"
Suatu perkawinan pengganti, mengikatnya erat di sisinya.
Dave adalah pria yang membuat semua orang di kota ketakutan, dia kejam dan bengis, terutama membenci wanita.
Nadia adalah wanita kaya yang diintimidasi oleh orang lain, dan dia sama sengsaranya dengan Cinderella di rumah.
Awal berpikir kalau pernikahan ini akan segera berakhir, dan keduanya akan segera bercerai.
Tanpa diduga, setelah menikah, dia sangat memanjakannya!
""Apakah kamu pikir aku tidak akan tahu jika kamu menyembunyikan identitasmu? Gadis cupu.""
Nadia tampak terkejut, ""Bagaimana kamu bisa tahu?!”"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21. MENGAWASI NADIA.
Nadia semakin berani bermanja-manja di lengan Dave dan di lakukan di hadapan Anita dan Elis. Dave pun juga hanya santai-santai saja seolah-olah dia senang dengan perlakuan Nadia itu.
Ini yang nembuat Anita dan Elis semakin membencinya. Andai tidak ada Dave saat itu mungkin mereka sudah melakukan sesuatu pada Nadia.
"Perempuan ini benar-benar pandai dalam mengambil hati kakak. Dia selalu punya trik untuk mencari perhatian kak Dave. Dan fatalnya lagi, Kak Dave seolah-olah menikmati ini semua," bisik Elis pada ibunya.
"Dia sunggu perempuan yang tidak bisa di remehkan. Lambat laun jika seperti ini terus Dave benar-benar bisa jatuh di pelukanya," balas Anita.
"Tapi tenang saja bu, semua ini tidak akan berlangsung lama. Tadi Aku sempat membaca di pemberitaan online kalau kak Nezla sebentar lagi datang dari luar negeri. Setelah kedatangan kak Nelza, baru kita bisa lihat apa si perempuan cupu ni masih bisa tersenyum lebar ataukah dia harus terpuruk meratapi nasibnya sendiri, di usir dan dicampakkan oleh kak Dave," mata Elis yang masih terus menatap Nadia yang saat itu sedang menikmati makanan dengan sangat lahap.
"Benarkah!," Anita yang tadinya bermuram kini menampakkan wajah yang begitu bahagia setelah mendengar kalau Nelza akan kembali dari luar negeri.
"Tapi ibu jangan heboh dulu, biarkan saja dulu perempuan aneh itu menikmati masa-masa bahagianya. Setelah kak Nelza pulang baru kita pikirkan lagi langkah selanjutnya. Apa yang akan kita lakukan pada perempuan satu ini,".
"Kamu memang sangat cerdik. Ibu sangat senang mendengarkan ide-ide cemerlangmu ini," Anita dan Elis seketika saling menatap satu dengan yang lain lalu kemudian saling tersenyum.
Sementara itu, Goy yang berdiri disamping Dave terus saja memperhatikan gerak-gerik mencurigakan antara Anita dan Elis.
Dia sangat yakin kalau kedua perempuan itu memiliki rencana terselubung untuk menyakuti Nadia.
"Rencana apa lagi yang di pikirkan oleh Nyonya Anita dan Nona Elis?. Aku sangat yakin, kalau mereka berdua ini lagi merencanakan sesuatu.Tapi apa?. Semoga saja mereka berdua tidak mengusik ketenangan Nyonya muda," ucap Goy dalam hati dengan tatapan tajam kearah Anita dan Elis.
Setelah menghabiskan makannya, Dave segera bangkit kemudian melangkah menuju kearah pintu keluar.
Seperti yang dilakukan sebelum-sebelumnya semua orang yang ada dalam ruang itu mengikutnya dari arah belakang.
Sekertaris Ken yang melihat kedatangan Dave segera keluar dari dalam mobil dan membukan pintu bagian belakang.
"Silahkan Tuan!," Sekertaris Ken menunduk memberi hormat.
Dave segera masuk dan duduk manis didalam sana.
"Sekertaris Ken, ini tas Tuan Dave, semua berkas-berkas penting dan juga laptop kerja Tuan sudah Aku masukkan kedalam tas ini," Nadia menyerahkan tas kerja Dave kepada sekertaris Ken.
"Baik Nyonya. Apa tidak sebaiknya Anda ikut bersama dengan kami. Soalnya arah ke toko kue Anda searah dengan arah menuju ke kantor Tuan," ajak sekertaris Ken pada Nadia.
"Terima kasih banyak sekertaris Ken atas kebaikanya, tapi Aku sudah memesan ojek langgananku. Dia pasti sangat kecewa jika nanti dia datang dan tidak menemukanku disini," balas Nadia.
"Biarkan saja dia disitu. Pacarnya sekaligus merangkap sebagai tukang ojeknya pasti sangat bersedih bila tidak bertemu denganya dalam sehari saja. Ayo berangkat sebelum kita kesiangan. Lagian, mengapa juga kamu mengajak orang menaiki mobilku tanpa seizinku terlebih dulu," Dave tanpa melihat keduanya sakin asyiknya memainkan handphonenya.
"Bukanyanya Tuan sendiri tadi yang menyuru Saya untuk....," belum juga ucapan sekertaris Ken selesai Dave segera memotongnya.
"Ken!, jika kamu masih mau mengobrol denganya, biarkan Goy yang menggantikanmu hari ini,".
"Maaf Tuan, Kalau begitu kita berangkat sekarang. Nyonya kami duluan," sekertaris Ken menunduk memberi hormat pada Nadia kemudian berlari kecil memutari mobil lalu masuk kedalam.
Tidak lama kemudian kini kendaraan yang mereka sedikit demi sedikit mulai berjalan keluar dari halaman mension dan menghilang pas di pembelokan.
Sepeninggalan Dave dan sekertaris Ken, Nadia pun berjalan keluar dari halaman menuju ke arah pintu gerbang untuk menunggui ojek langgananya.
Setelah menunggu kira-kira lima menit akhirnya pak Herman datang dan berhenti tepat di depan Nadia.
"Maaf, kalau Nona lama menunggu. Tadi saya ke warung sebentar untuk membeli obat sakit kepala soalnya tiba-tiba saja kepala bapak terasa puyeng. Mungkin bapak lagi masuk angin setelah kemarin habis keluar kota," ujar pria parubaya itu sembari memberi helm kepada Nadia.
"Jika bapak masih merasakan sakit, bapak boleh pulang. Bapak Bisa saja mengalami hal yang tidak dinginkan jika bapak memaksakan diri untuk ngojek dalam keadaan seperti ini. Soal Nadia, bapak jangan kuatir Nadia bisa naik taxi kok," Nadia mengambil helm dari tangan pak Herman lalu kemudian mengusap punggung pria parubaya itu sakin kuatirnya dengan tukan ojek langgananya yang sudah hampir tiga tahun setia mengantarnya kemana-mana.
"Bapak masih kuat kok Non, setelah
mengantar Nona Nadia ke toko kue, bapak Janji, bapak akan segera pulang dan beristirahat,"
"Baiklah kalau begitu, tapi bapak harus hati-hati mengemudi!," Nadia memasang helm di kepalanya sebelum menaiki kendaraan milik
pak Herman.
Sementara itu di dalam sebuah mobil
mewah, tampak dua pasang bola mata sedang memperhatikan mereka berdua.
"Kamu lihat sendiri bukan betapa
mesrahnya mereka," Dave yang melihat Nadia dan pak Herman dari arah kejauhan. Seketika tawa sekertaris Ken pecah mendengar ucapan Dave.
"Jadi hanya karena ingin memata-matai Nyonya
Nadia maka Tuan bela-belain menyuruh saya untuk putar balik haluan?,"
"Ken!, sekarang kamu sudah berani menjawab,.Apa kamu sudah terinveksi virus si pawang boneka itu. Aku menyuruhmu untuk putar balik
karena Aku ingin memastikan kalau dia itu bersama dengan orang yang tepat. Bagaimana kalau dia sampai kenapa-napa semua orang pasti akan menyalahkanku karena membiarkanya pergi tanpa pegawal, paham!," Dave membentaki Sekertaris Ken.
"Paham Tuan, saya yang salah. Mengenai ucapan Tuan tadi tentang pacar merangkap tukang ojek itu menurut saya Anda sudah
keliru. Coba Tuan lihat postur tubuh pria itu. Dari sini saja kita sudah bisa melihat kalau umur pria itu diatas umur lima puluan pahun, jadi tidak mungkin Nona Nadia menjalin hubungan
dengan pria yang seumur bahkan lebih tua dari Rudy,"
Dave mulai memperhatikan dengan seksama pria yang bersama dengan Nadia hingga dia merasa malu sendiri di buatnya.
"Sudalah, Ayo kita pergi. Aku rasa dia
sudah aman bersama bapak tukang ojek itu. Jadi Aku sudah legah sekarang,"
"Baik Tuan," sekertaris Ken pun kembali memutar haluan dan meninggalkan tempat
itu menuju kearah kantor.
TERUS BERI DUKUNGAN DENFAN CARA BERI KOMENT, LIKE, DAN VOTE SERTA AUTHOR INGATKAN LAGI JANGAN LUPA MENGUNJUNGI CHANNEL AKU DI YOUTUBE" PEWARIS TERAKHIR SANG PRESDIR" TERIMA KASIH.