Naina harus menyembunyikan fakta bahwa dokter Nickolas Carter adalah seorang pria yang impoten. Sementara Nick harus menyembunyikan fakta bahwa Naina adalah seorang wanita malam.
Dalam perjanjian tersembunyi itu mereka terikat sebuah pernikahan.
"Buat aku sembuh, setelahnya aku akan melepaskanmu," kata Nick.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SA Bab 11 - Siap Suamikuh
"Dok, aku kan cuma bercanda, tidak sungguh-sungguh ingin mandi bersama," ucap Naina yang masih berada di gendongan dokter Nickolas. Dokter Nickolas yang mulai berjalan menuju kamar mandi.
"Bercanda? Kenapa harus bercanda? Kenapa tidak sungguhan saja? Hem?"
"Nanti kalau aku mau bagaimana? Masa harus pakai tangan, kan ini belum bisa tegak."
Astaga! Nick sampai kehabisan kata-kata saat bicara dengan Laura. Akhirnya dia hanya terkekeh sendiri.
Tiba di pintu kamar mandi, tangan Naina pun terulur untuk membuka pintu tersebut. Nickolas mendudukkan Naina di meja westafel. Punggung Naina terpatul sempurna di dalam cermin.
"Semalaman aku sudah membayangkannya, jadi sekarang biarkan aku menyentuhnya," kata Nickolas, Naina langsung tau kemana arah pembicaraan itu, pasti tentang kedua buah daddanya.
"Tapi bajuku jangan dicopot ya? Cukup dipegang."
Nickolas mengangguk kecil, pertama-tama kedua tangannya berada di pinggang Naina yang ramping, kemudian salah satunya naik dan membelai lembut dadda itu.
Naina yang normal langsung beraksi, menggeliat kecil dan mengigit bibir bawahnya.
Melihat reaksi Naina tersebut, tubuh Nickolas sedikit berdesir. Namun tak cukup membuat senjatanya jadi hidup.
"Emh," lenguh Naina tanpa sadar, lolos begitu saja saat dokter Nickolas mulai merremas.
Saat inti tubuhnya mulai bereaksi, Naina dengan segera menahan tangan sang suami. "Sudah yah?" tanya Naina dengan nafas yang terasa berat.
Lagi-lagi Nickolas hanya mengangguk, lalu memeluk Naina dengan lembut. "Kerja bagus," kata Nick, sebab Naina begitu memahami penyakitnya. Tidak begitu menggebu nakun melakukan secara perlahan seperti ini.
Nick bahkan tanpa sadar mencium pundak Naina yang terbuka, ciuman singkat yang seolah penuh dengan kasih sayang. Sampai Naina pun tersenyum dibuatnya.
Pagi ini mereka tidak mandi bersama, hanya mengosok gigi saja dilakukan bersamaan. Selebihnya Nickolas memberi waktu Naina untuk mandi lebih dulu.
Dan disaat Nickolas yang mengguyur tubuhnya, Naina pun mulai berkutat di dapur.
Di apartemen ini Naina tidak akan pernah memakai bra. Biar saja daddanya jadi pemandangan yang selalu dilihat setiap hari oleh sang suami. Pagi ini saja Naina menggunakan gaun harian berwarna putih susu, makin sempurna saat melekat di tubuhnya yang seksi.
Jam 8 tepat mereka telah duduk di meja makan dan sarapan bersama.
Naina bisa mendapatkan semua bahan itu dengan mudah, melalui pemesanan daging dan sayur secara online. Jika ada uang maka semuanya akan aman.
"Ternyata kamu benar-benar bisa masak," kata Nickolas, dia memandang kagum atas semua makanan yang tersaji. Apartemen ini benar-benar terasa lebih hidup karena Naina.
"Hadiahnya cium ya," kata Naina, dia bangkit dari duduknya dan pindah ke pangkuan sang suami, mencium bibir dokter Nickolas dengan lembut dan pria itu pun membalasnya juga.
Selesai memagut mesra Naina kembali ke kursinya sendiri dan menyajikan makanan di dalam piring sang dokter.
"Karena sekarang Dokter memberiku banyak uang, jadi aku tidak perlu repot kerja. Seharian ini aku hanya akan berada di rumah sakit bersama ibu," lapor Naina.
Nickolas mengangguk.
"Nanti aku bawa bekal ya?" tanya Naina lagi dan Nickolas mengangguk lagi.
"Dokter mau tidak? Kalau mau aku bawa agak banyak. Eh tapi nanti kita makannya dimana?"
"Datanglah ke ruangan ku saat jam makan siang."
Naina menjawab dengan senyum-senyum malu, "Siap Suamikuh," katanya mendayu-dayu. Bukannya tersentuh Nickolas malah terkekeh.