NovelToon NovelToon
Diana, Anak Yang Hilang

Diana, Anak Yang Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Putri asli/palsu
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yasna alna

Diana, gadis 18 tahun, menemukan kebenaran tentang keluarganya yang sebenarnya setelah 18 tahun hidup bersama keluarga angkat. Dengan kalung berlambang keluarga Pradana dan foto keluarga aslinya, Diana berangkat ke kota besar untuk mencari kebenaran.
Di kota, dia bertemu dengan pemuda misterius yang membantunya mencari alamat keluarga Pradana.
Apakah diana akan menemukan keluarganya?dan siapakah pemuda yang sangat baik membantunya,lanjutkan membaca jika ingin tahu kelanjutannya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasna alna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Sementara itu, Diana berjalan meninggalkan kafe tersebut, memikirkan langkah selanjutnya. "Aku harus cari tempat tinggal dulu," katanya pada dirinya sendiri.

Seorang wanita paruh baya mendekatinya. "Nona, apakah Anda mencari tempat tinggal? Maaf, saya tidak bermaksud lancang, tapi Anda terlihat kebingungan."

Diana mengangguk semangat. "Wah, kebetulan sekali, Nyonya. Saya sedang mencari penginapan."

Wanita itu mengajak Diana ke sebuah gedung apartemen 10 lantai. "Kamar yang saya sewakan ada di lantai 5. Mari, ikuti saya."

Setelah tiba di apartemen, wanita itu menyerahkan kunci. "Ini dia, Nona. Silakan lihat-lihat dulu. Maaf kalau tidak besar."

Setelah sepakat harga, mereka menandatangani perjanjian sewa.

.......

Di dalam kamar mewah yang dipenuhi nuansa modern dan elegan, Adel duduk di kursi hiasnya, mata tajamnya memancarkan kebencian. "Diana harus lenyap," katanya pada dirinya sendiri. "Ancaman itu harus dihilangkan, apa pun risikonya."

Dengan nada dingin, Adel menghubungi orang kepercayaannya. "Temukan Diana! Aku ingin dia menghilang selamanya. Buang mayatnya di laut, tak ada jejak. Aku tidak ingin ada bukti."

Setelah pencarian panjang, asisten Adel melaporkan, "Nona, kami menemukan lokasi Diana. Dia tinggal di apartemen kecil di pinggiran kota. Dia berusaha menyembunyikan jejaknya."

Adel tersenyum licik. "Waktu untuk bertindak telah tiba. Pastikan tidak ada yang mengetahuinya."

Di sekitar apartemen Diana, terdapat sesuatu yang mencurigakan. Sebuah kehadiran misterius menjaga tempat itu. Meskipun demikian, asisten Adel tetap melaksanakan perintahnya. Didampingi beberapa pengawal, mereka menyusup ke apartemen.

Pertarungan sengit terjadi. Asisten Adel dan pengawalnya melawan penjaga misterius. Namun, mereka kalah telak. Beberapa pengawal terluka parah, bahkan ada yang meninggal dunia.

Asisten Adel, terluka dan terkejut, melaporkan kegagalannya kepada Adel. "Nona, misi gagal. Kami kalah melawan penjaga misterius. Kami mengalami korban jiwa."

Adel marah besar. "Apa?! Bagaimana bisa! Temukan cara lain, aku ingin Diana lenyap!"

Axcel tersenyum misterius saat mendengar kabar penyerangan. "Mereka pikir bisa mengganggu milikku?" Ia mengambil telepon dan menghubungi detektif pribadinya.

"Aktivitas mencurigakan di apartemen Diana," kata Axcel. "Cari tahu siapa dalang di balik serangan ini. Aku ingin tahu motifnya."

Satu jam kemudian, detektif yang disuruh Axcel menemukan salah satu pelaku penyerangan di sekitar apartemen Diana. Dengan ancaman keluarganya akan dimusnahkan, pelaku akhirnya mengaku bahwa Adel dalang di balik penyerangan itu. Adel ingin memusnahkan Diana.

Axcel marah besar. Dia ingin membalas dendam pada Adel. Namun, itu belum cukup. Axcel bertekad menghancurkan Adel secara total.

........

Dengan langkah percaya diri dan wajah serius, Axcel Prahata Atmaja mendatangi kantor pusat Perusahaan Pradana.

Axcel menyampaikan keinginannya kepada resepsionis untuk bertemu Pramono. Tak berselang lama, resepsionis mengantarkannya.

Sepanjang perjalanan, mata para karyawan wanita tertuju pada Axcel. Namun, dia terbiasa dengan perhatian tersebut karena karismanya yang luar biasa.

Sesampainya di ruangan Pramono, Axcel menyampaikan proposalnya. "Saya ingin mendanai semua proyek pembangunan yang sedang dilakukan Perusahaan Pradana."

Pramono, yang membaca proposal tersebut, sangat senang dan langsung mengiyakan kerja sama itu. "Saya sangat tertarik dengan tawaran Anda, Pak Axcel," katanya dengan senyum.

Setelah berjabat tangan, Axcel keluar dengan puas karena tujuannya tercapai. Dia memasukkan sehelai rambut Pramono ke dalam plastik dan menyerahkannya kepada asistennya.

"Cepat lakukan tes DNA, dan awasi prosesnya dengan ketat," perintah Axcel.

"Baik, Tuan," jawab asistennya.

Mereka berpisah. Axcel kembali ke perusahaannya, sementara asistennya menuju rumah sakit untuk menyerahkan sampel rambut Pramono untuk dites DNA.

1
Febrida
knp berhenti di tengah jln ceritanya. seharusnya sampai tamat. jd nya kan gk enak
Isty Wae: terimakasih masukannya kak,akan saya perbaiki lagi kedepannya...
total 1 replies
Isty Wae
bagus
Kaidenn
Tidak sabar menunggu kelanjutannya thor!
Kyoya Hibari
Berakhir dengan senyuman dan hati yang penuh. 😊
EatYourHeartOut
Sudah gila menanti update-an baru!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!