NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Sang Istri

Terjerat Cinta Sang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Maia_Icha

Raihanum Anggraini, gadis yatim yang miskin. Dia sangat mengharapkan bisa mendapatkan Kebahagiaan dari Pernikahan nya. Tapi pada kenyataan, semua keinginan itu harus tandas dan terkubur dalam dalam, saat mengetahui fakta pahit tentang suami yang baru di Nikahi nya. Haruskah dia tetap bertahan, atau mungkin pergi meninggalkan nya.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maia_Icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesepakatan

Setelah sekian lama berkendara, mobil tersebut akhirnya membawa Hanum ke rumah yang telah berbulan-bulan tak pernah ia datangi.

"Hanum, ayo masuk," pinta Aksa, seraya tersenyum dan menjulurkan tangan. Namun, Hanum malah melirik ke wajah suaminya dengan ketakutan. Dia masih teringat akan tindak kejahatan yang pernah dilakukan.

"Aku takkan menyakiti kamu lagi, percaya pada ku." bujuk Aksa, yang sangat sadar akan sulit meleburkan kebekuan hati istri nya ini. Dan hal itu akan menjadi tantangan tersendiri. Tapi ia akan bertekad untuk bersabar.

"Hiks, Hiks, tidak, tidak mau, aku tak mau di sini! bawa aku kembali pulang! aku ingin bersama Ibu dan membebaskan Reyhan," isak Hanum, yang merasa khawatir dengan kondisi pria spesial nya itu.

"Rumahmu dan anak kita ada di sini Hanum, yaitu bersamaku. Jadi, ayo kita masuk dan berikan tanganmu padaku," ulang Aksa dengan kesabaran yang tak pernah pudar, namun Hanum masih belum bisa menerima nya sama sekali.

Hingga akhir nya, Aksa harus menggendong Hanum kembali. Agar mau masuk ke dalam rumah nya, Srett..

"Argh, lepaskan aku Aksa!"

"Jangan banyak bergerak, kasihan anak kita." pinta nya, saat Hanum terus saja berontak dan tak bisa diam.

Sedang di dalam rumah, sudah ada wanita paruh baya bersama sang suami. Sedang terduduk di sofa ruang tamu. Mereka sangat terkejut saat melihat Aksa datang bersama menantu nya yang hilang.

"Ha..num.." tutur Mirna dan Roby berbarengan dengan wajah sumringah nya.

Namun dari kejauhan, Aksa sudah memberi kode agar kedua orang itu tak mendekat. Karena kondisi Hanum yang masih cemas dan ketakutan.

Setelah nya, dia segera masuk ke dalam lift dan berjalan menuju kamar super mewah nya. Ceklek..

Dan terbukalah kamar yang masih sama indah nya seperti biasa, lengkap dengan foto pernikahan mereka yang terpajang di sana.

"Istirahat lah Hanum, kamu dan bayi kita pasti sangat lelah." Aksa menaruh tubuh sang istri di atas kasur king size nya, tapi Hanum menolak nya.

"Tidak Aksa, aku mau pulang.." ia segera beranjak dari kasur dan hendak keluar dari kamar nya, tapi Aksa langsung menghentikan tindakan nya.

"Hufftt.." lenguhan panjang langsung keluar dari bibir nya, yang mencoba untuk menahan amarah pada sang istri yang hendak kabur.

"Silahkan keluarlah dari sini Hanum, maka saat itu juga aku akan menghancurkan hidup Reyhan! bahkan keluarga kecil kesayangan mu. Bagaimana.?" ancam Aksa, yang sebenar nya hanya untuk menggertak saja. Dan tak benar - benar akan melakukan nya.

Deg..

Seketika Hanum mengehentikan langkah, dan menoleh ke arah Aksa yang sedang terduduk di tepi ranjang dengan senyum simpul nya.

"Kalau sampai kamu melakukan nya, aku tidak akan pernah memaafkan mu!" sengit Hanum dengan tatapan membunuh nya.

"Kalau begitu.. tinggallah di sini bersamaku Hanum, sampai anak itu lahir. Bagaimana?" pinta Aksa dengan nada lembut namun mendalam.

"Tidak mau!" jawab nya dengan cepat, suaranya terdengar begitu yakin sekali.

"Baiklah, kalau memang itu yang kamu inginkan." Dalam sekejap, Aksa mengeluarkan ponsel dari saku. Lalu jemarinya menekan angka pada layar nya. Tutt.. Tutt..

"Halo, Pak Aksa, apa tugas baru untuk kita?" sahut pria dari arah sebrang, suaranya sangat parau seakan-akan tergores pisau. Membuat siapa pun yang mendengarnya, bisa menebak betapa menyeramkan penampilan pria tersebut.

Dan dialah ketua komplotan mafia kelas kakap yang biasa digunakan Aksa untuk menghukum client yang mencoba mencurangi nya.

"Tugas kalian kali ini cukup mudah, hanya membuat lumpuh seorang pria. Ehm, sekaligus membuangnya ke hutan yang tak berpenghuni satu orang pun!" tegas Aksa sambil melirik ke arah Hanum yang sudah membulatkan matanya dalam ketakutan yang meluap-luap.

"Tidak, jangan!" teriak Hanum, yang sergap berlari mendekat dan merenggut ponsel Aksa dari genggaman. Lalu melemparkannya sekuat tenaga ke sembarang arah, Sret..

"Aku takkan membiarkan mu hidup.! kalau kamu sampai menyakiti Reyhan" kini Hanum yang dengan lantang mengancam suami nya

"Jadi sekarang, apa kamu masih berniat untuk melarikan diri dan merelakan mereka untuk di sakiti.?" tantang Aksa, yang merasa puas. Karena hanya dengan cara inilah Hanum takkan bisa berkutik.

"Persetan dengan maaf mu tadi, karena sekali jahat! maka selama nya menjadi penjahat.! dan itulah dirimu Aksa." umpat Hanum yang begitu garang, sungguh wanita bersahaja dan lemah lembut ini. Sudah berubah jadi singa betina yang buas.

"Terserah apa pendapat mu Hanum, aku hanya memberikan sebuah pilihan pada mu. Tak lebih.." dengan begitu santai nya, Aksa berjalan menuju pintu keluar tanpa menoleh atau melirik Hanum. Padahal wanita itu begitu Nyalang memandang nya.

"Oke, baik.! aku akan kembali tinggal bersama mu lagi, tapi biarkan mereka hidup tenang dan jangan pernah menyakiti nya!" Hanum lebih rela, kalau hidup nya yang menderita. Dari pada harus melihat orang tersayang nya terluka, apa lagi tersakiti karena diri nya.

"Heum.. baiklah, tapi aku akan menilai perilakumu dulu di sini. Dan setelah dinyatakan lulus, baru aku menyetujui permintaan mu." dalam hati Aksa, sudah berjingkrak kegirangan karena taktiknya ini sangatlah berhasil.

Padahal, pada kenyataannya. Dia tidak akan pernah melakukan hal keji itu.

"Apa kamu sedang mempermainkanku?!"

"Ehm.. tunggu dulu, ada satu hal lagi yang harus kamu turuti." entah kenapa, tiba-tiba saja tercetus satu ide dari otak Aksa yang keluar begitu saja.

"Ha! Ada lagi?" Hanum merasa tersentak, dan ingin sekali mencakar-cakar wajah pria di depannya. Yang piawai sekali menyerang dirinya lewat kelemahan yang dia punya.

"Kalau yang satu ini, sangat mudah Hanum."

"Apa itu?"

"Kamu hanya perlu, melayaniku lahir dan batin sebagaimana mesti nya pasangan. Dan aku pun berjanji akan memperlakukan mu dengan baik." Aksa benar-benar ingin merubah semua nya dari awal, dan menjalani kehidupan nya bersama Hanum dengan berbahagia tanpa batasan apa pun.

"Ck, ternyata kamu masih sama mesum nya seperti dulu! Tuan Aksa Yang Terhormat" cibir Hanum yang merasa terjebak dalam permainan taktis yang dibuat oleh suaminya. Tapi naas nya, dia tak bisa berbuat apa apa lagi.

"Semua pilihan sudah ku berikan, sekarang tinggal kamu yang menentukan." jawab Aksa dengan datar.

Setelah nya, pria itu pergi begitu saja dan meninggalkan Hanum yang sudah kesal bukan main.

"Ish, Dasar Penjahat.!!"

Kini.. Aksa pun tak perlu bersusah payah lagi untuk merayu, membujuk, dan mengurung istri nya itu. Karena dia sangat menjamin, saat ini Hanum tidak akan pernah berani berbuat nekat lagi setelah mendengar ancaman nya.

"Maafkan aku Hanum, bukan maksud ku untuk berbuat jahat. Tapi hal ini harus aku lakukan. Agar kamu bersedia kembali pada ku, karena sejujur nya aku tak sanggup lagi. Kalau harus kehilangan mu kembali." batin Aksa

**

Kini cahaya pagi telah tiba, dan Hanum mulai mengerjapkan mata nya sedikit demi sedikit.

"Uaahh.." tubuh nya belum saja usai menggeliat, tapi dia sudah di sambut oleh pria tampan yang sedang berdiri di depan nya. Sembari memegang nampan berisi makanan dan susu nya.

"Pagi sayang, ayo sarapan dulu.." dengan cekatan, Aksa duduk di tepi ranjang dan mulai menyodorkan makanan ke bibir mungil istri nya yang masih setengah sadar.

Hanum yang di perlakukan manis seperti itu, hanya bisa pasrah menerima dengan wajah penuh keheranan.

"Aku bisa makan sendiri." pinta Hanum yang ingin mengambil sendok nya, tapi Aksa menolak.

"Biar aku menyuapi mu Hanum, sekarang ayok buka mulut nya. Aaa.." titah Aksa dengan begitu bahagia nya.

Tapi sayang, hal itu tak berlangsung lama. Karena mendadak Aksa kembali merasakan mual pada perut nya. Dia pun segera berlari menuju kamar mandi, dan menumpahkan semua isi perut nya.

"Hoek.. Hoek.." rintih Aksa, sambil mengusap kening nya yang mulai berkeringat dingin.

Dari atas kasur, Hanum sebenar nya ingin sekali menengok keadaan suami nya. Tapi hati nya menolak keras melakukan itu, hingga akhir nya dia malah memilih berjalan ke arah balkon sambil menghirup udara pagi yang sejuk dan menyehatkan.

Dan hal inilah, yang biasa Hanum lakukan untuk mendapat ketenangan dan melepas sesak di dada nya yang memuncak.

"Ya Allah.. semoga keputusan ini, tidak akan membuat hidup ku kembali menderita."

1
Nur Adam
lnju
Nur Adam
lnjut
Shinn Asuka
Mau baca terus, thor, jangan lama-lama hiatus ya!
Maia_Icha: Ashiap! kk/Smile/
total 1 replies
Maki Umezaki
Baper deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!