NovelToon NovelToon
Imam Pengganti

Imam Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Cinta Murni
Popularitas:23.7k
Nilai: 5
Nama Author: anafitrotun

Setiap manusia punya jalan kisah cinta sendiri, dimana ia tidak dapat memilih dengan siapa dan dimana Allah menyuratkan episode perjalanan kita.

Begitupula yang Aliza alami, ia tidak pernah menyangka jika sosok yang diam-diam ia kagumi teryata menaruh hati yang sama bahkan berniat menikahinya. Gus Asfhan Syarfiq Al Ghazali, putra Kyai Nya, yang menarik hati Aliza.

Tetapi, teryata sang maha cinta memiliki takdir lain dimana Aliza harus kehilangan Asfhan, namun tanpa di sangka Asfhan meninggalkan pesan kepada Alfhan untuk menikahi Aliza.

namun perjalanan mereka tak semulus yang di bayangkan di mana berbagai lika liku mengguncang hubungan Meraka.

hingga kedatangan pak Rahmad yang membuka semua rahasia dan merubah kebahagiaan mereka, bersama fitnah tentang kematian Sang pengasuh Ponpes Abu Abbas, hingga membuat Alfhan membenci Aliza.

Namun, di balik semua luka, sebuah kata masih terpatri di hati Aliza, bahwa dia tetap mengakui Alfhan sebagai suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anafitrotun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DUA PULUH TUJU

"udah cantik," tungkas Alfhan tersenyum menyetuh pundak Aliza yang sedang mengaca. Aliza hanya tersenyum bangkit dari duduknya lalu mengambil kitab ngaos bandongan di rak buku.

"Nanti ngaos?"

Aliza menatap  heran Alfhan, karena bisanya dia tidak tau kegiatan pesantren.

"Iya kan Kitab bulughur mahrom, kamu tinggal di sini berapa detik, masa nggak tau,"

"Ya kan aku..., kamu paham kan," Alfhan menghela nafasnya, " aku nggak pernah di sini."

Aliza tersenyum simpul, matanya meneduh.

"Iya, aku paham yuk berangkat, sekalian kamu bawa kitabnya," ajak Aliza. Dan Alfhan hanya menyunggingkan senyumannya.

"Kenapa?, malah senyam- senyum?"

"Aku nggak punya kitab," jawab Alfhan yang sebenarnya menahan malu.

Aliza menghela nafasnya, melihat bagaimana sebenarnya Alfhan, cukup membuat dia maklum.

"Yaudah bawa buku tulis sama pen, nanti di catet," ujar Aliza dengan tersenyum simpul.

Setelah Alfhan mengambil buku mereka segera kluar kamar, namun, langkah mereka terhenti dengan kehadiran Kyai Azzam.

"Abah," sapa Aliza dan Kyai Azzam hanya tersenyum menyembunyikan sebuah terjemahan kitab di belakang tubuhnya.

"Nih," Kyai Azzam menyodorkan kitab yang ia bawa kepada Alfhan,

"Kamu gantikan Abah malam ini, Abah sedang tidak sehat," lanjut Kyai Azzam yang membuat mulut Alfhan mengangga.

"Ta-tapi Bah__"

"Nggak ada tapi-tapian!" Sergah Kyai Azzam berlalu pergi sebelum kata penolakan melesat dari mulut Alfhan. Sama halnya Alfhan, Aliza juga tertegun, tidak menyangka apa yang di lakukan mertuanya.

Alfhan melihat kitab di tangannya lalu mendengus kesal.

"Abah, tu, dia nggak tau apa sengaja mau bikin Gua malu," desis Alfhan menghempaskan tangannya.

Aliza hanya menahan senyumannya, antara lucu dan kasihan saat melihat Alfhan frustasi seperti itu.

"Udah, aku punya kitab terjemahannya, kamu pakai itu aja,"

"CK, Lo lupa Gua nggak bisa bawa Arab!" Sergah Alfhan. dan Aliza hanya memutar bola matanya, karena bukan mendapat respon positif malah di bentak.

"Serah kamu Mas!" Tungkas Aliza lalu menghentakkan kakinya meninggalkan Alfhan.

"Za..., Woy tunggu!," seru Alfhan melihat kitab di tangannya lalu mengejar langkah Aliza.

...****************...

Di kamarnya kini Kyai Azzam tengah berbaring melihat langit-langit kamar. Sebuah tasbih digital terlihat di tangannya.

Sesekali Kyai Azzam memijat pelan pangkal hidungnya yang terasa pening. Sudah sejak tadi pagi Kyai Azzam merasakan fisiknya melemah namun ia tetap memaksakan untuk beraktivitas. Menunaikan segala kewajibannya.

Di tengah Dzikir pelan Kyai Azzam Suara pintu terdengar di ketuk, di ikuti Pak Rahmad yang masuk ke dalam kamar.

"Sedang apa Mas?" tanya Pak Rahmad seraya menghisap rokoknya.

"Istirahat," jawab singkat Kyai Azzam melihat Rahmad yang duduk di sampingnya.

" Anak, istri lo pada trawih?"

"Hmm, iya, kenapa ke sini Mad?"

"Main aja Gua pingin ngomong sesuatu Ama lo, soal kluarga Luqman,"

Bisik Rahmad yang membuat kening Kyai Azzam berkerut.

"Apa?"

"Mereka minta tanggung jawab atas kematian Luqman, dan mereka juga minta ini," jelas Rahmad mengisyaratkan uang dengan jarinya.

Seketika mata Kyai Azzam menyala, ia merubah posisinya menjadi duduk.

"Nggak, di perjanjian awal merawat Anak Luqman sampai dewasa itu sudah cukup,"

Rahmad mengangkat bahunya.

"Gua udah bilang, anak itu bakal jadi beban di kehidupan lo, dan kenapa Lo malah kasih pesantren ini ke anak itu!.

"Ingat Mas, bagaimana Lo pernah kecewa, ingat mas bagaimana Lo pernah mau__,"

"Sudah! Hentikan!, kamu hanya ingin mengompori saya Mad!" Sergah Kyai Azzam menunjuk wajah Rahmad yang terdiam lalu tertawa pelan.

"Oke, lo lebih memihak brandal itu, tapi lihat aja Mas, siapa yang bakal menang," ancam Rahmad meninggalkan Kyai Azzam yang beristighfar pelan.

Mata tua Kyai Azzam menerawang melihat langit-langit kamarnya menyadari satu masalah besar di hidupnya kembali.

...****************...

Suara lantunan sholawat jibril terdengar dari para santri yang memenuhi aula pesantren. Hal yang rutin mereka lakukan setiap bulan ramadhan ba'da trawih, yaitu ngaos bandongan kitab Bulughur mahrom.

Alfhan menghela nafasnya lalu mulai duduk di kursi dan meja yang biasa Kyai Azzam gunakan.

Lantunan sholawat jibril terhenti di ikuti tatapan heran para santri.

"Gua Alfhan yang ngisi?"

"Iya, tumben,"

Alfhan mengambil nafasnya dalam dan mulai membuka kegiatan mengaji dengan wasilah kepada musonif lalu kepada Kyai Azzam.

"Maaf untuk malam ini Abah Azzam sedang tidak sehat, jadi saya yang menggantikan beliau," ucap Alfhan melihat para santri di depannya lalu tertuju kepada Aliza yang tersenyum seakan mengejek.

Ingin Alfhan memelotkan matanya, namun ia segera mengurungkan keinginannya, membayangkan kata hati para santri jika itu terjadi.

"Oke, untuk malam ini saya tidak akan mengaos," Alfhan menutup kitabnya di sambut sorak gembira para santri, "tapi saya akan menanyakan keluh kesah kalian, serta harapan kalian untuk santri," lanjut Alfhan melihat para santri dengan penuh wibawa.

Sementara di samping Aliza dua orang temannya tengah sibuk menggoda Aliza.

"Suami mu Rek, ngguateng men,"goda Hasti yang merupakan kakak tingkat Aliza.

"Iya mbak, Alhamdulillah, bonus dari Allah," timpal Aliza tersenyum melihat Alfhan yang mulai menanyai para santri.

"Oke, 10 pertanyaan telah saya berikan kepada kalian, dan terakhir saya akan bertanya kepada seorang santriwati yang duduk di barisan depan setelah tiang,"

Semua mata segera tertuju kepada Aliza yang terdiam datar, memastikan kepada Alfhan dengan menunjuk dirinya sendiri.

"Bukan, sampingnya," jawab Alfhan yang di sambut teriakan riang Hasti.

"Alhamdulillah, trimakasih Gus Alfhan, harapan saya untuk para santri adalah, jangan pernah luntur budaya santrinya, dimana kita tetap harus menjadi budaya salafiyah yang menjujung kesederhanaan dan tirakat, santri itu ngaji buka mencari gaji dan tapi juga harus pramuji, dalam artian cerdas, kreatif dan berbakat," tutur Hasti yang langsung mendapat sambutan tepuk tangan dari semua santri, dan menutup acara malam itu.

Setelah selesai doa kafaratul majlis para santri segera bubar dengan menunggu Alfhan dan Aliza terlebih dahulu.

Dengan langkah tenang dan santai Alfhan dan Aliza berjalan menikmati malam dan keramaian pesantren.

"Mas," panggil Aliza menoleh ke arah Alfhan yang melihatnya.

"Perform kamu bagus ya tadi," puji Aliza dan Alfhan tersipu.

"Alhamdulillah Za, itu juga karena kamu,"

Aliza mengeryit heran, karena ia merasa tidak melakukan apa-apa.

"Karena aku?"

"Karena kehadiran kamu menambah rasa bahagia yang akhirnya mengirim Singal kepercayaan diri pada diriku,"

Jelas Alfhan yang di sambut senyuman Aliza.

"Gitu ya?"

"Iya sayang," timpal Alfhan seraya mengandeng tangan Aliza mengabaikan bisikan para santriwati yang memuji kemesraan mereka.

1
Tini Timmy
semangat nulis nya kk
wifashaa
ya harus gtu aliza tegas jngn menye2
Dewi Suntana
gak suka sipat si alfa mudah kebujuk .. ock putus thor knpa hrus ana uler keket
Dewi Suntana
anjayyy di jebak jgan terkena jebakan nya dong
Dewi Suntana
anjayyy di jebak
Dewi Suntana
tegas dikit mas.. dan km selidiki si hana . jgan ke makan omongan ular kobra
Ovi Safitri
cepet up nya dong
Tini Timmy
wihh asik nih makin seru...
semangat terus nulisnya kakak😁/Smile/
wifashaa
aku males baca nya klo dah bgini,jahat sih hana trus si alfhan bgitu,aduuuh q yg gemes
anafitrotun: maaf kak kehidupan nggak selalu mulus harus ada lika liku dan luka biar seru/Smile//Facepalm/
total 1 replies
Miftakhul Naim
keren bagus apur ceritanya dan bisa mencobak cabik emosi juga hati kerenn pokokknyaa
Miftakhul Naim
mon maap mbaknya kosa kata yang di capslok sangat sangat bagus/Silent//Smile/wkwk
anafitrotun: makasih kak sudah bergabung
total 1 replies
Ekayadi
jgn bilang kalau alfhan UD kemakan omongan ny si Rahmat itu...klo ud renggang kn si kadal betina itu pasti beraksi... kasihan Aliza. semoga aj gk retak rumah tangga mereka kk aothor buat si kadal dan Rahmat itu ketahuan donk dgn rencana jahatnya.
Tini Timmy
lanjut kk/Smile/
Ekayadi
semoga aj si alfhan dgr tuh omongan Hana supaya mereka juga bisa ikutan sandiwara di depan penjahat sesungguhnya..
Dewi Suntana
oohk jd pa kyai . . krna rasa tanggung jawab
bisa gak si it adi pa haji di karungin dulu
Tini Timmy
romantisnya suami aliza🤗
semangat nulisnya kakak☺
anafitrotun: makasih kak
total 1 replies
Dewi Suntana
psti it bapa nya alfa .. dehk yg namu
anafitrotun: itu pamannya kak,😄 dan lewat dia Alfhan bakal tau siapa aslinya dirinya
total 1 replies
Oki Dewi
Luar biasa
Ekayadi
si babang ny menghayal kmna mana /Joyful//Joyful/
anafitrotun
tapi di tunggu aja oke kelanjutannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!