NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Istri Kecil Mafia

Reinkarnasi Istri Kecil Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sensen_se.

Kecelakaan besar yang disengaja, membuat Yura Afseen meninggal dunia. Akan tetapi, Yura mendapat kesempatan kedua untuk hidup kembali dan membalas dendam atas perbuatan ibu tiri beserta adik tirinya.

Yura hidup kembali pada 10 tahun yang lalu. Dia pun berencana untuk mengubah semua tragedi memilukan selama 10 tahun ke belakang.

Akankah misinya berhasil? Lalu, bagaimana Yura membalas dendam atas semua penindasan yang ia terima selama ini? Yuk, ikuti kisahnya hanya di noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16 : KEADILAN

Zefon Xeverest, semua orang mengenalnya sebagai seorang raja bisnis yang menanam saham di mana-mana, termasuk universitas Yura belajar. Semua orang tentu mengenal dan begitu menghormati penanam saham terbesar di kampus tersebut.

“A ... apa? Ca ... calon istri? Maksud, Tuan?” Ari, sang dekan kini bergetar melihat tatapan intimidasi pria itu. Tangannya yang menggantung, diturunkan paksa karena sama sekali tidak mendapat sambutan baik dari Zefon.

“Hemm! Lihat siapa yang berdiri di sampingku! Apa yang Anda lakukan padanya?” ulang Zefon menarik pinggang Yura yang masih tegang sembari mengatur napas. Ia bahkan tidak berani bergerak sedikit pun.

‘Calon istri?’ batin gadis itu tak percaya.

Ari menoleh, ia baru memperhatikan gadis yang bersama Zefon. “Ah, dia melakukan pembullyan dan kekerasan terhadap salah satu mahasiswa, Tuan. Jadi, saya rasa ini adalah bentuk hukuman agar jera,” ujar lelaki paruh baya itu terbata-bata.

“Apa kau bilang? Pantas? Sejak kapan membela diri justru dijadikan tersangka?” teriak Zefon menggelegar hingga membuat Yura berjingkat kaget, matanya terpejam sesaat karena gendang telinganya serasa hampir pecah.

“Ma ... maksud, Tuan?” Tubuh Ari semakin gemetar ketakutan.

Zefon melempar sebuah flashdisk tepat di meja kerja Ari, meski tatapan tajamnya masih menghunus netra lelaki di hadapannya. “Buka dan lihat baik-baik. Jangan asal ambil keputusan sepihak tanpa menelusuri bukti-buktinya!” sentak Zefon melotot tajam menunjuk benda kecil yang tergeletak di atas meja.

“Ah, baik, Tuan.” Ari bergegas kembali ke kursinya. Meraih flashdisk dan menancapkannya. Susah sekali masuk, karena tangannya gemetar hebat, keringat dingin mulai mengguyur tubuhnya. Padahal pendingin ruangan sudah menunjukkan suhu terendah.

Yura terperangah tak percaya, saat ia turut melihat layar laptop yang menunjukkan runtutan kejadian yang dialami kemarin. “Bagaimana bisa?” gumamnya sangat lirih dan kebingungan. Padahal tidak ada CCTV di area kampus, ketika Tora membully-nya. Gadis itu melirik dengan ekor matanya, ia yakin pria itu memang bukan pria sembarangan.

“Saya bisa saja membuat laporan ke pihak kepolisian atas kasus pencemaran nama baik! Segera beri keadilan dan tindak sesuai bukti!” Suara Zefon memecah konsentrasi mereka.

“Astaga! Saya salah! Mohon maafkan saya, Tuan. Yura, maaf,” ucap Ari segera berlari dan hampir berlutut ketika Yura tak segera menahannya.

“Jangan seperti ini, Pak.” Yura merasa tak enak.

“Maaf, Yura. Kali ini Bapak yang salah, tidak menerima penjelasan kamu terlebih dahulu. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” sesal Ari menunduk dalam. Takut jika Zefon benar-benar merealisasikan ucapannya. Karena pria itu tidak pernah main-main sebelumnya.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Zefon menarik tangan gadis itu dan melenggang pergi. Kedua lutut Ari melemas, ia terduduk di lantai sembari menyeka keringat di dahinya.

Zefon sama sekali tak melepas tautan tangannya, pandangannya lurus ke depan tanpa peduli sekelilingnya yang kini membicarakan mereka berdua.

Tiba-tiba ia berhenti di tengah keramaian, pandangannya mengeliling, menilik satu per satu mahasiswa dan mahasiswi yang tak melepas pandangan darinya. “Dengarkan semuanya! Mulai sekarang, jangan pernah ada yang mengganggu calon istri saya. Atau akan tahu akibatnya!” seru Zefon menoleh pada Yura yang bingung harus berbuat apa.

“Wah, calon istri?”

“Gila! Mimpi apa tuh anak bisa jadi istrinya konglomerat seperti Tuan Zefon!”

“Seleranya daun muda.”

Bisik-bisik pun mulai terdengar. Zefon kembali melanjutkan langkahnya hingga sampai di mobil. Barulah tangan mereka terlepas dan saat itu juga, Yura bisa bernapas dengan lega.

Ia segera masuk ke mobil karena takut kehilangan keseimbangan. Tangannya meraih air mineral yang tertata rapi di sebelahnya. Tanpa basa basi langsung menenggak air putih itu dengan cepat. Dadanya naik turun tak beraturan, masih begitu syok dengan kata calon istri yang terlontar dari bibir Zefon.

Padahal, pria itu kini masih datar seperti biasa. Tidak ada rasa bersalah atau niatan untuk klarifikasi. Yura menyandarkan kepala di sandaran mobil, memejamkan matanya.

“Tuan, hampir saja membuat jantungku melompat keluar!” celetuk Yura setelah bisa menguasai diri.

Zefon hanya melempar tatapan datar dan tanpa ekspresi. "Mana sampel yang kuminta!" ucapnya, mengabaikan pertanyaan dari Yura.

Gadis itu mencebik kesal, ia lalu mengeluarkan plastik kecil dan menyerahkannya pada Zefon. “Ini,” ujarnya. “Tapi, kenapa efek sampingnya tidak langsung terlihat ya. Padahal aku sudah menukar makanannya. Dan racun itu dikonsumsi sendiri oleh Sarah dan anaknya,” lanjut gadis itu yang berpikir keras sejak semalam, pasalnya Sarah masih baik-baik saja hingga pagi tadi. Bahkan setelah sarapan pun ia juga masih sama seperti biasa.

Zefon menyentil kening Yura dengan keras, “Bodoh! Kau pikun apa gimana? Bukankah kemarin sudah mendengar sendiri, kalau racun itu akan menyerang secara bertahap. Tidak langsung mati!” sentaknya kesal.

“Oh, iya ya, lupa. Hehe,” sahut Yura terkekeh sembari mengusap keningnya yang terasa nyeri.

Zefon mencebikkan bibir, lalu melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Yura yang tidak ada persiapan langsung menjerit mencari pegangan.

“Astaga, kau ingin membunuhku!” teriak Yura mencari pegangan dengan kedua tangannya.

 

Bersambung~

1
kenta jaya
yukk /Sleep/
kenta jaya
mantapz bet thor..
kamsia /Smirk//Angry//Drool//Sleep//Good//Pray/
kenta jaya
sipp.. selamaaatt.. heehhhh /Sleep/
kenta jaya
sipp.. mantaappz /CoolGuy//Sleep/
kenta jaya
basmmiiihh /Scream//Sleep/
kenta jaya
hajaar abiis /Casual//Sleep/
kenta jaya
bangke.. /Panic//Scream//Sleep/
kenta jaya
sipp ..mantap/Proud//Casual/
kenta jaya
syahduuu.. ak kalo di situasi apa ya yg hrs dilakukan ya /Shame//Sleep/
kenta jaya
ayooo.. /Determined//Determined//Sleep/
kenta jaya
yuk/Sleep/
kenta jaya
yup.. /Sleep/
kenta jaya
tenaaanngg jee lah/Sleep/
kenta jaya
wee... kenapa ya ? /Shame//Sleep/
kenta jaya
siipp.. /Hey//Sleep/
kenta jaya
hkmm... apa ya /Drowsy//Sleep/
kenta jaya
hihihi... ya maap.. /Grin//Proud//Sleep/
kenta jaya
wew... ada sesuatu di bekakang /Sweat//Sleep/
kenta jaya
semoga baik baik jee /Cry//Sleep/
kenta jaya
tenaang /Sleep/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!