My Secret Wife

Di pagi hari Brianna segera mengemudi dengan mobil yang sudah disiapkan. dalam perjalanan hanya wajah datar menatap lurus jalanan.

ia selalu ingat dengan jalan tujuan nya, bertahun-tahun Brianna selalu menepati janji nya untuk pergi ke suatu tempat di tanggal 09. Tempat itu menjadi tempat indah di kenangan nya.

mobilnya berhenti di toko bunga, dan turun memasuki toko tersebut.

"Halo nona!" sapa pelayan toko bunga tersebut.

"Seperti biasa kan nona?" ujar pelayan itu, yang sudah lama mengenal pembeli tersebut sehingga hapal dengan pesanan nya yang ingin di beli.

dengan kata 'hm' Brianna mengucapkan satu kata mengangguki jawaban nya pelayan toko. beberapa menit kemudian pelayan tersebut sudah mempersiapkan bunga yang di inginkan Brianna.

"ini nona!" pelayan itu tersenyum, menyerahkan bunga anyelir kepadanya.

Brianna membayar bunga tersebut, dan memasukkan nya ke dalam mobil.

kemudian melajukan mobilnya lagi, perjalanan nya pun sedikit lagi tiba, Brianna tahu tempat yang dituju nya sudah dekat ia menarik napas nya kuat dan menguatkan hati nya untuk tidak sedih.

tibalah di pemakaman, memberhentikan mobilnya lalu mengambil bunga serta berjalan menghampiri makam dimana ibunya Brianna di makam kan.

"mommy! ini aku datang" menaruh bunga anyelir diatas makamnya. bunga anyelir merupakan bunga kesukaan mommy nya.

Brianna memandangi foto ibunya yang di pajang disana, mengelus bingkai foto tersebut sambil menangis.

"Brianna kangen hiks!" serunya, memeluk makam ibunya.

"mom, bangunlah..." Serunya, ia selalu menanti ibunya yang akan bangun dari tidur nya, padahal ia tahu bahwa ibunya tidur selamanya dan tidak akan pernah bangun lagi, Brianna membohongi dirinya agar ia tetap kuat tidak salah bukan ia menaruh harapan seperti itu.

"sini peluk aku! aku ingin melihat wajah mommy" Brianna memandang makam yang ditutupi tanah itu. ia selalu berpikir apakah ibunya nyaman di tempatkan disana? sudah bertahun-tahun apakah ibunya masih mengenali Brianna?.

pemahaman ini sia-sia bahwa semuanya itu tidak ada jawaban nya, yang ada hanyalah pertanyaan misteri yang tak diketahui oleh orang hidup.

"mommy yang tenang yah, aku janji akan membalas kan dendam ku pada orang yang menyakiti mu"

"tenang mom, aku membiarkan mereka hidup sementara ini tapi kujaminkan bahwa mereka akan merasakan penderitaan ini!" ia berbicara sambil memandang ke langit atas agar ibunya yang diatas mendengar nya.

"aku pergi dulu mom!" ia pun mengelus foto ibunya, menghapus air mata lalu pamit pada sang ibu.

Drrt!

Notif pesan masuk di hp nya, Brianna yang sudah masuk ke dalam mobil mulai membacanya.

'datanglah ke tempat butik mommy ku, dia ingin kau datang! ' pesan dari Alex.

"apa harus kesana gitu!" celetuk Brianna saat membaca nya, tetapi notif pesan masuk datang lagi seakan Alex tahu yang diucapkan Brianna sekarang.

'Ingat, kau harus menuruti perkataan ku!' isi pesan nya lagi.

Rasanya Brianna ingin menghajar nya langsung. beraninya dia seenak nya memerintah orang, pikir nya.

Namun ini bukan kemauan Brianna ia bisa saja menghajar nya ataupun melakukan sesuatu penolakan karena ia tak suka disuruh orang lain. tapi Brianna akan mengikuti kemauan pria tersebut dan seakan-akan bahwa dia adalah orang bodoh yang penurut, dan suatu saat nya tiba Brianna akan membalas semua perbuatan nya.

ia kesamping kan pikiran tersebut membalas pesan dengan kata 'iya' pada pesan nya yang cukup singkat. tak berlama-lama Brianna menyalakan mesin dan mengendarai nya ke toko butik mama nya Alex.

memikirkan mama nya Alex hati Brianna jadi menciut entah kenapa mama nya terlihat mirip dengan Ibunya namun tak terlalu mirip ada perbedaan, tapi setiap kali melihat wajah helena Brianna jadi sedih sekaligus senang karena kerinduan nya terbalaskan. mungkin ini pemberian Tuhan kepadanya.

......................

Di butik!

Brianna melangkah kakinya memasuki toko yang cukup luas dan terlihat mewah untuk sebuah toko, karena memang toko ini selalu populer dalam pakaian yang dijual cantik dan juga bagus dari desain nya. menjadi toko butik yang populer.

sang resepsionis yang melihat kedatangan Brianna, ia pun menghampiri nya.

"mari ikuti saya nona!" ucapnya, resepsionis ini mendapat arahan dari atasannya langsung untuk mengantar orang di foto yang ditujukan atasan nya untuk ke ruangan nya.

Brianna mengikuti resepsionis dari belakang.

di ruangan tersebut, pintu terbuka menampilkan Brianna, Helena melihat nya dengan penuh senyuman.

Brianna yang melihat mimik senyum nya, pikiran nya bertanya dengan heran apa mama nya Alex selalu tersenyum seperti itu.

selalu disambut dengan senyuman itu, Brianna juga tak bisa mengelak. ia selalu membalasnya dengan senyuman juga karena hati nya terasa hangat. kehangatan yang sudah lama ia rasakan dari ibu nya.

Brianna merasa hari peringatan kematian ibunya hari ini memberi nya semangat yang baru karena biasanya Brianna akan menangis selalu dan menenangkan dirinya.

Helena meraih tangan brianna dengan halus dan menyuruh nya untuk berdiri di depan kaca.

kaca tersebut memantulkan Brianna yang berdiam diri. sedangkan Helena sibuk mengukur lengan dan pinggang nya untuk membuat gaun pernikahan nya, asisten nya Helena dengan cekatan menulis hasil ukuran.

Selesai sudah, Brianna pun menghela nafasnya, ia pun duduk karena merasa lelah.

Helena mengkonfirmasi kan model gaun seperti apa kepada asisten nya "aku ingin model ball gown dan dibagian atas nya di beri hiasan berupa berlian asli."

"apa ini benar nyonya dengan berlian asli itu sangat mengagumkan" kagum asisten, gaun dengan berlian asli wah!!! itu! sangat luar biasa. walaupun seperti itu ia melihat gaun model ball gown akan sangat cocok sekali untuk pengantin nya yang cantik serta kulit putih yang seimbang dengan kulit nya.

"tentu saja, aku akan membuat menantuku wanita paling cantik di dunia!" sungguh! Helena rasanya ingin berteriak ke seluruh dunia.

"Suruhlah yang lain untuk membantu, aku akan memberi kalian kenaikan gaji"

Hore! kenaikan gaji! asisten itu merasa senang, ia pun tak sabar untuk memberi tahu yang lain.

"Terimakasih Nyonya" Ucapnya.