NovelToon NovelToon
Melawan Kematian

Melawan Kematian

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Spiritual / Iblis / Identitas Tersembunyi
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fukano Jr

Seorang pemuda bernama Riu Zin, yang dipenuhi ambisi dan keinginan yang membara untuk mencapai kekuatan yang luar biasa, sehingga ia bersedia untuk melawan bahkan kematiannya sendiri.

Meskipun menghadapi tantangan yang tampak tidak mungkin, seperti melawan Surga yang bagi manusia adalah suatu kemustahilan, namun demi kekuatan yang diimpikannya, ia rela menghadapi segala risiko, bahkan kematian pun sudah menjadi bagian dari kesiapan dan tekadnya. Dengan tekad yang teguh dan semangat yang membara, pemuda ini siap menghadapi segala rintangan dan tantangan, mengejar impian dan ambisinya dengan penuh determinasi dan keberanian yang luar biasa.

Ini bukan tentang mencari kesempurnaan,cerita ini tentang mencari Mati! Ambisi dari seorang Pemuda yang merasa tertantang dan mengikuti seseorang yang menurutnya bisa di andalkan.


Mari baca cerita Pertama ku ya

[ Karya asli]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fukano Jr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Berakhir !! Membangun Ambisi

Boom

Dengan suara gemuruh yang menggema, ledakan besar terjadi saat kedua serangan saling bertabrakan di pertengahan, menciptakan energi yang saling mendorong dengan kekuatan yang luar biasa.

"Argh!" Riu Zin merasakan tekanan yang begitu kuat, meskipun perisainya yang kuat berkali-kali lipat tidak mampu menahan energi yang melanda. Begitu juga dengan Xing Haji, yang terpental jauh oleh kekuatan serangan tersebut.

Tak peduli seberapa keras gunung besi itu, tekanan energi yang dahsyat meruntuhkan gunung besi tersebut hingga tak bersisa, dengan sebagian wilayahnya seluas sepuluh kilometer persegi roboh ke dalam tanah dengan kedalaman seribu kaki.

Boom Boom Boom Boom 

Ledakan susulan merambat luas ke segala arah, menciptakan kehancuran sejauh seratus kilometer dari titik pusat ledakan. Petir bercampur dengan api menyambar setiap wilayah, menciptakan gelombang ledakan yang merambat dengan kekuatan yang dahsyat. Bahkan sampai tinggi ke luar langit, setiap ledakan membelah langit dan udara untuk sesaat, bahkan awan-awan yang menggumpal pun tidak terlihat jelas, semuanya membentuk ledakan yang menakjubkan.

Xing Haji terpental jauh, dua kilometer dari tempatnya, dengan susah payah, walau satu tangannya patah dan beberapa titik Meridiannya rusak.

Meskipun menyadari kondisinya yang memburuk, dengan sisa tenaganya, dia kembali terbang ke atas untuk menyaksikan akhir dari pertarungan ini, pikirannya begitu. Dengan senyum yang memaksa, Xing Haji tertawa kecil melihat ke bawah, "Bahkan setelah ledakan kuat ini, hanya sebagian kecil alat vitalku yang hancur, hahaha," ucapnya dalam beberapa detik sebelum melihat Riu Zin yang tersenyum sinis padanya di bawah tanah yang ambruk.

"Setelah ledakan ini, hanya sebagian kecil alat vitalku yang hancur, haha," balas Riu Zin sambil melepaskan busur panah api yang merupakan sisa kekuatannya. Dalam posisi terkapar, Riu Zin melepaskan busur itu dengan tubuhnya yang berat untuk bergerak.

Dengan ledakan kecil, serangan terakhir itu cukup untuk mengakhiri pertarungan mereka. Xing Haji tidak memiliki kesempatan untuk menghindari serangan yang sebenarnya biasa saja, namun dengan kondisinya saat ini, dia pasrah, tanpa kemampuan untuk menghindar.

" Boleh juga kemampuanmu,tapi kau menantang orang yang salah. Mau adu kematian ya? Haha aku sudah sering melawan kematian ku"

Riu Zin tersenyum atas kemenangannya, pandangannya mulai buram saat dia terus melihat Xing Haji yang terjatuh perlahan ke bawah, tak sadarkan diri. Akhirnya, Riu Zin menutup matanya, menyelesaikan pertarungan dengan penuh kehormatan.

Lue Mindi terpental jauh ke belakang oleh tekanan energi yang tiba-tiba begitu besar, bahkan menggetarkan sekitar mereka yang keluar dari bola hitam. Sambaran petir dan api bahkan menyambar keluar dari dalam bola itu.

Dengan wajah khawatir, Lue Mindi bangkit, membentuk perisai lingkaran untuk melindungi dirinya, sambil meneriaki Senior Xing Haji berkali-kali, berharap agar tidak terjadi apa-apa di dalam bola tersebut.

Kamal tetap tenang meskipun bola yang dipegangnya terlihat mengamuk dengan kekuatan dahsyat. Dengan satu tangan, ia mengarahkan aura hitamnya dengan santai untuk menekan energi yang tak terkendali, dan beberapa saat kemudian, keadaan menjadi tenang kembali.

••••√√√√•••

Suara seorang anak kecil memanggil, "Ayah," "Ibu," sambil berlari di ruangan yang gelap, ingin menggapai kedua orang tuanya yang sudah berdiri di ujung ruangan di mana terlihat sebuah pintu yang menuju cahaya. "Tunggu aku, jangan tinggalkan aku," teriaknya dengan penuh kekhawatiran.

"Mau kemana kalian?" suara itu terdengar pasrah saat anak itu semakin berteriak, namun kedua orang tuanya semakin menjauh, bahkan cahaya kecil itu semakin mundur setiap kali dia berlari mendekati mereka.

"Argh!" Anak itu terjatuh, terlihat panik dengan mulut yang mengeras, mencoba bangkit namun seakan diselimuti kegelapan yang menghentikan langkahnya. Kekhawatiran dan ketidakpastian terasa begitu kuat dalam ruangan yang gelap itu, di mana cahaya dan harapan tampak semakin jauh.

" AYAH,IBU Jangan tinggalkan aku"

Terasa sentuhan lembut di wajahnya, menggugah Riu Zin dari tidur lelap di tengah hutan yang sunyi. Perlahan, ia membuka matanya, merasakan sinar matahari yang menyilaukan matanya yang masih terbiasa dengan kegelapan tidur.

Di depannya, Mao Lili, seorang gadis imut yang dikenalnya, tersenyum ramah menatapnya dengan keceriaan. "Dia bangun," serunya riang sambil berlari ke arah Kamal, yang berdiri tegak di antara pepohonan.

"Sudah sadar. Cepat sekali, kesadaranmu dan pengumpulan energi dalam dirimu begitu cepat," ujar Kamal dengan lembut, membuat Riu Zin sedikit bingung dan mencoba mencerna kata-kata Kamal. "Apa maksudmu?" tanya Riu Zin.

 "Walaupun setiap titik Meridianmu yang rusak sudah kubantu memperbaikinya dengan sedikit kekuatanku, tapi regenerasimu begitu cepat, tidak seperti dia," lanjut Kamal sambil menunjuk ke arah Xing Haji yang masih terbaring tanpa sadar dalam pelukan hangat Lue Mindi. Sepertinya ada kekuatan rahasia dalam diri Riu Zin yang membuatnya berbeda.

Lue Mindi menatap sinis ke arah Riu Zin, masih menyimpan dendam. Tatapan sinis itu jelas terlihat oleh Riu Zin, namun ia memilih untuk menghiraukannya.

Riu Zin mulai mengerti maksud Kamal, ia melihat kedua tangannya dan mengatakan, "Aku berbeda," ucapnya dengan suara pelan, menyadari perbedaan yang ada dalam dirinya.

Deritan tali terdengar, dan tali putih yang hampir tak terlihat mulai mengelilingi Riu Zin.

"Mati kau," ucap Lue Mindi penuh amarah, bersiap untuk menghabisi Riu Zin dengan senjatanya. Meskipun Riu Zin sedikit menoleh, ia tidak panik, hanya diam merenungkan dirinya.

Wush!

Tali-tali itu terpotong dengan mudah oleh sebuah tiupan angin kecil. Kamal menatap tajam ke arah Lue Mindi, membuatnya menggigil seakan melihat sesuatu yang mengerikan. "Mengingat kau seorang anggota dari sekte yang dipimpin oleh Kerabatku, aku masih menahan diri untuk menghabisimu," ujar Kamal dengan suara tegas.

 Lue Mindi hanya diam tegang, seakan diberikan serangan mental dari reaksi Kamal yang menakutkan.

"Oh iya, kenapa dia baik-baik saja? Bukankah dia berada dalam pertarungan kami?" tanya Riu Zin, memotong pembicaraan, membuat Kamal menjawab singkat, "Sudah kubebaskan dia." Suasana tegang terasa di udara, dengan ketegangan yang terasa begitu nyata di antara mereka.

Setelah beberapa saat hening, Riu Zin bangkit berdiri dan mulai melangkah dengan langkah ringan, hendak pergi dari tempat mereka.

"Kemana kau? Tidak ada tempat bagimu untuk kembali," kata Kamal dengan suara pelan, menghentikan langkahnya. Riu Zin berhenti dan berbalik, mengulang kata-kata Kamal, "Tidak ada tempat kembali?"

"Kejadian ini baru berlalu sehari saja, tapi sudah tidak ada yang menginginkanmu kembali," ujar Kamal dengan lembut. Meskipun biasanya pendiam dan tenang dalam keheningannya, namun di hadapan Riu Zin, Kamal bisa meluapkan kata-kata dengan bijak.

" Cih"

Sambil tangannya menyisir pelan rambut Xing Haji yang masih terbaring di pangkuannya dengan lembut, Lue Mindi berdecak kesal setelah shock dari ancaman Kamal. Meskipun tidak berani mengungkapkannya, Lue Mindi merasa tidak terima. Dia merasa bahwa Kamal terlihat lebih akrab dengan orang lain daripada dengan mereka, yang seharusnya saling membantu. Penuh harap, Lue Mindi menginginkan Xing Haji segera bangun dari keadaannya.

 "Miaww," Mao Lili mencoba meringankan suasana, meraih tangan Riu Zin dengan lembut. "Ayolah, jadilah bagian dari kami. Kita pergi mengelilingi dunia,eh tidak tapi semesta xixixix," ucapnya dengan senyum hangat yang membuat Riu Zin tersenyum hangat balik.

"Mengelilingi Dunia? Mengelilingi Semesta?" Riu Zin memikirkan kembali kata-kata itu sambil menatap langit, perlahan menghirup udara, mencoba merasakan sesuatu. "Aku dulu, aku pernah berpikir untuk memiliki sesuatu yang ingin aku miliki, namun terasa mustahil," ucapnya dalam hati, merenungkan perjalanan hidupnya.

"Tapi kau pasti akan mendapatkannya," sambung Kamal yang tiba-tiba muncul disampingnya, membuat Riu Zin terkejut. Entah bagaimana Kamal bisa mengetahui pikirannya. "Jika kau memiliki ambisi tinggi, beban apapun yang menimpamu akan kau libas," lanjut Kamal dengan keyakinan, meskipun suaranya terdengar datar dan tanpa ekspresi.

Riu Zin seperti terhanyut dalam kata-kata Kamal, dan ia mulai menggenggam tangannya kuat, merasakan kekuatan dan keyakinan yang terpancar dari ucapan Kamal.

1
Aether Kong
MC-nya makin OP 😲
Aether Kong
MC-nya keren 😎
Aether Kong
yah kabur /Doge/
Aether Kong
lagi seru diganggu 🗿
Aether Kong
sikat bang...😎
Luka Ingin Mencintai
Semangat nulis, sampai tamat ceritanya 😘🥰
Gilang Alfritz
Sepertinya ada politik dalam para keluarga ini
Fuka ingin dicintai: Mungkin saja🤔
total 1 replies
Gilang Alfritz
Keadaan genting ini
Gilang Alfritz
jangan maksa lah bg
Gilang Alfritz
Betul juga🤔🤣🤣
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
hahaha gadis kucing?
Fuka ingin dicintai: siluman itu kak😊
total 1 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Rongsokan?
Aether Kong
mantap 👍
Aether Kong
latihan mlawan Kematian ya thor
Aether Kong
wah keren 😎
Aether Kong
wkwkwk siluman kucing rupanya
Aether Kong
awas jatuh bang
Aether Kong
namnya bikin laper Thor 🤤
Aether Kong
knp gak mau bunuh, iblisny galau ya
Aether Kong
Ibisny ngulue waktu, knp gak lngsung ambil aja jantung si Rui Zhin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!