NovelToon NovelToon
Tetaplah Disini Sayang

Tetaplah Disini Sayang

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Cerai / Angst / Romansa
Popularitas:44.2k
Nilai: 5
Nama Author: VivianaRV

"Tapi mas..."

"Udah diam, kamu itu cuma bisa malu-maluin aku ya! nyesel aku nikah sama kamu!" Arzan berdiri dari sofa akan meninggalkan ruang televisi tapi di cegah oleh Ruby.

"Mas aku mau izin kerja sama Luli."

"Ya udah sana kerja! malah bagus kalau kamu kerja jadi kamu enggak numpang gratis dan jadi beban di sini!"

Ruby mulai meneteskan air matanya yang sudah dia tahan sedari tadi. Hatinya sakit mendengar semua perkataan yang di lontarkan oleh Arzan.

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YA MAN TEMAN! 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26

Pagi hari yang mendung terlihat di sebuah kamar yang berantakan, baju celana dan dalaman tercecer kemana-mana. Sedangkan dua orang yang sedang berada di atas ranjang masih bergelung dengan selimut dan asik berpelukan. Ketika terdengar suara alarm baru Arzan bangun lalu mematikan alarmnya.

Arzan lalu kembali ke posisi semula menghadap ke arah Ruby yang masih nyenyak tertidur di bawah selimut. Arzan tersenyum smirk melihat tubuh Ruby hanya tertutup selimut, dibawah selimut tidak ada sehelai benang pun yang dipakai.

"Akhirnya aku bisa mencicipi perawannya, tidak sia-sia aku menerima taruhan itu" ucap Arzan bergumam agar Ruby tidak mendengar perkataannya.

Arzan mengelus wajah Ruby dengan ibu jarinya, "kasihan sekali wajah secantik kamu kalau dianggurin" setelah mengatakan itu Arzan turun dari ranjang lalu memakai boxernya dan pergi ke kamar mandi.

Setelah kepergian Arzan Ruby mulai mengerjapkan matanya, dia menatap sekeliling kamar yang berbeda dengan kamar yang biasa dia pakai. Hingga ingat semalam datang di otaknya membuat Ruby tersipu malu. Saat dia mulai menggerakkan tubuhnya dia merasakan badannya pegal-pegal hingga bagian intimnya perih.

"Haduh rasanya tubuhku seperti habis kerja rodi."

Dengan dipaksakan akhirnya Ruby bisa bersandar pada ranjang, saat akan turun suara Arzan terdengar saat baru keluar dari kamar mandi.

"Mau kemana Ruby?" sontak saja Ruby mengambil selimutnya kembali dan menutupi tubuh telanjangnya.

"Aku mau kembali ke kamarku mas" ucap Ruby menunduk tidak berani menatap Arzan karena Arzan hanya mengenakan handuk saja.

"Ayo sini aku bantu" Ruby tidak menolak karena saat menurunkan kakinya tadi intimnya sungguh sangat sakit apalagi digunakan untuk berjalan pasti akan bertambah sakit.

Arzan menggendong Ruby dengan keadaan selimut yang masih membungkus tubuh Ruby hingga sampai leher dan Arzan hanya mengenakan handuk. Sampai di kamar Arzan langsung memasukkan Ruby ke kamar mandi.

"Kamu bisa mandi sendiri kan? atau mau aku bantu mandi?" Ruby langsung menggeleng dengan cepat.

"Enggak usah mas aku masih bisa mandi sendiri kok, makasih ya udah nganterin aku" Arzan hanya mengangguk lalu meninggalkan Ruby di kamar mandi.

Sepeninggalan Arzan, Ruby melepaskan selimut yang sedari tadi membungkusnya lalu meletakkan ke keranjang baju kotor yang ada di dalam kamar mandi. Setelah itu dia mengisi air hangat ke dalam bathtub dan menuangkan bubble bath secukupnya.

Setelah berendam selama beberapa menit akhirnya tubuh Ruby kembali rileks dan sakit pada intimnya mulai berkurang. Sesudah itu dia berganti baju lalu berdandan di depan meja rias.

"Astaga kenapa banyak sekali kissmarknya? haduh yang paling banyak di leher lagi bagaimana ini aku menghilangkannya? apakah dengan foundation bisa menghilangkan kissmark sebanyak ini?" Ruby mengambil foundationnya lalu mengaplikasikannya ke leher dan bahunya.

"Huft...untung aja bisa sedikit hilang bekasnya" Ruby bisa sedikit lega melihat lehernya sudah kembali mulus tanpa bekas kissmark.

Saat tengah asik mengaplikasikan lipstiknya, telepon Ruby berbunyi. Ruby melihat siapa gerangan yang menelponnya ternyata Reynand.

"Ada apa Reynand?"

"Ruby ayo berangkat ke kantor bareng aku udah menuju ke rumah kamu nih" Ruby sontak kaget mendengar itu.

"Ngapain kamu jemput aku lagi? jugaan kenapa enggak bilang dari tadi kalau kamu mau menjemputku?"

"Aku pengen aja tiba-tiba jemput kamu dan berangkat ke kantor bareng seperti kemarin, tenang aja kalau kamu belum siap aku akan menunggu kamu."

Ruby menghela nafas kasar, "kamu sudah sampai mana? nanti kalau udah sampai di depan rumahku langsung hubungi aku, ok?"

"Ini masih agak jauh kok dari rumahmu, iya nanti kalau sudah sampai aku langsung menghubungi kamu."

"Ya sudah aku matikan teleponnya aku mau lanjut dandan" Reynand menjawab dengan deheman, Ruby seketika langsung mematikan teleponnya.

Sesudah selesai dandan Ruby turun ke lantai satu, di ruang televisi sudah ada Arzan yang sudah mantengin acara berita pagi. Ruby menghampiri Arzan, Arzan yang melihat Ruby sudah siap untuk ke kantor pun mulai berdiri.

"Kamu sudah siap?" tanya Arzan.

"Udah mas, oh iya maaf ya pagi ini aku enggak sempat buat sarapan untuk kamu."

"Udah enggak papa aku ngerti kok keadaan kamu, gimana apakah masih sakit?"

"Udah enggak mas tenang aja" ucap Ruby sambil tersenyum manis

"Ya udah kalau gitu ayo aku anterin kamu ke kantor" Ruby menaikkan satu alisnya bingung.

"Loh memang mas Arzan enggak ke kantor kok bajunya masih baju biasa? enggak usah nganterin aku mas nanti takutnya ada yang curiga lalu mencaritahu tentang hubungan kita lagian Reynand sebentar lagi sampai sini."

"Aku enggak kerja aku pengen libur hari ini, bentar Reynand mau ke sini? ngapain dia kesini?" tanya Arzan.

"Dia mau ngajak aku berangkat ke kantor bareng."

"Enggak aku anterin aja, kamu tahu enggak Reynand berperilaku baik sama kamu terus-menerus itu karena dia suka sama kamu."

"Enggak mungkin mas dia itu cuman mau balas budi aja, udah mas enggak usah berpikiran negatif seperti itu enggak baik mas."

"Ya udah terserah kamu kalau kamu enggak percaya" setelah mengucapkan itu Arzan kembali duduk di sofa dan melihat televisi kembali.

"Kalau gitu aku berangkat ya mas" Arzan tidak menengok ke arah Ruby, dia hanya menjawab ucapan Ruby dengan deheman saja.

Ruby keluar dari rumah lalu menunggu Reynand kursi teras rumahnya. Sambil menunggu Ruby melihat-lihat gosip terkini di teleponnya, hingga suara mobil yang berhenti di depan rumahnya membuat fokus Ruby beralih dari telepon beralih menatap ke depan rumah.

Kaca mobil belakang pun terbuka menampilkan wajah Reynand, "Ruby ayo" panggil Reynand.

"Iya sebentar" Ruby mengambil tasnya yang berada di atas meja lalu masuk ke dalam mobil Reynand.

"Wajah kamu kelihatan berseri-seri begitu ada apa? pipi kamu juga merona bahagia seperti itu" Ruby memegang kedua pipinya.

"Perasaan biasa aja tuh."

"Enggak kamu hari ini kelihatan beda dari biasanya, apakah ada sesuatu?"

"Enggak ada" merasa Ruby tidak ingin bercerita akhirnya Reynand tidak bertanya lagi, mereka pun saling diam di dalam mobil.

Sesampainya di kantor mereka segera turun dari mobil, sesudah turun dari mobil dan masuk ke dalam lobby para karyawan wanita memperhatikan Ruby dengan tatapan sinis dan tidak suka. Di dalam lift pun ada beberapa wanita yang berbisik dengan temannya.

"Lihat dia, pasti dia menggoda Reynand agar popularitasnya naik tahu sendiri kan dia model baru pasti butuh seseorang untuk menaikkan namanya" bisik salah satu wanita yang memakai baju seksi hingga buah dadanya akan tumpah keluar.

"Iya benar itu, dia loh jadi model tapi enggak punya keahlian sama sekali" timpal wanita satunya yang memakai rok mini hingga pantatnya akan kelihatan.

Walaupun mereka berbisik tapi Ruby dapat mendengarnya dengan jelas begitu juga dengan Reynand.

1
Hasrinawati Rina
novel ini terlalu bodoh perempuan nya nggak ada harga diri nya
vivi: sabar readers jangan marah 🤗
total 1 replies
nurzia aeni
akhirnya trimksh thor ruby sm aslan bersatu dan bahagia dan untuk arzan dr awal mnikah niat nya jg jlek krna hsil taruhan
🖤⃝ Revo
hmm 🚶
vivi
Terima kasih untuk semua para readers yang membaca cerita ini dari awal hingga akhir. Berkat para readers author mampu menamatkan cerita ini hingga selesai 🥺

Jangan lupa ya baca cerita author ya lain 🤗 see you next story 😉
Uthie: Wahhh.. sdh tamat aja yaa 🤗

congratulation atas selesai ceritanya.. semoga sukses selalu dalam setiap karya2nya 👍👍🤗❤️❤️❤️
total 1 replies
Uthie
Wadduuhhhh... tegang dehhh
Uthie
sinting tuhhh si Arzan 😡😡
Uthie
Emang dasar gila tuhh si Arzhan 😡
nurzia aeni
betul thor tlong dong alur nya aslan sm ruby ajh,,aslan tulus baik sm ruby dan anknya,,lagian arzan jg kn dpt ruby krna hsil taruhan
vivi: Tunggu kelanjutan ceritanya saja ya 🤗 stay tune 😘
total 1 replies
nurzia aeni
jngn ketemuin ruby sm arzan thor msh sebel sy sm arzan
vivi: sayangnya udah ketemu😊, coba kakak lihat di chapter berikutnya 😉
total 1 replies
Uthie
Aku sihh mending Ruby tetep sama Aslan aja 😤👍
Uthie
Ada baiknya Aslan benar2 bisa menerima dan tulus menyayangi Ano.. walau bukan darah dagingnya sendiri sihh 👍
Uthie
Wadduuhhhh.. 😁
Holipah
ruby nnti ketemu arzan mlhn ingat omongan arzan sama selingkuh an nya
nurzia aeni
jngn satuin arzan sm ruby thor suami jht mau gugurin kndungan ruby drh dagingnya sndri udh gtu selingkuh smpe brhubungan bdn jg lg,,,geli sm laki2 model gtu sy gk dukung ruby sm arzan balik lg thor,,biar arzan hdp dlm penyesalan di tolak ruby
Uthie
Berani berbuat berani bertanggung jawab 👍😏
Holipah
eleh udah nikah aja sama nnek lampir 😏😏
Uthie
Duhhhh... harmonis sekali mereka /Drool/
Walau Aslan salah, tapi Aslan bersikap orang yg mencintai 👍👍
memberikan sepenuhnya rasa nyaman, kasih sayang, dan pengertian dengan membantu Ruby dan menyayangi Ano seperti keluarga nya sendiri 👍👍👍

Semoga nantinya Ruby tetap Jadinya sama Aslan yaa Thor ...
Jangan dipisahkan mereka 👍🙏🙏🙏
Muji Lestari
semoga selamanya Ruby dengan Aslan karena salan setia tak seperti suamin Ruby yg dulu
Aty
visualnya thor, Biar semangat bacanya 😄😄😄
Uthie
Kalau Aslan memang baik dan bisa menerima Ruby dengan menjaga Ruby baik, ya udah lahh.. memang lebih baik Ruby jangan ingat lagi 😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!