NovelToon NovelToon
PESONA ADIK ANGKATKU

PESONA ADIK ANGKATKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: HRN_18

Dalam keluarga yang harmonis, hidup seorang pemuda bernama Raka. Meski bukan saudara kandung, dia memiliki hubungan dekat dengan adik angkatnya, Kirana. Mereka tumbuh besar bersama, berbagi suka dan duka layaknya saudara sesungguhnya.

Namun seiring berjalannya waktu, Raka mulai memandang Kirana dengan cara yang berbeda. Kecantikan dan kemanisan gadis itu mulai membuatnya terpesona. Perasaan terlarang itu semakin membuncah, mengusik hubungan persaudaraan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HRN_18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 4 Perasaan Terlarang

Hari demi hari berlalu sejak Raka mulai tersiksa dengan perasaan terlarangnya pada Kirana. Meski dia terus berusaha menepis dan melawan, gejolak hasrat dalam dirinya justru semakin sulit dibendung.

Kehadiran Kirana seakan menjadi obat sekaligus racun baginya. Raka tenggelam dalam kenikmatan melihat segala pesonanya, namun di sisi lain tersiksa karena menyadari bahwa ini salah, sangat salah. Bagaimana mungkin dia bisa memiliki nafsu sedemikian dalam pada adik angkatnya sendiri?

Berkali-kali Raka mencoba mengalihkan pikirannya, mencari kegiatan lain agar tidak terjerat lebih jauh dalam lingkaran dosa. Namun selalu saja ada yang mengingatkannya pada keberadaan Kirana di rumah ini. Entah dari pakaiannya yang tercecer, tas sekolahnya, atau bahkan jejak langkahnya.

"Arrghh! Kenapa ini begitu sulit bagiku?!" teriak Raka frustasi seorang diri di kamarnya.

Pemuda itu meremas rambutnya dengan kalut. Otaknya seakan memberontak, menghalangi pikirannya untuk berpikir jernih. Semua obsesinya saat ini hanya tertuju pada Kirana, Kirana, dan Kirana. Bagaimana cara menghilangkan hasrat terlarang ini pada sang adik?

Ditengah ketegangannya, pintu kamar tiba-tiba diketuk dari luar.

"Kak, ini aku Kirana. Boleh aku masuk?"

Suara lembut yang begitu familiar itu membuat jantung Raka seakan berhenti berdetak untuk sesaat. Dia tak mungkin membiarkan Kirana masuk dan melihat keadaannya yang seperti orang kalap sekarang ini.

"Ti-tidak Kirana! Jangan masuk dulu, aku sedang sibuk!" sahutnya sembari merapikan diri.

"Oh, baiklah kalau begitu. Aku ke sini hanya ingin mengajak Kakak nonton film bersamaku seperti biasa. Tapi tak apa, lain kali saja," balas Kirana dengan nada sedikit kecewa.

Setelah mendengar langkah kaki Kirana menjauh, Raka kembali membenamkan wajahnya ke telapak tangannya. Deru napasnya masih memburu akibat pergolakan batinnya yang tak kunjung mereda. Dia sangat merindukan kebersamaannya dengan Kirana seperti dulu, namun itu justru yang semakin membuatnya tersiksa.

Tanpa sadar, air mata mengalir di pipi Raka. Dia menangis dalam diam, terisak tanpa suara. Perasaannya kacau balau antara rasa cinta yang tumbuh berlebihan pada Kirana dan rasa bersalah karena mengingkari ikatan persaudaraan mereka selama ini.

"Aku benar-benar hina....bagaimana bisa aku memiliki perasaan terlarang seperti ini pada Kirana?" isaknya pilu dalam kesunyian. "Ya Tuhan...kuatkan lah aku untuk menghadapinya..."

Malam itu, Raka kembali bergulat melawan hasrat terlarangnya sendiri. Berharap esok hari adalah awal yang baru di mana dia bisa kembali melihat Kirana sebagai adik tercintanya, tak lebih dari itu. Namun hari demi hari berlalu, dan perasaan terlarang itu tak kunjung memudar dan justru terus tumbuh subur menghujam relung hatinya tanpa ampun.

...

Hari-hari berikutnya berlalu layaknya neraka bagi Raka. Perasaan terlarangnya pada Kirana terus menggerogoti jiwanya, membuatnya merasa seperti seorang pendosa yang selalu didatangi godaan neraka. Meski dia berupaya menghindari, tetap saja kehadirannya di sekitar Kirana seakan membakar hatinya dengan gairah larangannya.

Setiap Raka melihat Kirana tertawa lepas, menguncir rambutnya dengan gerakan tangan yang gemulai, atau bahkan sekedar berjalan melintas di depannya, segala sesuatu yang tadinya biasa kini menjadi luar biasa memesona di matanya. Perasaan ingin memiliki dan menuntut yang tak seharusnya, senantiasa menghantui Raka setiap detiknya.

"Mengapa harus adikku sendiri? Kenapa bukan gadis lain?" sesalnya berkali-kali. Namun di satu sisi, Raka pun tak bisa memungkiri adanya luapan cinta yang begitu besar dalam hatinya pada sang adik angkat.

Malam-malam yang seharusnya menjadi waktu istirahat, justru berubah menjadi saat-saat paling menyiksa bagi Raka. Memori-memori kecil seperti cara Kirana tersenyum, tertawa, atau bahkan mengusap rambutnya dengan jemari lentiknya, senantiasa membayang di benaknya. Semua itu membuat pikirannya berkecamuk dengan berbagai fantasi terlarang.

"Arrghh!! Aku benar-benar gila! Kenapa ini bisa terjadi padaku?" teriaknya frustasi, mengacak-acak rambutnya sendiri.

Tak jarang Raka melampiaskan frustasinya dengan memukul-mukul bantal dan menjerit sekeras mungkin agar bisa menumpahkan semua emosi yang bergolak hebat dalam dirinya. Perasaan terlarang ini bagaikan racun yang meracuni pikirannya.

Semakin dia mencoba melupakannya, Kirana justru semakin hadir dalam tiap jengkal kehidupannya. Tak peduli seberapa jauh Raka mencoba menghindar dan mengasingkan diri, semuanya akan selalu mengingatkannya pada sang adik. Hingga tanpa sadar, Raka mulai melangkah pada tahap terlarang di mana dia mulai terobsesi pada Kirana secara keseluruhan.

Di suatu malam saat seluruh penghuni rumah telah terlelap, Raka diam-diam mengendap ke kamar Kirana. Dia menghampiri ranjang tempat sang adik tertidur pulas dan mengamatinya dengan saksama. Lengan, kaki, bahu, leher, hingga wajah ayu itu begitu memesona di matanya. Tanpa sadar, Raka menyentuhkan jemarinya menelusuri garis wajah Kirana.

"Cantik...begitu cantik...." bisiknya tanpa sadar.

Seketika itu juga, Raka langsung menarik kembali tangannya dan berlari ketakutan ke luar kamar. Tubuhnya gemetar hebat memikirkan apa yang baru saja dilakukannya. Ini sudah keterlaluan, pikirnya ngeri.

"Perasaan terlarang ini sudah benar-benar membutakan dan menghancurkanku..." Raka terisak dalam kegelapan. Dia sadar dirinya telah jatuh terlalu dalam pada hasrat terlarang yang terus menggodanya ini.

Pada akhirnya, Raka menyadari bahwa satu-satunya jalan keluar adalah dengan memutus kontak dan menjaga jarak sejauh mungkin dari Kirana. Hanya dengan cara itu dia bisa terhindar dari segala perasaan berdosa ini lebih jauh. Biarpun harus menyakiti hatinya sendiri, tapi itu lebih baik daripada berlanjut pada perbuatan keji yang merusak segalanya.

...

Keputusan untuk menjauhkan diri dari Kirana bukanlah hal yang mudah bagi Raka. Setiap kali berhadapan dengan sang adik, hatinya seakan teriris melihat raut wajah Kirana yang kebingungan akan sikap dinginnya belakangan ini.

"Kak, ada apa sebenarnya? Akhir-akhir ini rasanya Kakak seperti menghindariku," tanya Kirana suatu ketika dengan nada sedih yang menyayat hati.

"Tidak ada apa-apa, Kirana. Aku hanya sedang sibuk mengurus tugas kuliahku," sahut Raka berkelit, menghindari tatapan mata sang adik.

Kirana menghela napas kecewa. "Kuharap Kakak tidak lupa, aku ini adikmu yang selalu ada untukmu, apapun yang terjadi."

Ucapan Kirana membuat dada Raka terasa sesak oleh rasa bersalah yang meliputinya. Bagaimana mungkin dia bisa membalas ketulusan Kirana dengan perasaan terlarang yang menjijikkan ini? Sungguh Raka merasa seperti makhluk paling hina di dunia.

Untuk sementara, dia terus memberi jarak dan menghindar sejauh mungkin dari Kirana. Apapun resikonya, ini semua dilakukan demi menyelamatkan ikatan persaudaraan mereka dari belenggu perasaan terlarang yang kian menggerogotinya.

Namun ternyata, rencana Raka untuk menjaga jarak justru membuatnya semakin tergila-gila pada sosok Kirana yang kian terasa menjauh darinya. Dia menjadi seperti seorang pecandu yang kelaparan dan terus mendambakan sensasi kehadirannya.

Di suatu malam saat keluarganya lengkap berkumpul menonton televisi, Raka menatap Kirana dari sudut matanya dengan sorot terluka. Semua terasa begitu dekat namun terasa begitu jauh untuk digapai. Hatinya menjerit memanggil nama sang adik yang terasa semakin menjauh dan mengokohkan statusnya sebagai belahan jiwa yang terkutuk untuk diabaikan.

"Kirana...oh Kirana..." bisik hatinya pilu. "Mengapa kau begitu anggun dan memikat hingga membuatku sama sekali tak berdaya?"

Tanpa sadar, setitik air mata mengalir di pipi Raka saat memandangi Kirana dari kejauhan. Dia merasa bagaikan seorang pengemis yang mengais remah-remah kebahagiaan semu dengan hanya bisa memandangi wajah sang adik dari jarak yang terlampau jauh.

Hingga akhirnya, Raka tak kuasa lagi membendung hasratnya untuk merengkuh Kirana dalam dekapannya. Tanpa bisa dicegah, kaki-kakinya melangkah mendekat dan tangannya terulur untuk menyentuh wajah sang adik dengan lembut.

"Ki-Kirana..."

Namun semua gagal diucapkannya, ketika sepasang mata jernih milik Kirana membelalak penuh keterkejutan menatapnya dengan sorot bingung dan ngeri bercampur menjadi satu. Raka pun tersadar dan menarik kembali tangannya dengan gemetar. Dia lantas lari terbirit-birit meninggalkan ruangan menuju kamarnya sendiri.

Di balik pintu kamar yang tertutup rapat itu, Raka menangis sejadi-jadinya. Tangannya kembali memukul-mukuli kepalanya sendiri dan mengutuk dirinya yang lemah dan hina. Perasaan terlarang ini telah membutakannya hingga nyaris melakukan tindakan paling keji terhadap adiknya sendiri.

"Tuhan...tolonglah aku...aku mohon..." Pintanya di sela isak tangisnya yang menyayat hati. "Kuatkan aku untuk mengalahkan rasa hina ini..."

Di sudut kamarnya yang gelap, Raka meringkuk dan terisak dalam kepedihannya sendiri. Sebagian hatinya muak dan membenci dirinya yang berdosa, namun sebagian lainnya tak kuasa membohongi luapan cinta terlarang yang terus melingkupinya. Pergolakan jiwanya benar-benar telah mencapai puncak yang paling mengerikan.

...

1
Almaa
kemilau hppyEnd, thanks sehat slalu thor🙆🏻‍♀️
Almaa
/Blackmoon/
Almaa
<3
dan
wah ini raka nya mesum🤣
Almaa
nyesekkk bgt jadi Kirana, until ifeel that:/
dan
menarik ceritanya
Almaa
greged/Blackmoon/
Almaa
sangat interesting thor🌚
Anonymous
👍👍👍
Anonymous
👍
Anonymous
semangat thor
Anonymous
bagus ceritanya
Anonymous
👍
yong leee
lanjut thor
remember
bagus
remember
seru
penakosong18
🔥🔥
penakosong18
lanjut tor
HRN_18
halo raeder semua,jangan lupa tinggalkan vote kalian ya🥰😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!