"Lo memang adek tiri gw, tapi kita gak sedarah, apa salah nya gw pake Lo buat kepuasaan gw."
________________________________________________
seorang gadis culun yang selalu di bully oleh siswa si penguasa sekolah nya. tak di sangka orang yang setiap hari membully nya, bisa menjadi sodara tiri nya Sekarang.
selain bandel bocah itu juga mesum, dan sedikit kasar jika meminta sesuatu, apakah si gadis culun itu akan bertahan hidup seatap dengan orang yang selalu membully nya? atau ia akan memutuskan untuk berbeda rumah dengan kakak tiri nya? yuk langsung baca aja cuss 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tanzila mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 25
Setelah di rasa tenang, Elbra pun melepaskan pelukannya, lalu menatap dalam mata Kania yang habis menangis. Elbra pun mengelap sisa air mata itu, menggunakan ibu jempol nya.
"Gw janji sama Lo, kejadian semalam tak akan terulang lagi, dan gw jamin, teman teman gw gak bakal gangguin Lo lagi, jadi Lo gak usah takut lagi, Oke."ucap Elbra menatap dalam mata Kania.
Untuk kali ini, Kania mencoba percaya pada Elbra, ia yakin dari tatapan Elbra, ucapan itu tulus dari hati nya, Kania mencoba untuk melupakan apa yang terjadi semalam.
"Ya udah, Lo mandi dulu gih, Ntar gw anterin makanan Lo ke kamar."ucap Elbra sembari tersenyum hangat, baru kali ini Kania melihat Elbra tersenyum hangat seperti itu.hal itu membuat Kania semakin yakin, bahwa Elbra sudah berusaha.
"Kok bengong? Mau gw mandiin?."tawar Elbra, Kania pun langsung menggeleng cepat, lalu bergegas masuk ke kamar mandi, Dengan berlari kecil.
"Lucu juga,"gumam Elbra sembari menatap pintu kamar mandi yang sudah di tutup oleh Kania.
"Cieee."ejek Leo dan Daniel yang kini menghampiri Elbra yang sedang senyum senyum sendiri di atas kasur.
"Eh kok kalian ada di sini sih....buruan keluar, kalo Kania denger, dia bisa takut lagi,"ucap Elbra sembari mengajak teman teman nya keluar dari kamar Kania.
"Ceilah, perhatian bener Lo, perasaan semalem Lo juga ikut ikutan buat kiss Mark di leher nya."
"Itu kan game, jadi wajar kalo gw buat Kiss Mark di leher nya."Jawab Elbra Santai.
"Tapi kalo kita liat liat Lo cocok deh main film."ucap Daniel.
"Film apaan?."tanya Elbra penasaran.
"Film azab."Jawab Leo
"Yhahaha."Daniel dan Leo pun kompak mentertawakan Elbra, namun Elbra menganggap itu hanya bahan candaan, ia pun ikut tertawa, mentertawakan diri nya sendiri.
...----------------...
Tak lama kemudian, Kania pun selesai mandi dan memakai baju nya, ia pun kembali duduk di tepi ranjang nya. Kania masih terlihat sedih karena bekas kiss Mark itu, ia sampai takut ke sekolah gara gara bekas tersebut.
Elbra pun kembali masuk ke kamar kania, sambil membawa nampan yang berisi makanan, beserta minuman. Elbra berjalan pelan membawa nampan yang berisi makanan dan minuman tersebut, sebelumnya ia tak pernah membawakan hal seperti ini, hanya untuk Kania ia lakukan.
"Nih....makan,"ucap Elbra sembari meletakkan makanan nya di meja samping ranjang Kania.
Kania terlihat menunduk sambil berusaha menutupi bekas Kiss Mark nya, ia merasa malu jika ada orang yang menatap bekas itu.
"Lo kenapa nunduk? Lo masih takut sama gw?." Tanya Elbra Bingung, Kania pun hanya menggeleng.
"Kenapa dia seperti menutupi sesuatu ya, apa mungkin dia malu gw liat bekas kiss Mark nya." Batin Elbra sembari memperhatikan Kania.
Elbra pun pergi ke arah lemari, ia mencari sesuatu yang dapat menutupi bekas itu, tak lama kemudian, Elbra pun kembali menghampiri Kania dengan membawa sesuatu di tangan nya.
"Nih....pake, gw gak tau sih nih apaan, tapi gw sering liat Lo pake ini, buat nutup kepala Lo, pake ini aja, biar leher Lo gak keliatan,"ucap Elbra sembari memberi sebuah hijab yang sering Kania gunakan. Kania sedikit senyum saat melihat Elbra membawakan nya hijab, Elbra terkesan perhatian di mata Kania.
"Lo kenapa senyum senyum?."tanya Elbra heran.
"Hem...gak, aku gak senyum,"bohong Kania, sembari mengondisikan raut wajah nya, agar tak terlihat sedang tersenyum.
continued.....
*pelakor dilaknat dan dibinasakan - adil
*kesalahan suami ditegas itu salah dapat balasan - adil
*intraksi suami dengan pelakor dipandang menjijikan - adil
ini yang masalah sesungguhnya yang membuat novel jadi egois
*pebinor disesuaikan dan dipuja2
*pebinor merayu, kadang mengahsut istri orang untuk cerai dan pergi dengan dibenarkan
*kesalahan istri selalu dibenarkan
*istri dekat, berduaan, curhat berduaan, bahkan ngomong tentang perasaan bahkan sampai kontak fisik dibenarkan
*intraksi istri dengan pebinor dibenarkan
hal2 begini yang membuat novel jadi egois terkesan munafik dan kalian benarkan
miria