Sinopsis👇
Aneliza Emicika adalah gadis sebatang kara yang ditinggal ibunya meninggal dunia sebelum bertemu adik kandungnya, yang kini mencari sebuah pekerjaan, namun tidak ada salah satu perusahaan yang mau menerimanya.
Hingga ia putus asa menyusuri terangnya lampu jalanan seperti gadis yang hilang arah namun seketika hujan deras datang melanda membasahi tubuhnya, Tapi dikala itu Arka Leonoa Alvino datang sebagai penolongnya dikala Eliza merasa putus asa dengan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rienza27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22 Kedekatan
"Jadi rumah ini bukan rumah eliza, dan rumahnya tepat di sebelah rumah nenek tadi,? Jika begitu eliza membohongiku tentang rumahnya, tapi apa maksudnya berbohong padaku,! Seru arka yang kini berada didepan rumah eliza namun disaat ia menekan bell, tidak ada siapa pun yang menjawabnya sama sekali."
"Oh iya aku lupa, Nenek tadi bilang bahwa eliza sudah pindah dari rumahnya 1 hari yang lalu setelah pulang dari rumahku,? Tapi dimana.. Apa mungkin sekarang ia tinggal di apartemen adiknya..? tanpa berpikir pajang kini Arka langsung mengendarai mobilnya menuju Apartermen milik musisi terkenal itu."
Pada saat Arka sampai didepan gerbang apartermen Erlan, ia turun dari mobilnya dan meminta para penjaga yang menjaga gerbang untuk segera membuka pintu, akan tetapi penjaga itu menolak untuk membukanya karena orang yang tidak berkepentingan tidak boleh masuk tanpa seizin Erlan, Arka terus memaksa para penjaga-penjaga itu agar segera membuka gerbangnya. Namun arka diusir paksa oleh para penjaga yang menjaga gerbang. Arka pun tak mau tau, walau harus bagaimana pun ia harus bertemu Eliza soal apa yang ia lakukan pada Eliza waktu Arka terkena pengaruh Alkohol, kemudian Arka berteriak-teriak memanggil nama eliza.
"Eliza keluar kamu, Eliza aku tau kamu mendengarku? Teriak Arka dengan sangat nyaring membuat telinga para penjaga bergemuruh seperti guntur."
"Suara itu! Bukanya itu Arka ya, tapi untuk apa ia kesini siang-siang begini? Jika adikku tau ia pasti akan marah,? Seru Eliza sambil melihat kearah jendela kamarnya dari lantai dua, melihat arka yang berusaha masuk dan memanjat gerbang apartermen." Astaga itu beneran arka,? Eliza pun buru-buru keluar untuk menemui arka yang sedang beraduh mulut dengan penjaga gerbang, dan penjaga gerbang menyuruh arka untuk turun dan pergi.
"Arka apa yang kamu lakukan? Ujar Eliza yang baru sampai turun dari lantai dua kamarnya. sudah melihat Arka berhasil masuk kedalam gerbang, bahkan para penjaga menarik kedua tangannya untuk pergi secara paksa." Kalian berdua hentikan, lepaskan dia? Ujar Eliza kepada dua orang penjaga gerbang itu. mendengar itu dua orang penjaga yang tadi menyeret paksa Arka kini mereka menepi. Eliza akhirnya kamu keluar juga? Arka pun langsung menghampiri Eliza yang dari tadi berdiri agak jauh didepannya, saat sampai tepat didepan Eliza, seketika Eliza memalingkan wajahnya.
Ada apa denganmu Eliza? Mengapa kamu memalingkan wajahmu, segitu tidak sukanya kamu melihatku? Seru Arka dengan wajah memelas. Bukannya begitu? Saut Eliza yang dari tadi pipinya memerah, bahkan saat berhadapan langsung dengan Arka ia tidak tahu harus bersikaf seperti apa mengingat kejadian ciuman panas waktu itu membuat jantung eliza semakin dag dig dug.
"Eliza aku kesini sebenarnya ingin membicarakan sesuatu denganmu dan ingin mengajakmu juga untuk makan bersama disebuah Resto, tapi jika di apartermen adikmu aku tidak bisa? Karna aku yakin adikmu akan menghajarku lagi? Ujar Arka yang ingin mengajak eliza untuk makan berdua di sebuah Resto." Namun Eliza berpikir yang tidak-tidak tentang apa yang diucapkan oleh Arka, bahkan Eliza berpikir bahwa Arka mengajaknya keluar untuk menembaknya. Baiklah kita jalan sekarang saja sebelum adikku pulang? Saut Eliza dengan menarik tangan Arka keluar dari gerbang yang sudah terbuka lebar akibat tadi arka berhasil masuk kedalam gerbang membuat para penjaga membuka kunci gerbang tersebut. para penjaga mengejar mereka, tapi para penjaga tak berhasil mengejar Eliza yang sudah masuk kedalam mobil Arka dan pergi dari apartermen itu.
"Gimana ini? Seru salah satu penjaga gerbang."
"Hahaha? Eliza tertawa melihat dari kejauhan para penjaga kebingungan di depan gerbang apartermen sedang bingung karna kelakuannya." Kamu ini yah? Usil sekali membuat para penjaga apartermen adikmu sampai seperti itu? Saut Arka sambil fokus menyetir. Eliza yang berada di sampingnya terus memandangi arka tanpa melihat kesisi lain sedetik pun, yang kini membuat arka menyadari wanita yang berada di sampingnya itu sedang memperhatikanya dengan sangat serius membuat Arka yang sedikit menoleh ke arah Eliza, namun saat mereka tak segaja bertatapan membuat keduanya salah tingkah sampai muka mereka berdua memerah, seakan jantung Arka hampir meledak menatap mata hitam bulat imut milik Eliza.
Kini tak berapa lama kemudian mobil Arka akhirnya berhenti di Resto yang ia maksud, setelah apa yang terjadi di perjalanan membuat keduanya sangat canggung. Eliza ayo turun? Arka yang membukakan pintu untuk eliza seperti Cinderella dan mengajaknya masuk kedalam resto tersebut. Eliza yang baru masuk kedalam resto melihat kesekeliling tempat tersebut membuat Eliza Terpukau akan desain tempat itu yang begitu indah dan megah bahkan membuat mata Eliza sampai berbinar terang seperti bintang.
"Wah tempat ini indah sekali? Seru Eliza dengan menatap Arka yang berada disampingnya sambil menatapnya." Kamu kenapa mengapa kamu menatapku seperti itu, seakan ingin memakanku saja? Ujar eliza dengan menundukkan kepalanya karna malu. Hahaha... Kamu bisa saja Eli, Aku melihatmu karna aku baru sadar bahwa kamu sangat cantik hari ini.? Haa! Apa kamu baru menyadari sekarang bahwa seorang Eliza itu adalah wanita tercantik di muka bumi? Seru Eliza mengangkat kepalanya sambil membulatkan matanya. Sudahlah jangan terus berbicara, mari kita duduk disana? Saut arka dengan menarik tangan Eliza untuk duduk di samping jendela, karena genggaman hangat dari tangan Arka membuat Eliza semakin seperti air yang sangat mendidih. Lalu salah satu pelayan menghampiri mereka berdua kini sedang duduk dimeja dan memberikan sebuah buku menu yang ada di resto tersebut. Eliza pun melihat lihat data menu yang tertera didalamnya, tak butuh waktu lama kini Eliza dan Arka memesan makanan yang terbaik diresto tersebut.
"Baik silakan ditunggu? Ujar pelayan yang kini pergi." Kini tinggal mereka berdua yang kini terdiam tanpa berkata apapun karna suasanan sangat cangung, namun Arka mencoba untuk mencairkan suasana.
Eliza maaf karna aku mengajakmu tanpa seijin adikmu? Ujar Arka yang kini berusaha untuk membuka suara. Tidak papa lagian adikku tidak ada hak melarangku keluar dari apartermennya? Saut Eliza yang berusaha menjawab pertanyaan Arka. Keduanya saling asik mengobrol sampai pelayan tadi datang membawa makanan yang mereka berdua pesan. Silakan Di nikmati hidagannya? Ujar pelayan tersebut yang melayani orang dengan sangat ramah dan sopan. Sambil memakan makanan itu Arka kemudian buka suara.
"Eliza sebenarnya aku mengajakmu kesini hanya untuk meminta maaf soal yang waktu itu ketika aku tidak sadarkan diri, bahkan menciummu dengan bibirku? Seru Arka yang tanpa berpikir panjang malah membuat jantung eliza semakin tidak karuan." Eliza hanya terdiam mendengar perkataan Arka karna ia sangat malu ketika mengingat kejadian tersebut, namun dilain sisi Eliza berharap Arka akan menembak dirinya dan mengajaknya untuk menjalin sebuah hubungan.
"Eliza... Eli..? Apa kamu mendengar apa yang aku katakan? Ujar Arka yang kini melambai-lambaikan tangannya didepan muka Eliza yang dari tadi terdiam dan memerah."
ak mau ksh info ni
kalau kaka berminat belajar menulis
bs msk gc Cmb..
nnti kaka follow akun ak dl ya
br ak bs undang kaka k gc
d sn kita belajar menulis brg..
yu gabung ...
thx