Perjodohan adalah hal yang tak pernah terlintas di hidup Caca.
Caca sama sekali tidak bisa membayangkan kalau masa depannya akan seperti ini. ia sudah kehilangan cinta pertamanya sejak 2tahun lalu, sekarang ia dipaksa harus menikah dengan anak dari sahabat mamanya.
Caca hanya takut jika yang di jodohkan dengannya adalah lelaki tua dengan perut buncit, atau kakek-kakek peot. Bagaimana jika nanti suaminya akan memperlakukannya dengan kasar dan membecinya seperti yang sering ia baca di dalam novel. Tapi kekhawatirannya itu ternyata salah besar, karena tuhan telah menjodohkannya dengan tuan muda berparas rupawan dengan hati seperti malaikat yang begitu menyayanginya.
*
*
"Jangan takut Acha" ujar pria itu dengan lembut.
DEG...
Caca terpaku mendengar suara lembut serta panggilan yang baru pertama kali ia dengar untuknya.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka selanjutnya? ikuti terus kisah cerita mereka disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsha_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 17 Apa itu Sayur Asem?
Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, sahabat Caca sudah pulang sejak tiga puluh menit yang lalu.
"Masak apa ya sore ini" gumam Caca.
Caca membuka kulkas guna melihat persediaan bahan masakan yang ada.
"Masak ayam kecap sama sayur asem aja deh kayanya enak".
Ia bergegas membersihkan ayam dan membersihkan sayuran.
Tiba-tiba sebuah tangan kekar melingkar di perutnya membuat Caca tersentak kaget.
"Masak apa hmm" bisik Xanders disamping Telinga Caca.
"Kamu ngagetin deh" ujar Caca jengkel.
"Maaf sayang, lagi masak apa?"
"Fokus banget masaknya sampe gak tau aku dateng" ujar Xanders.
"Masak ayam kecap sama sayur asem" kata Caca, kemudian ia melanjutkan kegiatan memasaknya membiarkan Xanders yang masih setia memeluknya.
"Wangi bangettt masakan kamu, jadi bikin tambah laper".
"Kamu bersih-bersih dulu gih aku mau beresin masak" ujar Caca.
"Masih mau peluk kamu" ucap Xanders dengan manjanya, ia menyandarkan kepalanya pada bahu Caca.
Nafas hangat Xanders menerpa leher Caca membuatnya merinding seketika.
"Udah sore Xanders kamu juga kan habis dari luar banyak kuman yang nempel pasti" Caca berusaha membujuk Xanders.
"Yaudah deh aku mandi dulu ya."
Xanders beranjak menuju kamar mereka untuk membersihkan diri sedangkan Caca segera menyiapkan makanan untuk makan malam.
"Sini makan" ajak Caca saat melihat Xanders berjalan kearahnya.
"Iya sayang" ujar Xanders langsung duduk di meja makan.
*TING TON**G*....
Suara bel rumah berbunyi mengalihkan perhatian keduanya.
"Aku bukain pintu dulu ya" kata Caca.
Setelah membuka pintu ia dikagetkan dengan kehadiran empat orang pria dihadapannya, yang dia ingat mereka ini adalah teman-teman Xanders.
"Ehhh" kaget Caca.
"Selamat sore Nona Muda" Sapa Rizki dengan gaya sok kalemnya.
"Mulai-mulai" Cibir Leo.
"Maaf ya dia emang agak gesrek otaknya" ujar Leo pada Caca.
"Apa sih dia kan emang Nona Muda kita" sewot Rizki.
"Siapa sayang" suara lembut Xanders menghentikan keributan mereka.
Sahabat Xanders melongo mendengar suara lembut yang Xanders keluarkan untuk Caca.
Setelah tau siapa yang datang Xanders langsung memasang wajah datarnya. Namun sedetik kemudian dia tersadar akan sesuatu.
"BALIK BADAN" Ujar Xanders tegas.
"HAH!?" Ujar mereka bersamaan.
Keempat lelaki itu justru malah memasang muka cengo mereka.
"BALIK BADAN SEKARANG!!" Suara Xanders terdengar penuh ancaman.
Seketika mereka berempat berbalik badan dengan serempak.
"Sayang Masuk ke kamar" titah Xanders pada Caca.
"T-tapi..." Caca yang melihat aura tak bersahabat dari Xanders pun mengurungkan niatnya untuk bertanya.
Ia segera masuk dan pergi kekamar.
"Balik" kata Xanders.
Dengan kompak keempatnya berbalik badan, Kini mereka berhadapan dengan Xanders.
"Kenapa sih?" Tanya Rizki lemot.
"Tau nih aneh banget baru" ucap Leo.
Rizki menyenggol lengan Leo.
"Pssttt... Pssttt Lo liat noh muka si bos udah gak bersahabat banget" bisik Rizki pada Leo.
Leo pun mengalihkan pandangannya pada Xanders, seketika ia langsung cengengesan.
"Hehehe daritadi bos?" Pertanyaan bodoh yang keluar dari mulut Leo.
"Ngapain?" Tanya Xanders.
"Apanya" sahut Rizki.
"Kita mau main" ujar Bima.
Xanders menghela nafas sebelum akhirnya ia kembali bersuara.
"Masuk".
Xanders melangkah masuk lebih dulu lalu di ikuti oleh mereka.
"Gede amat rumah Lo bos" ujar Leo.
"Anak Sultan coyyy" sahut Rizki.
"Tunggu disini, gue mau ke atas".
Xanders meninggalkan para sahabatnya di ruang tamu, ia bergegas ke kamar untuk menghampiri sang istri.
CEKLEK
Xanders melihat Caca tengah duduk di sofa sambil bermain hp. Caca yang mendengar suara pintu terbuka pun menoleh.
"Kamu kenapa suruh aku ke kamar?" Tanya Caca.
Xanders memejamkan matanya guna menetralkan rasa kesal di hatinya. Ia menatap Caca, wajah polos sang istri mampu membuatnya merasa tenang kembali.
"Sayang kamu kenapa tadi keluar pake celana pendek?" Tanya Xanders.
Tadi Caca memang mengenakan hotpants yang sangat pendek memperlihatkan paha mulusnya, Xanders jelas saja tak terima miliknya dilihat oleh orang lain.
"Aku gak tau kalau yang dateng temen-temen kamu" jawab Caca.
"Huftt... Aku gak suka Ca milik aku dilihat orang lain, besok-besok kalau ada laki-laki jangan pakai pakaian terbuka paham" ujar Xanders pada caca.
"Aku ngerti, aku minta maaf".
"Yaudah sekarang kamu ganti celana ya, pakai yang lebih tertutup jangan yang pendek-pendek."
Setelah selesai berganti pakaian mereka segera turun kebawah, mereka menemui Sahabat Xanders.
"Eh ada neng geulis" ujar Rizki cengengesan.
"Ekhem" dehem Xanders mengode Rizki.
"Yaelah boss muji doang, bini Lo kan emang cantik" ucap Rizki santai.
"Kenalin nama gue Rizki" ujar Rizki dengan gaya sok Cool nya.
"Panggil dia Rizki Ridho" celetuk Bima.
Leo yang mendengar celetukan bima pun tertawa ngakak.
Rizki menimpuk bima menggunakan bantal sofa disamping nya.
"Sekate-kate banget Lo kalo ngomong"
"Gue Caca" ujar Caca dengan tersenyum tipis.
"Oh namanya neng Caca, namanya cakep kaya orangnya" gombal Rizki dengan mengedipkan sebelah matanya.
"Sekali lagi Lo ngomong sama istri gue, gue hajar Lo!!" suara Xanders terdengar berat sekali tak lupa matanya menghunus tajam menatap Rizki.
"Peace boss, peace" Rizki menangkupkan kedua tangannya di depan dada.
Caca yang melihat Rizki ketakutan pun tertawa geli, melihat Rizki ini seperti melihat duplikat Disti.
"Kalau gue Leo" ujar Leo dengan gaya sok tampan nya, ya walaupun aslinya memang tampan sih hehe.
"Gue Bima".
"Brayen" Brayen ini sebelas dua belas seperti Xanders.
Caca mengangguk-angguk tanda mengerti, ternyata para sahabat Xanders tak jauh berbeda dengan sahabatnya.
"Kita makan malam bareng yuk" ajak Caca.
"Gassss" Rizki berjalan lebih dulu diantara yang lainnya.
"Dasar malu-maluin banget tuh anak, gak sopan banget" gerutu Leo sembari geleng-geleng kepala, tapi tak lama ia pun berlari mengikuti Rizki.
DASAR LEO!!
Sesampainya di meja makan terlihat Rizki dan Leo yang sudah duduk anteng.
"Widihhh bau nya sedep bangett" ucap Leo.
"Ayo di makan"
"Maaf ya lauknya cuma ada ini" ujar Caca tak enak hati.
"Santai aja Ca, malahan kita yang ngerepotin Lo karena ikut numpang makan disini" kata Bima.
"Ini sayur apa?" Tanya Leo dengan menunjuk sebuah mangkuk yang berisi sayu asem.
"Itu Sayur Asem" jawab Caca.
"Sayur asem" gumam Leo, dia memperhatikan sayur itu dengan Lamat-lamat. Dia sangat asing dengan sayur di hadapannya ini.
"Apa itu sayur asem?" Tanya Leo.
"Cobain aja enak kok" kata Caca pada Leo.
Kemudian Leo memasukkan satu suap Sayur Asem itu kedalam mulutnya, sedetik kemudian matanya melotot.
"ENAK BANGET ANJIR" Pekik Leo heboh.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung.....
Siapa yang disini gak tau sayur asem juga kaya Leo??🤭🤭
komen di kolom komentar yaa!!
NT lagi mengalami kendala ya, jadi up nya sedikit terlambat walaupun udah lulus review. kalau semisal bab muncul tapi pas di klik tulisan nya "Bab di hapus" tenang aja ya, nanti bakal muncul lagi kok bakal bisa di baca.
mohon maaf atas kendala yang terjadi ya readers😊🙏🏻
aku suka dengan jalan ceritanya begitu banyak cinta tapi tidak dengan kedua ayah tiri dan adik tirinya