Dalam satu malam saja, membuat Arabella harus kehilangan kesuciannya, karena seorang pria yang sedang mabuk tiba tiba saja menarik tangannya dan membawanya masuk ke dalam sebuah penginapan. Pada akhirnya, Pemuda tampan itu menikahinya juga. Yuk ikuti cerita selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kecoak hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 15
Setelah benda panjang itu masuk sepenuhnya, Leo mulai menghujam istrinya dengan perlahan, dan penuh kelembutan. Kali ini mereka melakukannya dengan penuh hasrat. Beberapa saat kemudian, permainan mereka pun selesai, Leo langsung membaringkan tubuhnya di samping tubuh istrinya yang juga sedang terkulai lemah. Karena kewalahan. Dan pada akhirnya mereka pun sama sama tertidur.
....
Minsion.
Ke esokan harinya, saat cahaya matahari pagi mulai masuk ke celah gorden jendela kamar itu, Leo langsung terbangun. Ia melihat istrinya masih tertidur di sampingnya. Leo tidak tega untuk membangunkan sang istri. Karena ia tau kalau Bella harus banyak banyak istirahat. Buru buru, Leo segera mandi pagi, lalu menyikat giginya dengan bersih. Setelah selesai, Leo keluar dari kamar mandi lalu membuka lemari pakaiannya untuk segera berpakaian. Setelah selesai, Leo mendekati istrinya lalu mengelus kening sang istri.
"Bella, aku ke kantor dulu. Cup!" gumam Leo, lalu ia mencium kening istrinya.
Kemudian, Leo buru buru berangkat ke kantornya Karena pagi ini ia akam meeting dengan klyen nya. Pria itu menurunkan anak tangga satu persatu, lalu menghampiri bik Suli yang sedang menyiapkan sarapan di dapur.
"Tuan, mari sarapan. Ini sarapannya sudah bibik siapkan" ucap Bik Suli.
"Aku sarapan di kantor aja bik, soalnya aku buru buru. Oh oya bik, nanti kalau Bella udah bangun suruh dia sarapan ya bik, dan jangan lupa minum obatnya" ucap Leo.
"Oh baik tuan, nanti bibik akan sampaikan kepada Nyonya" jawab bik Suli sembari tersenyum.
Setelah itu, Leo langsung berangkat ke kantornya bersama Vale. Tidak lama kemudian, Bella bangun. Ia tidak melihat keberadaan Leo di sampingnya. Saat ia hendak beranjak dari kasur, Leo menelvon Bella untuk memastikan apa gadis itu sudah bangun apa belum.
"Eghh. Leo kemana ya?" gumam Bella.
Drettt... Drettt... Drettt..
"Leo?. Ya Leo, kau di mana?" tanya Bella saat ia telah menerima telvon suaminya.
"Aku lagi perjalanan ke kantor. Tadi aku melihatmu masih tertidur, dan aku tidak tega untuk membangunkanmu" ucap Leo.
"Ohh iya. Aku tadi hanya bingung saat bangun tidur tidak ada kau di kamar," ucap Bella.
"Iya. Oh iya mandilah. Setelah itu sarapan" ujar Leo.
"Baiklah, kalau gitu udah dulu ya. Aku mandi dulu" jawabnya.
"Iya," sambung Leo. Telvonnya pun beraghir.
Bella beranjak dari tempat tidur, lalu membuka pakaiannya. Kemudian, ia mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Wanita itu dengan perlahan membersihkan tubuhnya. Beberapa saat kemudian, Bella telah selesai mandi dan berpakaian. Lalu ia menyisir rambutnya di depan cermin meja rias yang ada di kamar itu. Selesai menyisir rambut dan mengiringkan rambut, gadis itu segera keluar dari kamarnya. Ia berjalan ke dapur karena perutnya sudah terasa sangat lapar.
"Bik" sapa Bella.
"Nyonya sudah bangun. Ayo sarapan, bibik sudah siapkan semuanya untuk nyonya" ucap bik Suli dengan senyumannya.
"Makasi bik, oh iya kok sarapannya masih utuh? apa tadi Leo tidak sarapan?" tanya Bella saat melihat nasi goreng yang masih terlihat utuh.
"Tadi tuan buru buru ke kantornya nyonya, jadi tidak sempat untuk sarapan di rumah," jelas bik Suli.
"Hmm, gitu" jawab Bella sembari mengangguk.
"Oh iya nyonya, tadi tuan pesan selesai makan nyonya jangan lupa minum obat" ucap bik Suli.
"Iya bik, nanti aku minum" jawab Bella.
Bella menyantap sarapannya dengan lahap. Tubuhnya pun juga terlihat semakin berisi. Saat ini Bella sudah mulai bahagia, karena Leo sudah memperlakukannya dengan baik. Tapi saat sarapan, ia teringat dengan ayahnya. Biar bagaimana pun, laki laki paruh baya itu akan tetap menjadi ayahnya. Tapi Bella tidak bisa menemui ayahnya tanpa izin dari Leo.
"Loh, nyonya kenapa tiba tiba melamun?" tanya bik Suli.
"Aku kangen sama ayah aku bik, tapi Leo tidak mengizinkanku keluar rumah lagi" ucap Bella dengan wajah sendu.
"Tuan melakukan ini kepada nyonya karena tuan tidak mau nyonya kenapa napa, apa lagi nyonya baru saja menghadapi insiden yang membuat nyawa nyonya hampir melayang" jelas bik Suli. Seketika Bella langsung teringat dengan hal tersebut.
"Iya bik, aku juga tidak mau kejadian itu terulang lagi, aku takut banget bik" jawab Bella.
Dengan kejadian yang baru saja ia alami membuat Bella takut untuk mengulangnya kembali. Karena trauma dengan kejadian waktu itu.
......
Kantor PT Wijaya Group.
Saat ini, Leo sudah berada di ruangannya, sembari memeriksa beberapa berkas yang akan ia bawa meeting nanti. Setelah semuanya selesai, Leo dan Vale segera pergi ke ruangan meeting. Di sana sudah ada beberapa keryawan dan klyen pria itu. Setibanya di ruang meeting, suasana seketika langsung hening, karena mereka sangat segan kepada Leo.
"Selamat pagi pak?" sapanya.
"Pagi. Kita akan mulai meetingnya sekarang" ujar Leo.
Leo pun langsung membahas tema meetingnya hari ini. Tampak klyen nya sangat menyukai penjelasan dari Leo yang terdengar jelas di telinga mereka. Beberapa jam kemudian, meeting pun selesai.
"Kami senang bekerja sama dengan anda pak Leo, penjelasan anda sangat menarik dan sangat jelas." ucap klayen itu. Leo pun tersenyum
"Terima kasih, karena bapak sudah menyukainya" jawab Leo sembari tersenyum.
"Baiklah kalau begitu kami permisi dulu ya, sampai ketemu di lain waktu," ujarnya.
"Iya pak sama sama" jawab Leo.
Kemudian, klyen itu pun pergi meninggal kan kantor yang sangat mewah itu. Leo senang karena bisnis nya berkembang dengan baik. Dan berjalan dengan lancar.
"Akhirnya bapak dan pak Andre bekerja sama juga, setelah sekian lama bapak mengincarnya" ucap sekretaris kantor Leo yang bernama Raisa.
"Iya," jawabnya singkat.
"Ihh, pak Leo ketus banget deh, gimana mau mendekatinya kalau orangnya seperti ini" gumam sekretaris Leo yang bernama Raisa.
Raisa adalah seorang sekretaris di kantornya Leo. Tubuhnya cantik dan bodynya pun juga terlihat seksi. Namun Leo tidak menyukainya. Sedang kan Raisa sudah lama mengincar pria itu. Raisa tidak tau kalau Leo itu sudah menikah dan ia juga seorang mafia.
"Kau kenapa mengikuti ku terus?" tanya Leo kepada Raisa.
"Maaf pak, saya kira bapak madih membutuhkan saya" ucap gadis itu.
"Saya sudah tidak ada urusan lagi, silahkan kembali ke ruanganmu, oh iya nanti kau ikut denganku makan siang, bersama yang lainnya," ucap Leo dingin.
"Oh baiklah pak, saya permisi dulu" ucap Raisa. Leo pun mengangguk.
Raisa langsung pergi ke ruangannya. Ia kesal karena Leo begitu dingin kepadanya. Sedangkan Leo kembali ke ruangannya. Saat jam makan siang tiba, Leo menelvon istrinya, karena Leo ingin membawa istrinya makan siang di sebuah restoran mewah. Raisa tampak senang saat Leo mengajaknya. Padahal Leo juga ingin memperkenalkan istrinya kepada teman teman kantornya.
"Halo Bella? kau lagi ngapaian?" tanya Leo kepada Bella.
"Aku lagi di kamar baringan,ada apa Leo?" tanya Bella.
"Siap siaplah, aku akan membawamu makan siang bersama teman teman kantorku" ucap Leo.
"kau mengajakku? apa aku tidak salah dengar?" tanya Bella lagi.
"Tidak, cepatlah. Aku akan menyuruh Vale untuk menjemputmu " uajar Leo kepada Bella.
"Hmm baiklah," jawab gadis itu. Telvonnya pun beraghir secara sepihak.
Buru buru, Bella bergegas menyiapkan dirinya untuk terlihat secantik mungkin. Agar Leo tertarik kepadanya. Setelah beberapa saat kemudian, Bella selesai, ia mengenakan gaun pendek dengan rambut yang terurai indah. Serta sedikit riasan di wajahnya. Ia menunggu Vale di teras depan rumah.
"Wahh nyonya sangat cantik sekali, nyonya kemana?" tanya bik Suli.
"Hmm bibik bisa aja, ini bik Leo mengajakku makan siang bersama teman teman kantornya, jadi aku harus dandan secantik mungkin agar nantinya Leo tidak malu." jelas bik Suli.
"Wah baguslah nyonya. Oh iya pasti nanti nyonya ketemu sama Raisa. Dia sekretaris di kantornya tuan, dia dari dulu selalu mengejar tuan nyonya" jelas bik Suli. Ternyata bik Suli sudah tau siapa Raisa.
"Apa bik? dia mengejar Leo? itu berarti dia menyukai Leo dong bik?" jawab Bella.
"Iya nyonya, tapi tuan Leo tidak menyukai gadis itu, nyonya harus hati hati aja nanti, jangaj sampai nyonya ke hasut sama dia" ujar bik Suli.
"Ok bik, makasi ya bik. Oh iya itu Vale. Aku pergi dulu bik" ucap Bella, lalu ia masuk ke dalam mobil Vale.
"Iya nyonya, hati hati ya" jawab bik Suli sembari tersenyum.
Di dalam mobil, Bella teringat dengan ucapan bik Suli, entah kenapa gadis itu merasa tidak terima jika ada seorang wanita yang mendekati suaminya. Setelah beberapa menit kemudian, Bella sampai di sebuah restoran. Di sana sudah ada Leo dan rekan rekannya yang lain. Tapi Bella tidak tau yang mana Raisa. Saat Bella datang, Leo sedikit kaget denga dandanan istrinya yang berbeda, Leo melihat istrinya terlihat lebih cantik dan imut.
"Ayo nyonya kita masuk" ucap Vale, Bella pun tersenyum. Rekan rekan Leo mengira kalau Bella itu pacarnya Vale. Sekretaris pribadinya Leo. Saat Bella sudah duduk, Leo langsung mengenali istrinya kepada rekan rekan kerjanya.
"Wahh Vale, tumben kau bawa pacarmu ke sini" ledek salah satu rekan kerjanya yang bernam Mario. Vale pun tersenyum.
"Maaf ini bukan pacar saya" jawab Vale.
"Oh iya, sebelumnya saya mau memperkenal seseorang kepada kalian. Kenalkan, ini Bella istri saya," ucap Leo, seketika orang orang itu langsung kaget mendengarnya. Apa lagi Raisa.
"Apa? istri? nggak mungkin gadis ini istrinya!" gumam Raisa dalam hatinya.
"Hy, kenalkan aku Bella. Istrinya Leo" sambung Bella sedikit malu malu.
"Wahh, saya kira dia pacarnya Vale, ternyata istrinya pak Leo, tapi pak, bapak kapan menikahnya?" tanya Mario.
"Sudah hampir sebulan, saya dan Bella menikah di luar negri," ucap Leo, ia sengaja membohongi rekan kerjanya karena ia tidak ingin mereka banyak tanya lagi.
"Ohh, selamat ya pak" jawabnya. Leo pun tersenyum.
Saat makanan mereka datang, dengan bahagia mereka menyantap makanan itu, tapi tidak dengan Raisa, ia tampak melamun, karena tidak terima dengan pernikahan Leo. Sehingga ia berniat untuk menghancurkan rumah tangga Leo dan Bella.
"Pokoknya aku harus bisa merebut pak Leo dari wanita ini!" gumam Raisa.
"Raisa? apa yang kau pikirkan? kenapa kau melamun?" tanya Mario.
"Ahh tidak, aku hanya menunggu makanan ini sedikit dingin" jawabnya. Mario pun mengangguk.
"Ohh jadi ini wanita yang di katakan bik Suli. Pantesan dia diam aja kayak orang nggak terima itu," batin Bella seraya menatap Raisa.
"Bella? ada apa?" tanya Leo.
"Nggak kok, hmm" jawabnya sembari tersenyum.
"Ya udah, cepat makan makannya" ujar Leo dengan Lembut.
"Iya, sayang. Aku akan menghabiskannya kok" jawab Bella, Leo pun hanya tersenyum, ia sengaja bermesraan dengan Leo di depan gadis itu.
