NovelToon NovelToon
I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi
Popularitas:84k
Nilai: 4.8
Nama Author: This is ME!

Dia berjalan-jalan di kekosongan dengan kedua kakinya, para dewa membungkuk dan gemetar ketakutan.

Dia yang bergelar sebagai Death King, Life King, Supreme Overlord, King Of Destruction, Conqueror, God Slayer, True God King.

"Bisakah kau tidak memiliki terlalu banyak gelar."

Seorang teman lama bertanya padanya.

Dia menjawab dengan acuh.

"Aku tidak meminta, mereka yang datang sendiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon This is ME!, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Pahlawan? Tidak sudi!!!

Saat Ley duduk tepat di depan Gate Merah itu, ada banyak sosok yang datang dan menghampirinya.

Seorang laki-laki setidaknya berusia 30 an menghampiri Ley, tidak berani untuk berdiri, diapun duduk disamping Ley.

"Tuan Muda, anda baik-baik saja?" Suaranya tulus dan mengandung rasa hormat, ini adalah rasa hormat yang datang hanya karena Ley kuat.

"Tidak apa, ibuku masih belum sampai?" Ley menjawab tanpa mengalihkan perhatiannya dari Gate Merah.

"Nyonya akan dipastikan akan segera tiba di sini, seharusnya bisa tiba lebih cepat, tapi jalan sangat macet." Dia menjawab dengan hormat lagi.

"Ada kabar dari pulau Izu?"

"Sayangnya tidak ada, Gate itu terlalu aneh." Dia menggelengkan kepalanya.

"Jadi itu adalah sebuah Gate?"

"Benar, setelah diselidiki, itu adalah Gate, tapi Gate Putih belum pernah terjadi sebelumnya." Dia kemudian menyerahkan tablet kepada Ley.

Ley mengambilnya dan membaca laporan didalamnya.

Saat keduanya bicara, para Hunter sudah berkumpul disekitar tempat kejadian, beberapa warga biasa juga berkumpul dari tempat yang cukup jauh.

"Ya ampun, kerusakannya parah sekali." Seorang Hunter perempuan yang membawa tongkat panjang berkata.

Kerusakan akibat pertarungan Ley dan monster tadi memang cukup parah, bangunan dalam radius kurang lebih 50m benar-benar hancur.

"Memang, tapi aku tidak menyangka ini diselesaikan oleh satu orang."

"Ya, kau benar. Ngomong-ngomong sepertinya beberapa kameraman merekam pertarungan itu, aku akan meminta mereka agar aku bisa melihatnya nanti."

Disaat para Hunter berbincang-bincang, Ley masih sedang membaca laporan dari tablet tentang Gate Putih di pulau Izu.

"Hm?" Ley memutar kepalanya untuk melihat beberapa sosok yang datang, dia tidak bisa tidak menggelengkan kepalanya.

"Aku pasti akan dimarahi lagi."

Gadis berambut putih berlari dan melompat ke arah Ley, Ley dengan sigap menangkapnya.

"Ya ampun, jangan tiba-tiba melompat seperti itu."

Gadis itu kemudian menarik diri sedikit dan menatap Ley dengan mata merah yang akan menangis.

"Onii-Sama ceroboh, bagaimana jika kamu terluka?" Gadis itu memukul-mukul dada Ley dengan ringan.

"Baiklah, baik. Aku baik-baik saja, jika aku terluka, Azusa akan menyembuhkan ku, benar kan?" Ley mengacak-acak rambut gadis yang bernama Azusa itu dengan sayang.

"Ya, Azusa akan menyembuhkan Onii-sama kalau Onii-sama terluka." Dia berkata dengan semangat dan senyuman yang manis.

"Hal apa yang kamu lakukan sekarang?" Yuri yang baru datang langsung mencubit pipi Ley.

"Apanya? Dan bisakah Onee-sama tidak mencubit pipiku?"

"Hmph, teruslah berpura-pura, kamu tidak mengatakan apapun tentang kamu akan mengurus Gate Merah." Yuri melepaskan pipi Ley dan menatap Ley dengan tatapan tajamnya.

"Itu benar, tidak baik loh tidak mengabari kami terlebih dahulu, Onii-sama" Yuka memiringkan kepalanya sedikit dan tersenyum manis.

"Ugh." Ley membuang wajah. "Bukannya aku tidak ingin memberitahu siapapun, hanya saja tadi terlalu mendesak."

"Ara~ begitukah?" Yae berdiri dibelakang Ley dan memeluknya.

Merasakan kelembutan di pundaknya, Ley merasakan ketenangan, itu besar dan lembut.

"Aku bersumpah, tanyakan pada ibu, aku menggunakan teleportasi untuk kesini."

"Sungguh? kenapa Onee-sama merasa sulit untuk percaya?" Kali ini Inari yang memeluk Ley, Yae dibelakang dan Inari didepan.

Ley yang dipeluk depan dan belakang oleh dua Onee-sama dengan kelembutan dada mereka yang menganggumkan, dia hanya menghela nafas.

"Kalian berdua, tidak baik menggodaku seperti ini tahu, Yuri Onee-sama akan marah."

Yuri sebaliknya malah menggelengkan kepalanya. "Baiklah, anggap itu hukumanmu."

"Ya ampun, tidak bisakah kita memaafkan Ley-chan saja?" Sayaka tersenyum lembut, dia mendekati Ley dan memeriksanya.

Miyako juga ikut mendekat. "Siapa yang menyuruh Ley-chan untuk menjadi begitu pemberontak?"

"Seperti yang aku katakan sebelumnya, itu tadi terlalu mendesak." Menghela nafas.

Kemudian saudari-saudarinya itu tertawa kecil melihatnya yang tidak berdaya seperti ini, tidak peduli sekuat apa Ley, di mata kakak perempuan dan ibunya, dia tetaplah adik kecil dan putra kecil.

Sedangkan dimata adiknya, dia adalah kakak yang paling penyayang dan terbaik yang bisa mereka miliki.

Lena kemudian sampai, dia langsung berlari dan memeluk Ley, kemudian memeriksa seluruh tubuhnya.

"Putraku baik-baik saja kan? tidak ada luka? tidak tergores? ada yang tidak nyaman?" Dia memborbardir Ley dengan pertanyaan yang dipenuhi dengan kekhawatiran dan cinta seorang ibu.

Ley sedikit tersenyum, dia memegang tangan ibunya dan berkata lembut.

"Aku baik-baik saja, tidak ada luka, tidak tergores dan tidak ada yang tidak nyaman."

Barulah Lena bisa bernafas dengan lega setelah mendengar itu.

"Tapi dasar kamu anak nakal." Lena berpura-pura marah dan kesal kemudian mencubit pipi Ley.

"Harusnya kamu meminta bantuan ibu, tapi kamu tidak melakukannya, apakah kamu tidak membutuhkanku lagi?" Diakhir kalimat, Lena memiliki ekspresi sedih dengan mata berkaca-kaca.

Walaupun itu sebenarnya hanya kepura-puraan, Ley tidak tahu akan hal itu, jadi dia mendekat dan memeluknya, seperti bagaimana anak kecil yang merasa bersalah akan memeluk ibunya.

"Ibu marah?" Hanya dua kata itu ditambah dengan Ley yang langsung menatap mata Lena, ada rasa bersalah dimatanya, tapi itu cukup untuk membuat Lena merasa bersalah.

"Aw, tidak adil. Bagaimana ibu bisa marah padamu?" Lena tidak bisa menahan diri untuk menciumi pipi Ley seperti mencium anak kecil.

Sedangkan semua kakak perempuan Ley menghela nafas, itu adalah kelemahan mereka, saat mereka ditatap oleh tatapan mata Ley yang memiliki rasa bersalah didalamnya.

Mereka benar-benar tidak bisa menahan itu, seolah mereka telah melakukan hal yang sangat buruk.

"Tatapan itu masih sangat kuat." Yae tertawa kecil.

Yang lainnya setuju dan mengangguk ringan, tiba-tiba terdengar suara retakan dibelakang mereka, semua orang yang hadir memiliki ekspresi panik dan ketakutan, mereka buru-buru menjauh.

Ley berbalik untuk melihatnya.

"Sepertinya Gate nya akan tertutup, cukup aneh karena bertahan cukup lama setelah monster yang keluar terbunuh."

Sama seperti yang Ley katakan, Gate itu perlahan mengecil sebelum akhirnya menghilang, semua orang akhirnya bernafas lega, beberapa langsung jatuh duduk dan tertawa bahagia.

Semua orang kemudian bersorak dan menyebut Ley pahlawan lah, penyelamat lah atau sejenisnya, ini membuat Ley mengerutkan keningnya, sangat tidak nyaman.

'Sepertinya Ley benar-benar tidak suka disebut sebagai pahlawan atau penyelamat.' Melihat ekspresi Ley, Lena bisa langsung mengambil kesimpulan, kalau Ley benar-benar tidak suka.

Melihat ada banyak orang yang mengambil gambar dan merekam, Lena memberikan isyarat kepada kakak perempuan dan adik perempuan Ley untuk mengelilinginya.

Mereka kemudian mengelilingi Ley agar terhalang dari pandangan orang-orang dan kamera.

"Nah, semuanya sudah selesai, sebaiknya kita pulang, bagaimana menurutmu? Kamu pasti lelah, jadi ibu akan membuatkan makanan yang enak untukmu."

Ley mengangguk ringan lalu menggunakan teleportasi untuk langsung kembali kerumahnya beserta ibu, kakak dan adik perempuannya.

Kepergian tiba-tiba dari kelompoknya tentu saja sangat mengejutkan bagi semua orang, sihir teleportasi hanyalah bisa digunakan oleh Hunter bertipe Mage Rank S, itupun dalam jarak yang terbatas dan maksimal hanya bisa membawa empat orang termasuk pengguna.

Tapi orang ini membawa sembilan orang bersamanya.

"Putra ketua Asosiasi benar-benar tidak normal, bukan hanya membunuh monster yang keluar dari Red Gate seorang diri, tapi juga membawa sembilan orang dengan teleportasi."

Seorang jurnalis mengatakan itu sambil mencatat sesuatu di kertasnya, itu mendapatkan anggukan dari jurnalis lainnya.

Ley yang bersamaan kakak, ibu dan adik perempuannya sampai dirumah Lena, tanpa pikir panjang, dia langsung menjatuhkan dirinya ke sofa dengan malas, kedua adik perempuannya, Yuka dan Azusa melompat keatas tubuhnya dan berbaring dikedua sisi.

'Aku selalu merasakan perasaan tidak enak belakangan ini, semoga saja tidak ada bencana yang akan terjadi.'

Ley kemudian menutup matanya.

Di suatu tempat, 3 sosok wanita dan 1 entitas bola cahaya sedang membicarakan sesuatu.

"Segel yang menyegel Outer God semakin lemah dan lemah."

Wanita pertama berkata dan dilanjutkan oleh wanita kedua.

"Benar, penduduk dunia menjadi semakin lemah dari generasi ke generasi, bahkan sihir tingkat tinggi mereka anggap sebagai sihir terlarang."

Wanita ketiga mengangguk.

"Jika ini terus berlanjut, dikhawatirkan dunia ini akan mengalami perang melawan Evil Creatures lagi."

Hal itu juga menyebabkan kedua wanita sebelumnya menjadi tegang, kemudian entitas bola cahaya berkata.

"Ada satu keberadaan yang mungkin dapat mencegah hal itu, dia kerap kali melanggar aturan dunia. Kekuatannya sendiri terpisah dan bukan berasal dari dunia ini, itu miliknya sendiri."

Itu berhenti sejenak sebelum melanjutkan perkataannya.

"Dia juga... sepertinya bukan manusia, itu seperti... seluruh ras dalam satu wujud."

Ketiga wanita itu sedikit tertarik.

"Jadi, kita hanya bisa berharap padanya?"

"Benar."

"Haruskah kita kembali mengaktifkan SISTEM GAIA? Itu akan menjadi lebih mudah bagi kita untuk mengawasi penduduk dunia dan memberikan mereka kekuatan lebih."

"Bukan hal yang buruk, aku akan mengaturnya."

Mendengar saran itu, entitas bola cahaya itu kemudian menghilang.

1
Fendi Kurnia Anggara
up thor
Fendi Kurnia Anggara
up
syirubin nadzri
Luar biasa
syirubin nadzri
kak coba buat skilnya jangan di tampilin terus/Smirk//Smirk//Smirk//Smirk/
Who am I?: Di bab 60 an udah dipotong
total 1 replies
Dewa~jodoh
indahnya masa muda hoho
Kazuma
keren thor
Fendi Kurnia Anggara
ku vote lagi thor
Fendi Kurnia Anggara
up
coco
masih lembur kah thor?
Who am I?: Kurang sehat, kerja udah beres
total 1 replies
Fendi Kurnia Anggara
up up
Who am I?
buset euy, baru lulus review
Fendi Kurnia Anggara
lagi
Fendi Kurnia Anggara
up
Fendi Kurnia Anggara
buset kerja apa lu thor lembur nya sampek jam 2
Who am I?: Bangun rumah gedongan
total 1 replies
Dewa~jodoh
FBI!!!
Kazuma
tetap semangat jaga kesehatan thor
shirlllllllllllllyvxy
thor tolong jangan buat ku penasaran
Who am I?: Karena agak sedikit...
Who am I?: Silahkan berharap agar tidak direvisi oleh pihak aplikasi.
total 2 replies
Dewa~jodoh
ck, penasarankan
Amanda Saraazillah A
semangat thor
Ikmal
semangat thor 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!