My Wife My Enemy

My Wife My Enemy

Tak bisa disatukan

Rapat agenda kemah untuk mahasiswa baru tahun ini baru saja selesai dan beberapa anggota BEM pun berbondong-bondong pergi kekantin untuk mengisi perut mereka.

Sama halnya dengan Kinan dan beberapa teman-temannya

"Gue heran, apa hebatnya si Bintang sampe bisa dipilih jadi gubernur BEM? Kaya gak ada orang lain aja." Gerutu Kinan, dia merupakan sekertaris BEM.

Ia benar-benar sebal dengan makhluk bernama Bintang. Bagaimana tidak, setiap melakukan rapat kegiatan atau apapun itu, sebagai sesama anggota BEM Universitas Adi jaya,  selalu saja tidak ada kecocokan antara mereka.

Tidak lengkap rasanya jika tidak berdebat entah itu masalah sepele ataupun sepala. Dan semua orang juga tau, hanya Kinan lah yang seolah terang-terangan menolak pesona Bintang.

"Udahlah Kin, ngalah aja. Mau gimana lagi emang dia ketuanya, kita bisa apa?" sahut Nala

dia bertugas sebagai seksi kesehatan.

"Dia tu kalo bikin keputusan suka seenaknya,  emangnya lo setuju gitu kalo kegiatan camping mahasiswa baru mau diada in di Jogja lagi?" gerutu Kinan kepada teman-temannya.

Pasalnya tahun kemarin, camping juga dilakukan di jogja, dan biasanya setiap tahun akan mencari kota lain. Namun Kinan dan yang lain tak bisa berharap lebih, karena memang banyak sekali pendukung-pendukung Bintang yang begitu setuju dengan keputusan Bintang.

Dan ketika voting pemilihan ketua bem tahun ini pun, dari ketiga calon, nama Bintang lah yang paling banyak memenangkan suara pemilih. Dan memang mayoritas adalah cewek-cewek pengagum ketampanan Bintang. Kinan sangat sebal mengetahui hal itu, karena memang hobi nya Bintang dan teman-temannya yang memang suka tebar pesona, walaupun tak dipungkiri memang mereka memiliki wajah yang tampan.

"Iya sih, tapi gue udah tau modus si Bintang. Pasti karna dia kangen tuh ama bokap nyokap nya,  kan sekalian tuh bisa ketemu kalo ke Jogja." sahut Dara

Universitas Adi jaya adalah salah satu universitas favorit yang ada di ibu kota, dan Bintang memang berkuliah disini karena ingin menemani neneknya yang memang tinggal seorang diri disini.

"Huft, males banget gue." ucap Kinan malas

Mereka pun akhirnya memutuskan ke kantin untuk makan siang karena memang sudah jam 12 an.

Tak disangka disana sudah ada Bintang dan teman-temannya.

Dan jangan lupakan pacar Bintang, Eva, turut ada disana.

Eva adalah mahasiswa fakultas kedokteran, yang merupakan kekasih Bintang. Mereka menjalin hubungan baru sekitar 3 bulan yang lalu.

Eva terkenal anak yang pintar, baik, ramah,  cantik, namun dia tidak aktif mengikuti kegiatan luar campus layaknya Bintang dan yang lain.

Dia sama sekali tidak tertarik dengan kegiatan-kegiatan luar campus seperti itu, karena memang dia merupakan anak yang bisa dibilang agak pendiam dan pemalu.

Kinan pun mengedarkan pandangan untuk mencari tempat duduk yang masih kosong.

Dan sialnya hanya ada meja disamping meja Bintang cs lah yang masih kosong.

"Ya Ampun, dunia sempit banget sih. Males banget ketemu dia " gerutu Kinan  yang berdiri didepan etalase kantin untuk mengantri beli makanan.

Bintang yang menyadari kehadiran Kinan dan yang lainnya pun menoleh kearah mereka sebentar, dan melanjutkan obrolannya dengan teman-teman nya.

"Sayang, udah selesai makannya. Aku balik dulu ya, 10 menit lagi aku ada kelas nih." Ucap Eva dengan setengah berbisik kearah Bintang. Namun masih bisa didengar teman-teman Bintang.

Bintang pun tersenyum

"Aku anterin." Ucap Bintang sembari tersenyum manis.

"Bentar ya, mau nganterin masa depan dulu." Ucap Bintang yang membuat Eva tersipu.

Teman-teman Bintang pun bersiul menggoda keduanya, Bintang pun menatap Eva dan sedetik kemudian menggandeng tangan Eva.

Mereka pun berjalan beriringan menuju kelas Eva.

Sedangkan di meja Kinan, Seli yang baru saja selesai kelas pun ikut bergabung.

"Ganteng sih, cuman udah ada yang punya." Ucap Seli sambil menopang dagu menatap kepergian Bintang yang mengantar Eva.

"Lo suka sama Bintang?" tanya Kinan.

"Lo kaya gak tau Seli aja Kin, dia kan asal cowok ganteng, pasti dia suka." jawab Nala

"Jangan bilang lo suka sama semua temen-temannya bintang itu?!!" tanya Dara

Seli pun terkikik.

"Emang suka. Tapi yang paling nomer 1 kegantengannya ya si Bintang." Jawab seli membuat mereka yang ada disana pun geleng-geleng kepala.

Seli pun terkikik lagi menyadari betapa absurd nya dirinya itu.

Sedangkan didepan fakultas kedokteran, Bintang dan Eva  saling menatap satu sama lain

"Aku masuk dulu ya." Ucap Eva kalem.

Bintang mengangguk sembari mengelus pelan pucuk rambut Eva

"Semangat ya sayang !" Ucap Bintang sambil tersenyum manis.

Eva  pun masuk kelas dan tidak menyadari betapa banyak sekali teman-temannya yang baper akan perlakuan Bintang

Bintang berjalan ke arah kantin lagi untuk bergabung bersama teman-temannya lagi.

Saat melewati meja Kinan dan teman-temannya, tidak sengaja bertepatan dengan Kinan yang berdiri dan berbalik kebelakang hendak kedalam kelas sambil membawa es teh.

Alhasil tubuh mereka pun saling bertubrukan satu sama lain.

Es teh milik Kinan pun berhasil membasahi kaos kilik Bintang.

Semua orang yang ada dikantin menyaksikan apa yang akan terjadi pada dua musuh bebuyutan ini.

Kinan meratapi betapa sialnya dia bisa bertubrukan dengan tubuh Bintang.

"Maaf gak sengaja." Ucap Kinan meminta maaf yang entah kenapa terdengar tidak tulus ditelinga Bintang.

Kinan hendak berlalu tapi Bintang mencekal pelan pergelangan Kinan.

"Gue maafin. Tapi masa seorang sekertaris BEM udah bikin kesalahan gak ada tanggungjawab nya? Minimal bantu lap in kek, atau keringin gitu?" Ucap bintang sembari menatap Kinan dengan senyum jail nya.

"Ngarep banget ! Bersihin aja sendiri ! Sengaja kan lo ngerjain gue !" Ucap Kinan ketus kemudian berlalu pergi.

Bintang pun hanya mengelus dada sembari berjalan kearah teman-temannya.

"Ada ya, cewek sejudes Kinan. Heran gue !" Ucap Bintang sambil mengibas-ngibaskan kaosnya yang basah.

"Lo pernah denger gak bin, cerita tentang musuh yang jadi kekasih?" Tanya Darren sembari mengulum senyum.

"Maksud lo gue sama Kinan? "

Darren mengangguk sembari menyemburkan tawanya.

"Buat lo aja deh, cewe sinting kayak gitu !" Ucap Bintang kesal membuat teman-temannya semakin tergelak.

"Tapi gue heran ya, diantara cewek-cewek dikampus ini yang paling susah di takluk in cuma Kinan deh, iya kan?" Tanya Edo kepada teman-temannya.

"Masa sih?" Ucap Bintang tak percaya.

"Gue  udah pernah nembak Kinan, tapi ditolak mentah-mentah." Ucap Edo sembari menyeruput es kopi nya.

Darren dan Bintang pun terkekeh karena wajah sedih Edo.

"Do .. do ... Sekelas Bintang aja di judes in mulu, apalagi elo !" Ucap Darren membuat Edo semakin kesal.

"Ck, udah yuk masuk kelas aja. Gak penting banget bahas Kinan lama-lama." Ucap Bintang dan mereka pun berjalan menuju kelas mereka setelah selesai membayar makanan dan minuman mereka.

Terpopuler

Comments

Dey

Dey

krn

2024-06-24

0

Livia L

Livia L

-1 cowok kls 6

2024-06-23

1

Samsul Huda

Samsul Huda

semangat kak . saling suport

2024-05-24

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!