Transmigrasi Chantika
"CHACA CHACAAA!" teriak seorang perempuan dari arah kelas.
"CHACA?!"
Perempuan itu terus berteriak dengan wajah marahnya, sampai seseorang yang ia panggil tadi pun datang ke hadapannya.
"Iya mina sebentar" ucap Chaca dari luar kelas.
Chaca dengan segera langsung berjalan ke arah Mina, dengan wajah ketakutan dan tangan yang terus bergetar dengan sendirinya. Setelah sampai dihadapan Mina, Chaca hanya bisa menunduk dan mempersiapkan dirinya untuk menerima semua caci makian dari Mina.
"BISA NGGAK SIH KALAU DIPANGGIL LANGSUNG DATENG?! TULI YA KUPING LO?!" maki Mina.
"Ma-aaf mina, tadi chaca haa-bis dari kamar mandi jadi gak tau kalau mina manggil" ucap Chaca dengan suara bergetarnya dan terus menunduk dalam.
"BISA NGGAK SIH KALAU DIBILANGIN GAK USAH NGELES?!" teriak Mina semakin marah. Chaca pun hanya diam tidak menjawab pertanyaan Mina barusan, ia benar-benar ketakutan. Hampir setiap hari ia diperlakukan seperti ini. Sampai rasanya ia tidak sanggup lagi untuk satu sekolah dengan Mina.
Melihat keterdiaman Chaca, Mina malah semakin murka.
"Oh sekarang bisu ya?!" ucap Mina sambil mencengkram pipi mulus chaca dengan kuat. Chaca yang diperlakukan seperti itu pun hanya bisa menangis, ia sungguh tidak sanggup menjalani ini semua lagi.
"Maaf" ucap Chaca
"Lo itu, bisanya cuma minta maaf dan nangis aja.... Nggak capek apa?" Chaca diam tidak menjawab pertanyaan Mina barusan.
"Udah daripada lo diem aja disini, mending sekarang lo ke kantin pesanin gue sama temen gue makan! Cepet nggak pake lama!" teriak Mina lagi.
Mendengar itu Chaca pun langsung beranjak dari kelas menuju ke kantin tanpa meminta uang untuk memesan makanan tersebut, karena ia sudah tau walaupun ia meminta uang itu, ia tidak akan mendapatkannya, yang ada ia malah mendapat makian.
Chaca selalu meratapi nasibnya, kenapa ia bisa mendapatkan hidup yang sesulit ini ketika disekolah. Apakah di kehidupan sebelumnya ia telah merusak dunia sampai-sampai di kehidupan ini ia diuji dengan dahsyatnya.
Ia selalu berusaha untuk tetap kuat tapi ia juga lelah, badannya sudah tidak sanggup lagi menanggung beban ini.
Chaca selalu mendapatkan kekerasan dari Mina, ia selalu menjadi samsak pelampiasan kemarahan Mina. Hampir setiap perempuan itu marah, ia selalu dipukul, ditendang, dan ditampar. Sampai ia pernah pulang dalam keadaan badan dipenuhi lebam.
Chaca selalu berusaha untuk menutupi lebam itu agar kedua orangtuanya tidak tau. Tapi pernah sekali kedua orangtuanya melihat itu.
Ketika kedua orang tuanya bertanya dari mana asal datangnya lebam itu maka ia hanya bisa menjawab bahwa ia habis terjatuh atau terbentur meja di kelas.
Sebenarnya kedua orang tuanya tidak percaya, tapi karena Chaca terus meyakinkannya, maka pada akhirnya kedua orang tuanya pun percaya.
***
"Woy Chantika nanti jadi berangkat bareng nggak?" Tanya orang dibalik telpon.
"Ya jadi dong, masak nggak jadi" jawab orang yang
dipanggil Chantika itu.
"Ya udah gue siap-siap dulu, nanti jam 11 gue jemput di kos lo"
"Siap, Sya"
"Jangan lama-lama nanti siap-siapnya, awas aja kalau lama, gue tinggal lo"
Mendengar itu Chantika pun menutup panggilan telponnya dan langsung bersiap-siap. Tak membutuhkan waktu lama untuk bersiap-siap. ia hanya perlu mandi, memakai pakaian yang pas, dan memoleskan sedikit make up diwajahnya.
Saat ia sudah selesai dengan acara poles-memolesnya disaat itu juga ia mendapati sang teman sudah menjemput di depan kos, tanpa berlama-lama lagi Chantika pun langsung masuk kedalam mobil dan mereka pun langsung berangkat menuju ke tempat yang akan mereka tuju.
Sesampainya di tempat tujuan, Chantika dan Gesya pun masuk dan langsung disapa dengan suara musik yang sangat keras memekakkan telinga.
"Chantika segera ganti bajumu, karena sebentar lagi kamu akan tampil" ucap seorang laki-laki perawakan tinggi yang baru saja keluar dari belakang meja saji.
"Baik bos, saya siap-siap dulu"
Chantika pun beranjak ke kamar ganti untuk mengganti bajunya menjadi baju kerjanya. sedangkan Gesya, teman Chantika sedang mengantarkan minum ke meja pelanggan.
Setelah bersiap Chantika pun langsung keluar ruangan dan menaiki panggung yang ada di bagian depan. Lalu ia pun mulai melakukan pekerjaannya.
Ya seperti yang kalian pikirkan, Chantika adalah seorang pegawai bar atau lebih tepatnya sebagai penari striptis.
Ia terpaksa harus melakukan pekerjaan kotor itu karena ia membutuh uang untuk menghidupi dirinya sendiri dan membayar uang kosnya.
Jika ditanya apakah ia sekolah, maka jawabannya adalah tidak, karena kurangnya biaya untuk sekolah dan mahalnya uang sekolah, maka Chantika pun memutuskan untuk putus sekolah.
Chantika sebenarnya masih ingin sekolah, tapi apalah daya biayanya tidak mencukup, ia hanya seorang anak panti yang sudah keluar dari sana semenjak umur 15 tahun, ia memutuskan keluar dari panti, karena ia berpikir bahwa ia sudah besar dan merasa bisa mengurus dirinya sendiri.
Setelah melakukan pekerjaannya Chantika pun turun dari panggung dan duduk disalah satu meja yang ada di bar itu.
"Huhhh.....akhirnya selesai juga"
Sehabis mengucapkan itu ia pun menutup matanya sambil meratapi nasibnya.
'Sampai kapan aku harus bekerja seperti ini? Kenapa hidup ini terasa sangat berat' batinnya.
Saat sedang asik meratapi nasib, tiba-tiba ada seorang laki-laki tua mendekatinya dan memegang pahanya yang terekspos. Chantika yang mendapati itupun langsung terbelak dan menoleh kepada sang pelaku.
'Anjing' batin Chantika.
"Cantik, mau tidak bermain denganku? jika kau mau akan kuberi uang berapa pun sesuai keinginanmu, asal kau bisa memuaskan aku " ucap pria tua itu sambil mengedipkan sebelah matanya ke chantika.
"Maaf, saya bukan jalang" ucapnya dingin.
"Ya aku tau, tapi aku tertarik dengan mu, jadi mari bermain bersamaku" ucap laki-laki itu mendekat ke chantika.
"Sudah ku bilang aku bukan jalang. Jika kau ingin menuntaskan hasratmu makan sewa lah jalang yang ada di bar ini" jerit Chantika.
Mendengar jawaban itu, laki-laki tua itu pun naik pitam, dan menarik tangan Chantika dengan kuat.
Mendapat perlakuan seperti itu, tanpa banyak bicara Chantika pun langsung memberontak dan membanting laki-laki tua tersebut ke lantai bar yang dingin.
Semua orang yang ada di bar pun langsung memusatkan perhatiannya pada Chantika dan laki-laki tua yang sudah berada di lantai dengan keadaan yang sudah tidak berdaya lagi.
"Lihat, tenagamu saja sudah tidak ada, ku banting sedikit langsung lemas. Makanya jangan sekali-kali bermain-main denganku atau ini yang kau dapat"
'sudah bau tanah saja banyak berulah, bukannya tobat dan berbuat baik, ini malah bermain di bar, dasar tua bangka tak tau malu' cibir Chantika sambil berjalan keluar bar.
Semua orang yang ada di bar pun langsung menatap ngeri Chantika, salah satu penari striptis idola mereka. Mereka pikir Chantika adalah seorang perempuan yang lemah lembut, tapi apa ini? Mereka baru saja melihat Chantika membanting seorang pria tua dan meninggalkannya begitu saja.
Wahhhh sangat hebat ternyata idola mereka ini.
Boss Chantika saja yang melihat sikap Chantika hanya bisa berdecak kagum. Ia tidak marah sama sekali pada Chantika karena membanting seorang pelanggan bar mereka, ia malah berterimakasih karena berkat Chantika bar tersebut bisa terbebas dari laki-laki tua pembuat onar itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Anonymous
k
2024-09-30
1
Qotrun_dilla
keren nih..
mampir di novel ku ya kk terimakasih
2024-09-25
0
Dewi Kasinji
ijin. baca kak
2024-09-23
1