Seorang Badboy dengan sifat bengisnya itu jatuh cinta dengan seorang gadis manis yang punya pribadi lembut .
Dengan sifat dingin yang dimiliki Badboy itu justru membuat gadis itu menghindarinya , meski Badboy itu sudah memiliki pacar dia terus berusaha mendapatkan hati gadis itu .
Akankah Badboy itu bisa mendapatkannya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ssnjaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
Daffa mengendarai mobilnya itu secara pelan , dia sengaja agar bisa menjaga Hana dari belakang .
Terlihat Hana yang berjalan tergesa-gesa saat ini , hujan juga masih belum reda , hingga membuat Hana terpaksa harus memakai payung .
Sepanjang jalan , dia merutuki kebodohannya sendiri sambil memegang dadanya yang berdegub kencang itu .
Hana menyentuh bibirnya yang saat ini terasa bengkak , tenyata Daffa begitu lihai , Hana tidak yakin jika itu memang ciuman pertama Daffa .
Hana jingkrak-jingkrak kegirangan saat ini , banyak tatapan aneh dari para murid yang di layangkan ke arahnya , Hana tidak peduli itu .
Daffa cekikikan sendiri di dalam mobilnya itu , mungkin saja Hana tidak tahu jika saat ini dia sedang di awasi Daffa .
Derungan suara mobil sport itu terdengar menggema , memecah rintik hujan yang semakin deras itu .
Semua mata tertuju ke arah mobil Daffa , mobil sport Lamborghini , banyak dari mereka yang ingin sekali menjadi pacar Daffa agar bisa merasakan menaiki mobil mewah itu .
Daffa turun dengan langkah gagahnya , kali ini dia sengaja memakai sweater crew neck karna memang cuaca sedang dingin .
Pekikan kekaguman itu terdengar , mengiringi langkah Daffa menuju koridor sekolah , Daffa melihat sekeliling dia mencari kedua temannya itu .
Daffa kemudian mengambil ponselnya yang ada di saku celananya , mencoba untuk menghubungi kedua temannya yang kebetulan sekali tidak terlihat di area parkir .
" daf ! " teriak salah satu teman Daffa .
Daffa yang tahu suara siapa itu langsung menoleh ke arahnya , dia melihat jika saat ini Reza sedang berdiri di dekat kantin berdua dengan Ares .
" bawa mobil nih " ucap Ares sambil menatap kagum mobil Daffa .
" iya kan hujan " sahut Daffa .
Reza yang memang tengil itu , memicing tak percaya , meski hujan badai petir ataupun banjir biasanya Daffa akan selalu membawa motor kesayangannya.
Tapi kenapa kali ini ada yang berbeda pikirnya .
" kenapa Lo ? " ucap Ares sambil menatap Reza aneh .
" gue curiga ! " .
" apaan ? " sahut Daffa yang ikut penasaran .
Reza menelisik penampilan Daffa dari atas hingga ke bawah , dia pun berhenti di bibir tipis milik Daffa yang terlihat mengkilap dan agak bengkak saat ini .
Reza tersenyum miring , menyadari ada hal yang berbeda dari Daffa , Daffa juga tampak terlihat lebih rapi hari ini .
" apaan sih Lo njir ! " gerutu Daffa yang risih dengan tatapan mata Reza .
" res , lihat bibir temen Lo " ucap Reza sambil menyenggol lengan Ares .
Ares menoleh dan melihat jika saat ini bibir Daffa tampak basah dan agak bengkak , meskipun dia sudah jarang berciuman Karna pacarnya sekolah di luar negri , tapi dia masih ingat betul bagaimana bentuk bibir yang baru berciuman .
Ares tersenyum manis menatap Daffa , yang saat ini tampak berusaha menghapus sesuatu yang mengkilap di bibirnya itu .
Daffa lupa , sebelum keluar dari mobil dia tidak bercermin dulu .
" buahahahahahhah " tawa Ares dan Reza menggema .
Daffa jadi salah tingkah , dia melihat sekelilingnya yang saat ini menatap ke arah mereka dengan tatapan heran .
Kedua temannya itu masih saja tertawa sambil memegang kuat perut masing-masing .
" ck..bisa diem gak ! " gerutu Daffa sambil menimpuk mereka dengan tas punggung miliknya .
" daf , sumpah gue gak nyangka , hahaha ! " ucap Reza yang masih terus tertawa itu .
" aduh udah sakit perut gue ! " ucap Ares sambil mengelus perutnya .
Daffa yang merasa risih , ingin meninggalkan mereka berdua , tapi tangan Reza sudah mencekalnya .
" gimana enak gak ciuman pertama Lo ? " bisik Reza tepat di telinga Daffa .
" anjr Lo ! " sungut Daffa .
" res , temen Lo udah dewasa tuh ! " cibir Reza .
" yaiyalah gue normal , gak kayak Lo jomblo ! " cibir Daffa balik .
Reza seketika itu menghentikan tawanya , dia dengan berani memukul lengan Daffa keras .
Karna saking takutnya Reza pun berlari , Daffa pun mengejar Daffa yang tampak berlari terbirit-birit itu .
Ares mengikuti mereka sambil sesekali tertawa , sudah lama sekali dia tidak mengerjai Daffa yang kaku dan dingin itu .
Karna tidak memperhatikan sekitar , Reza menabrak seseorang yang saat ini berjalan di depannya .
Brugh
" awh bokong gue ! " ringis gadis itu .
Reza mendelik , dia tidak percaya menabrak Sinta gadis yang selama ini dia sukai diam-diam .
Hana yang berada di samping Sinta membantu temannya itu , tadi keduanya di minta pak guru untuk mengambil buku paket .
Daffa yang melihat hal itu , bukannya merasa prihatin dengan Reza yang tampak terkejut itu , justru mencuri pandang ke arah Hana tepatnya ke arah bibirnya yang juga tampak membengkak .
" s-sorry gue gak sengaja , gue di kejar setan tadi ! " .
" enak aja ! Ganteng gini di katain setan ! " ucap Daffa sambil memukul kepala Reza .
" duh anjr ! Bisa diem gak ! " .
Daffa mendelik , Reza kenapa terlihat tampak berubah dan hilang sifat tengilnya itu .
Dia melirik ke arah Sinta , teman Hana , kemudian dia melirik Reza yang tampak khawatir matanya terus melirik kesana kemari hingga tatapan matanya bertemu dengan mata Ares .
Ares mengendikkan bahunya , tandanya dia juga tidak tahu .
Sinta mendongak melihat Reza , teman satu angkatannya , dia naksir dengan sosok Reza yang menurutnya lucu itu sudah lama , jadi wajar saja jika saat ini dia menunduk kembali karna saking gugupnya .
" i-iya gak papa " sahutnya terbata .
" beneran ? " sahut Hana .
Sinta mengangguk yakin , kemudian dia mengajak Hana untuk pergi dari koridor itu .
Reza masih menatap punggung yang nampak sudah menjauh itu .
" kalo suka keejar donk , biar gue bisa bales ! " ucap Daffa tiba-tiba .
" bales ? " .
" iya bales cibiran Lo ! " .
" anjritt ! " .
Daffa tertawa melihat wajah suram Reza .
Kedua gadis itu memasuki kelas IPA satu , sejak tadi senyum di bibir Sinta tak juga luntur , membuat Hana penasaran .
Hana berfikiran mungkinkah jika Sinta ini menyukai salah satu dari ketiga most wanted itu , jika Ares rasanya tidak mungkin mengingat Ares sudah punya pacar dan sering mengunggah foto keduanya .
Apa mungkin Daffa , berbagai macam tanya berada di otaknya saat ini .
" han , menurut Lo Reza itu gimana sih ? " ucap Sinta dengan wajahnya yang memerah .
" Reza ? " .
Sinta mengangguk antusias sambil tersenyum manis .
" ya gak gimana-gimana sih " sahut Hana .
" ck...elo mah gak asyik han " .
" eh kok gak asyik sih ? " .
Sinta mendekati Hana , dia ingin bercerita tentang perasaanya itu , baginya Hana seperti saudara dan bukan hanya teman biasa .
" gue suka sama Reza han " ucap Sinta berbisik .
Hana menutup mulutnya tak percaya , tenyata temannya ini bisa juga menyukai lawan jenis .
Selama ini Hana kira , jika Sinta hanya memikirkan pelajaran saja .
Teng teng
Bel istirahat pun berbunyi , Hana berjalan tergesa-gesa menuju ke area rooftop , Daffa kekasihnya itu sudah tantrum ingin bertemu dengannya .
Daffa yang sebenarnya tidak sabar itu , berniat menjemput Hana di kelasnya tapi dengan keras Hana menolaknya .
doubel up kak
nanti di bully Bella. susah lagi hidup hana