NovelToon NovelToon
Transmigrasi Chantika

Transmigrasi Chantika

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / CEO / Beda Usia / Kebangkitan pecundang / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:192.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Chryssa_Dike

Chantika Anastasya gadis berusia 17 tahun yang meninggal karena rem mobilnya blong yang menyebabkan ia menabrak truk yang ada di depannya.

Bukannya mencari pertolongan, ia malah tersenyum senang karena ia pikir setelah ini ia akan pergi ke surga dan melepaskan semua beban yang sudah ia pikul selama ini.

"Syurgaa.....I'm coming"

Tapi bukannya ke surga, chantika malah terjebak di tubuh gadis culun yang ternyata memiliki masalah hidup yang cukup berat dan rumit.

Lalu apakah Chantika kuat menjalani kehidupan barunya dengan semua masalah yang ada?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chryssa_Dike, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Sesudah mendapatkan kue yang Chaca mau, akhirnya Chaca dan sang suami langsung membayar semuanya. Dan langsung ke luar ke dari toko kue tadi. Menuju ke mobil untuk berangkat ke kantor

Di dalam mobil, Chaca terus saja memakan kue yang tadi ia beli dengan sangat lahap.

"Mark mau coba gak?" tanya Chaca menawari Marka.

"Nggak"

"Ihhh padahal enak loh, coba dulu lah, biar lo tau rasanya" ucap Chaca sambil memaksa sang suami untuk melahap kue yang baru saja ia suapkan.

Marka pun akhirnya mengalah dan menerima suapan dari sang istri. Melihat Marka mau memakan kue yang ia suapkan Chaca pun senang.

"Gimana? Enak gak?" tanya Chaca penasaran.

Marka terus menguyah macaron tadi sambil terus memikirkan bagaimana rasa macaron tersebut.

"Lumayan" ucap Marka.

"Ya kan bener apa gue bilang. Lo pasti suka" ucap Chaca senang.

Di perjalanan Chaca terus menyuapi sang suami sambil terus menyuapi dirinya sendiri. Sesampainya di tempat parkir kantor Chaca dan Marka pun langsung keluar dari mobil, dan berlalu memasuki kantor.

Semua pasang mata menyapa dan melihat Marka yang sedang berjalan dengan sang istri. Mereka semua kaget dengan visual istri presdir mereka. Pasalnya mereka hanya tau dari omongan orang ke orang saja, jadi ini baru pertama kalinya mereka melihat istri sang presdir secara langsung

"Ihhh kok bisa ya presdir nikah sama tuh cewek, padahal dia kan jelek, mana tepos lagi" bisik karyawan 1

"Iya ya, padahal Pak Marka kan tampan, kenapa bisa mau sama cewek modelan gitu ya" sahut karyawan 2

"Ya udah positif thinking aja mungkin dia pakai pelet" ucap karyawan 3

Chaca yang mendengar bisikan itupun hanya diam saja. Ia tidak ambil pusing dengan ucapan karyawan Marka. Dan tetap melanjutkan berjalan dengan menggandeng tangan sang suami. Tidak lupa ia juga melahap kue nya.

'Tunggu sampai gue glow up ya tante girang! Gue pastiin kalau gue glow up pacar lo, suami lo, atau bahkan orang yang lo suka bakal kecantol sama kecantikan gue' batinnya sambil terus berjalan.

Sesampainya didalam ruangan sang suami Chaca pun berdecak kagum terhadap semua interior yang ada didalamnya. Ruangan tersebut terlihat sangat luas dan mewah. Chaca yang senang pun langsung berlari kedalam ruangan, dan mendudukkan diri disalah satu kursi, sambil melanjutkan acara makan kuenya tadi.

Marka yang melihat kelakuan sang istri, hanya tersenyum simpul dan mulai memposisikan dirinya di kursi kebesarannya. Saat bekerja, Marka sesekali melirik pada sang istri untuk melihat apa yang dilakukan sang istri.

Saat menoleh, tidak sengaja netra mereka saling bertemu. Marka yang mendapati itu pun langsung memutuskan kontak mata dengan sang istri dan memalingkan wajahnya untuk kembali fokus pada komputer didepannya. Chaca sendiri sedikit merasa bosan berdiam diri didalam ruangan sang suami selama 3 jam.

Karena bosan, Chaca pun memilih mendekati sang suami dan memeluk leher sang suami dari belakang. Marka yang mendapatkan perlakuan tiba-tiba dari sang istri pun kaget.

"Ngagetin aja" ucap Marka.

Yang dimarahi malah nyengir tidak merasa bersalah sama sekali terhadap sang suami atas kelakuannya tadi.

"Mark, bosen diem mulu disini" ucap Chaca sambil menelusupkan kepalanya dileher sang suami.

Marka yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanya diam, karena ia sudah tau kalau istrinya itu tidak suka dilarang ataupun ditolak

"Kalau bosen tidur aja, nanti kalau sudah waktunya makan siang saya bangunin" ucap Marka masih terus fokus pada barang didepannya.

"Nggak mau, nggak ngantuk"

"Ya terus kamu maunya apa?" tanya Marka jengah

Yang mendapatkan pertanyaan pun terdiam sejenak untuk memikirkan kegiatan apa yang sekiranya bisa ia lakukan disini dan tidak akan membuatnya bosan. Saat berfikir tiba-tiba sebuah ide muncul di kepala cantik Chaca.

"Gue jalan-jalan boleh nggak?"

"Jalan-jalan kemana sih? Saya kan masih banyak kerjaan jadi nggak bisa bawa kamu jalan-jalan. Kapan-kapan aja ya" nego Marka.

"Ihhh siapa juga yang mau jalan-jalan keluar. Gue cuma mau jalan-jalan keliling kantor lo dong kok, boleh ya?" jelas Chaca sedikit sewot

Marka yang mendengar itupun sedikit malu. Tapi ia terus berusaha untuk tetap terlihat biasa saja. Dengan cara memperbolehkan sang istri untuk jalan-jalan.

"Oke, kamu boleh keliling kantor"

Chaca yang mendengar itu pun tersenyum senang, karena akhirnya ia mempunyai kegiatan yang bisa mengurangi rasa bosannya. Tapi tidak sampai disitu saja. Tiba-tiba sang suami mulai membuka pembicaraan lagi.

"Tapi dengan syarat, kamu jalan-jalan ditemani sekertaris saya" Chaca yang tadinya tersenyum lebar, saat mendengar ucapan sang suami barusan pun langsung mengakhiri sesi senangnya.

"Jangan dong, gue kan cuma mau quality time sambil keliling kantor lo" sangkal Chaca.

"Yaudah kalau gitu nggak usah jalan-jalan aja sekalian kalau nggak mau" jawab Marka pura-pura acuh

Chaca yang mendengarkan jawaban sang suami pun panik. Ia mencari cara agar ia bisa berkeliling sendiri tanpa diikuti oleh siapa pun. Saat sudah mendapatkan cara, ia pun langsung melancarkan aksinya dengan duduk dipangkuan sang suami.

"Mark, biarin gue jalan-jalan sendiri dong please" ucap Chaca sambil mengeluarkan jurus andalannya untuk meluluhkan hari sang suami. Tapi Marka tetap tidak menggubris permintaan sang istri.

"Nggak" jawab Marka dingin

"Ayo dong. Boleh ya?" tanya Chaca lagi.

"Nggak boleh, kalau pun boleh kamu harus mau didampingi sekretaris saya agar kamu tidak tersesat. Kalau kamu tetep nggak mau yaudah nggak usah keluar"

Mendengar penolakan itu Chaca pun cemberut dan mulai melancarkan aksi terakhirnya.

'please bisa dong, kalau nggak bisa masa iya gue harus jalan ditemenin Sekretaris Marka' batin Chaca sambil terus berdoa.

'Chaca semangat, lo pasti bisa' batin Chaca sambil menyemangati dirinya sendiri.

"Mas, ayo dong. Chaca kan cuma mau jalan-jalan di kantor mas aja" ucap Chaca mendayu sambil mengalungkan tangannya dileher sang suami.

Marka mulai luluh dan tergoda untuk menyetujui ucapan sang istri. Tapi sebisa mungkin ia menahannya.

"Nggak bisa Cha, kamu nanti bisa tersesat kalau sendirian. Lagian kamu juga baru pertama kali kesini, jadi kamu belum tau seluk beluk tempat ini" bujuk Marka pada sang istri.

"Ihhh, Chaca kan bukan anak kecil lagi. Lagian kalau pun tersesat Chaca bisa bertanya pada salah satu karyawan yang ada di sana. Jadi bolehkan mas" Marka pada akhirnya memilih mengalah dan menyetujui ucapan sang istri.

"Oke kalau begitu boleh, tapi kamu harus terus panggil saya dengan sebutan mas dan satu lagi, jika berbicara dengan saya jangan menggunakan bahasa yang kasar, mengerti?"

Chaca pun mengangguk setuju, karena ia sungguh tidak sabar untuk melihat bagaimana bagusnya kantor sang suami.

"Iya, Chaca setuju" ucapnya antusias lalu mencium pipi sang suami.

Tapi belum sampai bibirnya menyentuh pipi sang suami tiba-tiba sang suami sedikit menolehkan wajahnya dan membuat bibirnya salah mencium.

Yang seharusnya mencium pipi sang suami menjadi mencium bibir sang suami. Chaca yang mendapati itu pun refleks menjauhkan bibirnya dari atas bibir sang suami. Tapi dengan gerakan cepat sang suami langsung menahan tengkuk sang istri dan memperdalam ciuman mereka.

Tangan Marka satu berada di tengkuk Chaca dan satunya lagi mulai nakal dan berani menjamah tubuh sang istri. Chaca yang mendapati perlakuan itu pun hanya diam. Sebenarnya ia ingin menolak, tapi otak dan tubuhnya tidak bisa diajak bekerja sama. Tubuhnya dengan senang hati menerima semua perlakuan tangan Marka. sedangkan otaknya menolak ini semua.

Saat merasa mulai kehabisan napas, Chaca pun langsung menepuk pelan bahu sang suami, untung saja sang suami tau kode itu dan segera melepaskan ciuman panas mereka.

1
Land19
huhuuuu...
Land19
huhuh wajar sih bumil ngrasain yg namanya ngidam. tapi harusnya ngidamnya ga kaya gitu banget lah Thor .
Land19
paling enak punya temen yg kalo ngomong tuh nyablak . sefrekuensi LG beuh
Atmita Gajiwi
/Kiss//Rose//Good//Heart/
Land19
haduuuhh rakus amat sih...
Land19
Alhamdulillah lebih baik sadar diri yah ra, dari pada disadarin paksa yg ada nanti makin menjadi-jadi
Happy Family
ceritakan pun kau tak percaya
Happy Family
Taikkkkkkkkk
Land19
koala ga tuh
Land19
hadududududuuddduuuuh
Happy Family
bab² anak2 disisihkan... tidak dipercaya.. tidak disayang...selalu meleleh air mata aku... aku tau rasanya tidak dipercaya .. disindir..sedangkan tidak tahu salahnya dimana... selalu dlm keriuhan berasa sendiri...
Land19
nah loh bentar LG masuk keperangkapnya
Land19
gue suka gaya Lo cha
Land19
ngakak beuh🤣🤣🤣🤣🤣
Land19
tuh emak bapa nya ga curiga kalo anaknya ko ada perubahan fisik greget banget yah
Land19
Halah Podo wae geblege...
EMG di sekolah ga Ono cctv apa
Nur Viana
semoga saja mati itu chacah biar orgtuaya menyesal
Nur Viana
org tua ya tega bageya
Daniela Whu
lama amat matix kan transmigrasi cantika judul x tp yg di bahas chacha mulu.. keluarga x penuh kasih syang cuma kurang perhatian sj la dimana letak segala permasalahan x
Meyla
👍🏼👍🏼👍🏼
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!