“ Pak tolong lepaskan. “ Ucap Kezia ketakutan, ia sudah menangis saat ini. Kezia sudah berteriak tapi tidak ada satu orang pun yang mendengarnya karena tidak ada satu orang pun berada di sekitar Kezia. Kevin tidak menghiraukan tangisan Kezia, ia tetap menarik Kezia dengan paksa untuk memasuki apartemennya.
Saat mereka sudah berada di depan apartemen pria itu, Kevin dengan keadaan mabuk dapat membukanya dengan mudah dan kemudian menarik Kezia memasuki apartemennya. Di situ ketakutan Kezia terjadi, mahkotanya yang sudah ia jaga selama 22 tahun direnggut paksa oleh pria mabuk itu. Kezia rasa hidupnya sudah berakhir sekarang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANIRAKSA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17 : BELANJA
Setelah sarapan Kevin langsung melajukan mobilnya menuju supermarket terdekat dengan Kezia yang duduk di kursi penumpang yang berada di sebelah nya. Sesampainya mereka ke tempat yang mereka tuju, Kevin bergegas menuju troli agar memudahkan Kezia dalam belanja. Mereka terus berjalan berdampingan ketika berbelanja membuat semua pasang mata yang memandang mereka merasa iri. Kevin dan Kezia terlihat seperti pasangan bahagia sekarang.
“ Ada yang ingin mas beli? “ Kezia menoleh ke samping untuk memandang Kevin yang sedang mendorong troli untuk nya.
“ Tidak ada. “ Jawab Kevin singkat.
Sekarang mereka berhenti di bagian buah buahan. Dokter menganjurkan untuk mengkonsumsi banyak buah, jadi ia akan membeli buah buahan yang ia suka sekarang. Kezia sibuk dengan buah buahan di hadapannya. Ia memasukkan buah anggur, pir, apel, semangka, stroberi, kiwi dan melon. Troli mereka hampir penuh dengan buah buahan milik Kezia. Kezia tidak perlu memikirkan harga yang akan ia bayar untuk semua buah itu. Sekarang ia punya suami kaya raya. Terlebih semua buah itu bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk tumbuh kembang bayi dalam kandungannya, jadi ia rasa Kevin tidak akan merasa keberatan dengan itu karena ia sangat perhatian terhadap kandungan Kezia.
“ Mas suka buah apa? “ Tanya Kezia setelah selesai dengan buah buahan yang ia inginkan.
“ Saya terbiasa makan buah pisang dan anggur. “ Jawab Kevin sambil memperhatikan Kezia yang terlihat sangat fokus dengan buah buahan di hadapan perempuan itu. Jujur pertanyaan yang diajukan oleh Kezia membuat nya sedikit senang, karena merasa Kezia memperhatikan nya. Mendengar jawaban dari Kevin, Kezia langsung mengambil buah pisang dan anggur. Ia tidak mau stok anggur nya berkurang karena Kevin, jadi lebih baik ia menambah jumlah anggur nya.
“ Bagaimana dengan makanan? Ada makanan yang mas inginkan? “ tanya Kezia setelah selesai dengan buah buahannya. Ia berjalan menyusuri rak demi rak untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, sedangkan Kevin berjalan di belakang perempuan itu dengan troli di tangannya.
“ Saya tidak terlalu pemilih untuk makanan, selagi itu layak untuk dikonsumsi tidak ada masalah. “ Ucap Kevin terus mengikuti langkah istrinya.
“ Sangat terlihat jelas dari tampang mas “ Ucap Kezia seadanya.
“ Memangnya bagaimana tampang saya di mata kamu? “
“ Aku rasa hidup mas membosankan. Mas menjalani hari hari yang sudah diatur sedemikian rupa. Sepertinya mas sangat gila kerja. Aku merasa pikiran mas selalu hanya tertuju pada pekerjaan. Mas tidak suka memikirkan hal lain yang tidak menyangkut pekerjaan mas termasuk memikirkan untuk makan apa. Bahkan bi Rumi bilang mas tidak punya makanan kesukaan, makanan kesukaan yang mas kira adalah makanan kesukaan mas sebenarnya tidak terlalu mas sukai. Mas hanya terbiasa dengan makanan yang bi Rumi masakan khusus untuk mas. Sangat monoton. “ Kezia menjelaskan panjang lebar. Semua kata keluar dari mulut Kezia tanpa ia pikirkan terlebih dahulu. Seperti nya ia terlalu banyak berbicara karena dari posisinya sekarang ia dapat melihat Kevin yang berhenti berjalan. Pria itu hanya diam memandang Kezia tanpa mengucapkan satu patah kata pun.
“ Maaf mas, aku terlalu banyak bicara. “ Kezia merutuki dirinya sendiri. Kevin pasti tidak suka karena ia mengomentari hidup suaminya itu.
“ Tidak apa. Hidup saya memang monoton, dan saya juga menyadari hal itu. “ Ucap Kevin setelah mendengar ucapan maaf Kezia, ia dapat melihat raut bersalah dari wajah istrinya itu. Sebenarnya ia tidak masalah sama sekali dengan perkataan Kezia, ia diam bukan karena marah tapi Kevin sama sekali tidak tahu harus menjawab apa.
“ Masih ada yang ingin kamu beli? “ Tanya Kezia untuk mencairkan suasana yang tiba tiba terasa aneh di antara mereka.
“ Aku rasa sudah semua mas. “ Ucap Kezia yang mulai melangkahkan kakinya menuju kasir. Kevin yang melihatnya mengikuti di belakangnya. Setelah beberapa menit antri akhirnya mereka selesai membayar juga. Kevin mengangkat semua belanjaan mereka ke dalam mobil.
Setelah selesai dengan buah dan belanjaan lainnya, mereka menyudahi kegiatan belanja mereka karena sudah mendapatkan semua yang mereka inginkan. Sekarang mereka sudah berada di dalam mobil yang sedang berjalan membelah jalanan yang sedikit longgar siang ini. Setelah beberapa menit mengemudikan mobilnya, akhirnya mereka telah sampai di depan cafe yang menyediakan es krim sebagai salah satu menunya. Saat sedang berbelanja tadi, Kezia tiba tiba menginginkan es krim dan Kevin mengiyakannya. Jadi di sinilah mereka sekarang, duduk berhadapan di kursi yang disediakan cafe tersebut. Kezia sudah memesan es krim nya, mungkin beberapa menit lagi makanan itu akan segera tiba.
“ Aku tidak sabar untuk makan es krim “ Ucap Kezia dengan semangat sambil mengelus elus perutnya yang mulai terlihat. Kezia mengedarkan pandangannya ke seluruh bagian cafe. Cafe ini biasa sangat ramai tapi sekarang Kezia merasa beruntung karena tidak seramai biasanya, Kezia jadi merasa lebih leluasa.
“ Menurut kamu bagaimana cara merubah hidup agar tidak monoton? “ Tanya Kevin dengan pelan tapi masih dapat Kezia dengar dengan sangat jelas.
“ Mas tersinggung dengan perkataan ku tadi? Maaf mas, aku tidak bermaksud menjelekan pilihan hidup mas. Aku hanya berbicara asal tadi. Aku memang sering berbicara asal, jika mas tidak percaya mas bisa menanyakannya pada Katherine. Mas mengenalnya kan. “ Kezia yang sibuk memperhatikan sekitarnya langsung menoleh pada Kevin yang berada di depannya. Kezia sedikit kaget saat Kevin kembali membahas perkataan yang ia lontarkan beberapa menit yang lalu. Apakah perkataannya tadi benar benar membuat Kevin merasa tersinggung? Kezia sama sekali tidak bermaksud begitu ia hanya mengeluarkan apa yang ia pikirkan saja.
“ Tidak, saya sama sekali tidak tersinggung dengan perkataan kamu. Saya hanya ingin tahu pendapat kamu sekarang. “ Ujar Kevin dengan penasaran, ia menatap Kezia dengan serius. Sedangkan Kezia yang ditanya seperti itu membuat nya bingung, ia bingung harus menjawab seperti apa. Kezia mulai memangku kepalanya dengan tangan yang berada di atas meja. Ia memutar bola matanya saat berpikir.
“ Bagaimana ya? Mungkin mas mulai bisa mengubahnya dengan hal hal kecil. Seperti melakukan kegiatan yang belum pernah mas lakukan sebelumnya. Mengubah kebiasaan kebiasaan mas sebelumnya dan mas bisa membiasakan diri untuk bergaul dengan orang orang yang menurut mas menyenangkan. “ hanya jawaban itu yang bisa Kezia berikan kepada Kevin saat ini.
“ Kalau begitu, apakah kamu mau mengubah hidup saya yang monoton? “ Kevin bertanya dengan tatapannya yang tiba tiba berubah hangat di mata Kezia. Baru kali ini ia melihat tatapan Kevin yang seperti itu. Kezia dapat merasakan kesungguhan di mata pria itu.
“ Apa maksud mas? “ Tanya Kezia dengan suara yang entah kenapa terdengar seperti rintihan.
“ Saya ingin kamu membantu saya mengubah hidup saya yang monoton “ Jelas Kevin lagi.
“ Kenapa harus saya? “
“ Karena menurut saya kamu orang yang menyenangkan “
