NovelToon NovelToon
My Wife My Enemy

My Wife My Enemy

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Berbaikan / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:43.2k
Nilai: 4.4
Nama Author: Ain Izza

Bintang Antariksa Kurniawan, seorang mahasiswa yang terkenal sangat tampan dan diinginkan Oleh kaum wanita.

Dia juga merupakan anak konglomerat yang memiliki perusahaan yang cabangnya dimana-mana.

Namun ada satu mahasiswi yang begitu membencinya, karena Bintang yang dianggapnya suka tebar pesona.

Akankah permusuhan itu bisa berakhir,dan berubah menjadi Cinta.

Simak ceritanya sampai selesai ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ain Izza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pose yang...

Bintang melihat lihat koleksi baju pengantin milik Farah. Menurutnya butik milik mamanya Kinan ini termasuk ke dalam butik yang sudah high class, karena sedari tadi dia melihat customer yang datang rata-rata memakai mobil alphard atau mobil -mobil yang harganya kisaran M.

Farah juga bercerita jika banyak juga dari kalangan selebriti dan artis yang sering memakai jasanya membuat Bintang semakin takjub.

Tapi semua itu tak luput dari perjuangan Farah dari 0 yang begitu berdarah-darah, hingga saat ini bisa sesukses seperti sekarang.

"Dulu 1-3 tahun awal buka, sama sekali belum punya customer. Orang datang cuma sekedar lihat-lihat saja tanpa membeli, apalagi dulu kan masih pakai ruko yang kecil dan seadanya.Dan 3 tahun itu lama loh, kalau gak kuat mental pasti udah nyerah waktu itu."

Begitulah ucapan Farah saat tadi sempat mengobrol lagi bersama dirinya.

Melihat Kinan yang masih belum selesai di make up, Bintang pun akhirnya mendekat dan duduk di kursi yang ada di belakang Kinan.

Bintang melihat kearah kaca sambil tersenyum. Dan Kinan melirik Bintang dari kaca.

"Ngapain lo senyum-senyum, kesambet ya !" ucap Kinan dengan ngawurnya, tapi Bintang menggeleng masih dengan senyumnya.

"Liatin Kinan yang cantik !" jawab Bintang membuat Kinan pura-pura menampilkan wajah mau muntah.

"Gak usah sok gombal in gue deh lo ! Gak ngaruh !"

"Bagus deh kalo gak ngaruh !" sahut Bintang sambil terkekeh.

Kinan hanya mengerucutkan bibirnya sambil berpaling. Gelenyar dihati nya masih belum bisa dia kendalikan tatkala saat ini Bintang masih menatapnya lewat pantulan kaca sambil senyum-senyum.

"Gue lempar bedak nih ya !! Pergi gak lo ! Gak usah liatin gue !" ucap Kinan sembari menyembunyikan wajah nya yang tersipu.

"Apasih... Salting amat !" goda Bintang sambil mengulum senyum.

"Dih !" Kinan melirik Bintang dengan sebal.

Si mbak Mua hanya memperhatikan Interaksi Bintang dan Kinan yang menurutnya lucu.

"Mamaaa... !" teriak Kinan dengan melengking membuat Farah yang masih melayani customer pun merasa sungkan.

Dia menghampiri putrinya yang sangat cantik dengan balutan make up itu.

"Ada apa sih sayang ? Udah cantik-cantik gini ya, yang kalem dong, jangan teriak-teriak." ucap Farah.

"Ma, Bintang suruh tunggu di sana aja ma, dia ngerjain Kinan mulu." adu Kinan membuat Farah menoleh ke arah Bintang.

Seketika Bintang menggeleng sambil mengulum senyum. Farah pun akhirnya mengerti jika saat ini putrinya ini sedang nervous karena di tatap oleh Bintang.

"Ya udah mama ajak Bintang ganti bajunya dulu, Biar kamu gak gugup !" goda Farah membuat Kinan memukul pelan tangan mamanya itu.

"Mama...!!"

Farah pun terkekeh dan menghampiri Bintang.

"Ayo nak, kamu pakai bajunya dulu, habis ini biar di hair do." ajak Farah.

"Oke tante." Bintang bangkit dari duduknya, namun dia menyempatkan mendekat ke arah Kinan dan menatapnya dari dekat.

"Cantik !!" goda Bintang sambil mengulum senyum.

"Apasihhh !!!" Kinan meraup wajah Bintang dan mendorongnya ke belakang. Kinan pun akhirnya terkekeh melihat Bintang yang begitu semangat menjahilinya.

Bintang menerima tuxedo yang diberikan oleh Farah

(***Kira-kira seperti itu model tuxedo nya***.)

"Ini kamu coba try on dulu, kalau tante liat sih harusnya cocok di badan kamu yang tinggi ini." ucap Farah sembari menatap Bintang dari atas ke bawah.

"Oke tan, Bintang coba pakai dulu ya."

Dia pun memasuki fitting room, dan mencoba tuxedo yang diberikan Farah. Tak butuh waktu lama untuk memakai nya.

Bintang menatap dirinya lewat pantulan cermin yang ada di situ.

"Gilak, keren banget nih baju. Bisa nyaman gini pas di pake." gumam Bintang kagum dengan Baju rancangan Farah yang sangat mengedepankan kualitas bahan serta kenyamanan saat dipakai.

Bintang keluar dari fitting room, dan berjalan kearah Farah yang menampilkan tatapan terpukau nya.

"Gimana tan, cocok gak dipake sama Bintang?" tanya Bintang sembari tersenyum manis.

Farah menggeleng gelengkan kepala nya takjub sembari tangannya bertepuk tangan kecil.

"Cocok... Cocok banget malah. Udah deh, sikat ke penghulu !" ucap Farah bercanda diakhiri kekehannya.

"E-eh jangan dong tan, bentar lagi kalo udah kerja, langsung gas...hahaha" seru Bintang menanggapi ucapan Farah.

Farah pun menyuruh asisten banci nya Dita, Mua yang sedang me make up Kinan, untuk meng hair do Bintang.

Tak berapa lama, Bintang pun selesai di hair do ala-ala ceo di drama China, yang bertepatan dengan Kinan yang selesai di make up dan hendak fitting bajunya.

Kinan yang hendak memasuki fitting room pun menghentikan langkahnya saat melihat Bintang yang sedang duduk disana dengan tampilan yang 180° berbeda dari biasanya.

Terlihat begitu menawan dan lebih tampan. Namun dia segera mengalihkan pandangan dan pura-pura tidak melihat supaya Bintang tidak kepedean.

"Eh Kin... Liat sini !" Bintang memanggil Kinan yang melewati nya.

"Males banget !" gumam Kinan sembari membuang muka.

Bintang hanya tersenyum melihat tingkah judes Kinan. Dia tahu Kinan sedang menutupi ke kaguman nya terhadap dirinya.

Sedangkan Kinan yang ada di dalam fitting room pun memegang dadanya.

"Tuh anak bisa ganteng juga ya ternyata." gumam Kinan pelan sembari mengulum senyum. Namun seketika dia tersadar.

"Ngapain gue puji orang tengil kayak dia sih." Kinan menepuk pelan kepalanya.

Dia segera memakai gaun pengantin yang sudah disiapkan mamanya itu.

(***Kira-kira seperti ini model*** ***gaunnya*** ***Kinan***.)

Farah menghampiri Bintang setelah selesai melayani customernya.

"Kinan belum selesai ya?" tanya Farah.

"Udah tan, itu dia lagi ganti baju." sahut bintang membuat Farah mengangguk.

"Tante coba liat ya, kali aja dia butuh bantuan." Farah berjalan arah fitting room namun bertepatan dengan itu, pintu terbuka menampilkan sosok Kinan yang sangat anggun dengan balutan dress pengantin bergaya modern itu.

Farah mengangakan mulutnya takjub, sedangkan Bintang sampai berdiri dari duduknya.

"Bagus gak ma?" tanya Kinan membuyarkan lamunan Farah.

"Perfect !" satu kata keluar dari mulut Farah, membuat Kinan tersipu.

Dia melirik Bintang yang juga sedang menatapnya lekat.

Kinan yang semakin gugup pun memilih untuk menundukkan kepalanya.

"Bintang kesini." pinta Farah.

"Oh... I-iya tante." Bintang menghampiri Farah dan Berdiri disampingnya.

Farah mendorong pelan tubuh Bintang hingga bersisi an dengan Kinan.

"E-eh !" seru Bintang agak kaget. Dia berpandangan sejenak dengan Kinan.

Farah melihat keduanya secara bergantian, dan mengacungkan kedua jempolnya.

"Ayok." Farah berjalan mendahului mereka menuju ke ruang studio foto.

"Pegangan gue Kin." Bintang mengulurkan lengannya untuk Kinan.

"Gak deh... Gue sendiri aja." tolak Kinan dan berjalan mendahului Bintang dengan tangannya yang sibuk menyibakkan gaunnya sendiri.

Bintang pun terkekeh melihat tingkah sok jual mahal Kinan. Dia mengekori Kinan di belakangnya.

Sesampainya di dalam studio, sudah ada dua fotografer yang siap mengambil foto dari kedua muda mudi itu.

"Aku tinggal dulu ya, ambil foto yang sebagus mungkin." ucap Farah kepada kedua fotografer itu, dan keduanya pun mengangguk siap.

"Sebelah sini Mas."

"Oh iya." jawab Bintang.

Fotografer menyuruh Bintang dan Kinan untuk maju ke depan background.

"Siap ya... Yuk tunjukin pose nya !" seru si fotografer siap untuk mengambil gambar.

Namun posisinya saat ini sama sekali tidak ada chemistry antara keduanya. Bintang yang meletakkan kedua tangan nya di depan, dan Kinan yang menjuntaikan tangannya di sisi badannya sendiri.

"Pose romantis, seperti pegangan tangan atau si masnya meluk mbaknya." ucap Fotografer itu membuat sontak Kinan dan Bintang mendelik kaget.

"Harus gitu banget ya?" tanya Kinan tak percaya.

"Iya lah mbak, ini kan untuk kepentingan komersial biar orang-orang tertarik beli gaun di butik ini. Nah kalau foto model nya aja gak romantis, gimana mereka yakin mau beli." ucap Fotografer itu membuat Kinan mendengus.

"Dodit, bantuin mereka berpose dit." titah si fotografer kepada asisten nya.

"Siap bos." Laki-laki yang bernama Dodit ini pun mendekat.

Dia meletakkan sebelah tangan Bintang ke pinggang rampingnya Kinan, dan mendorong sedikit tubuh mereka agar menempel satu sama lain.

"E-eh !!" pekik Kinan pelan. Bintang juga lumayan gugup untuk posisi mereka saat ini.

Dia juga meletakkan sebelah tangan Kinan di dada Bintang, dan satu tangannya lagi memegang buket bunga.

"Nah sip... Senyum ya...! 1...2...3..."

Satu jepretan menghasilkan foto yang cukup bagus, walaupun senyum kedua nya masih terlihat kaku.

"Ganti gaya Dit." titah si fotografer itu lagi.

Dodit memposisikan tubuh Bintang berada di belakang Kinan dan meletakkan kedua tangannya melingkar di perut rata Kinan.

Seketika tubuh Kinan pun menegang membuat Bintang terkekeh.

"Kayaknya habis ini, gue disuruh cium pipi lo deh Kin." Goda Bintang sembari mengulum senyum.

"Awas aja... Gue injek kaki lo pakai hills ini !" ancam Kinan membuat Bintang terkekeh tepat di telinga Kinan membuat Kinan bergidik geli.

"Jauhan muka lo bisa kan !" ucap Kinan tajam.

"Eh jangan... Udah bener gini, kamu taruh dagu kamu di pundaknya, dan kalian saling tatap-tatapan." ucap Dodit membuat Kinan kembali mengangakan mulutnya sedangkan Bintang kembali terkekeh melihat wajah kesal Kinan.

"Pak... Gak usah berlebihan bisa gak sih posenya?" gerutu Kinan yang mendapat tatapan heran dari kedua fotografer itu.

"Berlebihan apa, orang cuma biasa saja kok. Yang lebih lagi ada mbak, namanya pose ciuman bibir." ucap Fotografer itu sontak Kinan menggeleng dengan cepat.

"Mau coba Kin ?" goda Bintang dengan senyum jail nya membuat seketika pipi Kinan bersemu memerah dan dia tidak bisa menyembunyikan itu.

"Idih... Salting lagi nih anak." ucap Bintang diakhiri kekehannya.

"Aaaaa.. Mama....!!" pekik Kinan pelan.

"Senyum ya..!" pinta Dodit, dan Bintang pun mengangguk tanpa ragu.

Saat Kinan mendongak, dia juga melihat Bintang yang sedang menatapnya lekat.

Kinaan pun memegang dadanya pelan.

Help me... Help me... Batin Kinan.

Perlahan Bintang menampilkan seulas senyum manisnya, membuat Kinan tidak berkedip.

"Mbaknya juga senyum ya !" ucap Si fotografer membuat Kinan tersadar.

Kinan masih berusaha menetralkan detak jantungnya yang berjalan lebih cepat.Pelukan tangan Bintang di perutnya membuat dirinya semakin gugup.

Kinan pun menampilkan senyum se alami mungkin, dan fotografer tidak melewatkan moment itu.

Beberapa jepretan romantis pun berhasil di dapat.

Saat Bintang hendak menjauh dari tubuh Kinan tak sengaja dia tersandung oleh ekor gaun Kinan hingga tak sengaja mereka kembali berciuman di bibir.

Bintang dan Kinan pun kompak memelongokan wajahnya. Begitu juga dengan si fotografer yang tak sengaja berhasil menangkap adegan itu kedalam sebuah jepretan foto, merasa jiwa jomblonya meronta ronta karena saking bapernya.

"Ini foto yang paling natural sih dari sekian foto yang tadi kita ambil." ucap Fotografer itu membuat Kinan menutup wajahnya malu.

Bintang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dan menghampiri si fotografer. Dia melihat foto itu, dan Bintang juga menyadari kalau foto itu sudah seperti adegan ciuman di drama-drama korea yang terkesan natural.

"Hm... Pak, yang itu tolong di hapus aja ya fotonya." pinta Bintang.

"Gampang deh... Nanti saya bilang ke Bu Farah dulu, mau di hapus apa enggak." jawab fotografer dengan santai.

Kinan pun ikut menghampirinya.

"Pak, jangan dikasih liat ke mama ya, please !" pinta Kinan dengan memelas namun si fotografer hanya menanggapinya dengan kata maaf.

"Arghhhh... Ini semua gara-gara lo..." gerutu Kinan menepuk pelan lengan Bintang.

"Kok gue sih Kin, gue gak sengaja, gaun lo panjang banget."

"Dasar modus...!" Kinan menghentak hentakkan kakinya kasar meninggalkan ruangan studio foto itu.

Bintang pun hanya bisa menghela nafas.

"Huft.... Bisa-bisa nya kejadian lagi...!!" Batin nya.

1
Novia Rahayu
sudah selesai kh cerita nya
DEBY ANGGRIAWAN
SDH ending kah ini
aca
kok lama update
tesa Lonika
ini g up lagi kah kak?
Novia Rahayu
ayo kak dilanjutkan
tesa Lonika
kenapa belom upload ni kakkkkkk
Abinaya Albab
duhhhhh baru jadian 3 bln aja posesif nya minta ampun 😮‍💨
Novia Rahayu
kuq lama bgt updatenya kak
Suhartini Bangka
lanjut
ANGEL CANTIK 46
lama bnget kak gak di up lagi
Novia Rahayu
lanjut donk Thor
N_ariya
nanti klo udah berjauhan,,mungkin mereka baru menyadari perasaan mereka masing-masing,,,
Suhartini Bangka: dilanjutin dong ceritanya
total 1 replies
N_ariya
aku sih bukan bosen baca,,, tapi greget ma mereka berdua gitu,,,😜

semangat Thor,,,💪 aku suka ceritanya kok,,,
Apa Adanya
nggak pa² lanjutkan thor..q selalu nunggu cerita selanjutnya..novelnya seru..semangat thor 🥰🥰
ANGEL CANTIK 46
Napa critanya lama" gak sama ma judulnya sech kak🙄
ANGEL CANTIK 46
kog makin gak nyambung kak critanya🙄🙄
Atik Dinul Qoyimah
saran aq si thor.. mnding judulnya ganti aja... cinta tpi gengsi... alurnya jangan.. terus pas dialog kinan sama bintang ya kaya biasanya aja...
Atik Dinul Qoyimah
kok di part ini kurang sreg ya pas kinan bilang kalau dia gak iklas bilang makasih sama bintang udah di belikan hp.. padahal pas di part sebelumnya iklas" aja...
Anonymous
Mulai bosan sm ceritax
Aidul Putra
GW BINGUNG KOQ MASH ADA AJA NOVEL YG ISINYA JAUH DARI JUDUL NY....... SDH BAB SGNI. MANA CERITA YG SESUAI JUDUL.... DAN GW LIAT D BAB2 SELANJUTNYA JUGA TDK ADA CERITA YG BERHUBUNGAN DENGAN JUDUL..MENDING GANTI JUDUL DRPD GAK SESUAI JAUH.... KLIATAN XXXXX NY😄😄😄😄😄😄😄🤪🤪🤪🤪🤪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!