat. Aku lebih mengenalnya dari pada kamu."

"Aletta, dengarkan! Aku tidak bermaksud menghinanya. Tapi apa yang kukatakan ini benar."

"Kamu tidak bisa menyebutkan apa yang kamu lihat itu benar. Kamu mengambil foto ini dari jarak jauh. Kamu bahkan tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Jadi hati-hati kalau bicara." Gion kehabisan kata-kata. Sepertinya percuma saja baginya untuk membujuk Aletta. Gadis itu sangat keras kepala.

"Baiklah. Tidak apa kamu memang tidak percaya dengan apa yang aku katakan. Yang penting aku sudah memperingati mu. Tapi kamu tetap harus waspada."

"Aku tidak perlu melakukan hal itu karena suamiku bukanlah seorang penjahat. Ya sudah, sebaiknya aku pergi sekarang. Tidak baik bagi seorang wanita bersuami berlama-lama berada di rumah pria lain."

Aletta berjalan keluar dari rumah Gion. Ia melihat pintu apartemennya. Brian pasti masih ada di dalam. Bagaimana ia bisa percaya dengan kata-kata Gion. Namun tidak salahnya ia sedikit mencurigainya. Ingin kembali dan bertanya apakah itu perlu, bagaimana jika Brian mengelak dan mengatakan tidak.

Ia segera keluar dari apartemen tersebut. Kini dirinya berdiri di garasi mobil sambil memperhatikan pintu mobil tanpa bergerak dari sana.

Kenapa tiba-tiba saja aku diberikan ujian semacam ini. Apa Tuhan sedang menyuruhku memecahkan sebuah teka-teki? Tapi kenapa setiap aku kehilangan ingatan tidak ada bukti yang tertinggal untuk ku sama sekali. Bahkan handphone ku semua panggilan atau chatan ikut terhapus. Apa ada yang mencoba menghilangkan jejaknya. Seharusnya tadi aku tanya sama Gion kemana kami waktu itu dan apa yang kami lakukan. Mungkin saja dia yang telah menghapus pesanku karena sepertinya dia tidak menyukai Brian.

Aletta masuk dalam mobil dan membawanya meninggalkan halaman apartemen mewah tersebut. Ia membawa pelan mobilnya karena takut jika ia tidak fokus dan mencelakai orang lain.

Tuhan beri aku petunjuk. Siapa yang harus aku percaya. Brian atau Gion. Meskipun aku berusaha mengelak apa yang dikatakan Gion tapi bagaimana jika hal itu benar adanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!