NovelToon NovelToon
Dia Bukan Janda

Dia Bukan Janda

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Cintamanis / Duda / Anak Kembar
Popularitas:30.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: emmarisma

Lusiana menemukan kardus yang berisi bayi kembar, ia pun membawanya pulang dan berinisiatif untuk merawatnya.

Delano Wibisana harus kehilangan istri dan kedua anaknya tepat di hari kelahiran bayi kembarnya. Entah mengapa hari itu setelah melahirkan, istri Delano membawa kedua bayi kembarnya pergi hingga kecelakaan itu terjadi dan menewaskan Karina istri Delano. Lalu dimana anak-anak Delano? sedangkan pada saat evakuasi hanya di temukan Karina seorang diri.


Dilarang plagiat Ok!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DBJ 27. Bertemu Nenek Ratih

*********

Lusi terbelalak takjub saat melihat penampakan rumah Suryo. Rumah yang luasnya menyaingi istana negara itu terlihat begitu suram. Entah apa yang menyebabkannya Lusi tidak tahu.

Pintu gerbang terbuka secara otomatis begitu supir Suryo menekan klakson. Rumah yang berada di tengah-tengah halaman yang begitu luas itu membuat Lusi menelan salivanya susah payah.

Mobil terhenti di depan pintu masuk yang begitu besar. Lusi memandangi wajah ibunya yang terlihat datar dan cenderung terlihat dingin.

Lusi menuntun Laila turun, Devan dan Davin sudah terlebih dahulu turun bersama Suryo dan Mitha.

"Ayo masuk Lusi." Suryo menatap teduh putrinya, Lusi tersenyum tipis dan mengangguk. Suryo di sambut oleh kepala pelayan dan 20 orang maid.

"Selamat datang tuan dan Nyonya, selamat datang nona muda dan tuan kecil." Sambut kepala pelayan itu seraya menundukkan kepalanya.

"Lusi, Dia adalah pak Tan kepala pelayan di sini. Jika kau memerlukan sesuatu kau bisa memanggilnya."

"Iya ... A-ayah." Lusi masih terdengar canggung menyebut Suryo ayah. Namun bagi Suryo ini merupakan suatu kemajuan yang baik saat Lusi sudah mau menyebutnya ayah.

Semua masuk mengikuti langkah pak Tan dan mereka terhenti di sebuah ruangan luas di mana di tengah ruangan itu ada sepetak taman, bahkan di atasnya dipasangi dengan kaca tembus pandang sehingga di dalam ruangan itu tampak terang. Seorang wanita tua terlelap di pembaringannya dengan selang infus dan selang oksigen yang terpasang di hidung wanita itu.

Seorang perawat mengangguk hormat pada Suryo dan yang lain. Sementara itu Devan dan Davin memilih bersembunyi di belakang kaki Mitha karena merasa takut.

Suryo duduk dan mendekat mengusap jemari tua yang sudah mengendur kulitnya. Perlahan mata wanita tua itu terbuka. Dengan kondisi mulut yang tak simetris wanita tua itu tersenyum getir.

"Ma, mereka di sini. Akhirnya aku sudah menemukan Mitha dan anakku."

"Na-na ... " Suara Ratih terputus-putus dengan aksen seperti orang cidal

Suryo menatap Mitha dan Lusi, kedua wanita itu mendekati brankar Ratih, wanita tua yang dulunya sangat arogan dan menjunjung tinggi status sosialnya yang masih merupakan keturunan berdarah biru alias keluarga ningrat.

"I-ta aap ... " ---- (Mitha maaf)

"Ibu tidak salah, Mitha yang salah bu. Mitha yang tidak bisa menjaga kesucian Mitha." Melihat kondisi Ratih yang jauh dari ekspektasinya membuat pertahanan Mitha runtuh.

"Idak, au ang ayah ... " ---- (tidak, aku yang salah).

Suryo menarik tangan Lusi perlahan hingga tubuh Lusi merapat pada sang Ayah, Ratih melirik Lusi lalu membelalakan matanya terkejut.

"I-dia ... " ---- (Widya).

"Dia Lusi ma, dia cucu mama." Kata Suryo dengan suara bergetar. Ada gejolak emosi yang membuncah di hatinya. Sedih, senang, haru semua bercampur jadi satu.

"U-ci ...?" ---- (Lusi?)"

"Iya nenek aku Lusi." Lusi berkata dengan sudut mata yang sudah basah.

"U-ci aap .... " ---- (Lusi maaf)

Lusi menggengam jemari tua nan rapuh itu, ia mengecupnya layaknya Lusi sering mencium punggung tangan neneknya.

"Nenek harus semangat. Aku dan ibu sudah ikhlas dengan takdir kami. Semoga nenek segera di beri kesembuhan." Ujar Lusi. Mata Suryo sudah memerah sepenuhnya dan menggenang. Begitupun Ratih yang hanya mampu terisak tak berdaya.

Semua kejahatan yang pernah dia lakukan dengan mudahnya di hapus oleh cucu ke duanya hanya dengan kata maaf. Lidya dan seorang pria muda masuk ke ruangan Ratih setelah mendapat informasi dari pak Tan jika Suryo membawa tamu wanita.

"Mitha .... " Lidya langsung memeluk mantan calon kakak iparnya dulu.

"Apa kabar Lid ... " tanya Mitha dengan suara lembut.

"Aku baik, kamu kemana saja selama ini Mitha. Kakakku bahkan seperti orang gila setelah mengingatmu lagi." Ucap Lidya, sementara semua sedang berada dalam suasana haru. Lusi justru fokus menatap pria yang ada di samping Lidya.

"Kau .... " Lusi menunjuk ke wajah pria itu.

"Oh kenalkan ini anakku Regan Syailendra." Ucap Lidya, memang dulu Lidya menikah terlebih dahulu jauh sebelum Suryo mengenal Mitha.

Regan maju menyalami Mitha dan Laila, meskipun begitu sesekali matanya mencuri pandang ke arah Lusi. Hatinya mendadak berdebar-debar saat tatapan mata keduanya bertubrukan.

"Om Regan .... " teriak kedua bocah itu senang. Mereka mengingat Regan pernah membelikan mereka Es krim.

"Hai, jagoan." Regan menyambut kedua bocah itu dengan senyuman hangat.

Lidya melotot melihat dua anak kembar Lusi.

"Mereka ...?"

"Cucuku ... " jawab Suryo ringan.

"Oh my god kak, ini benar-benar hidden Gem. Kakak ga cuma menemukan calon istri kakak yang kabur tapi kakak langsung mendapat bonus plus-plus." Kata Lidya, ia tiba-tiba mengalihkan pandangannya pada sosok gadis yang ada di samping Suryo.

"Dia putrimu kak?" tanya Lidya pada Suryo saat matanya melihat Lusi yang sangat mirip dengan saudarinya Widya.

"Iya Lid, apa wajahnya mirip seseorang yang kamu kenal?" Tanpa sadar Lidya mengangguk.

"Widya .... " gumam Lidya lirih dengan mata berkaca-kaca.

"Mendekatkan, dia adik ayah. Namanya tante Lidya." Ujar Suryo, dengan langkah kaku Lusi mendekat. Namun Lidya justru setengah berlari memeluk Lusi." Melihat Lusi membuat kerinduannya pada adiknya Widya terobati.

"Kamu cantik sekali sayang."

"Terimakasih tante." Wajah Lusi tersipu malu, Regan terus menatap interaksi antara ibunya dengan Lusi bahkan Regan bisa melihat wajah Lusi yang memerah dan sungguh sangat menggemaskan.

"Ma ... Regan mau kembali ke kantor dulu. Nanti sore aku kesini lagi." Kata Regan masih terus memperhatikan Lusi.

"Iya, jangan pulang malam-malam. Bilang sama Lano kalo hari ini kamu ijin pulang lebih awal. Jika tidak di perbolehkan mama akan datangi kantor kamu." Ancam Lidya pada Regan.

"Iya mama tenang saja." Jawab Regan, Regan mendekat dan mencium kening Lidya, mau tak mau wajah Regan dan Lusi hanya berjarak oleh muka Lidya. Rengan menyeringai saat Lusi terlihat salah tingkah dan memalingkan wajahnya.

"Salam kenal sepupuku." Desis Regan, namun Lusi enggan memalingkan wajahnya ke arah Regan.

Setelah kepergian Regan, Lusi kembali duduk di samping ranjang Ratih. Wanita tua itu terus menatap Lusi tanpa berkedip. Wajahnya, kelembutannya sama seperti putrinya.

Widya Prameswari gadis berusia 24 tahun yang jatuh cinta pada atasannya sendiri. Mereka berpacaran dalam kurun waktu singkat hanya 3 bulan saling mengenal, hingga mereka memutuskan untuk menikah. Awalnya pernikahan mereka sangat bahagia, Widya yang cantik dan lembut menikahi atasannya yang tampan dan gagah. Namun siapa sangka pernikahan bahagia itu hancur di tengah jalan saat suami Widya terang-terangan membawa seorang wanita yang diketahui jika wanita itu adalah pemilik perusahaan besar.

Ternyata keturunan ningrat tak menjamin kebahagiaan Widya. Wanita itu terus di serang secara mental oleh ibu mertuanya. Bahkan saudara dari suaminya turut membully Widya. Widya muda yang berhati lembut kian lama tak sanggup menerima hujatan demi hujatan yang terus menerus ditujukan padanya. Ia memilih mengakhiri hidupnya dengan meminum racun serangga, nyawa Widya tak tertolong saat dia ditemukan oleh pelayan di kediaman suaminya.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Selamat membaca jangan lupa like komen dan Vote nya ya .. 🥰🥰

1
Mas Sigit
q rasa karisa dalang dri semua ini
Mas Sigit
mampir kk
Santimehasari Nst
Luar biasa
Emma Risma: Terima kasih sudah membaca karya ini, Kakak. Selalu beri dukungan untuk karyaku, ya. 🥰
total 1 replies
Mayus Mayus
Kecewa
Mayus Mayus
Buruk
pipin bagendra
ga ketukar Jeffri dgn Delano thor
ganteng yg JD Jeffry hehehehe
Emma Risma: Terima kasih sudah membaca karya ini, Kakak. Selalu beri dukungan untuk karyaku, ya. 🥰
total 1 replies
Zerro..BL
pengalaman pribadi😅😅
Emma Risma: Terima kasih sudah membaca karya ini, Kakak. Selalu beri dukungan untuk karyaku, ya. 🥰
total 1 replies
Zerro..BL
ikut suprt novelnya...👌
Nur Bahagia
nahhh ini baru kerenn 🤩 kalo visual nya Delano imut bener 😁
Nur Bahagia: siiaapppp kak Thor 👍🥰
Emma Risma: Terima kasih sudah membaca karya ini, Kakak. Selalu beri dukungan untuk karyaku, ya. 🥰
total 2 replies
Nur Bahagia
siapa bu Yayuk? 🤭
Nur Bahagia
tuh kan bener..Glen yg dihubungi Delano
Nur Bahagia
ya iyalah Lusi pasti datang dianterin Delano.. lo aja yg aneh mikirnya aditya 🤦‍♀️
Nur Bahagia
Lusi cocok nih visualnya.. tapi delano terlalu imut banget 😁
Nur Bahagia
Delano nelp Glen 😁
Nur Bahagia
Glen berperan ganda 🤔
Nur Bahagia
jangan2 jessica lagi ngincer regan/delano 🤭
Nur Bahagia
tuh kan.. Hans dan Lidya kompak bener. 🤗
Nur Bahagia
Hans dan Lidya ini bener2 couple goals 🤗
Nur Bahagia
kalo dari judul chapter nya, ini pasti ulah papa Hans 🤣 emang agak lain tuh papa 😅
Nur Bahagia
kayak sinetron 😅🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!