"Kamu kenal dengan saya?" tanya Kapten Zayden Khaled kepada gadis itu seraya menatapnya tajam
"Iya,kamu sepupu satu kali saya,kamu anak dari Puang Dewi Anjani,adik Bapak saya,jadi kita bersepupu kan" jawab Ayra tanpa ragu
"Kalau sudah tahu sepupu,kenapa masih mau menikah? kamu memang cinta sama saya?" tanya Zayden Khaled lagi
"Tidak ji,saya tidak cinta sama kamu,tapi Puang Dewi Anjani yang mau,jadi saya menuruti saja" jawab Gadis itu lagi
Zayden Khaled hanya menarik nafas panjang dan mengusap wajahnya dengan kasar.
Ayra Mikayla gadis yang cantik itu fakta yang tidak bisa dipungkiri,tapi jika harus membayangkan menikahi adik sepupunya sendiri,membuat Zayden Khaled pusing. dia frustasi dengan keputusan sang Mama tercinta,tapi apa daya dia, apa yang menjadi keinginan Mamanya itulah yang akan terjadi.
"Bagaimana dengan Emiliana,apa yang harus kusampaikan kepadanya" gumam Zayden Khaled
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 24
Kapten Zayden dan Ayra sudah di atas mobil dalam perjalanan menuju kembali ke Kota Makassar. jam menunjukkan pukul setengah enam saat mereka meninggalkan penginapan itu.
"Langsung mi' pulang ke rumah to'? " tanya Kapten Zayden
"Iye' Kak,langsung mi' " ucap Ayra
Setelah menempuh perjalanan dua jam tiga puluh menit mereka pun tiba di rumah,disambut oleh Ibu Dewi Anjani
"Alhamdulillah... ya Karaeng... salama' ki' Nak, tidak bisa tidur Puang pikirkan ki' kodong',ayo langsung masuk,makan dulu" ucap Ibu Dewi Anjani seraya memeluk Ayra dan Kapten Zayden bergantian
"Maafkan ka' Puang..." ucap Ayra pelan seraya menangis
"Kenapa menangis ki' lagi,sudah mi',kah sudah sampai mi' juga di rumah,yang penting selamat ki' " ucap Ibu Dewi Anjani
Kapten Zayden hanya diam. mereka pun masuk kedalam rumah.
"Assalamualaikum Etta' " ucap Kapten Zayden seraya mencium tangan sang Etta'
"Waalaikumussalam,Alhamdulillah sampai mi' ki' dengan selamat" ucap sang Etta'
"Iye' Etta',maaf bikin ki' khawatir sama Mama" ucap Kapten Zayden lagi
"Sudah mi' yang penting salama ki', langsung ki' makan dulu" ucap sang Etta' lagi
Mereka pun makan bersama.
"Pamit ka' selesai duluan ya Ma,Etta',soalnya Mau ka' ke Bandara,susul Emiliana dulu" ucap Kapten Zayden seraya berdiri
"Ohhh... hari ini kah berangkat ki'?" tanya sang Mama
"Iye' hari ini Ma,jam sembilan sudah di Bandara mi' itu" ucap Kapten Zayden seraya berlalu ke kamarnya
"Bagaimana mi' urusan ta' di Malino? kapan ki' pindahan ke sana?" tanya Ibu Dewi Anjani kepada Ayra
"Hhhmmm... In shaa Allah rencananya besok abis shalat dhuhur ke Malino ma' Puang,nanti malam datang mi' temanku dari Pinrang,bisa ji' kalau menginap disini kah Puang?" tanya Ayra
"Bisa sekali Nak,menginap mi' disini,jadi sama-sama ki' besok diantar ke Malino nya,sudah siap barang-barang ta'?" ucap Ibu Dewi Anjani
"Iye' sudah mi' sebagian,sedikit pi' lagi ku packing itu" ucap Ayra
Sesaat kemudian Kapten Zayden pun keluar dari kamarnya dengan setelan yang rapi.
"Berangkat ka' dulu Ma,Etta',Ay" ucap Kapten Zayden seraya mencium tangan kedua orangtuanya dan menyentuh pundak Ayra
"Iye' hati-hati ki' Nak" ucap Ibu Dewi Anjani
"Pelan-pelan saja Nak" ucap sang Etta'
"Oke,Assalamualaikum" ucap Kapten Zayden seraya berlari kecil kearah pintu samping menuju garasi mobil
"Bismillah... semoga tidak terlalu macet ji' " gumam Kapten Zayden seraya menyalakan mesin mobilnya dan melirik jam tangannya menunjukkan pukul setengah sembilan
Bandara Hasanuddin Makassar
Rombongan para Dokter Rumah Sakit *w*l Br*ss sudah tiba di Bandara. terlihat Ibu Muria Ambarsari Ibunda dari Dokter Emiliana selaku utusan dari Kementerian Kesehatan yang melepas mereka,memberikan sedikit arahan.
Ponsel Emiliana terus berdering,nama Kapten Zayden nampak menari dilayar ponselnya itu. Ibu Muria Ambarsari sesekali melirik kearah putrinya.
Setelah segala keperluan keberangkatan selesai, mereka pun beristirahat di lounge VIP GA.
"Emiliana,ingat ya pesan Mama,selama di Korea Selatan nanti,tunjukkan kemampuan maksimal kamu,manfaatkan ini sebaik-baiknya,jangan berpikir yang lain dulu,apapun yang kamu rencanakan sekarang,lupakan dulu selama kau fokus mengurus karirmu,apapun diluar itu Mama tidak setuju ya,ingat itu" ucap Ibu Muria Ambarsari
Mendengar itu Emiliana hanya terdiam. sang Mama memang belum terlalu terbuka untuk menerima Kapten Zayden sebagai calon menantu tidak seperti sang Papa yang sangat wellcome.
"Ma,sampai detik ini,Emiliana belum pernah kan bikin Mama kecewa,lihat saja sekarang Emiliana berhasil mendapat perhatian dan tawaran dari Hankook University Hospital,hubungan saya dan Kapten Zayden tidak memberi pengaruh apa-apa Ma" ucap Emiliana berusaha membela sang Kekasih
Ibu Muria Ambarsari pun hanya terdiam dan berlalu dari hadapan sang putri. Dokter Narendra yang melihat itu pun ingin mendekati dan menghibur Emiliana namun urung dilakukan karena Emiliana terlanjur berlari kearah luar Lounge room itu
"Emilia..." seru Kapten Zayden
Emiliana pun berlari dan langsung memeluk Kapten Zayden,matanya mulai berkaca-kaca.
"Hei... kenapa menangis ki'?" ucap Kapten Zayden seraya melepas pelukan Emiliana
"Tidak ji',rindu saja ka' sama Kakak" ucap Emiliana
"Ya,datang ma' eee... maafkan ka' na' semalam tidak kutemani ki' karena itu,tidak bisa ka' pulang kemarin sayang,ada musibah" ucap Kapten Zayden
"Tidak apa-apa ji' ka' yang penting salama' ki' dan bisa ji' kuliat ki' sekarang ini" ucap Emiliana lagi
"Tenang mi'... pokoknya tiga bulan dari sekarang akan ku susul ki' di Korea sambil membawa uang panaik" bisik Kapten Zayden
Emiliana pun tersenyum kecil mendengar hal itu.
"Minum ki' dulu kopi eee,baru pi' jam sebelas ini, jam satu ji' pesawat ta' to' " ucap Kapten Zayden seraya menarik tangan sang Kekasih kearah coffe shop
Dari kejauhan,sepasang mata Ibu Muria Ambarsari memperhatikan sang putri dengan seksama.
Kediaman Ibu Dewi Anjani
Setelah tertidur agak lama,Ayra pun bangun dan mulai merapikan sisa barang-barangnya, menyusunnya kedalam tas.
Terdengar ketukan di pintu kamarnya.
"Puang Ayra" panggil Wa' Tati
"Iye'... buka mi',masuk ki' " ucap Ayra
Pintu pun terbuka,Wa' Tati muncul dengan senyum
"Ada yang cari ki' " ucap Wa' Tati
"Siapa Wa'?" tanya Ayra
"Pak Arkana" jawab Wa' Tati seraya memainkan alisnya
"Pak Arkana? cari Puang mungkin Wa' bukan ji' saya" ucap Ayra lagi
"Sudah mi' urusannya sama Puang Mama,sama Puang Ayra lagi katanya" jawab Wa' Tati dengan senyum menggoda
Ayra menarik nafas panjang dan berdiri.
"Sudah mi' ijin sama Puang,baru kita panggil ka' ini?" ucap Ayra lagi
"Siap Puang Ayra,sudah mi' " ucap Wa' Tati lagi
Ayra pun tidak bisa menahan senyumnya melihat tingkah Wa' Tati ini,dan segera berlalu untuk menemui Pak Arkana.
*Salama artinya Selamat
*Karaeng artinya yang Mulia bisa juga untuk sebutan Allah SWT yang Mulia dan agung
